melanjutkan perjalanan ~05~

'sebenarnya apa yang mereka pikirkan sih?!' batinku terheran dengan mereka semua

"WOI NGELIATIN APASIH SAMPAI TERPATUNG BEGITU?!!" bentakku yang membuat mereka kembali sadar.

"E-h  bu-bukan apa apa kok hanya bengong saja"

"Iya betul, kami sedang memikirkan live kami nanti"

Sementara yang lain sedang mencari alasannya sendiri, yang membuatku curiga dengan mereka

'ah lupakan' batinku.

"Oh ya~  onee-san ayo pergi jalan-jalan~~ mobilku nanti akan di carikan jyuto~" goda Ramuda seraya mencoba mencari kesempatan memelukku.

"WOI ENAK AJA SEMBARANG NGOMONG DIKIRA (GW) BABU (LU) APA??!" ujar jyuto dengan sakarstik. (Btw itu author kurungin karna disini bahasa Baek Baek yak(?) )

"Hmph, ramuda-kun jangan mengambil kesempatan-_-, oh ya betul juga sih kalau begitu ayo lanjutkan."

Tanpa ba-bi-bu aku langsung keluar, meninggalkan kantor polisi itu dan belom semenit Ramuda dan Gentarou sudah di belakangku takut kalau aku di culik lagi.

"Kali ini... Mau kemana?" Tanya Gentarou seraya menulis novelnya.

"Aku tau tempatnya!"

"Heeh samatoki?!(san)?!(Kun)?!"

"Kenapa kau mengikuti kami?"

"Ah itu biasa"

"Owh, jadi memang dia."

Aku hanya tercengang menyimak apa yang mereka bicarakan sampai Gentarou berkata 'dia' yang membuatku penasaran. Lalu aku memutuskan untuk bertanya.

"Samatoki-san, 'dia' itu siapa?"

"Eh bukan siapa siapa kok" dia mengeluarkan seringai mengerikan "hanya seseorang yang ku ingin ajak date" seringainya semakin melebar membuatku merinding semoga saja itu bukan diriku.

"HOI~HOI~ KU KIRA AKAN KU BIARKAN BEGITU SAJA HAH?!" ucap Ramuda sakarstik

"R-ramuda-kun tenanglah" ujar Gentarou yang menahan Ramuda agar tidak beradu mulut lagi.

"Cih!"

"Maaf mengganggu apa kita bisa melanjutkan perjalanannya? Biarkan. Samatoki-san ikut karna siapa tau dia bisa jadi pemandu karna dia tau daerah disini" aku langsung mengambil tangan samatoki lalu menariknya agar berjalan di paling depan "Kau jalan di paling depan karna aku mempercayaimu" lanjutkan sambil tersenyum lebar yang lagi² membuat mereka bertiga merona.

"Baiklah kalau itu maumu" samatoki mendekatkan bibirnya di telingaku "putriku" bisiknya, hal itu membuatku memanas

Sedangkan Ramuda yang melihatku memasang wajah cemburu nya sementara Genta menutupi wajahnya entah kenapa.

"S-samatoki-san a-apa maksudmu?" Tanyaku merinding  dan badanku bergetar.

Tiba² Ramuda langsung memelukku dan mengusir samatoki.

"Hei hei jangan membuat onee-san takut, onee-san apa sudah mendingan?" Ujar Ramuda yang malah membuatku semakin menegang.

"RAMUDA-KUN?!"

"hehe~"

                            🍭

5 menit pun berlalu kami masih berjalan melewati berbagai gedung tinggi di Yokohama sampai sang pemandu berhenti mendadak.

"Samatoki-san! Jangan berhenti mendadak! Sakit tau keningku!"
Aku memijit keningku yang merah karena tertabrak tulang punggung(?) Samatoki.

"Siapa suruh dibelakang ku?" Ujarnya tak mau mengalah.

"Dasar kau---hmphh" Gentarou membekap mulutku agar masalah sepele ini tidak berlanjut.

"Sudahlah [y/n]-san, aohitsugi-san kenapa kau berhenti?"

"Karna tempat yang mungkin akan kalian kunjungi ada di depan kita."

The Horror Romantica

"T-The Horror Romantica? A-Aku tak yakin s-soal ini" ujar Ramuda glap-glapan.

"Aku juga" singkat Gentarou

"Sudahlah ayo masuk saja ku jamin ini akan membuat kalian senang" samatoki mengeluarkan seringainya.

'firasatku buruk firasatku buruk' batinku yang sudah lemas karna tempat di depanku.

Samatoki mendorong kami bertiga masuk dan tanpa mengantri tiket penjaga sudah mempersilahkan masuk, Mungkin karena samatoki terkenal ?.

Kami berempat sudah berada di dalam tempat ini dan di dalamnya... Benar benar gelap sampai samatoki menyalakan lampu senternya.

"Nah sudah terangkan?" Ucapnya yang menyinari mata ku sampai mataku sakit "itte--- oi! Mataku sakit tau!" Marahku.

"SAMATOKIII!!"

Lah kok suara Ramuda ganti?! Batinku yang terheran dengan suara yang cukup menggelegar itu. dan ternyata tak ada waktu semenit sudah ada puluhan gadis² berlarian menuju samatoki.

"[y/n]-san!, Ramuda-kun! Ayo lari!!" Ujar Gentarou yang menarik tangan kami berdua.

"E-eh?!"

