Sayii - Bangunnya sang penghancur

Chapter 21
Bangunnya Sang Penghancur

Panas, itulah yang sedang Mira rasakan. Seluruh tubuhnya seolah terbakar dan itu membuatnya merasa tidak nyaman. Sesuatu dalam dirinya terlihat merenggut kesadaran.

Kekuatan itu begitu besar dan dasyat. Mira mencoba untuk bertahan dan melawan hal tersebut. Tapi tekanan yang diberikan sang lawan, terus-menerus membuatnya tertekan hingga kepalanya mulai terasa berputar dan berat.

Saka menatap ngeri pada perubahan amber milik Mira. Kini warna manik matanya berubah menjadi merah terang. Saking hebatnya kekuatan misterius tersebut— mau tidak mau membuat tubuh Mira ambruk di atas tanah.

Lei tidak bisa mendekat bahkan Melody, Ellon atau Saka. Kericuhan itu menarik orang-orang di tanah kebebasan. Sebagian orang memiliki firasat buruk dan sebagiannya lagi, berpikir ini ada hubungannya dengan keberadaan Mira.

Semua orang yang memiliki mana sebutan untuk energi sihir setiap orang. Dapat merasakan hawa mencekam dari mana yang berasal dari dalam hutan.

Aura itu terasa kelam, menakutkan dan berbahaya. Evan dan para guild lainnya tahu bahwa ada ancaman bahaya yang akan terjadi.

Lalu seberkas sinar kemerahan menyala terang membentuk pilar tinggi menembus kumpulan awan. Erangan buas, berat nan mengerikan terdengar seantero Land of Green.

Ellon telah menarik Melody bersamanya untuk menjauh sejauh mungkin. Saka berlari sekencang yang bisa dan Lei tetap berdiri kokoh  di dekat Mira yang kini— diselimuti mana transparan berwarna merah yang mengurung tubuh Mira dan membentuk bayangan makhluk kadal raksasa.

"Naga!!"

Semua orang tersentak kaget saat raungan dari Naigra terdengar nyaring dan memekikkan telinga. Bebeberapa batang pohon pun tercabut dari akarnya.

Auman mengerikan itu kembali terdengar. Semua orang berlari keluar dari rumah guna melarikan diri serta melihat bagaimana monster yang selama ini hanya legenda ada di depan mata mereka.

Ketika sebagian orang memilih untuk menyelamatkan diri. Evan dan pasukannya telah berlari memasuki  hutan.

"Mira!" panggil Lei dengan kuat.

Mira yang saat ini jiwanya telah terganti oleh Naigra kembali mengaum keras.

Lei menoleh dan menatap tajam pada Ellon.

"Kau berhutang ini padaku. Akan kubunuh kau saat semuanya selesai."

Dengan sesak Ellon pun menelan salivanya. Saat ini, kebangkitan Naigra hanya sepintas dalam wujud mentah jiwa mana. Bukan bentuk asli dari si penghancur.

Ukuran Naigra hampir menyamai wujud gunung. Ekor jiwanya yang panjang bergerak hingga menyentuh gerbang kota Land of Green.

Beberapa orang terlempar ke udara dan akibat dari serangan tersebut. Tanah pun menjadi retak hingga membuat beberapa bangunan terbelah dan ambruk.

"Mira sadarlah."

Lei berusaha untuk menyadarkannya. Ditariknya bastard sword dari dalam sarung. Lalu ia pun maju memberikan serangan dengan cara menebas dan hasilnya— lapisan mana yang membungkus tubuh Mira sempat terkoyak lebar.

Naigra kembali mengaum. Matanya pun memincing tajam dan kepakan sayap terdengar di antara ranting pohon. Perlahan-lahan, Naga yang masih berbentuk transparan itu terbang beberapa centi meter dari atas tanah.

Lei berlari cepat lalu melompat ke udara. Bastard sword pun ia ayunkan untuk mencabik sang naga. Goresan kembali terbentuk. Akibat dari serangan tersebut. Cakar sang naga langsung membalas perbuatan Lei, hingga ia jatuh menghantam tanah dengan pinggang terkoyak.

Evan dan yang lainnya tiba saat itu juga. Dia melirik ke arah Lei yang kini terluka. Tentu saja, tidak seorang pun yang bisa melawan naga seorang diri.

Pasukan yang dibawa Evan nampak sangat ketakutan melihat jelmaan Naigra. Bertindak sok pahlawan hanya akan membuat diri sendiri bertemu malaikat maut.

