8. Weird Homeroom Teacher and Classmate?
Setiap angkatan, kelas dibagi menjadi 4 bagian. Kelas A, kelas B, kelas C, dan kelas D.
Setiap kelas memiliki jumlah maksimal 25 murid.
Kelas A berisi murid peringkat 1 sampai peringkat 25. Kelas B berisi murid peringkat 26 sampai peringkat 50. Kelas C berisi murid peringkat 51 sampai peringkat 75. Kelas D berisi murid peringkat 76 sampai peringkat 100.
Di Amare Academy, ada satu peraturan yang paling penting dan harus diingat. Peraturan yang memiliki konsekuensi paling tinggi.
Melakukan kekerasan selain saat sedang mengadakan duel resmi akan langsung dikeluarkan dari akademi.
A Second Chance of Life
•
•
•
A Fantasy Story
By fallyndanella04
•
•
•
Enjoy!
Alice PoV
Setelah pemberitahuan, seluruh murid langsung diperintahkan untuk kembali ke kamar asrama masing-masing.
Kami diperintahkan untuk membereskan barang-barang kami. Baik yang lulus maupun yang tidak.
Bagi yang lulus, maka esok harinya mereka akan dipindahkan ke asrama anak kelas 1. Bagi yang tidak, mereka akan dipulangkan ke rumah masing-masing.
Saat ini, aku, Aven, dan Viel sedang membereskan barang-barang kami. Tetapi, tiba-tiba saja pintu kamar kami diketuk.
"Siapa yang ingin berkunjung malam-malam seperti ini?" Aven membuka suaranya bingung. Aku dan Riel hanya menggelengkan kepala.
"Aku akan membukanya," ujar Viel beranjak dari posisinya menuju pintu.
Ketika Viel membuka pintunya, kami dapat melihat sosok seorang gadis kecil yang seumuran kami. Gadis kecil itu memiliki rambut panjang berwarna pirang yang diikat dengan model twintail. Matanya berwarna biru. Overall, ia sangat manis. Aku yakin saat ia tumbuh besar nanti, ia akan menjadi salah satu gadis terpopuler di akademi.
Tunggu, kenapa aku malah menjadi membahas penampilannya?
Mata gadis itu menatap terkejut saat melihat aku, Aven, dan Viel yang berada di satu kamar yang sama.
Kenapa dia terkejut? Apa kita aneh?
"Begitu... Kalian sekamar rupanya. Namaku Marie Willdown. Kalian mungkin tidak ingat, namun aku sangat mengingat kalian," ujar gadis bernama Marie itu.
Eh... Marie? Sepertinya pernah kubaca.
Ah!
"Aku ingat, kok. Marie Willdown yang merebut peringkat ke-4 tadi, kan?" Aku membalas sekaligus bertanya.
Kini tatapan terkejut Marie mengarah padaku. "Aku terkejut kau mengingatku," balasnya sambil menatap tajam diriku.
... Aku tidak ingat pernah membuatnya marah.
Aven maju dan berdiri di depanku. Ia seperti sedang melindungiku saja.
"Lalu, ada apa datang ke kamar kami malam-malam seperti sekarang?" Tanya Aven.
Marie menunjukku dengan telunjuknya. Hei! Itu tidak sopan, tahu! Aku tidak tahu apakah di dunia ini, hal itu bisa disebut tidak sopan atau biasa saja, sih.
"Alice Reffisa! Aku tidak akan membiarkanmu pendapat peringkat 1 lagi nanti! Aku akan merebutnya!" Ujarnya tiba-tiba.
...
Hening.
"Eh?" Aku membuka mulutku hanya untuk mengucapkan itu.
Marie menunduk sejenak. "Hanya itu yang ingin kukatakan. Permisi dan maaf mengganggu." Ia lansung pergi.
Sedangkan aku, Aven, dan Viel masih saling menatap mata, bingung.
"Ia berkata seperti itu, bahkan ketika ia masih kalah dari aku dan Aven...?" Viel membuka suara.
Uhk! Viel, apa itu tidak terlalu menusuk?
Hm... Anak-anak umur 6 tahun di dunia ini benar-benar terlalu dewasa dan mengerikan.
"... Lebih baik kita tidur saja."
°°°
Normal PoV
Esok paginya, seluruh murid baru dan murid yang tidak lolos telah berdiri di depan gedung asrama.
Bagi mereka yang tidak lulus, mereka diantarkan ke rumah masing-masing menggunakan bus. Tentu saja itu bukan bus biasa. Itu adalah bus yang bergerak di udara.
Suasana perpisahan sungguh terasa saat itu. Ada yang sudah berteman, sayangnya mereka tidak dapat lulus bersama.
Setelah semua calon murid yang tidak lulus berangkat, salah satu guru, Enora, membuka suara.
"Baiklah. Selamat untuk kalian yang telah lulus. Namaku Enora Graym. Aku adalah salah satu orang yang akan menjadi guru kalian di akademi ini. Aku akan mengantar kalian menuju asrama baru kalian. Asrama untuk anak kelas 1," ujar Enora memperkenalkan dirinya.
Rasa-rasanya semua murid lantas terdiam setelah mendengar nama Enora.
