Elipsis (...)

Nath abis inspeksi note lagi, dan nemu copy-an materi elipsis yang luuuuu-maaaa-yannn puanjaaaaaang. Langsung dah copas di mari. Ini postingan di grup Facebook, asli tanpa edit konten, ya! Tapi lupa siapa yang posting, maaf.

Jadi dulu Nath pernah gabung ke grup Facebook, selain WLI, ya! Namanya Jawara. Pahit dah kalo diinget, wkwkwkwk! Sekarang grup-nya udah sepi banget kek kuburan.

Check this out!

#KelasMenulisJawara
#TimSelasa

Assalamulaikum, Kakak-Kakak jawara. Euh... tulisan ini kayaknya termasuk... termasuk apa ya ini? Diskusi mungkin, ya. Soalnya saya baca tentang elipsis di internet, ternyata ada beberapa versi cara penggunaan. Sebelumnya, Kakak-Kakak jawara udah pada tahu, kan, apa itu elipsis? Elipsis adalah tanda baca  yang terdiri dari tiga titik yang digunakan untuk:

1. Kalimat yang terputus-putus.
2. Menunjukan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
3. Untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat.
4. Dipakai pada akhir kalimat sebagai tanda penurunan volume menuju kesenyapan.

Awalnya, saya menggunakan elipsis tanpa didahului spasi untuk cerita saya. Namun, salah satu anggota jawara memberitahu jika elipsis itu diawali dan diakhiri dengan spasi. Awalnya saya ingin protes, karena dari buku novel yang saya baca, elipsis menyatu dengan kata sebelumnya, tapi sebelum protes, terlebih dahulu saya mencari tahu tentang elipsis di google.

Menurut sumber yang saya baca di google, elipsis yang benar sesuai  dengan peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No. 46 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan :

1. Tanda elipsis itu  didahului dan diikuti dengan spasi.
2. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
3. Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi.

Misalnya:
Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat ....

Setelah membaca tulisan tersebut, akhirnya saya menggunakan elipsis yang didahului dengan spasi. Namun, saat saya berkomentar tentang elipsis pada salah satu anggota jawara, ia protes karena menurutnya elipsis tidak didahului dengan spasi. (malusaya).

Saya pun jadi bingung. Akhirnya saya menanyakan tentang elipsis pada dua guru Bahasa Indonesia saya.

Kata guru pertama, semua elipsis didahului dan diikuti dengan spasi. Sedangkan kata guru kedua, tergantung maksud penggunaannya. Katanya, jika untuk penekanan kata, tidak didahului spasi. Sedangkan untuk menunjukan kata/kalimat yang dihilangkan, baru pakai spasi. Saya jadi semakin bingung.

Kemudian saya membaca dua novel dan memerhatikan tanda baca elipsis yang digunakan. Novel pertama, semua elipsis yang digunakan didahului spasi, tidak ada satupun yang tanpa spasi, di novel ini juga akhir kalimat ada yang pakai tiga titik, ada yang empat.

“Wuahaha! Parah banget, dong! Mending kalau Fuad beranak, minimal kalian bisa jadi peternak Fiat ...” Kugy tergelak-gelak.
“Tenang ... muka sepupuku tuh unik, kok ... pokoknya gimana, ya ... hmm ....”
“Pasti dimuat. Kamu kan hebat. Ceweknya siapa dulu ...”
“Waktu SD gua pernah ikut drama sekolah, dan dapat peran jadi .... Pak Raden. Lengkap dengan kumis palsu.”
“Makasih. Dan maaf kalau tadi saya ....”

Ini bedanya yang pakek tiga titik sama pakek empat titik apa sih? Ada yang bisa jawab?

Novel kedua, semua elipsis yang digunakan tidak didahului spasi, dan titiknya tidak ada yang empat. Semakin bingung lah saya.

“Ada bayi tidak berdosa. Aku...”
“Mungkin dia salah makan... aku... aku nggak tahu.”

Akhirnya saya kembali mencari tentang elipsis ke google. Dan saya menemukan cara penggunaan elipsis dari berbagai sumber.

Sumber pertama :

1. Jika elipsis ada di tengah kalimat (diapit oleh huruf atau kata), maka di antara tanda baca ini diberikan satu spasi (l ... r).
Contoh: Palung mariana ... berlokasi di barat samudera pasifik adalah bagian terdalam laut di dunia - elipsis digunakan untuk menunjukan bahwa ada bagian yang dihilangkan pada kutipan langsung.

2. Jika tanda baca ini berada di akhir kalimat, huruf terakhir pada suatu kalimat diikuti oleh elipsis dengan satu spasi (l ...).
Contoh: "Tak seorang pun dapat membayangkan ...," kata Lia.

