Saver ~04~

"ya---mee-tte"

"[Y/N]-SAN!!"

"[Y/N]!!!!"

'Apakah ini akhir dari harga diriku? Di akhiri dengan orang payah seperti dia. Cih, sungguh lemah. Kau benar² lemah (Name).'

Eh, ada celah untuk menendang bagian vitalnya yoshhhh!

Mitsunari pun melepas bibirnya dari bibir [y/n] untung mengambil oksigen. Dan dengan kesempatan yang di jamin 100% berhasil akan melepaskan dirinya dari semua hal menjijikan ini.

"HYAAAAA!!"

BUGHH "ARGHHH!"

'yosh!! Berhasil' batinku yang senang. Untung saja aku belajar bela diri kukira ini takkan ku butuhkan ternyata sangat berguna disaat mendesak seperti ini.

"Cih!, Kenapa kau---"

BAAKKKK

mitsunari pun tertidur di lantai alias pingsan karena pukulan [y/n] yang berada tepat pada bagian vital seperti selangkangan.

"O-onee-san sugooi!!, Cocok untuk calon menantuku nanti!"
Ujar Ramuda yang membulatkan matanya.

"Woi, ngomong tuh yang bener [y/n]-san baru berumur berapa kan amemura-kun sudah berumur 24 itu maklum tapi [y/n]-san---- itu benar² aneh." Lanjut Gentarou yang masih sibuk melepaskan rantai yang mengikat tangannya.

"Hmmm Gentarou kau harus melupakan yang tadi kau buka-_-"

Wajah Gentarou memerah ketika mendengar [y/n].
"Yah karna aku baru menyadari kalau diriku ini bukan wanita sembarangan"

[y/n] mengeluarkan pistol berjenis Anaconda dari sakunya lalu menembakkan ke rantai yang mengikat tangan dan kaki mereka berdua.

Mata gentarou mendelik ketika melihat wanita seumur [y/n] sudah memegang pistol, dan pistol itu asli!.

"Trang!, Trang!"

"Oke kalian bebas sekarang tinggal kabur dari sini" ucapku.

"Onee-san! Aku menemukan pintu keluar!" Ramuda langsung berlari menuju sebuah pintu geser yang tadi tempat masuknya mitsunari.

Gentarou pun menyusul Ramuda dengan cepat. Saat aku mau menyusul mereka tiba² aku terjatuh. Teringat kalau kaki kananku masih terantai. Saatku ingin menembakkan pelurunya ke rantai, pistolnya di rebut oleh seseorang dari belakang.

"HAHAHAH, MAU KEMANA KAU [Y/N]-CHAN!"

Suaranya di tekankan membuatku merinding untungnya aku bukan gadis yang merepotkan tinggal ku tendang saja selangkangannya------ ah ku lupa kaki kananku terantai dan aku juga tak bisa menendang menggunakan kaki kiri.

'pasrah lah' batinku

SEMENTARA DI GENTAROU DAN RAMUDA

"HOI HOI, jangan asik lari sendirian. [Y/N]-SAN KITA TINGGAL TAU!" geram Gentarou.

"Heeehhh apaa?!" Kenapa kau tidak bilang daritadi!!"

"Kan aku baru ingat ya baru ku kasih tau lah!"

"Cih!"

KEMBALI KE [Y/N]

"RASAKAN PEMBALASANKU!!"
teriak mitsunari yang sepertinya mengarah ke anu [y/n].

"Eiits, tydak semudah itu ferguso! Hahaha gagal dapet l*nt*!"
ejek [y/n] yang dengan seenak jidatnya berkata seperti itu ketika berhasil menghindar dari mitsunari.

"Sialan!"

Tiba tiba kaca dari atas atap di pecahkan.

'itu----FBI!! eh maksudnya POLISI!!' batin ku yang terkejoed.

"Cepat tangkap orang itu! Dan selamatkan gadis itu!" Pinta seseorang yang sepertinya ku kenal.

"Itu kan---- jyuto Iruma dari MTC?, Oh ya ku lupa disini kan Yokohama pantas saja" ujarku yang agak kencang sehingga orang yang ku panggil (?) Namanya menghampiriku.

"Eh [y/n]-san?"

"Hallow~~"

"Fuhh, ceritakan padaku nanti"

"Ha'i ha'i"

'oh ya si Gentarou-san sama ramuda-kun gimana yak tuh nasibnya' batinku.

