Eleven (11)
Ini hanyalah hal yang sangat konyol, aku memikirkannya sepanjang waktu dan membuatku menjadi orang lain sepanjang hidupku ini.
~Vincent Anugrah Langit
Sungguh sial sekali hariku sekarang ini, ini semua gara-gara cewek aneh itu, huh. Kau memang benar membuatku sangat geram dan gemas, Wullanjelly Jellynta. Aku sangat menyukaimu.
.
.
Wullanjelly's POV
"Eh, Wul. Loe mau kemana?"
"Mau nyari si Cent. Dia dari tadi nggak kelihatan."
"Oh, ya udah gue ikutan ajalah. Takutnya ntar loe digodain lagi sama abang-abang yang biasanya berderet didepan kelas."
Aku hanya mengacungkan jempol, tanda setuju ke Sam. Cowok bule itu yang bahasa inggrisnya tidak terlalu lancar, tapi bahasa betawinya lancar banget, memang selalu begitu. Dia adalah satu orang yang menganggapku bukan cewek aneh. Yah, setidaknya adakan.
Sekian lama... Aku mencariii... Akhirnya aku ketemu juga sama dia, Vincent my sweet prince.
"Eh, itu dia si Vincent." aku meloncat kegirangan, sembari menunjuk kearahnya.
"Iya tuh, si Vincent. Wait guys, ngapain dia berdiri ditengah lapangan gitu."
Mereka semua hanya menggeleng tanda tidak tahu. Sedangkan aku, aku langsung menghampirinya yang berdiri ditengah lapangan, aku tidak mempedulikan tanggapan orang disekitarku.
"Vincent." panggilku sambil berlari kearahmu. Kamu yang mendengarku, hanya melihat sekilas dan kembali melihat kearah bendera.
Vincent's POV
Bodoh... Kenapa kamu cewek yang bodoh dan aneh Wullanjelly Jellynta. Alien mana yang sebodoh itu, aku mendengarmu memanggil namaku, dengan teriakanmu yang begitu nyaring, kamu lari kearahku dan berdiri tepat berada disebelahku.
"Loe ngapain disini."
"Loh, kamu sendiri ngapain disini, kok berdiri sendiri gitu, aku temanin ya."
Aduh, nih anak kelewat bego apa gimana sih ? Jelas-jelas gue dihukum Wullanjelly Jellynta.
"Gak usah." jawabku cuek
"Kenapa?"
"Aku gak suka kalau Loe disini, gue gak mau lihat cewek aneh kayak loe."
Wullanjelly kamu ngapain coba, berdiri didekatku dan lebih dekat lagi tanpa jarak. Menurutku lebih baik kamu jauh-jauh dari sini saja.
"Gak capek ya, kayak gitu terus. Duduk yuk."
Bodoh sekali kamu ini... Aku sedang dihukum dan kamu apa nggak ngerti tentang ini semua..
"SANA PERGI." teriakku membuatmu sangat kaget dan terpukul. Maafkan aku Wullanjelly, aku benar tak bermaksud seperti itu ke kamu.
"Aku disuruh pergi nih."
"Iya." jawabku dingin.
"Aku gak mau."
Aku hanya diam dan dia juga diam.
Author's POV
Mereka berdua yang berada ditengah lapangan, berdiri tanpa adanya jarak, kalau tidak ada yang mengetahui status mereka, mungkin akan bilang jika mereka adalah sepasang kekasih. Bukan. Mereka hanyalah sebatas,TEMAN.
Disisi lain... Teman- teman mereka yang membicarakan tentangmu Wullanjelly dan tentang laki-laki disebelahmu Vincent.
"Wullanjelly gadis geulis kawas nu kedah janten teuas gagalna ku*." Ucap Leo dengan bahasa sundanya.
"Iya ini mah, memang pantes kalau sama si Vincent yang modelnya begituan. Pasti cocok tuu, duet maut nih kalau diatas panggung." Rendy langsung menimpali dengan tatapan kagum ke arah Wullanjelly.
Tapi, tanpa mereka sadari, salah satu dari mereka ada yang tidak tertarik dengan obrolan mereka, tentang Wullanjelly dan Vincent. Dia sama juga dengan sekeliling mereka yang melihat mereka berdua berdiri dengan sangat romantis, mereka seketika dalam waktu yang bersamaan melihat dan menatap iri kearahmu Wullanjelly.
.
.
.
.
Tiba-tiba saja tanpa ada yang mengetahuinya dan mungkin saja ada yang memberitahu ke Geng Trilili tentang dua orang di tengah lapangan.
Jalan mereka bertiga begitu cepat dengan memasang wajah penuh dengan amarah.
"Eh, cewek gak guna." ucap Nancy yang diikuti dua temannya.
Wullanjelly's POV
Mataku langsung mengarah kearah sumber suara itu, Geng Trilili itu datang menghampiri kearahku. Ya Tuhan, aku gak mau kayak tadi lagi.
"Loe ngapain disini ?" Tanya Vionita.
Aku hanya menunduk, aku tidak berani menatap kearah mereka lagi.
"Woy, jawab girl. Loe takut... Hahahaha... Loe takut, tapi masih beraninya ya deketin my prince honey bunny sweety. O Em Ji, loe jadi manusia gak tau diri banget sih." Cuapan Nancy yang penuh kebencian itu, terus merasuki telingaku.
"Why you ? Diam terus. Takut. Iyakah cupu." Vionita berjalan kearah samping kananku.
"Loh, kok cupu sih, Vionita.Dia tuh cantik tau." Elma yang emang rada bloon itu bersuara juga akhirnya.
"ELMA. Loe lebih baik diam aja deh."
"Oke. Nancy."
Vincent kok kamu diam aja sih, bilang apa gitu ke mereka, biar mereka tuh diam gitu. Gak ganggu aku lagi.
"Jangan ganggu dia." Akhirnya suara dingin itu terdengan juga.
"Why my prince." Tanya Nancy kebingungan.
"Dia sudah menjadi milikku."
Aku sudah menjadi miliknya. Kapan ? Apa ini beneran atau hanya akting belaka saja.
"WHATS."
"Iya. Dia sudah menjadi milikku. Kalian tolong pergi."
Apa?Kenapa? Tiba-tiba semua orang melihat kearah kami. Apa mereka semua dengar ? Kalau iya, aku harap jangan sampai menjadi gosip murahan.
Tapi, tunggu dulu. Kenapa tatapan mereka bertiga begitu licik. Aku sangat ingin memberitahukannya ke Vincent. Aku melihat ke arahnya, dia masih seperti yang tadi. Kembali diam dan sikapnya kembali dingin.
Vincent...
.
.
.
Next...
Ket :
*cewek kayak Wullanjelly yang cantik begitu pasti susah dapatinnya
Btw gue mau bilang nih.
Thanks bingo yang sudah masukin ke reading list itu adalah salah satu yang membuatku semakin bersemangat.
Thanks you so much 💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top