Bab Pertama yang Mencuri Perhatian


Kalau editor merasa sinopsis kamu tidak terlalu menarik, editor tetap akan melanjutkan membaca ke naskah utama, tetapi biasanya hanya sekitar 3 bab awal. Nah, tulisan kamu harus bisa menarik perhatian editor sejak awal.

Apa aja, sih, yang harus diperhatikan?


- Jangan menuliskan adegan mainstream tentang terlambat (bangun pagi, berangkat sekolah/kantor), cuaca (matahari cerah, awan mendung, dll), rincian karakter (nama, umur, sifat, dll).

- Jika bermaksud memakai prolog, usahakan jangan terlalu panjang. Paling pas 3-4 halaman. Kecuali ada pertimbangan lain.

- Suapi pembaca sedikit demi sedikit, jangan langsung mendeskripsikan para tokoh hanya karena kita ingin pembaca langsung mengenal tokoh kita. Biasanya, pada pertemuan pertama, kita belum tahu segala hal tentang seseorang. Baru pada pertemuan-pertemuan berikutnya kita mulai mengenal. Sama halnya dengan novel. Kalau udah dikasih tahu semua sejak awal, pembaca jadi enggak penasaran lagi.

- Jangan mendadak mengenalkan seluruh karakter dalam novel. Bab-bab awal biasanya fokus pada si tokoh utama saja.

- Kalau tokoh utama memiliki fobia atau sesuatu yang penting bagi konflik nantinya, bab-bab awal bisa dimulai dengan adegan yang menunjukkan hal ini. Misal, si cowok tergila-gila kepada kebersihan, bab awal mungkin bisa dimulai dengan adegan dia diajakin salaman tapi enggak mau, atau diajakin makan ke restoran tapi ogah karena enggak mau nyantap makanan yang udah dipegang orang lain, dll.


Contoh paragraf awal:

- Langsung menuju konflik

Contoh prolog novel Shireishou – Eyenomaly:


Ingin mati saja.

Hal itu tebersit dalam benak Annetta Shelladhika Putri saat melihat hasil tes kesehatan yang diberikan seorang dokter spesialis sekaligus omnya sendiri itu. Bulir keringat menetes di pelipis, meski ruang pemeriksaan tempatnya duduk bersuhu cukup dingin.


- Langsung menuju konflik sekaligus pengenalan tokoh.

Contoh Bab 1 novel Alice Feeney - Sometimes I Lie:


Namaku Amber Reynolds. Ada tiga hal yang harus kau ketahui tentangku:

1. Aku sedang koma.

2. Suamiku tidak lagi mencintaiku.

3. Terkadang, aku berdusta.


- Langsung melompat ke ending cerita:

Contoh Bab 1 novel Fredrick Backman – Beartown


Pada larut malam, akhir Maret, seorang remaja mengambil senapan, berjalan ke hutan, mengarahkannya ke kepala seseorang, kemudian menarik pelatuk.

Ini kisah sebelum tragedi itu terjadi.


- Kalau tetap ingin mengenalkan tokoh, pastikan dengan cara yang menarik. Lebih bagus lagi kalau karakter kamu memang pada dasarnya sudah menonjol.

Contoh Bab 1 novel Leah Konen – The Romantics:


Bukan, bukan catatan tentang cinta, melainkan catatan milik Cinta. Dengan kata lain, catatan dariku.

Aku Cinta. Naratormu yang tepercaya. Sering kali menjadi referensi, biasanya disalahpahami. Terkadang ditiru, diduplikasi—hal-hal semacam itu. Karena itulah aku di sini—menyingkirkan jubah gaibku, berbicara langsung kepadamu—untuk memberitahumu sebuah kisah cinta. Kisah cinta yang nyata—kisah yang benar-benar
melibatkanku.
Sebelum kita mulai, ada sedikit panduan. Buku pedoman, jika kau ingin menyebutnya begitu—cara kerja Cinta.


- Membahas sesuatu yang relate dengan pembaca.

Contoh prolog novel Jenna Evans Welch – Love & Gelato.


Kau pasti pernah mengalami hari-hari buruk, bukan? Kau tahulah, hari-hari ketika alarmmu tidak berdering, roti panggangmu nyaris gosong, dan kau baru teringat pada detik-detik terakhir bahwa semua baju milikmu terendam basah di dasar mesin cuci? Jadi, kau terlambat lima belas menit ke sekolah, berharap tidak seorang pun memperhatikan rambutmu yang mirip tokoh Pengantin Frankenstein, tapi begitu kau meluncur ke mejamu, sang guru berkata nyaring, "Hari ini terlambat, ya, Miss Emerson?" dan semua orang menatapmu dan melihat?


PS: Coba, deh, share paragraf pertama novel kamu di kolom komentar.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top