MEANWHILE IN RAMDA VERSE

"BRAAKK BRAAKK"

"Eh ada suara orang yang mau mendobrak pasti itu para polisi!" Teriak Ramuda girang

"Sepertinya kali ini kau benar" ujar Gentarou yang kecape'an

BRAAKK "ayo! Kita lihat sekitar Riou!" Teriak seseorang

"Etto--- Riou? Apa yang satu lagi---"

"Samatoki Aohitsugi leader MTC" lanjut Gentarou yang mulai nyadar kalau ini wilayah mereka, Yokohama.

"Hoi hoi apa yang sedang kalian lakukan disini?" Ujar si pria yang memiliki rambut beruban maksudnya berwarna perak.

"Kau ngapain disini juga?" Tanya balik ramuda. Pertanyaan yang Ramuda lontarkan malah membuat si samatoki kesal.

"Ah sudahlah kalian mau kami tolong tydak!?" Bentaknya.

"Ya ya ya" ujar Ramuda

Back to Present POV

Kali ini aku menaiki mobil polisi milik jyuto. Entah beruntungnya aku bertemu dia. Untung dia polisi sekaligus rekan kerja--maksudku atasanku di 'hypnosis mic'.

Jyuto memberhentikan mobilnya didepan kantor kepolisian militer Yokohama dan mulai mengintrogasi mitsunari. Aku sih bukan di interogasi melainkan di kacangin. (kmvrt emg-_-)

Aku memilih untuk duduk di kursi depan kantor seraya mengisi peluru pistol Anaconda dengan pelan² agar tak ketahuan kalau aku yang jadi incaran para penjahat dan ikut agen mafia.

"[y/n]-san"
Aku terkejoed karena tiba² jyuto nongol di belakang. Ku harap dia tak melihat apa yang ku lakukan tadi.

"Ah ya ada apa jyuto-san?"
Tanyaku sebagai balasan atas panggilannya seraya memasukkan pistolnya dengan cepat.

"Sebenarnya siapa mitsunari itu?dia bilang kau itu hubungan intinya? Secara tiba² pikiranku negative tentang itu." jyuto sedikit menekan suaranya.
Bulu kudukku bergidik ngeri karna suaranya terdengar mencekam di telingaku. Tapi aku menahan ketakutan ku. "Apa? Si sialan itu----cih!, Mengaku-ngaku biar aku di dapatnya. Tunggu jyuto-san apa kau mempercayai itu?" Tanyaku dengan nada kesal.

"Aku ragu antara menjawab ha'i atau iie. Aku hanya ingin mendapatkan kepastian agar tidak terjadi masalah yang lebih besar"

"Hmm sebenernya dia dulu adalah kekasihku ya bisa dipanggil 'pacar' namun aku memutuskan dia karna dia berbuat semena-mena. Lalu dia mengincarku setelah itu untuk di jadikan----ya------ 'itu' "

FLASHBACK

"[y/n]-chan~~ ayo kita ke pasar malam~~"

"Ha'i ha'i lagipula sudah lama ku tidak kesana"

"Yeeeee~"

Sabtu, 19 Desember 2xxx
18.00 PM

"ayoo kesiniii~"

" Oi, mitsu-kun jangan menarikk sembarangan! Sakit tau!" Bantahku.

"Iya maaf putriku~" ujar mitsu dengan nada menggoda

"Hmph"

Aku dan mitsu pergi ke sebuah cafe mini di sana dan istirahat karna lelah dari tadi berjalan ke sana sini.

Kamu sudah memesan minuman dan makanan lalu tak lama kemudian pelayan datang

*SKIP TIME 1 HOURS"

"[y/n]-chan aku pergi keluar sebentar"

"Heits, mau kemana jangan tinggalkan perempuan sendirian kau tau!"

"Aku takkan lama!"

"Baiklah"

Mitsu pergi meninggalkanku sendirian.
Sudah 3 jam berlalu dia belum juga kembali aku curiga kali ini dan firasatku benar benar buruk. Kemudian aku memutuskan untuk pergi keluar mencari kekasihku itu.

Aku benar benar khawatir sampai menabrak-nabrak orang saat berjalan namun aku tak memperdulikannya. Tiba² saja langkahku terhenti

Melihat kekasihku dan wanita lain berciuman romantis di tengah ledakan kembang api

Air mataku mengalir dengan deras tak percaya apa yang aku lihat. Aku terisak Isak sehingga terdengar oleh nya

"[Y/N]?!, A-AKU BISA MENJELASKAN INI!"