3. Jika elipsis diikuti oleh tanda baca lain seperti kutip, tanda seru, atau tanda tanya, tidak perlu ditambahkan satu spasi di antaranya. Adapun full stop tidak ditambahkan walaupun elipsis berada di akhir kalimat (l ...”) (l ...!) (l ...?).

4. Jika elipsis diikuti oleh koma, tidak ditambahkan spasi. (l ...,).

5. jika elipsis berada setelah koma dan sebelum huruf (atau kata), maka diberikan spasi di antaranya (, ... r).
Contoh: Berolahraga secara teratur di pagi hari, jogging atau berjalan, ... menaikan mood kita. (tapi yang pakek koma gitu, saya belum pernah lihat di novel. Mungkin Kakak-Kakak di sini pernah lihat. Tapi kata guru saya elipsis kayak gitu emang ada, untuk menunjukan jeda sejenak).

Sumber kedua :

Ini cara penggunaan elipsis menurut Veronica B. Vonny berdasarkan praktik selama belasan tahun menjadi editor di berbagai penerbit/media massa. Menurutnya, aneh dan tak lazim jika di depan SEMUA elipsis HARUS diberi spasi.

Mengapa?

Alasan paling sederhana:
Bukankah elipsis termasuk TANDA BACA, sama seperti tanda tanya (?), seru (!), titik dua (:), titik koma (;), dan sebagainya, dan BUKAN KATA?
Bukankah semua tanda baca (kecuali untuk keperluan khusus) DILARANG DISPASI dari kata sebelumnya alias HARUS MENEMPEL dengan kata terakhir?

Jadi, mengapa sebagai tanda baca, elipsis harus diapit/didahului spasi?
Penjelasan lebih lanjutnya, seperti berikut ini.

Pertama, kita harus pisahkan dulu kedua fungsinya!

1. MENGHILANGKAN BAGIAN dari SEBUAH/LEBIH KALIMAT DALAM SUATU KUTIPAN.
Kalau untuk fungsi ini, SETUJU dan SANGAT LOGIS apabila DIBERI SPASI di depan dan di belakang elipsis.

a. "Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut."

>> Mungkin di antara kata "kemerosotan" dan "akan" ada lebih dari 1 kata dalam naskah aslinya, katakanlah misalnya kalimat aslinya seperti ini :"Sebab-sebab kemerosotan YANG TERUS TERJADI AKHIR-AKHIR INI akan diteliti lebih lanjut."
Jadi, elipsis dalam kalimat yang atas menunjukkan ada bagian dari kalimat asli yang ada di bawah, yang SENGAJA DIHILANGKAN ketika kalimat tersebut dipergunakan lagi di tempat lain sebagai kutipan. Maka, benar dan sangat berterima apabila elipsisnya diberi spasi di depan dan di belakangnya.

Demikian pula apabila kalimat/kata yang dihilangkan itu terletak---atau "dianggap terletak"---di depan atau di depan kalimat yang ditulis. Ini juga tepat kalau diberi spasi.
Contoh:
b. Dalam puisinya, Vero antara lain menulis, "... Duniaku gelap, tanpa cahaya ..."

(Jadi, sebelum dan sesudah kalimat yang dikutip, MEMANG ada larik-larik lainnya yang tidak ikut dikutip; versi lengkapnya benar-benar ada!)

c. "... telah membunuh orang itu!" Sayang sekali, hanya itu ucapan yang kudengar dari balik pintu. Aku tidak tahu apa yang Arny katakan sebelumnya.
(Ini yang di atas "dianggap terletak". Biasanya dalam fiksi. Jadi, CERITANYA, ada kalimat/kata yang dihilangkan, tapi tentu tidak ada sumber aslinya!)
Untuk kalimat-kalimat dengan fungsi seperti dicontohkan dalam a, b, dan c di atas, memang TEPAT jika di antara elipsis DIBERI SPASI.

Akan tetapi, sangat berbeda dengan fungsi yang ini :

2. MENUNJUKKAN ADANYA KERAGUAN, UCAPAN YANG TIDAK SELESAI/TERPUTUS/DISELA/DIPOTONG, ATAU MENGGANTUNG (DIHENTIKAN SENDIRI KARENA KAGET/TIDAK PERCAYA/TERCEKAT/TIDAK TAHU HARUS BERKATA APA LAGI).

Nah, elipsis untuk bagian yang ini sangatlah janggal apabila diberikan spasi di depannya!Apalagi, dalam fungsi ini, elipsis sama sekali BUKAN SEBUAH KATA, melainkan lebih sebagai tanda baca untuk menyatakan EKSPRESI, baik disebabkan oleh kata terakhir saja, maupun oleh keseluruhan kalimat/paragrafnya.

