Chapter 6: Tujuan (Part 3)
Yuusuke kembali melangkahkan kakinya menyusuri lorong, seraya terus memikirkan apa tujuannya.
Hmm.... menolong semuanya? Mengalahkan PPE? Bukan. Bukan itu.... pikir Yuusuke.
BUK!
Saking sibuknya memikirkan tujuan,
Yuusuke dengan tidak sengaja menabrak Seiji yang tengah duduk sambil membaca buku bersama Shizuka.
"Ah, maafkan aku. Sepertinya aku terlalu serius berpikir..."
"Ya. Tidak apa-apa. Tapi, memangnya apa sih yang kau pikirkan sampai-sampai menabrak orang yang sedang membaca dengan santai di kursi?"
"Ya... begitulah..."
"Untung saja aku terus bersama kakak. Kalau aku tidak di sini, pasti kau akan menabrak kakak. Dan kakak akan terluka. Jadi, perhatikan lagi langkahmu!"
Kata Seiji Tajam.
Yuusuke tertawa, orang ini... memang benar-benar siscon... ucapnya dalam hati.
"Sudahlah Sei-chan, kan aku baik-baik saja."
Ia melihat Seiji dan Shizuka yang tengah membaca buku.
"Kalian sedang apa?"
"Oh, kami sedang makan. Makan ramen rasa coklat keju. Enak lho, mau coba?"
"E-eh...."
"......"
"Kau tidak bisa diajak bercanda, ya?"
Yuusuke hanya terdiam.
"Sei-chan! Tidak usah dipikirkan Yuuusuke-kun, kami sedang membaca buku bersama."
"Hee ... buku apa?"
"Hanya novel, kok. Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan disini?"
"Hmm ... aku cuma sedang jalan-jalan sedikit. Tadi aku sudah jalan-jalan diluar bersama Akira, jadi sekarang aku mau jalan-jalan di markas."
Seiji yang tengah membalik halaman komiknya terhenti.
"Bersama Mizuno?"
"Huh? Iya. Kenapa?"
"Ehm, tidak apa-apa, kok. Ng ... itu, jadi ... kalian ngapain aja?"
"Cuma jalan-jalan sebentar, kok. Ah, sebelum pulang dia minta es krim jadi aku belikan."
Seiji terlihat lega mendengarnya.
"Syukurlah."
"Oh iya, dalam perjalanan kesini aku melihatmu seperti sedang berpikir keras. Ada apa?"
Shizuka mengalihkan pembicaraan.
"Hmm? Ah ... itu ... sebenarnya ... aku dikasih PR oleh Tsumire ...."
"Oh ya? PR apa?"
"Aku ditanya ... apa tujuanku ... jadi sekarang aku sedang berpikir, apa tujuan hidupku ini."
"Oh.. yang itu."
"Ya. Aku sama sekali belum mendapat ide tentang itu."
"Hmm, kau repot juga, ya."
"Begitulah. Kalau Akio-san dan Shizuka-san, tujuan kalian apa?"
Seiji dan Shizuka berpikir sebentar.
"Kau tahu kan, kalau aku lumpuh. Aku seringkali merasa, bahwa kekurangan ini sangat menyusahkan orang lain."
Kata Shizuka mengawali jawabannya.
"Tapi, yang namanya takdir memang tidak bisa dilawan. Mau tidak mau aku harus menerima kekuranganku ini."
Lanjutnya.
"Oleh karena itu, aku ingin berguna bagi semua orang walaupun dengan kekuranganku ini ... dan membangun kembali Dojo Akio."
Shizuka mengakhiri jawabannya.
"Kalau Akio-san?"
"Kau kaku sekali, panggil saja Seiji."
"Baiklah."
"Aku ya.... kalau membangun kembali dojo Akio itu sudah pasti. Tapi,"
"Aku juga ingin membalas dendam kepada pemerintah."
Yuusuke terlihat sedih,
"Kalian enak ya, sudah punya tujuan ...."
Mendengar itu, Shizuka tersenyum.
"Tenang saja, Yuusuke-kun! Kau pasti akan menemukan tujuanmu suatu saat nanti. Tidak usah terburu-buru!"
"Hm, iya juga ya. Terima kasih, Shizuka-san. Dan ... Seiji!"
Yuusuke hendak kembali ke kamarnya, tetapi ia berhenti sebelum keluar dari ruangan tersebut.
"Oh iya, Seiji ...."
"Apa?"
"Akira paling suka es krim rasa coklat lho."
Wajah Seiji memerah,
"La-lalu, apa hubungannya denganku?!"
Yuusuke tertawa.
"Sudah kuduga, Seiji suka pada Akira, ya?"
"Hah?! Tidak! Siapa juga yang suka sama bocah ingusan macam dia!"
Seiji membantah dengan cepat.
"Ahaha! Dan, tenang saja, aku tadi tidak melakukan apapun dengan Akira, kok!"
"Makanya ... APA HUBUNGANNYA DENGANKU, HAH?!"
"Bukan hanya siscon, ternyata Seiji juga tsundere ya."
"SUDAH KUBILANG, SIAPA JUGA YANG INGIN BERPACARAN DENGAN SI BOCAH MIZUNO ITU!!"
Seiji terengah-engah, kelelahan membantah perkataan Yuusuke.
"......"
"Hee... ternyata Seiji ingin berpacaran dengan Akira, ya?"
Wajah Seiji langsung memerah seperti kepiting rebus.
"Sialan kau.... ingin mati ya?"
Seiji mengeluarkan aura membunuhnya. Ia menatap Yuusuke dengan tajam--tetap dengan wajah memerahnya.
"A-ah... sepertinya berbahaya kalau aku terus disini. Kalau begitu, sampai nanti Shizuka-san, Seiji."
Yuusuke langsung lari meninggalkan Shizuka dan Seiji.
"Sana pergi jauh-jauh!"
"Kutitipkan salammu kalau ketemu Akira!!"
"Heh!!! Sialan!!!"
Seiji terus membantah perkataan Yuusuke dengan wajah memerahnya. Shizuka hanya tersenyum sembari melambaikan tangannya.
"Hahaha..."
Shizuka tertawa.
"Ke-kenapa..?"
"Sei-chan sudah dewasa ya!"
"Ap--"
Wajahnya memerah--lagi.
"KAKAK!!"
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top