Chapter 6: Tujuan (Part 2)
Setelah puas berjalan-jalan di dunia luar, Yuusuke dan Akira kembali ke markas.
"Haah. Padahal sudah berjalan-jalan di luar, tapi kenapa tidak terbesit ide sama sekali di otakku ini?"
Keluh Yuusuke. Ia hanya bisa menghela napas.
"Mana kutahu? Yang penting kau sudah membelikanku es krim~!"
Kata Akira senang, dengan stik es krim di mulutnya.
Yuusuke mendengus kesal.
"Eh, Homura."
Akira memanggil Homura yang kebetulan berpapasan dengan mereka.
"Ah, kalian. Aku baru saja mencarimu, Akira. Aku ingin kau menjadi lawan berlatihku."
Pinta Homura.
"Hm, baiklah. Yuusuke ikutlah, sekalian berlatih dengan kami."
"Eh? O-ok."
Mereka pergi ke tempat berlatih di lantai 8.
"Nah. Yuusuke, aku akan melawan Akira terlebih dahulu, perhatikan baik-baik."
Homura mengeluarkan pedangnya. Yuusuke mengangguk lalu duduk di sebelah belakang agar tidak mengganggu.
"Akira, kau tidak membuat sebuah pedang?"
"Tidak perlu. Ini sudah cukup, kok."
Akira membekukan kedua tangannya,
"Karena aku sudah pasti menang."
Homura tersenyum,
"Kau ada-ada saja. Siapa bilang kau yang menang? Aku pasti menang."
Homura langsung menyerang Akira dengan tebasan pedangnya. Akira langsung menahannya dengan kedua tangannya yang sudah dibekukan. Lalu, ia balas menyerang Homura.
Keduanya terus menyerang dan bertahan sampai salah satu dari mereka kelelahan.
Yuusuke hanya bisa melihat dalam diam. Ia tidak dapat berkata apa-apa.
Karena tidak ada yang mau mengalah, pertandingan berakhir dengan seri.
"Huft. Kali ini kita seri. Tapi yang selanjutnya aku pasti menang."
"Hahaha! Lucu sekali, Homura! Pasti aku, lah, yang menang!"
Keduanya tersenyum lalu saling menyentuhkan kepalannya.
"Kalian terus berdebat soal menang dan kalah, aku yang hanya bisa melihat apa daya?"
Kata Yuusuke tiba-tiba.
"Jangan pesimis gitu dong, Yuusuke! Kalau mau berlatih pasti bisa, lah!"
Kata Akira sambil memukul bahu Yuusuke dengan keras.
"Tapi tetap saja. Melihat kalian bertarung, aku jadi benar-benar merasa tidak berdaya disini."
Keluh Yuusuke sambil mengelus-ngelus bahunya yang terasa sakit.
"Kau memiliki bakat, Yuusuke. Kalau dikembangkan, kau pasti bisa melampaui kami."
Homura kembali menyarungkan pedangnya.
"Nah sekarang. Aku akan melawanmu, Yuusuke."
Lanjut Homura.
"Eehh!?"
"Tenanglah, aku tidak memakai pedang ataupun kekuatanku. Oleh karena itu, Akira, buatlah dua bilah pedang tumpul."
"Ok. Noh!"
Akira memberikan dua bilah pedang es pada Homura dan Yuusuke.
"Eh? Tapi, bukannya ini sudah pasti kau yang menang ya?"
"Sudahlah. Kau hanya perlu bertahan lalu menyerang. Simpel kan?"
"T-tapi.."
"Dimulai dari sekarang!"
"Eh?!"
Homura menyerang Yuusuke. Yuusuke tersentak, ia langsung menghindari serangan Homura. Karena kaget, ia sempat terpeleset dan jatuh. Homura tidak berhenti menyerang. Yuusuke hanya bisa terus menangkis dan menghindar.
Homura mundur sejenak untuk memberi Yuusuke sedikit waktu untuk berpikir jernih.
"Hooii Yuusuke! Kalau terus menangkis dan menghindar, kau tidak akan menang!!"
"Kedengarannya memang mudah, tapi sulit sekali mempraktekannnya disini!"
Homura kembali menyerang. Yuusuke menangkisnya. Lalu ia membulatkan tekadnya untuk menyerang Homura. Walau serangannya ditangkis dengan mudah.
Yuusuke mulai memberanikan diri untuk terus menyerang Homura. Homura terus menangkis dan menyerang. Begitu pula Yuusuke.
Akhirnya Homura memutuskan untuk menyelesaikannya. Ia menebas tangan Yuusuke dengan cepat, membuat Yuusuke menjatukan pedangnya. Lalu ia dengan cepat mengarahkan pedangnya ke leher Yuusuke.
"Oke, kau menang, Homura."
Yuusuke mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
Homura menurunkan pedangnya.
"Setidaknya, sekarang kau berani menyerangku, kan?"
"Iya sih.. ini salah satu pengalaman yang bagus untuk menentukan tujuanku."
"Tujuan?"
"Ya, PR dari Tsumire. Aku harus menentukan tujuanku. Kalau Homura, tujuanmu apa?"
Homura termenung sejenak.
"Kau tahu. Margaku, Akagi, adalah nama sebuah klan."
Ia meletakkan pedang es Akira lalu mengeluarkan pedang miliknya.
"Dan aku adalah salah satu anggota dari keluarga utama klan Akagi. Tepatnya, keponakan dari ketua klan."
Homura menunjukkan sebuah simbol yang terukir di pedang miliknya.
"Dulu, 5 tahun yang lalu, klan-ku hancur. Semuanya terbunuh kecuali aku. Dan aku sadar, kalau ternyata yang membunuh semua anggota klan Akagi adalah diriku sendiri. Lucu, ya? Tanpa sadar aku membunuh keluargaku sendiri."
Homura tersenyum.
"Itu tidak lucu, Homura. Tapi, kau tidak salah. Pasti ada sesuatu di balik semua ini."
Kata Yuusuke dengan serius.
"Terima kasih, Yuusuke. Tapi, bukan berarti aku juga tidak bersalah. Jadi, tujuanku adalah menjadi kuat. Lalu menebus dosaku dengan membangun kembali klan-ku."
Yuusuke tersenyum.
"Aku tahu, kalau Homura pasti bisa mencapai tujuannya."
"Ya, tentu saja. Kini giliranmu untuk mencari tujuanmu sendiri. Pergilah, kau pasti menemukannya."
"Ya, benar sekali! Kalau sudah ketemu, jangan lupa traktir aku es krim ya!"
Sahut Akira.
"Tunggu saja!"
Yuusuke pergi meninggalkan Akira dan Homura untuk kembali mencari tujuannya.
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top