7. Dia Kenapa Cantik?
Adella masuk ke sebuah klub, dia mengendarai mobilnya seorang diri setelah melihat alamat yang temannya berikan. Adella tahu Lion pasti mabuk-mabukan dengan temannya dan dia ingin membawa pria itu pulang.
Adella melihat Lion, tertawa begitu nyaring menyebutkan namanya. "Wow...aku akan segera menikahi musuhku sedari kecil. Astaga, ini tidak pernah aku bayangkan." Lion tertawa lagi sampai Adella menyunggingkan senyum lucu dengan tingkah pria yang terkenal begitu play boy. Seorang wanita mendekati Lion, sepertinya sengaja menggoda Lion dengan menggesekkan tubuhnya pada tubuh Lion.
Adella tidak bisa membiarkan hal itu, dia sedikit cemburu. Apalagi Lion adalah tunangannya dan mereka sebentar lagi akan menikah. Adella buru-buru mendekat dan kini ia berhadapan dengan Lion. "Hei...apa-apaan kau ini?!" Wanita yang tadi bergelayut manja di tubuh Lion itu terlihat tidak senang dengan Adella. Saat Adella membuka masker yang dia gunakan sehingga memperlihatkan wajahnya, wanita itu tertunduk.
Siapa yang tidak kenal dengan Adella, mayoritas wanita di London bahkan seluruh Eropa mungkin mengenal dia salah satu pewaris Derson Group. Semua itu karena dia dan Arabella.sering bersama, sehingga paparazi juga menangkap potret dirinya.
"Ah....tunangan ku ternyata datang ke sini. Hai sayang," sapa Lion dengan wajah mabuknya.
"Lion ayo pulang," kata Adella menarik lengan pria itu.
"Adella, kita belum menikah tapi kau sudah seperti ini."
"Aku tidak ingin kau membuat dirimu sendiri malu. Kau itu sudah mabuk!" Gerutu Adella kesal, Lion menghentakkan tangannya dari Adella, membuat wanita itu terkejut dan menatap sengit Lion.
"Adella, kenapa malam ini kau cantik sekali."
"Dasar play boy, sedang mabuk saja masih mengoceh kau ini!" Adella menoyor kening Lion dan jari telunjuknya di kecup Lion dengan sangat manis. Astaga Lion ini berguru di mana, sampai bisa meluluhkan hati Adella seperti itu, padahal dia sedang mabuk. "Adella kau cantik, aku takut menikah denganmu."
"Sussttt....diam Lion. Ayo kita pulang," ajak Adella lagi dan dengan langkah yang tidak stabil Lion menuruti tunangannya itu. Lion duduk di samping Adella yang mengemudikan mobilnya, wanita itu mengemudikan mobil menuju gedung dimana apartment Lion berada.
Sampai di gedung apartemen Lion yang jalannya sudah tidak benar, membuat Adella harus merangkul pria itu. "Lion berapa kode akses mu?" tanya Adella dan Lion menyebutkan sederet angka.
Masih merangkul Lion, Adella membawa tubuh yang terasa sangat berat itu ke dalam kamarnya. Adella membantu Lion membuka kemeja pria itu yang begitu menyengat bau alkohol. "Adella aku takut menikah denganmu," ucap Lion lagi kali ini pria itu terlihat seperti tidak sedang mabuk. "Aku takut kalau aku akan menyakitimu," kata Lion sementara Adella masih membantu melepaskan sepatu Lion.
"Kalau begitu jangan sakiti aku. Apa kau paham?" Adella tersenyum mengatakan hal itu, lengannya tiba-tiba di tarik Lion sampai dia jatuh di atas pria itu.
"Kau cantik sekali tunangan ku," ucap Lion sambil menatap netra Adella. Lion kemudian menjatuhkan bibirnya pada bibir Adella, menarik dan menghisapnya sampai Adella kewalahan.
"Lion lepaskan!" Adella memukul lengan Lion sampai ciuman itu terhenti.
"Aku menginginkanmu Adella," kata Lion dengan wajah yang memuja Adella. Kembali Lion memagut bibir Adella, kali ini Adella menyerah. Cintanya untuk Lion membuat dia membiarkan apa yang pria itu lakukan pada tubuhnya. Lion yang pada dasarnya penakluk wanita, tentu sangat lihai membuai Adella sampai desahan dari bibir Adella lepas. Lion yang berada di atas wanita itu membuka satu persatu kain yang menutupi tubuh Adella, saat Adella hanya menggunakan pakaian dalamnya. Mata Lion yang sudah berkabut gairah menatap indah tubuh Adella yang tidak berdaya di bawahnya.
