kejadian tak terduga ~02~

"Ittai----E-EH?!" Aku sangat terkejut karena Gentarou berada diatas tubuhku dan jarak wajahku dengannya hanya 5 Senti.

"AA---AAA--A------[Y-Y/N]-SAN! A-AKU BISA MENJELASKAN INI" pekiknya yang masih berada diatas-ku dengan rona merah tomat dipipinya.

"Cekrek"

"Yosh! Aku mendapat foto onee-san bersama Tarou~~~"

"R-RAMUDA!(KUN)!" ujar aku dan Gentarou secara bersamaan.

Lalu aku mencoba bangun dari Gentarou namun hasilnya nihil, aku malah mengerang kesakitan karena kakiku terpelintir saat jatuh.

"[Y/n]-san mari kubantu!" Ujar Gentarou yang mulai bangun dan langsung menggendongku ala bridal style keluar kamarku.

Aku hanya bisa diam dan memalingkan mukaku dari Gentarou untuk menutupi rona merah di wajahku. Juga---------karna kakiku masih terasa sangad sakit saat tergelincir tadi.

"Gentarou, taro nee-san disini" ujar Ramuda sambil menepuk sofa sebelahnya dan membuka kotak P3K-nya.

Setelah Gentarou telah menurunkan-ku di sofa yang ditepuk oleh Ramuda ia langsung membungkukkan badan 180°.

"Gomennasai [y/n]-san! Gomennasai!"

Aku dan Ramuda terkejut dengan perbuatan Gentarou yang aneh itu, kami-pun saling menatap dan mengangguk mengerti.

"Tak apa kok, ini juga salahku yang tak bisa mengendalikan emosi-ku---"

"B-Bukan itu! Maksudku ini yang sebelumnya----sebaiknya kita bicarakan nanti saja---" ujar Gentarou yang langsung memotong perkataan ku.

"Hmm~~, pasti Genta melakukan hal yang tidak tidak di kamar nee-san~~" ujar Ramuda sambil mengeluarkan seringai liciknya.

Gentarou yang mendengar itu langsung memalingkan mukanya dan terlihat ada rona merah tipis di pipinya---aku benar² tak menyangka bahwa orang se-cool dia bisa seperti ini.

"M-maksudmu aneh aneh apa ramuda-kun??"

"Ah nandemonai"

"Ehh?!?"

"Ya sudahlah aku akan mengobati kaki nee-san dulu" ujar Ramuda yang mencoba menghentikan basa-basi~~.

"Ah ha'i" ucapku yang bersamaan dengan Gentarou.

Gentarou pun memutuskan untuk duduk di sofa seberang-ku dan Ramuda, sementara Ramuda mengoleskan balsem ke-kakiku sambil memijatnya lalu menutupinya dengan perban.

"Yosh! Selesai~~" ujar Ramuda semangat

"Arigatou Gozaimasu, Ramuda-kun!!" Jawabku seraya tersenyum lebar, yang membuat Gentarou iri hehehe :v(͡° ͜ʖ ͡°)

Ramuda yang melihatku tersenyum manis itu langsung memalingkan wajahnya yang sedikit memerah dariku, lalu dia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar.

"Gentarou, ayo kita pergi------ karna nee-san kakinya terpelintir jadi kau harus menggendongnya sampai kakinya sembuh!!"

"N-NANI?!" pekikku dan Gentarou bersamaan.

Setelah kami keluar dari apartemenku, kami menuju parkiran. Kami menaiki mobil pribadi milik Ramuda.   (sejak kapan ramda bisa ngendarain mobil nzay?!:v)

Aku duduk di belakang sedangkan Gentarou dan Ramuda di depan

'ittai,---kenapa kakiku masih sakit padahal sudah dipijat oleh Ramuda tadi' batinku geram

"Oh ya nee-san, Gentarou. Apa mau mampir ke cafe sebentar?"
Tanya Ramuda lalu memberhentikan mobilnya di sebuah cafe.

"Ahh----ha'i" ujar kami bersamaan.

Lalu Ramuda dan Gentarou membuka pintu mobil dan keluar, akupun ikut keluar namun baru menginjak tanah saja kakiku sudah merasa sakit. Ramuda yang melihatku segera menawariku bantuan, aku mengangguk sebagai jawaban "iya".

Ramuda menaruh tanganku di lehernya dan membantuku berjalan perlahan-lahan sampai ke dalam cafe, dia melepaskanku dan menaruhku di kursi sebelahnya, tepatnya sih aku di pojok dan dia di pinggir sedangkan Gentarou di depanku dan Ramuda.

"Mau pesan apa tuan,nona?"

Heh?, Keanya peka amat yak ni pelayan auto nyosor ke sini ae padahal blom diminta.

"Cappuccino dingin 1!"

"Cappuccino dingin 1!"

"Eh?!"

