: prolog :


: prolog :

Selaras Sisi dari Ibu



Rima selalu tahu bahwa Bara, putra sulungnya, hanya berniat menolong tanpa harus berkata banyak.

Seperti saat dulu ketika Bara masih SD. Hari itu adalah kali pertama Bara menemaninya berbelanja. Di masa itu, Hardana, suaminya, membuat usaha rumah makan dan ingin membeli bahan dari pasar yang menjual bahan-bahan dengan harga lebih murah sekaligus dengan kualitas baik.

Rima membantu usaha Hardana dengan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan. Biasanya, Hardana akan menemaninya berbelanja. Namun kali itu, Hardana harus pergi menjenguk sepupunya yang baru kecelakaan, sehingga Bara memutuskan untuk menemani ibunya.

Rima sebenarnya bisa berbelanja sendiri. Dia jelas masih sehat dan mampu untuk beraktivitas berat. Tetapi saat itu, Bara gigih mengatakan ingin ikut meski Rima sudah memperingati bahwa di bus nanti mereka akan berdesak-desakkan dan kemungkinan takkan mendapat tempat duduk.

Dan, benar saja. Mereka tak mendapat tempat duduk saat perjalanan pulang.

Saat sudah setengah perjalanan, Rima melihat sebuah tempat duduk kosong dan segera memanggil Bara untuk menempatinya, merasa tak tega juga melihat anaknya yang masih kecil harus berdiri lama sambil membawa barang dan berdesak-desakkan. Tetapi setelah Bara duduk, anak itu justru memanggil ibunya dan menghela Rima hingga duduk di kursi yang dia tempati tadi.

Bara tak berkata apa-apa. Tidak juga berkata, "Udah, Mama duduk di sini aja." Bara hanya berdiri sambil memegangi pundak ibunya, seakan mencegah sang ibu untuk beranjak sampai mereka tiba di tempat tujuan.

Rima kala itu butuh waktu beberapa saat hingga akhirnya paham apa yang dilakukan Bara. Butuh waktu pula untuk paham bahwa Bara tak ingin melihat dirinya kelelahan. Dan, meskipun dia sempat mendengar keluhan sang anak tentang betapa panas dan sumpeknya berada dalam bus itu, pada akhirnya, di minggu-minggu selanjutnya Bara tetap menemani sang ibu berbelanja dan mengangkat barang belanjaannya.

Rima tahu bahwa kulit Bara menghitam karena anak itu sering membantunya untuk mengangkut barang bahan dagangan di tengah cuaca terik. Dia juga tahu bahwa tubuh Bara menjadi gendut salah satunya karena dia selalu menghabiskan masakan ibunya agar tak ada yang mubadzir. Gendut dan hitam, dua hal itu adalah ciri fisik Bara yang dikenal oleh teman-teman Bara, yang seringkali jadi bahan ejekan bahkan hingga dia dewasa.

Rima juga tahu bahwa dalam beberapa kesempatan, Bara sering merasa rendah diri dibanding adiknya, Aksel. Semua orang yang mendatangi keluarga mereka otomatis terserap dengan pesona Aksel dibandingkan Bara yang di mata mereka biasa-biasa saja. Tak hanya sekali Rima mendengar orang lain membandingkan Aksel yang tampan dan cemerlang dengan Bara yang biasa. Dan tak hanya sekali pula Rima tahu bahwa gadis yang Bara sukai ternyata justru menyukai Aksel.

Banyak hal yang disimpan Bara di balik tawa dan sikapnya. Ada pula rahasia-rahasia yang tak pernah terucap di balik diamnya.

Namun, semua selalu diketahui oleh Rima.

Sebab mau bagaimanapun juga, Bara adalah anaknya.

Dan sebagai ibu, Rima hanya bisa mendukung sekuat tenaga dan berada di sisi Bara ketika Bara membutuhkannya.

[ ].





-;-;-

ILUSTRASI BARA YANG KEGANTENGAN

Gue minta maap. Kayaknya ini emang karena skill gambar gue masih kek biji LOL.

Tapi yak, kalau kalian mau lihat di Instagram gue, gue pernah posting sketch-sketch para karakter Seri Disiden, dan tanggapan buat sketch Bara itu nggak sebanyak tanggapan buat sketch Aksel dan Hizraka. Kenapa? Ya karena Bara jelas kalah ganteng kalau dibandingkan mereka. Dan gue mau ngingetin, gue nggak pernah nulis bahwa Bara itu jelek. Jelek itu masalah persepsi. Gue cuma nulis bahwa Bara itu 'biasa aja', gendut, dan berkulit hitam (berhubung sketch buat karakter-karakter Seri Disiden menggunakan pensil pas gambar, gue merasa susah buat bikin tone warna kulit Bara tanpa membuat detail-detail lainnya jadi kelihatan gaje). Yah, anggaplah emang skill gambar gue masih sekelas biji, jadinya belum bisa bikin Bara bertampang 'biasa aja'. Cuma, ya, that's Bara for me. Tatapan matanya ramah dan jenaka. Bara banget. Dan, itu juga kalau kalian cek, setting cerita ini 2017. Which means, dia udah kurus. Di cerita Remediasi gue pernah nulis kok, kalau dia jadi kurusan sejak tahun 2015. Begitu.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top