BAB 29

Tidak butuh waktu lama bagi istana untuk menemukan keberadaan calista dan marcel,kini tim penyelamat telah sampai di pulau yang di tuju,cristian beserta laura juga sudah bergabung bersama edward,dalam waktu dua puluh empat jam mereka sudah menemukan lokasi penculikan

"ed kau dan aku akan masuk ke lokasi penculikan,laura kau tunggu disini"

"tidak cristian,aku ingin ikut aku tidak bisa tenang menunggu disini"

"tapi laura di sana sangat berbahaya bagaimana jika terjadi apa-apa padamu"

"percayalah aku akan baik-baik saja"

"baiklah,kau tetap berada di belakang ku jangan lakukan apa pun yang bisa membahayakan dirimu,mengerti"

"iya aku mengerti" laura mengangguk kan kepalanya dengan pasti meski ketakutan masih menyelimuti hatinya

"ed,ayo berangkat"

"cristian kau yakin tidak ingin memakai baju pelindung"

"aku tidak akan apa-apa"

"cristian bagaimana pun kau harus memperhatikan kesalamatan mu juga"

"edward benar cristian,pakai lah,kemari aku pasangkan"

"baiklah"

Cristian memakai alat pelindung  badan di dalam bajunya begitu juga dengan edward,mereka kini bergegas menuju markas penculikan,jam sudah menunjuk kan subuh hari,pertemuan laura dan cristian harus di batalkan sekretarisnya sibuk membatalkan jadwal kegiatan mereka malam itu juga

Sementara itu di sebuah gedung tua,calista dan marcel di ikat dan di tutup matanya badan mereka terlempar kepojok ketika beberapa pria berbadan besar melempar mereka dengan kasar ke pojok ruangan,calista menangis histeris

"mama..papa..acel..hikss huhu sakit acel.." marcel berusaha memberontak melepaskan ikatan di tangan nya namun karena tubuhnya yang terlalu kecil dan tidak ada tenaga dia tidak bisa melakukan nya

"calista jangan menangis,aku disini,mama dan papa pasti akan segera datang" marcel mencoba menenangkan adiknya itu

"tapi calista takut acel..gelap..huuhu hikks hikss paman-paman itu jahat..huaaaawwaaa"

"diam bocah...!!! Jika masih menangis aku akan menembak kalian..!!" teriak pria berpawakan gendut dan botak

"jangan gila kau..kau tidak dengar perintah bos jangan melukai mereka"

"aku tahu,aku hanya mengertak nya saja"

"kalian brengsek..tunggu papa ku akan datang menghabisi kalian semua..!!!" teriak marcel ke arah mereka

"hehe ternyata pangeran kecil kita ini bernyali juga untuk teriak ya..brukk.." satu tendangan mengenai perut marcel

"argghhhhh....mama...!!" marcel mengaduh kesakitan

"acel...!!! Huaaa hikss hikss kalian jahat apa yang kalian lakukan,acel" calista menangis histeris di samping marcel yang meringkuk kesakitan karena mata mereka yang di tutup tidak bisa melihat apa pun selain kegelapan

"sudah berhenti kau bisa membunuhnya bodoh...!!"

"hanya seorang bocah..apa bagusnya si..!!"

"kau bodoh ya..dia itu pangeran mahkota negera ini"

"aku tidak perduli tugas kita adalah menyekap mereka jadi biarkan mereka kesakitan..sudah ayo pergi tingalkan mereka boss akan datang sebentar lagi"

Kedua orang itu pun minggalkan marcel dan calista di dalam sebuah gudang tua tidak terpakai,calista beringsut mendekati marcel yang meringkuk kesakitan menahan perih di perutnya yang di tendang

"acel..hiks hikss..acel baik-baik saja kan"

"ca..lis..ta acel baik-baik saja,calista bisa buka penutup mataku bergeser lebih ke kiri"

"tapi acel gelap calista tidak bisa liat"

"lebih ke kiri aku terbaring di dekat mu"

Calista mengeser tubunya lebih ke kiri dan meraba tubuh marcel dengan tangan nya yang terikat dia mencoba mencari penutup mata yang menutupi mata marcel

"acel..ketemu,ini yang kasar-kasar rasanya kan"

"iya di situ ayo tarik ke atas calista"

Calista mencoba menarik kain penutup mata ke atas dan berhasil penutup mata marcel terbuka,dia akhirnya bisa melihat keadaan kembaran nya,tubuh calista bergetar ketakutan dan air mata terus membahasi pipinya,marcel mencoba mengerakan tubuhnya dan bangun meski darah di tepi bibirnya keluar cukup banyak