"Itu sudah terlambat *hiks*"
Aku langsung berlari menjauh darinya dengan diiringi oleh tangisku yg tak bisa berhenti.

'sial sial sial sial sial aku benci dia aku benci dia aku benci dia!!'

Hanya itulah yang dipikirkan ku sanpai sekarang ini....

END OF FLASHBACK

BACK TO PRESENT POV

"Souka...... Baiklah aku akan memenjarakannya"

Jyuto bangkit dari duduknya lalu menatapku sinis, aku tak tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan. "Lain kali giliranku untuk membalasnya" ucapnya pelan namun ku masih bisa mendengarnya.

'apa maksudnya itu?!' batinku yang sedikit khawatir.

Tiba tiba pintu masuk terbuka dan menampakkan 4 manusia.
"[Y/N]-CHAAAAN AKU MENGKHAWATIRKANMU!~~" jerit Ramuda yang membuat semua orang kecuali aku menempelkan telapak tangannya pada jidat.

Ramuda dengan seenak jidatnya memelukku layaknya emak sendiri, yah itu sih karna tubuhku lebih tinggi darinya. Tapi Ramuda saja yang ingin
[ (͡° ͜ʖ ͡°) ]

"Hoi!, Lepaskan [y/n]-ku dari kau dasar pendek!" Geram samajam maksudnya samatoki.

Pipiku merona merah padam karna samatoki berkata seperti itu "Apasih maksudmu samatoki-san?!" Lalu aku melepaskan pelukan Ramuda dan menuju samajam eh samatoki, dan menarik kerah bajunya "jika kau berkata seperti itu tak segan segan aku akan membunuhmu" ujarku yang mendekati wajahnya yang tingginya 20 cm dariku.

Aku berfikir dia akan langsung menjauhiku namun itu tidak seperti yangku pikirkan dia malah semakin mendekati wajahnya hingga keningku menempel dengan keningnya. Dengan spontan aku menamparnya. "B-BAKA!"

Aku langsung menjauhinya dan kembali duduk di kursi samping gentarou, sebenarnya sih karna Gentarou lebih aman dari mereka berdua, oh ya Riou juga aman.

"Hahahaha mampus makan tuh! Sini aku obati---" Ramuda mulai mendekati samatoki.

"Cih, baiklah terima----"

"PLAAAKKK"

"AAARRRGHH!"

"Hahah kena typu~~ itu akibat memperlakukan onee-san seenaknya!"

"SAKIT BANGSAT!!"

"Bleeeeee" Ramuda menjulurkan lidahnya lebih tepatnya mengejek samatoki yang memegang pipi bengkaknya.

Tiba tiba jyuto datang mengacaukan Ramuda yang adu mulut dengan samatoki. "Hoi berisik tau, si manusia itu sudah kami penjarakan karna buktinya sudah ditemukan. Jadi kau selamat [y/n]-san"

"Huaaaaa, Arigatou jyuto-san!" Ujarku sambil membulatkan mataku, dan anehnya bukan hanya pipi jyuto yang merona namun---- semuanya! (Ramuda, samatoki,Gentarou,Riou)

'sebenarnya apa yang dipikirkan mereka sih?!" Batinku yang terheran

-
-
-
-
-
-
-

End of chapter 04
***********************************

(A/n)

HALLLOOOO PARA READER TERJTINTAH //DIGAMVAR

BAGAIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG CHAPTER 04 INI??

OH YA SEMOGA GK NGACO NI CHAPTER DARI YANG AWAL :"
OKE KATA² DARI AUTHOR MOHON MAAPKEUN AUTHOR KALAU KATA² KURANG ENAK GITU:V

BTW KASIH SARAN YAW BUAT CHAPTER SELANJUTNYA AUTHOR NIATNYA SIH PEN NGASIH GAMBAR GITU CUMAN GK ADA IDE:")

DONT FORGET TO VOTE AND COMMENT!

SAYONARAA~~~~








EH TUNGGU! AUTHOR MAU NANYA APAKAH AUTHOR BIKIN HYPNOSIS MIC x READER JUGA?

JAWAB DI KOMEN YAW











SAYONARRAAAAAA

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top