Saka yang berniat menghampiri Lei, segera diusir oleh si pemilik manik electric blue.

"Kau terluka!" jerit Saka, "itu bisa berbahaya."

Lei pun mencoba bangkit dengan bastard sword sebagai penompang. Melody dan Ellon pun tak tahu bagaimana menghentikan seekor naga yang sedang mengamuk.

"Evan," seru Wijin, "apa yang harus kita lakukan? Wanita jelmaan itu sungguh kuat."

Evan terdiam seribu bahasa. Berita ini pasti akan segera menyebar. Ketika ia menyorot ke arah Lei yang masih gigih melakukan perlawanan. Terbesit sebuah ide brilian dalam kepala si wakil kapten.

"Bantu dia!" Evan menarik keluar pedangnnya. Tipe yang sama dengan milik Lei namun warna bilahnya terlihat seperti pedang biasa. Berbeda dengan pedang milik Lei yang memiliki perwujudan hitam pekat.

Ia maju menyerang pada salah satu kaki Naigra yang berada di depan mata. Sayang, begitu mendekat suhu tubuhnya seolah terbakar dan itu membuat Evan mundur secara teratur.

"Aneh." Evan bergumam. Lalu melirik ke arah Lei. "Bagaimana bisa ia mendekatinya."

Melihat banyak orang yang berdatangan. Membuat Melody sedikit menyembunyikan diri di balik punggung Ellon. Ia agak trauma dengan kejadian beberapa waktu lalu.

Auman menakutkan itu kembali terdengar. Setiap kali mendengar auman itu membuat jantung Melody serasa mau melompat keluar.

Lei masih belum menyerah. Ia kembali menyerang dan membelah mana tersebut. Sebagian usahanya berhasil dan itu pun ia dapatkan dengan luka koyak yang semakin melebar.

Mendadak tubuh Mira yang semula berdiri tegak dalam balutan mana merah ambruk tak sadarkan diri. Bersamaan dengan hal itu, wujud Naigra pun menghilang dalam sekejap.

"Bodoh!"

Mira membuka matanya. Dilihatnya Naigra berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.

"Kau terlalu lemah." Naigra kembali mencibir. "Harusnya aku tidak dikurung dalam tubuh lemahmu itu."

Mira ingin memaki, mengumpat atau melakukan sesuatu sebagai pelampiasan kepada Naigra. Tubuhnya remuk dan serasa mau hancur dan bahkan untuk bangkit pun ia tak sanggup.

"Kau ... di tubuhku?" tanya Mira dengan susah payah. "Ba- gaimana bisa?"

Naigra mendekus kasar. Lalu memalingkan wajah. "Aku tidak suka menceritakan kisah hidupku padamu si manusia hina."

Mira sendiri ingin mengucapkan sesuatu. Namun kelopak matanya terasa berat dan semakin terasa berat hingga hanya terlihat kegelapan saja.

Di lain pihak, Lei sudah mendekap tubuh Mira dan membopongnya di depan dada. Ia bersiul pelan memanggil Ody. Tapi Naga Alghus itu sepertinya menolak untuk mendekat setelah melihat wujud Mira.

"Wanita itu!" teriak Evan dari kejauhan. Lei melirik sekilas dan mengabaikannya.

"Turunkan dia! Sebagai Royal Knight aku memintamu menyerahkan wanita itu."

Royal Knight adalah satuan khusus yang dibentuk oleh Kekaisaran beberapa waktu lalu, guna menjaring orang-orang dengan kemampuan istimewa untuk bergabung di dalamnya. Beberapa guild mempunyai anggota terdaftar dan itu tidak banyak. Jaguar Army salah satunya.

Lei kembali menatap acuh dan melirik ke arah Saka.

"Kalau kau mau ikut denganku. Habisi mereka untukku."

Mulut Saka membuka lebar dan mungkin saja rahangnya akan copot jika ia tidak segera menutup mulutnya kembali.

"Itu Royal Knight! Mereka guild besar," seru Saka dengan skpetis.

"Lalu?" tanya Lei dengan datar. "Kau takut?" Belum sempat Saka membalas ucapan Lei. Pria itu sudah kembali melanjutkan. "Jika kau ingin menjadi kuat. Lawanlah orang yang lebih kuat darimu."

_/_/_/_/___/______

Bersambung...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top