"acel apa sudah bisa melihat"

"sudah,kemari lah duduk di dekat ku,jangan takut acel akan melindungi calista"

"acel..hikss hiks huhu calista takut,mama,papa calista mau pulang,acel bukan kan penutup mata calista" marcel tidak ingin membuka penutup mata calista dia tidak ingin kembaran nya itu semakin ketakutan melihat kondisi dirinya

"punya calista tetap di tutup ya disini banyak tikus dan kecoa"

"huaaaaaa hikss hikss acel..takut..pulang..pulang ayo kita pulang"

"iya kita pulang,tapi calista harus diam dan nurut okee"

"iya hikss hikss calista akan nurut sama acel calista janji,tapi calista mau pulang"

"janji ya,kita pasti akan pulang sekarang calista tenang dan tidur saja ya,acel temani"

Calista beringsut medekat ke tubuh marcel,marcel mencoba menenangkan tubuh kembaran nya yang ketakutan tapi tak lama kemudian pintu di dobrak secara paksa

"cepat..bawa mereka jangan sampai mereka di temukan"

"baik boss"

Calista dan marcel kemudian di gendong secara paksa kembali oleh dua pria lain nya

"lepaskan..!! Kalian mau bawa kami kemana bajingan lepaskan..!!" marcel mencoba memberontak namun sia-sia

"diam lah bocah kecil atau aku tendang kau lagi"

"acell...huaaaa...huaa ngak mau,calista ngak mau sama paman jahat..tolong acell..!!"

"calista...bajingan lepasakan dia..!!"

Kedua pria itu tidak memperdulikan kedua anak yang memberontak di dalam gendongan mereka,mereka di bawa ke sebuah ruangan bawau tanah di mana seorang pria paruh baya sedang duduk menunggu dua anak kecil itu tiba

"boss..di letak kan dimana mereka"

"letak kan di situ"

Calista dan marcel di letak kan di depan pria paruh baya tersebut mata marcel menatap tajam dan benci ke arah pria paruh baya di depan mereka

"acel...takut..!!"

"jangan takut tidak apa-apa calista"

"ternyata pangeran kecil kita ini jago juga ya,persis seperti ayahmu"

"dasar kakek tua lepaskan kami...!!!"

"melepaskan kalian?? Hahaha nak pertunjuk kan baru saja akan di mulai"

"siapa kau..!! Mau apa kau menculik kami"

"kau tahu semua ini karena ayahmu,jika ayahmu tidak memilih ibumu  itu kalian tidak perlu menderita seperti ini"

"apa salah ibuku? Kalian selalu saja menjahatinya"

"salahnya adalah ayahmu terlalu bodoh memilih dia"

"brengsek..ibuku wanita terbaik sialan..lepaskan kami..!!"

"anak ku lebih baik dari dia..!!"

Brukk....sebuah tendangan bebas melesat membuka paksa pintu tempat ruang tanah dimana calista dan marcel di sekap,laura dan cristian bersama edward menerobos masuk ke dalam ruang bawah tanah

"marcel..calista...!! Anak ku"

"mama.....paaa..!!"

"mamaa.....mama tolong calista,calista takut"

"sayang jangan takut mama disini cristian anak ku"

"wuah wuah akhirnya raja dan ratu kita sampai disini juga ya,selamat datang yang mulia"

"dasar keparata kau wilsone..lepaskan anak-anak ku..!!apa mau mu..!!"

"hahaha cristian cristian..beginikah caramu bertemu dengan calon mertuamu oh salah mantan ayah mertua maksudku"

"dasar keparat...apa yang kau ingikan..anak-anak ku tidak bersalah lepaskan mereka"

"tidak bersalah katamu..!!! Kau tahu karena mereka kau harus memilih wanita bodoh yang sudah meninggalkan mu itu..!! Kau mempermalukan anak ku,kau membuatnya menunggu bertahun-tahun hanya untuk kau kembali kepada wanita itu..!! Cristian apa kau masih pantas menjadi raja..!!"

"kau menyalahkan orang lain apa kau tidak melihat kesalahan anak mu sendiri,membuat wanita ku pergi,mengkhianatiku dan aku masih ingin aku memilih dia..haha tuan wilsone kau sungguh lucu apa kau pikir tahta ratu marviels hanya sebuah permainan untukmu,apa kau tahu anak mu sendiri yang sudah mempermalukan nama kerajaan..!!!"

"dia melakukan semua itu karena dia mencintaimu..dia rela meninggalkan semuanya demi dirimu demi untuk mendapatkan kembali cintamu,tapi apa yang kau lakukan kau membuatnya seperti sampah..!!"

