5 :: Crazy Engagement ::

Adella tetaplah Adella, darah seorang Derson tidak membuat dirinya sama seperti wanita yang menyandang nama itu. Dia tetap selalu tampil sederhana, dan apa adanya. Seperti saat ini, ia menggunakan gaun rancangan seorang desainer yang belum memiliki nama yang terkenal. Dia menyukai gaun itu, lalu membelinya. Seperti itulah karakternya, tapi bukan berarti dia tidak pernah membeli barang mahal. Bagi Adella, apapun yang ia sukai dan ia nyaman maka dia akan membelinya.

Gaun putih selutut dengan corak bunga berwarna lavender ini adalah rancangan kekasih Aidan yang masih merintis karirnya sebagai desainer. Rose, wanita itu tidak percaya saat Adella benar-benar menggunakan gaun rancangannya dihari pertunangan wanita itu. "Kau bisa menutup mulutmu sedikit Rose," gumam Aidan di telinga Rose. Wanita itu berdecak, dia kesal karena Aidan tidak mengerti betapa dia sangat terharu saat ini.

"Dia benar-benar cantik, dan..."

"Dan dia menggunakan gaun rancanganmu Rose." Ibra memotong ucapan Rose.

Saat ini mereka sudah berada dihalaman depan rumah kebun milik Alfa, mereka semua sedang menunggu kedatangan Lion. Acara pertunangan ini memang tertutup, dan hanya beberapa media milik keluarga mereka saja yang diperbolehkan mengambil gambar disana.

"Kenapa wajahmu begitu?" tanya Adella melihat saudara kandungnya berdiri di sampingnya dengan wajah tegang. "Hei Ed, ada apa? aku yang akan bertunangan. Kenapa kau yang tegang seperti itu?"

"Apa kau tidak ingin membatalkan saja pertunangan ini?" pertanyaan Ed itu hanya mampu dijawab dengan untaian senyum Adella. "Adella kau tahu Lion seperti apa, dia lebih brengsek daripada diriku. Dan dia tidak mencintaimu," ujar Ed yang sangat terlihat takut jika adiknya jatuh kedalam pelukan Lion.

"Aku mencintainya Ed," kata Adella. Kini adik dan kakak itu saling beradu pandang. Ed tidak yakin dengan apa yang dia dengar, tapi kemudian dia mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku tahu ini terdengar konyol, hanya saja hati tidak bisa memilih bukan? perasaan ini datang begitu saja didalam hatiku. Sama seperti dirimu yang tergila-gila dengan Arinda, begitu juga aku yang diam-diam mencintai Lion selama ini."

"Adella, tapi dia brengsek!"

"Aku tahu. Aku akan memberikannya kesempatan, lagi pula tidak ada manusia yang sempurna jalan hidupnya."

"Kau tahu, kau mempertaruhkan hatimu dengan percobaan gila ini." Adella menggenggam tangan Ed, dia menjatuhkan kepalanya dibahu kakaknya itu. Selama ini Ed menjaganya dengan baik. Eadric Derson inilah yang selalu mengawasinya kemanapun ia berpergian. "Aku hanya tidak ingin kau terluka Adel, aku sudah berjanji kepada Almarhumah Mommy untuk menjagamu."

"Aku tahu, dan aku pasti membutuhkanmu jika nanti aku benar-benar patah hati."

"Kau ini gila! bagaimana bisa jatuh cinta dengan orang yang kerjanya selalu mengejek mu." Adella tertawa mendengar ocehan Ed.

Dari kejauhan Alfa tersenyum bahagia melihat kedua buah hatinya. Ketakutan di hati Alfa, ataupun keluarga mereka lainnya sama dengan yang Ed rasakan. Hanya saja mereka berpegang teguh akan cinta yang mampu mengubah segala keburukan serta kekurangan seseorang, seperti yang dulu pernah Alfa maupun kakeknya lakukan. Mereka berubah jauh lebih baik karena cinta. Alfa juga yakin Lion akan berubah, karena cinta Adella yang begitu besar untuk pria itu.

Menunggu dua puluh menit, akhirnya Lion dan keluarganya datang. Ada dua mobil dibelakang mereka yang juga turut serta. Adella dan keluarganya berdiri untuk menyambut Lion, mata Adella dan Lion bertemu ketika Lion turun dari dalam mobil bersama orang tuanya. Sambutan dari keluarga Adella mengiringi langkah Lion untuk sampai ke tempat Adella berada. Dia memberikan buket bunga yang sudah Francesa siapkan. Semoga kau suka," ucap Lion yang terlihat sangat tampan menggunakan jas putih.

"Ku pikir kau tidak akan datang," kata Adella menerima bunga itu dengan hati yang bahagia. Baginya ini adalah bunga pertama yang Lion berikan kepadanya. Sungguh kejadian yang sudah bertahun-tahun Adella impikan.

"Tadinya seperti itu. Namun, aku kasihan melihatmu nanti menangis karena tidak jadi bertunangan denganku."