Lion mengecup setiap lekuk tubuh Adella "Lion kau mabuk," ucap Adella terbata karena dia sudah merasakan sensasi hasil perbuatan Lion pada tubuhnya. Awalnya Lion tidak perduli pada apa yang coba Adella peringatkan, dia bahkan sudah membuka seluruh pakaian dalam Adella. Sampai saat Lion ingin lebih, Adella menahan gerakan pria itu. Adella tidak siap, dia ingin melakukannya saat mereka menikah nanti. "Lion kau mabuk, dan aku tidak ingin kau menyesalinya saat kau sadar nanti."
Lion tersenyum kemudian mengecup kening Adella, dia membaringkan tubuhnya di samping Adella. Memeluk wanita itu sambil memejamkan matanya. Adella bernapas lega, dia sudah bersiap seandainya Lion tidak bisa berhenti tadi. Adella menggerakkan tubuhnya menyamping, sehingga dia dan Lion saling berhadapan. Mata Lion yang terpejam membuat dia tersenyum, Lion tampan sangat tampan, pantas saja jika banyak wanita takluk pada pesonanya.
***
Pagi menjelang, Francesa yang buru-buru datang ke apartemen anaknya itu ingin membangunkan Lion agar mereka bisa pergi ke butik bersama. Francesa begitu bersemangat, dia sudah tersenyum lebar membayangkan Lion menikah dengan Adella.
Senyum lebarnya berganti dengan raut wajah kesal, sebab dia melihat pintu apartemen Lion yang sedikit terbuka. "Pasti anak ini mabuk, sampai lupa mengunci pintu. Ceroboh sekali," gerutu Francesa lalu dia masuk ke dalam unit milik Lion. Francesa langsung menuju ke kamar Lion, dia menutup mulutnya saat melihat Lion memeluk Adella yang terlelap.
Dia tersenyum, jelas sekali putranya dan calon menantunya itu sudah melewati malam indah bersama. Adella dia tebak juga tidak menggunakan apapun karena pakaiannya berantakan di lantai kamar Lion. Hanya selimut tebal berwarna biru dongker yang menutupi tubuh sepasang calon pengantin itu.
"Dasar anak muda, tidak sabar menunggu hari pernikahan mereka." Francesa tersenyum kemudian dia mengambil beberapa potret Lion dan Adella.
Dia akan mengirimkannya kepada suami dan calon besannya jika perlu. Siapa tahu Lion berbuat hal yang bisa membatalkan pernikahan. Alfa Derson yang sudah mengetahui hal ini, pasti tidak akan membiarkan Lion membatalkan pernikahan dengan putrinya.
Francesa tidak jadi membangunkan Lion, dia pergi dari apartemen itu dengan perasaan yang bahagia. Berbeda dengan Lion yang terbangun beberapa jam setelah ibunya pergi. Menyesuaikan sinar yang masuk ke matanya Lion bergerak ingin menarik tangannya, dia merasa ada yang menimpa lengannya tersebut sampai dia membuka mata dan melihat Adella menjadikan lengannya bantal. Dia juga melihat tangannya yang lain masih memeluk tubuh wanita calon istrinya tersebut.
"Shit!" umpat Lion ketika dia mengingat apa yang terjadi semalam. Ingatan Lion dia mencium bibir dan setiap lekuk tubuh Adella. "Astaga, kenapa aku begitu tolol!" kata Lion lagi di dalam hatinya. Perlahan dia menarik lengannya, membuat Adella bergerak gelisah sebab tidurnya terganggu. Adella bahkan memutar tubuh dan satu lengan wanita itu terletak di atas perut Lion.
Lion melihat wajah cantik Adella, dan sepenggal kisah mereka semalam sedikit demi sedikit dapat Lion ingat. Dia juga ingat mengucapkan Adella begitu cantik entah berapa kali semalam. Bagian dada Adella yang ada terdapat tanda percintaan mereka semakin menambah rasa bersalah Lion. Satu hal yang tidak Lion ingat adalah dia tidak melakukan lebih selain menjamah tubuh Adella.
Lion yang lama menatap wajah Adella semakin menyadari kecantikan wanita yang selalu dia katakan sebagai Tarzan wanita tersebut. Pernikahannya dengan Adella sudah tidak dapat terelakkan lagi kalau sudah begini, dia menjilat ludah sendiri karena sudah tergoda dan meniduri Adella yang dia katakan tidak membuatnya tergoda.
Sekarang, hanya tinggal menunggu reaksi wanita yang sedang tidur dengan dia peluk erat itu. Ya, Lion memeluk tubuh Adella dan dia tidak menyadari kalau dia juga nyaman melakukan itu. Layaknya dia dan Adella adalah sepasang kekasih yang saling mencintai dan sudah menghabiskan malam bersama.
Bersambung....
*Jangan lupa follow tik tok amoree15 dan Ig nadraelmahyabakrie atau elamore02
Komentarnya aku tunggu ya....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top