"sampah..??? Hehe lucu,tuan wilsone yang terhormat haruskah aku ceritakan cerita cinta yang mengaharu kan antara aku dan anak mu"

"dad...berhenti cukup...apa yang kau lakukan..!!"

Emma berjalan masuk ke ruang bawah tanah melihat kekecauan dan pertikaian diantara ayahnya dan juga cristian

"emma apa yang kau lakukan disini..mundur emma tidak seharusnya kau disini"

"dad apa yang kau lakukan hentikan semua ini..!!"

"emma dad melakukan semua ini demi dirimu kau begitu terluka oleh pria itu bagaimana bisa kau membiarkan semuanya..!!"

"dad..aku sudah melepaskan nya.."

"apa maksudmu"

Emma berjalan ke arah ayahnya dan menatap cristian,tatapan yang sulit di artikan,sementara itu edward dan laura diam-diam brangsut mengambil calista dan marcel yang kini sudah menepi ke pojokan

"acel..ayo merangkak perlahan" bisik edward di belakang laura sembari melambai begitu juga laura,marcel melirik ke arah penjahat yang sedang terfokus ke arah ayahnya semua marcel mengambil ke sempatan meringkuk sembari calista memegang bahunya perlahan berjalan menuju ibunya

Akhirnya setelah bersusah payah bergeser dari dinding ke dinding marcel dan calista sampai di dekat edward dan laura

"marcel..calista ya tuhan nak..marcel kau baik-baik saja"

"ya mom"

Edward dan laura membuka ikatan tangan marcel dan juga calista dan penutup mata calista,sementara itu emma masih berusaha menghentikan ayahnya walau sepertinya terlambat

"dad,antara aku dan cristian sudah berakhir,dulu aku dan dia memang saling mencintai,cristian bahkan tidak pernah menyakiti ku,dia selalu menjaga ku dengan baik dan mencintaiku sepenuh hari,apa pun yang aku inginkan dia mengabulkan nya" ujar emma mulai berlinang air mata dan menatap cristian,cristian hanya mematung di tempatnya dan membuang wajahmya ke arah lain

"dia adalah pria terbaik yang pernah aku kenal dan aku cintai,dia pria yang berhati hangat,aku bahagia mengenal dia,tidak seharipun aku bisa melupakan cinta yang dia berikan,sampai aku lebih mencintai dunia baletku dari pada dirinya dan mencoba melepaskan bayangan dirinya dengan mencintai pria lain" emma menarik nafas dalam

"aku sadar ketika aku masuk ke dalam hidupnya dan menjadi ratunya,aku tidak bisa lagi melakukan balet,tapi aku berada di dua persimpangan aku mencintai dia dan juga dunia balerina,memilih diantara keduanya sangat lah sulit,aku tidak ingin menyakiti hati cristian saat itu hingga aku tidak jujur mengatakan kepadanya tentang ketidak hadiran ku dalam pertemuan kami di kapal pesiar,tapi aku salah justru aku membuat luka yang dalam untuknya ketika tidak hadir malam itu di kapal pesiar,semua salahku,semua yang telah cristian persiapkan untuk ku,untuk masa depan kami,aku menghancurkan nya aku melepaskan nya" tuan wilsone terpaku di tempatnya begitu juga cristian mendengar cerita emma,emma menarik nafas dalam dan melajutkan kisahnya

"hingga cristian bertemu dengan laura,aku yang tidak tahu apa pun mengenai persiapan cristian hanya bisa menerima ketika dia memutuskan hubungan kami saat kami bertemu kembali di italy,hatiku sakit saat itu,aku mencoba meminta maaf kepada cristian namun dia tidak memaafkan ku meski aku tahu saat itu dia masih mencintaiku,melihat ke dalam matanya aku begitu senang sekaligus marah,senang karena aku tahu hati cristian masih untuk ku namun begitu marah karena tahu cristian tidak memaafkan ku dan justru memiliki wanita lain"

"aku marah,aku akui pria yang cristian temukan datanya memang mendekatiku dan aku menjalin hubungan dengan nya saat kami telah putus di italy namun aku tidak bisa melupakan cristian dan rasa bersalah yang besar atas kesalahan yang aku lakukan membuat aku memutuskan hubungan ku dengan pria itu dan kembali kepada cristian,mencoba mengapai kembali hati cristian walau aku tahu mungkin hatinya perlahan mulai berubah,cristian kau mungkin lupa aku adalah emma, wanita yang mencintaimu dan pernah kau cintai" ujar emma menatap ke arah cristian lirih