"Ck, HAHAHAHAHAH, k-kalian memang lucu ya>o<....., Huhh---- sampai aku hampir menangis karena tertawa berlebihan." Ujar Ramuda yang tadinya tertawa berlebihan secara tiba² menegaskan suaranya.

'A-ANZAE SEREM BAT?!'

'k-kok serasa ada malaikat zabaniyyah yak?' (:v)

Seketika kami berdua diam tak bisa berkata2 karna suara Ramuda yang menyeramkan tadi.

"Milk Coffe dengan choco pancake" ujarnya masih menegaskan suaranya yang gagah nan perkasa //slap

"B-b-baiklah a-akan segera kami sajikan"

Pelayan tersebut langsung pergi layaknya orang ketakutan seperti habis ngeliat setan. (😂)

"Ramuda Amemura, is ded yu?//slapp// is that you?"

"Yaaaay, watashi no Ramuda Amemura deesuuu~~"

'wanzay normal lagi suaranya'

'hmmm ku perlu kepastian untuk ini'

"Ano, onee-san, dan Gentarou kenapa ya??,kok kelihatan bingung? Apa karna suaraku tadi??"

Seketika aku dan Gentarou yang kompak sedang berpikir dengan kejadian tadi auto blak-blak-an ketika ramuda bertanya begitu.

Aku menggeleng²-an kepala seraya melambai²-an tangan dan Gentarou sepertinya memutuskan untuk bertanya.

"Ya, aku ingin tau rahasianya yang sebenernya itu. Sebenarnya kenapa kau lebih memilih menggunakan suara kawaii-mu daripada menggunakan suara aslimu?"

"Ah----simple saja, aku menggunakan suara kawaii ini untuk mencocokkan parasku jadi kemungkinan aku mengeluarkan suara asliku kalau tenggorokanku bermasalah atau sedang marah. Begitu G-E-N-T-A-R-O-U~~~"

"Ouh, alasan yang tidak pasti." Ucap Gentarou seraya membuka novel-nya yg selalu berada di tangannya setiap saat."

2 menit pun berlalu kini pelayan itu kembali dengan membawa pesanan² kami.

"Tak,tak,tak" suara gelas yang di jatuhkan tepat di atas meja tempat kami.

"Selamat menikmati"

Pelayan tersebut mulai menjauh dr tempat kami setelah mensajikan pesanan.

Tiba² ponselku bergetar, lalu dengan segera mungkin aku mengambil ponsel yang berada dalam tas ku. saatku melihat di layar tertera nama Carol. 'tumben dia menelponku di saat seperti ini' batinku yg terheran.

"Moshi Moshi?"

"[Y/N], [Y/N]! K-KAU DIMANA!? A-AKU BENAR-BENAR MEMBUTUHKANMU!!"

"A-aku sedang berada di cafe dekat Yokohama, ada apa memang? Dan kenapa kau sampai terburu2 begitu??"

"P-penjaga! Ada beberapa penjaga yang membawa senjata ingin mendobrak rumahku!, Lalu dia terus bertanya 'dimana [y/n]-sama!' begitu"

"NANI?!, baiklah aku kesana! Kalau tidak bilang pada mereka aku di Yokohama!!"

"Ha'i wakarimashita"

"E-eh?! Carol?! Tunggu siapa ka-----" ucapanku terpotong karena suara telpon yg tlh di putus. "Sial!". Aku langsung menari ponselku di tas dan meminum cappucino-ku yang air embunnya mulai membasahi meja.

Sementara Ramuda dan Gentarou telah menghabiskan minuman dan makanan mereka daritadimereka berduaheran dengan kelakuanku kemudian mereka saling menatap dan memutuskan untuk bertanya kepadaku.

"Onee-san, kau kenapa?" Ucap Ramuda seraya menepuk pundaknya pelan.

"Sepertinya kau terlihat panik---- memang siapa yang tadi menelfonmu?" Sahut Gentarou sambil menulis sesuatu di novel hariannya itu.

"Ah-- nandemonai" ujarku seraya tersenyum yg terlihat seperti tak ikhlas(?)

"Onee-san, aku tau itu senyum palsumu"

~~~~~~~~
-End of chapter 02

-
-
-
-
-



Yoo Ladys and gentlemans//slap. Arigatou udh membaca chapter 02 ini~~,

bagaimanakah ceritahnya?

Kalau ada kekurangan dalam kata² makluminlah😂 hanya sekedar iseng ngebikin cerita yg panjang ini :v.

Oh ya, ada kerasa sensasi sensasi gimana gitu gk?:v
Soalnya ku buat ini kea merasa gimana gitu :v//apasihmaunya?!

Karna ini hanya untuk hiburan semata. Jadi jangan bikin kata² yg buat watashi jadi minder/sakit kokoro yaw😫

Up secepatnya~~

Don't forget to vote and comment!

Okee sayonara!





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top