"HOI! KALIAN JANGAN TINGGALKAN PEMANDU KALIAN DISINI!" teriak samatoki yang langsung dihentikan oleh gadis----- maksudnya fans-nya itu.

Kami bertiga tidak menghiraukan ucapan samatoki karna terlalu jauh pada akhirnya kami sampai di suatu tempat karna gelap jadi kami tak bisa melihatnya sampai Gentarou menyalakan senter dari handphonenya.

"Baiklah kalau begini sekarang aku yang jadi pemandunya karna aku yang memiliki senter. Jadi jangan berpencar." Ujar Gentarou lalu di lanjutkan dengan berjalan duluan.

"Ha'i" ucapku dan Ramuda bersamaan.

Kami pun melewati sebuah lorong yang panjang sampai tiba tiba....

"Glep"

"E-eh G-gerbangnya di tutup?! Bagaimana ini?!!" Panikku seraya menggoyang²-kan pintu gerbang yang tadinya di belakangku.

"Tenanglah kan masih ada kami berdua" Ramuda terlihat santai saat mengatakan itu membuatku jadi agak--tenang.

"Hi, hi ,hi"

"S-SUARA APA ITU??!!" Ramuda yang tadinya santai malah ikut panik karena mendengar suara yang menyeramkan itu.

"Sepertinya sudah mulai" gumam gentarou yang sedikit bisa ku dengar.

Kemudian setelah suara itu hilang ada tangan---seseorang yang menggenggam bahuku yang membuatku bergidik ngeri, saatku melihat kebelakang...

"M-maukah kau tinggal bersamaku selamanya di akhirat nona?"

"HWAAAAAAAAAAA TOLOONG AKUU AAAA" aku menjerit histeris dan tanpa ku sadari ternyata aku berlari menjauhi Ramuda dan Gentarou lalu menghilang.

"[Y/N]-SAN!!". "ONEE-SAN!!" teriak Gentarou dan Ramuda yang berusaha memanggilku namun aku tak sempat menjawabnya karena sudah menghilang.

Lariku terhenti karena lorongnya mulai menggelap, ah aku lupa kalau tak ada Gentarou maka tak ada cahaya. Saatku melihat sekeliling untuk berjaga-jaga tiba² saja ada suara langkah kaki.

Tap, tap.

Dengan refleks aku langsung berteriak. "APA ADA ORANG DISANA??! TOLONG AKU! AKU TERSESAT DISINI!"

Orang itu tak menjawab.

"HOI APA KAU MENDENGAR KU-----?!"

saatku ingin berkata lagi aku di Magetan oleh seorang---- yang tiba² dari kegelapan langsung memelukku.

"[y/n]-chan~~ aku sudah mencarimu kemana²~ kenapa kau meninggalkanku~~"

Suara ini? Aku mengenalnya! I-ini----samatoki?!

"[y/n]-chan kenapa kau diam saja~"

Fuhh kali ini aku benar² ingin muntah, karna suara menjijikkan samatoki.

Tiba-tiba saja mulut samatoki mulai mendekati mukaku aku bisa merasakan nafas hangat darinya dan mencium bau--- Anggur?.

Tubuhku yang tersandar ditembok karna samatoki aku turunkan ke bawah hingga menyentuh lantai sedangkan samatoki masih berada diatasku, aku mulai merangkak menjauhi samatoki yang masih terdiam. Saat aku sudah agak jauh darinya tiba tiba

Duak!!

"Itte--- s-samatoki-san?!" Samatoki terjatuh dan menindih punggungku membuatku tak bisa bergerak karna badannya yang berat. "Oi!! Bangun bodoh! Kau berat tau!" Aku meneriakinya agar dia cepat bangun namun.... Hasilnya nihil

Dengan sebagian kekuatan yang ku punya aku mengangkat tubuhku dan pastinya tubuh orang brengsek ini terangkat juga dan pada akhirnya terjatuh

"OI BODOH!! BANGUN!" aku menendang tubuhnya sampai tengkurap. "SAMATOKI!!"

saat aku melampiaskan kekesalanku kepada samatoki yang mabuk(?) Itu tiba tiba aku mendengar suara mencurigakan

Trang Trang!

"?!" Aku melihat sekitar namun.
"S-SAMATOKI-SAN?!" samatoki memegang kakiku dan membuatku kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

"Bakayaro!" Teriakku sakarstik. Namun samatoki malah menarikku kedalam pelukannya.

"[y/n]-chan kau takkan ku lepaskan" katanya sebelum memelukku sampai aku hampir kehabisan nafas.

"Oi baka lepaskan! Aku...tak....bisa...be....." Yah. Sesuai dugaan (y/n) kehabisan nafasnya... Namun untuk berbicara saja dia tak bisa, dia masih bisa membuka matanya dan sedikit---- sedikit ya. Bergerak.

"Kau hanya milikku [y/n]."

-
-
-
-
-

END OF CHAPTER 04



[A/N]

WOKEH KEMBALI BERSAMA AUTHOR~ APA DISINI ADA YANG MERASA AMBIGU?  BTW KOK NI FF JADI ECCHI YAK? SEPERTINYA TANGANKU TELAH MENODAI FF INI :")

FUHH KAYAKNYA NI CERITA SUDAH MELENCENG DARI JUDULNYA GOMMENNASAI . . .

JAA.... JANGAN LUPA MENINGGALKAN VOTE AND KOMMENT '-'

~~SAYONARA~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top