"aku sadar ketika aku kembali lagi mencoba untuk hadir kembali ke dalam hidupmu meski aku tahu hatimu berubah tapi aku masih belum bisa menerima kenyataan cinta yang lima tahun kita bangun hilang begitu saja,meski aku sendiri berusaha melupakan mu tapi aku gagal tapi kau dengan mudah mengubah hatimu,perlahan aku mencoba membuat laura untuk pergi darimu,ya aku akui aku memang membuatnya pergi,ingin melihat seberapa dalam perasaan mu untuknya,aku pikir setelah kepergianya kau akan melupakan nya dan menjalin kembali hubungan  kita,tapi lagi-lagi aku salah dan aku semakin marah,marah karena hatimu masih tetap untuknya meski dia telah pergi begitu lama,marah kenapa untuknya hatimu tidak bisa berubah dan untuk ku justru kau begitu mudah berubah"

Emma tidak bisa menahan lagi air matanya,cristian diam terpaku di tempatnya begitu juga dengan yang lain,kisah memilukan tentang cinta emma membuat laura juga diam membisu di tempatnya

"hingga aku tetap bertahan di sampingmu walau kau mengabaikan ku,walau adikmu tidak menyukaimu dan keluargamu mungkin memandang aku tidak pantas berada disampingmu,aku sadar semua itu hanya saja aku menutup mata untuk semuanya,aku melampiaskan amarahku dengan menghabiskan uangmu dan mencari pria yang bisa di beli,ya aku tersesat sangat jauh,sampai aku lupa siapa lagi diriku dan apa tujuan ku datang ke dalam hidupmu"

"amarahku dan kebencianku membawa aku sampai ke titik ini dan aku menyadarinya,tapi aku tidak menyesal cristian,karena aku telah berjuang untuk cinta yang pernah aku miliki aku tidak membencimu,aku hanya tidak bisa menerima kenyataan bahwa hatimu telah berubah dan tidak untuk ku lagi,tapi terima kasih karena pernah mencintai aku begitu tulus terima kasih karena membiarkan aku menjadi orang yang pernah kau cintai,meski hingga akhirnya kau juga terluka karena cintaku dan aku juga terluka karena cintaku sendiri,kini sadar takdirmu bukan diriku"

"kau dengar itu cristian..!! Jadi tidak salah bukan jika sekarang aku membunuhmu..kau menghancurkan hidup puteriku"

"dad cukup...!! Sudah Aku katakan semuan salahku..cukup.."

Tuan wilsone akan menembak cristian yang tidak bergeming di tempatnya tepat ketika pistol akan di tembak kan emma dan laura berteriak

"cristian..!!"

"tidak..dad.."

namun terlambat laura yang melindu ngi cristian  terkena satu tembakan di punggun belakang nya dan terkulai di depan cristian

"laura..!!!! Laura bangun" laura tersenyum dan menatap cristian

"terima kasih karena memilihku"

Laura menutup matanya dan kemudian semua menjadi gelap dan dia terjatuh di dalam dekapan cristian

"laura...!!!"

"mamaa...!!"

"laura..!!! Dasar keparat..!!"

Bella datang tepat ketika laura tertembak dia mengambil pistol di punggung belakangknya dan kemudian membidik ke arah tuan wilsone emma panik seketika itu juga langsung melindunginya ayahnya

"tidak..dad awas..!!!"

"emma...!!!"

"door...door !!" dua tembakan melesat megenai kaki emma dan juga punggung belakangnya emma bersimpuh jatuh tepat di hadapan ayahnya

"emma...!!! Tidak emma jangan pergi..emma maafkan dad"

Bella mundur satu langkah dan melepaskan pistolnya darah bergelimpangan di lantai di ruang bawah tanah

"bella"

"ed..aku"

"tenang bella bukan salahmu"

Bella cukup syok karena dia mengenai emma bukan ayahnya dia memeluk edward dan berlalih menatap laura,hampir saja dia pingsan namun tim evakuasi dan petugas keamanan segara datang,laura dan emma langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan begitu juga calista dan marcel yang masih syok dengan aksi penculikan

Sementara ayah emma di ringkus oleh petugas keamaan dan badan inteligen negara untuk di introgasi dan mendapatkan hukuman nya,begitu juga dengan anak buahnya,helikopter yang di bawa bella langsung membawa mereka semua kembali termasuk laura dan emma yang kini tidak sadarkan diri dan akan mendapatkan penanganan di rumah sakit,kabar ini masih belum menyebar ke publik berkat bella yang mengurus semuanya namun istana sudah bersiap akan kemungkinan terburuk akibat dari kasus ini

To be continue..dont forget to vote thank you😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top