Chapter 6: Tujuan (Part 1)
"Hmm..?"
Tsumire merenung, memikirkan sesuatu.
"Ada apa, Tsumire?"
"Sudah seminggu semenjak kalian merekrut Rekka. Mungkin sudah saatnya kuberi misi baru lagi?"
"Ehh?! Jangan! Kumohon jangan!"
Pinta Yuusuke.
"Ayolah Tsumire!! Beri kami istirahat!"
Tambah Kirika.
Yang lainnya mengangguk tanda setuju.
"Kemarin kau bilang kita diberi sedikit hiburan! Tapi akhirnya juga gagal karena kita harus merekrut Rekka!!"
"Ya! Ayolah...! Aku tidak butuh hiburan! Aku hanya butuh waktu tenang untuk istirahat!!"
Protes yang lainnya juga.
"Fufufu... benarkah? Bukannya kalian senang jika diberi misi?"
Tsumire tersenyum licik.
Yang lainnya tidak dapat berkata lagi, hanya memasang raut wajah kecewa dan ya.., begitulah.
"Sudahlah, Tsumire. Berikan mereka waktu istirahat. Aku juga butuh waktu istirahat disini."
Bujuk Ryota.
"Fufufu..! Kalian serius sekali. Aku hanya bercanda, kok. Tenanglah, tidak ada misi untuk minggu ini. Gunakanlah waktu kalian untuk istirahat."
Yang lainnya menghela napas lega.
"Tapi, Yuusuke. Aku punya PR untukmu."
"Eeehhh?!"
Yuusuke hanya bisa menghela napas pasrah.
"Ya. Kau harus menemukan tujuanmu."
"Eh? Maksudnya?"
"Ya, tujuan. Apa tujuanmu untuk kedepannya?"
Yuusuke termenung.
"Hmm.. menjadi lebih kuat....?"
"Ayolah! Itu terlalu biasa! Semua orang juga ingin menjadi lebih kuat!"
Yuusuke termenung kembali.
"Lalu apa..?"
Tsumire menghela napas.
"Ayolah. Sebagai tokoh ut-- sebagai salah satu anggota Adversus Ferox kau harus memilik tujuan."
"... Tsumire... apa kau baru saja ingin bilang tokoh utama..?"
"Hm? Apa maksudmu? Aku tidak bilang apapun soal tokoh utama, kok. Haha ...."
Yuusuke menghela napasnya pasrah.
"Tujuanku, ya ...?"
***
"Nee, Kirika-chan. Aku mau pergi keluar, apa boleh?"
Yuusuke bertanya pada Kirika yang tengah membaca buku.
"Boleh saja, tapi jangan pergi sendiri. Ah, dan aku sedang sibuk. Pinta saja yang lain untuk menemanimu."
"Baiklah kalau begitu."
Yuusuke berjalan meninggalkan Kirika dan menuju kamar Akira dan Homura. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Yuusuke ya? Masuk saja, tidak dikunci kok."
Akira menjawab dari dalam. Tanpa basa basi, Yuusuke langsung masuk kedalam kamar. Ia langsung terkejut melihat Akira yang tengah membaca komik dengan keadaan terbalik--ia bertumpu pada kepalanya, dan kakinya di atas.
"Apa yang kau lakukan?"
"Kau buta? Aku sedang membaca komik."
"Maksudku ... apa-apaan posisimu itu?"
Tanya Yuusuke. Akira menutup komiknya dan langsung berdiri.
"Sekaligus berlatih. Jadi, ada apa?"
"Homura tidak ada?"
"Homura? Dia paling lagi berlatih di lantai 7."
"Kalau Akio-san?"
"Si siscon itu paling lagi menemani kakak kesayangannya itu."
Yuusuke mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kurasa Akira saja juga tidak apa-apa. Akira, temani aku pergi keluar yuk!"
"Boleh, tapi belikan aku es krim ya."
"Kekuatanmu kan es, kenapa tidak makan es mu itu saja?"
"Memangnya kalau kau disuruh makan kotoranmu sendiri kau mau?"
Akira balas bertanya.
"Tidak mau lah."
"Kalau begitu tidak usah bertanya."
Yuusuke mendengus. Akira menaruh komiknya diatas meja dan keluar dari kamar, diikuti Yuusuke. Mereka menuju ke sebuah ruangan khusus terlebih dahulu, tempat Tsumire menyimpan masker pengubah wajah.
"Are? Akira, kau tidak pakai masker pengubah wajah?"
Tanya Yuusuke bingung melihat Akira hanya mengambil sapu tangan dan melilitkannya pada leher.
"Pakai masker itu panas, aku tidak suka."
Yuusuke hanya manggut-manggut mendengar jawaban Akira. Ia mengambil masker pengubah wajah dan memakainya, lalu mereka naik lift menuju dunia luar.
"Kau mau beli apa?"
Tanya Akira.
"Nggak tau."
"Hah?! Kalau begitu untuk apa kau keluar?"
"Aku mau melihat-lihat dunia luar ... dan mencari tujuanku."
Akira mengernyit.
"Tujuan?"
"Ya ... PR dari Tsumire. Dia bertanya apa tujuanku."
"Hmm ... begitu ya."
"Akira sudah tau tujuanmu apa?"
Tanya Yuusuke penasaran.
"Sudah lah! Kau pikir siapa aku? Aku ini nona Akira yang hebat, lho!"
Akira menjawab sambil menyombongkan dirinya.
"Iya, iya~lalu, tujuanmu apa?"
"Aku ingin menjadi lebih kuat, aku ingin bertarung dengan orang-orang yang kuat!"
Akira menjawab dengan penuh semangat. Yuusuke tersenyum.
"Simpel. Akira banget, ya."
"Apa-apaan senyummu itu?! Kau mengejekku?!"
"Hah?! Aku memujimu, tau!"
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top