"Salah satu akademi dasar terbaik di dunia memang hebat. Mereka merekrut seorang mantan prajurit profesional untuk menjadi guru di sini," ujar Alice tiba-tiba.
Aven dan Viel hanya dapat mengangguk.
Enora Graym. Ia dahulu adalah seorang prajurit kerajaan Amare terbaik. Lulusan Dare Dio High Academy di usia 16 tahun. Berhasil mengalahkan prajurit senior di usia 17 tahun. Ia juga menjadi prajurit yang maju ke medan pertempuran di usia termuda sepanjang sejarah Amare, 18 tahun.
Sayangnya, karirnya hanya berjalan singkat. Di usia 21 tahun, ia terpaksa mengundurkan diri karena cedera permanen di bagian kakinya. Jika itu berdasarkan yang kubaca di buku sejarah.
Enora memang kuat, namun pengalaman maju ke medan perangnya hanya 3 tahun, itulah yang membuatnya hanya menjadi guru di sebuah akademi dasar.
Seandainya ia memiliki pengalaman di medan perang lebih lama dari 5 tahun, mungkin ia sudah ditempatkan sebagai guru di Dare Dio High Academy.
Enora membimbing seluruh murid kelas 1 ke asrama mereka. Tak sampai 5 menit, mereka berhenti di sebuah gedung besar (namun tidak sebesar gedung asrama pertama mereka).
"Ini adalah asrama untuk kalian, anak kelas 1. Peraturannya masih sama dengan asrama sebelumnya, kalian masih dapat memilih kamar sendiri dan masing-masing kamar paling banyak berisi 3 orang," jelas Enora.
Semua murid menjawab 'ya' serempak.
Enora tersenyum. "Baiklah. Kalian dapat membereskan barang kalian di asrama ini sekarang. Selamat beristirahat, anak-anak!"
Mari kita melewatkan beberapa jam pencarian kamar yang membosankan. Anggap saja Alice, Aven, dan Riel sudah menemukan kamar mereka.
Di kamar mereka (dan sudah pasti ada di kamar yang lain juga) terdapat sebuah kertas bertuliskan jadwal sekolah selama seminggu untuk anak kelas 1. Selain jadwal tersebut, ada juga sebuah pamflet berisi informasi peraturan sekolah dan acara-acara tahunan
"Peraturannya benar-benar banyak." Aven berbicara dengan pelan, namun Alice dan Viel mendengarnya.
"Well, ini adalah akademi dasar yang termasuk elit. Seharusnya sudah bisa kita duga kalau peraturannya akan lebih disiplin dibanding akademi dasar lain." Alice membalas perkataan adik kembarnya.
°°°
Time Skip
Keesokan paginya, jam 07.10
Ruang kelas 1-A
"Gurunya. Telat."
Dengan wajah kesal, Viel memandang ke arah pintu masuk kelas 1-A. Seakan-akan matanya dapat mengeluarkan laser.
Alice dan Aven yang melihat ekspresi kesal Riel hanya terkejut. Mereka baru tahu kalau Viel akan bereaksi seperti itu jika ada yang melanggar peraturan.
Tidak lama setelah Viel mengatakan hal itu, pintu tersebut terbuka pelan.
Murid-murid yang awalnya saling mengobrol segera berhenti saat seorang laki-laki dewasa masuk ke dalam ruangan kelas.
Laki-laki itu berambut hijau muda dan wajahnya terkesan sangat bosan.
"Ehm... Maaf, aku telat. Namaku Froste Gillyard. Bisa dikatakan... Aku wali kelas kalian?" Laki-laki yang baru saja mengenalkan dirinya sebagai Froste memandang murid-murid dengan mata yang terlihat lesu--atau ngantuk?
Saat itu--bagaikan sebuah keajaiban, seluruh murid di kelas memiliki satu pikiran yang sama.
'Apa orang ini benar-benar guru?'
Froste menelengkan kepalanya. Laki-laki yang harusnya sudah dewasa tersebut benar-benar terlihat seperti anak kecil.
"Untuk hari pertama... Mungkin kita cukup saling mengenalkan diri satu sama lain terlebih dahulu?" Usulnya.
Alice tertarik dengan usulan tersebut. "Itu sebenarnya tidak cukup buruk," ujar Alice pelan.
"Mister Froste." Marie, gadis yang 2 hari yang lalu mendatangi Alice, mengangkat tangannya. "Saya mengapresiasi usulan anda, tetapi mungkin lebih baik kita langsung masuk ke pelajaran saja."
Alice berkeringat dingin. '...Ia serius sekali untuk ukuran anak-anak. Apa ia benar-benar 6 tahun?'
Froste menghela nafasnya. "Merepotkan... Tapi baiklah."
Ini benar-benar hari pertama sekolah yang aneh.
°°°
Words: 1182
Sudah 3 minggu tidak update ini... lama sekali!
Special Picture!
Image reveal of the teachers~!
(You can think of it as apologize present because of not update in very long time like 3 weeks)
Relliana Morge
Fio Evana
Enora Graym
Froste Gillyard
[Tolong abaikan telinga runcingnya]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top