Contoh berbagai penggunaan elipsis dengan fungsi ini :

d. Ando berkata, "Aku tidak tahu bagaimana harus men..."
"Hentikan! Tak usah kauteruskan lagi!" Andi menyela dengan tegas.
(Ada satu kata---bukan dua kata berbeda!---yang tidak selesai diucapkan karena disela tokoh lain. Jadi, tidak logis kalau ditulis "men ...", bukan?)

e. Aku mendesah pasrah. Entah kapan ia akan kembali lagi....
(Kalimat terakhir menunjukkan desahan/kepasrahan. Karena elipsis berada di akhir kalimat, harus ditambah 1 titik, sehingga total ada 4 titik!)

f. "Mmm..., aku bingung bagaimana menjelaskannya...."
(Kedua elipsis menunjukkan keraguan. Mengapa di akhir kalimat ada 4 titik? Lihat penjelasan contoh e.)

g. "Ka...ka...kamu... bisa ngomong...?" tanyaku tak percaya.
(Perhatikan, dua elipsis yang pertama sama sekali tanpa spasi. Mengapa? Karena masih bagian dari satu kata, yaitu "Kamu", yang diucapkan tergagap. Elipsis sebelum tanda tanya, untuk lebih menekankan keraguan.)

h. Tiba-tiba... Brak!!! Terdengar pintu ditutup dengan keras.
(Di belakang "Tiba-tiba" ini lebih tepat 3 titik saja, tidak 4, meskipun kata selanjutnya ada di paragraf baru. Mengapa? Karena ada adegan yang segera terjadi setelahnya. Kalau titiknya 4, seakan setelah "Tiba-tiba" itu hanya ada kesenyapan, bukan?)

BENTUK ELIPSIS
Elipsis HARUS berupa 3 titik yang ditulis berturut-turut. Ditulis 4 titik apabila elipsis diakhiri titik (seperti penjelasan di atas). Namun, TIDAK BOLEH HANYA 2 TITIK, karena TIDAK ADA MAKNANYA!
Jadi, yang masih suka menulis 2 titik di belakang kalimat, hentikan kebiasaan bodoh itu, karena itu SALAH BESAR! Ini berlaku untuk semua karangan, fiksi maupun nonfiksi, puisi maupun prosa! Maka, pilihlah, mau tegas dengan 1 titik saja, atau terputus dengan 3 titik, atau menggantung dengan 4 titik.
Terkadang, ketika menulis 3 titik di Microsoft Word, setelah kita spasi terjadi pendempetan/perenggangan secara otomatis, sehingga ketika diberi titik ke-4, jarak dan besarnya agak beda. Namun, ini tidak masalah. Dikonsistenkan saja. Kalau tidak ingin ada elipsis yang otomatis itu, tinggal tekan "Ctrl + Z" segera setelah menulis 3 titik tersebut. Ketiganya pun akan langsung kembali seperti titik yang ditulis normal.
Ingat, jika setelah elipsis ada tanda baca lain (seru/tanya/kutip/dsb) dilarang diberi spasi di belakangnya, ya!

Sumber ketiga:
Tanda elipsis di dalam rangkaian kata atau kalimat bisa didahului dan diikuti dengan spasi dan bisa juga menempel dengan kata di depannya. Setiap penerbit memiliki gaya selingkung sendiri. (jadi bebas gitu ya).
Kalau saya, saya lebih mengikuti gaya selingkung Kak Veronica, karena lebih jelas. Di aplikasi wattpad juga ada tanda elipsis, coba lihat gambar nomor satu. Elipsis yang digunakan tidak didahului spasi, seperti contoh sumber kedua nomor dua ‘d’. Lihat juga gambar nomor dua, elipsis yang digunakan didahului spasi seperti contoh sumber kedua nomor satu ‘b’. Kalau Kakak-Kakak jawara, pililh mengikuti sumber yang mana? Sumber pertama, sumber kedua seperti saya, atau karena gak mau pusing, pilih sumber ketiga,  atau sumber lainnya?
Http://www.wordsmile.com/punctuation-ellipsis
Http://ketikakuberkata.blogspot.co.id/2016/01/penulisan-dalam-pemakaian-tanda-elipsis.html?m=1
https://m.facebook.com/notes/ayo-menulis-dan-membuat-buku/elipsis-emdash/922923944481116
https://www.facebook.com/notes/pedas-penulis-dan-sastra/zona-eyd-pedas-zep-jumat-11-juli-2014-eliipsis/596783743773989?h_location=ufi
http://m.kompasiana.com/amp/fiksiana-community/belajar-eyd-bersama-fiksiana-community-penggunaan-tanda-titik_566c1b50edc22bd78068b4570


Nah, itu!
Nath jujur juga masih bingung dengan penggunaan elipsis. Jadi pilih kagak pake, deh! Wkwkwkwk! 😁 😂

Enjoy.

December, 19, 2017.
Natha.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top