"Begitukah? ku pikir alasannya kau tidak berani melawan keinginan orang tuamu. Bukankah kau anak mommy," ucap Adella membuat Lion menahan amukannya. Adella menahan tawa karena wajah kesal Lion. "Kau tidak ingin memujiku?" tanya Adella sambil mereka berjalan masuk kedalam rumah kebun yang luas itu.

"Untuk apa? memakai apapun kau tetap sama saja dimata ku. Tar-zan.... wanita," cibir Lion dengan senyum tipisnya.

"Kalau begitu aku seksi dimata mu." Mendengar Adella berkata seperti itu Lion langsung tertawa dengan suara yang menggelegar. Adella sampai terkejut dibuatnya, begitu juga yang lainnya. Ed dan saudara mereka yang lain juga heran dengan Lion.

"LION," tegur Francesa hingga Lion sadar tempat dan juga waktu.

"Ada apa Lion? teruslah tertawa, " ejek Adella yang menjauh dari sisi Lion sambil menjulurkan lidahnya. Arabella, Aidan, Ibra, hingga para orang tua yang melihat tingkah dua orang yang akan bertunangan itu menggelengkan kepala mereka.

"Ini benar-benar pertunangan yang luar biasa gila!" umpat Arabella mengundang tawa ibu dan juga ayahnya. Azura serta Devano.

***


Pembawa acara sudah memanggil nama Lion untuk berdiri ditempat yang sudah ada khusus untuk dia dan Adella, mereka adalah bintang utamanya sore hari ini. Setelah berdiri di tempatnya, ia menatap sekitar yang semua hiasan bunga disana memberikan kesan sangat sederhana. Sepertinya Adella memang tidak memiliki selera yang bagus, pikir Lion. Dia tidak pernah terpikirkan akan bertunangan atau menikah, tetapi jika memang harus menikah dan bertunangan dia menginginkan pesta yang mewah dan juga meriah.

"Ada apa?" tanya Adella dengan suara pelan. Dia kini sudah berdiri tepat disamping Lion. Pembawa acara masih mengucapkan serangkaian kalimat tanda jika mereka akan segera bertukar cincin. Puncak acara hari ini, setelah tadi Alfa serta Osman memberikan kata sambutan.

"Kau memilih tema bukan untuk orang yang akan bertunangan."

"Lalu," cicit Adella lagi agar tidak ada yang mendengar obrolan mereka itu.

"Ini terlihat seperti acara kematian, semua putih."

"Bukankah memang begitu?" tanya Adella balik membuat Lion membulatkan matanya menatap Adella yang kini tepat disampingnya. "Bukankah ini acara pemakaman kebebasanmu Lion Moller?" ejek Adella memancing niat buruk Lion. Dia benar-benar ingin mencekik Adella saat ini.

"Hentikan ocehan mu Adella sayang, atau aku akan mencium bibir kurang ajar mu itu!"

"Coba saja Lion sayang, aku tidak takut!" Adella tersenyum puas. Dari sisinya Akira tantenya, ibu dari Aidan dan Aleya lah memberikan cincin, sementara dari sisi Lion Francesa yang memberikan cincin kepada putranya. Pembawa acara meminta Lion memasangkan cincin ke jari manis tangan kiri Adella, kemudian diikuti Adella yang bergantian memakaikan cincin ke jari manis tangan kiri Lion. Belum pembawa acara mengatakan mereka resmi bertunangan Lion sudah menarik dagu Adella kemudian mencium bibir Adella sangat dalam.

"Astaga Lion," ucap Akira kemudian tertawa malu dengan tingkah dua muda-mudi dihadapannya ini.

"Brengsek kau Lion!" umpat Ed yang saat ini tubuhnya ditahan oleh Ibra dan juga Aidan.

"Apa yang kau lakukan Ed? mereka sudah bertunangan," ucap Zohan sepupu mereka yang saat itu juga hadir tertawa melihat kelakuan Eadric.

Sementara Adella yang benar-benar tidak menyangka dengan kelakuan Lion itu terdiam cukup lama, dia tidak membalas ciuman Lion yang begitu dalam serta terasa menggebu. Hingga saat dia tersadar ketika Lion melepaskan pagutan bibir mereka, tatapan Lion yang mengejeknya membuat Adella tanpa sadar melayangkan pukulan ringan tepat dikepala Lion. Hal itu mengundang tawa semua orang.

"Adella kau__,"

"Rasakan!"

"Astaga kalian ini," kata Francesa yang membuat Adella salah tingkah. Bagaimanapun Francesa akan menjadi ibu mertuanya. Lion tidak jera untuk mengerjai Adella, dia meraih pinggang Adella untuk dia dekap tubuh itu.

"Lion lepaskan!" tepis Adella merasa risih dengan kelakuan Lion. Dia tahu pasti Lion sengaja ingin mengerjainya lagi.

"Jangan seperti itu sayang, bukankah kini kau resmi menjadi milikku. Aku berhak atas dirimu Adella....

Bersambung....

Minta komentar boleh dong...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top