BAB 2

Laura dibawa cristian ke sebuah butik yang ada di kapal pesiar tersebut,laura sempat tercengang bahkan di dalam kapal pesiar ada butik seluas itu dimana tempatnya sudah mirip seperti sebuah mall

"ya tuhan,ini benaran mall kah"

Ujar laura menatap takjub kepada pemandangan di depan matanya

"ini mini mall yang ada di dalam kapal pesiar ini"

Ujar cristian masih terus berjalan di ikuti oleh laura dan membawa laura ke salah satu etalase butik disana

"ada yang bisa kami bantu tuan"

Sapa seorang pegawai toko ketika laura dan cristian memasuki butik tersebut

"tolong dandani wanita ini dengan cantik"

"baik tuan,mari nona"

Laura pun mengikuti langkah kaki pegawai toko tersebut,disana juga menyediakan salon kecantikan,laura langsung di layani oleh mereka,dimulai dari medicure pedicure hingga creambtah,laura masih terus di permak oleh orang salon

Laura sendiri tidak bisa bergerak kemana-mana setiap kali tubuhnya akan bergerak menyentuh sesuatu para pegawai disana langsung menarik nya kembali,cristian sendiri sibuk membaca majalah sembari menunggu laura di dalam

Laura mulai bosan dan jengah karena mereka masih terus mendandani nya

"apa masih lama??"

Tanya laura ke arah para pegawai toko

"sebentar lagi nona,asal nona diam kami akan cepat bekerjanya"

Ucap salah seorang pria yang bergaya kemayu

"apa aku boleh minta air"

"ini nona"

Seorang pegawai toko memberikan air minum kepada laura

"terima kasih"

"apa pria itu pacar anda nona"

Tanya lelaki berambut pirang kepada laura dia hampir saja tersedak

"uhukk.."

"nona anda baik-baik saja"

"iya aku tak apa,bukan..dia hanya teman saya"

"oh saya pikir dia pacar anda,tampan sekali"

"benarkah??"

"iya dia sangat tampan,masa anda tidak melihatnya nona"

"hmm aku tidak terlalu memperhatikan nya"

Tutur laura sembari melihat sekilas ke arah cristian yang masih membaca majalahnya dengan santai

"iya juga ya kenapa aku tidak menyadarinya kalau ternyata dia pria yang tampan"

Batin laura dalam hatinya,sekumpulan pegawai itu selesai mendandani laura kini mereka membuka kaca mata yang laura kenakan

"kemarikan mata anda nona kami akan memasangkan contaclens"

"hah contaclens..??"

"iya kami akan meganti kacamata anda dengan lensa kontak ini,silahkan ada pilih ingin warna apa"

Laura menatap contaclens di depan nya kemudian dia memilih lenas konrak bewarna hazel yang sesuai dengan iris mata miliknya,para pegawai pun memasang kan contaclens tersebut kemata laura,setelah cukup lama laura menutup matanya dan kemudian membukanya

"wow...ini mataku..??"

Tanya laura takjub melihat matanya di cermin

"ya nona anda sangat cantik,sekarang mari kita pilih gaun yang cocok untuk anda"

Mereka pun membawa laura ke dalam butik dan memilih kan beberapa gaun yang cocok untuk laura kenakan,setelah mencoba beberapa gaun cukup lama,pilihan mereka jatuh kepada gaun berwarna gold yang talinya mengikat di leher laura,gaun tanpa lengan itu begitu cocok laura kenakan

Sepasang heels bewarna senada dengan baju dan kilaun mutiara di heels menghiasi kaki indah laura,laura melihat tampilan dirinya di cermin dia bahkan tidak meyangka itu dirinya,dia seperti seorang itik rupa berubah menjelma menjadi seorang puteri

"gaun ini sangat cocok dengan anda nona"

"benarkah??"

Ucap laura masih tak percaya dengan dirinya sendiri

"iya anda terlihat menakjubkan seperti seorang puteri"

Laura tertawa di ruangan fitting

"ini ulah kalian semua,aku tidak secantik ini seharusnya"

"kami senang jika anda puas mari kita menemui teman anda"

Laura pun mengikuti langkah kaki para pegawai yang membawa laura menemui cristian yang masih berada di ruang tunggu

"tuan kita sudah selesai"

Cristian mendongak melihat ke arah wanita yang berdiri di depan nya,seketika mata cristian terpaku melihat wanita di depan nya itu,dia melihat dari atas hingga bawah,laura terlihat sempurna dan begitu cantik,untuk sesaat cristian terpesona dan menatap laura

"tuan...bagaimana apa ada yang kurang..??"

Tanya pria berambut pirang yang tersenyum melihat cristian tak berkedepi menatap ke arah laura

"oh tidak,ini sudah bagus,terima kasih,kalian membuatnya tampak berbeda"

"dia cantik kan tuan"

"iya,baiklah anak buahku akan mengurus pembayaranya,kami harus pergi sekarang"

"baik tuan,semoga malam anda menyenangkan"

"ayo"

Laura pun pergi bersama cristian,atmosfer diantara mereka sempat terasa canggung namun laura dan cristian hanya mencoba bersikap netral

"kau bisa menunggu ku di ruang tunggu kamar ku,aku akan menganti baju dulu setelah itu kita pergi"

"baiklah"

Laura pun menunggu cristian di sebuah ruangan yang menampak kan pemandangan laut dari balkon kamar,kamar yang cristian tempati cukup luas dengan fasilitas yang mewah

"siapa sebenarnya pria ini,sepertinya dia lelaki yang berkelas"

Batin laura meliht ke sekeliling ruangan,laura berjalan mendekati balkon kapal,pikiran nya melayang kepada kejadian tadi siang,dia memutuskan tidak akan pernah ingin melihat wajah brengsek si wen itu,untung saja dia dan wen memilih kamar yang berbeda jika tidak dia harus memesan kamar lain lagi

Saat laura sedang termenung menatap lautan,crisiran telah selesai berganti pakaian dengan jas formal,cristian tak kalah tampan,dia melihat laura sedang berada di balkon kapal

"aku sudah selesai,ayo pergi"

Ucap cristian ke arah laura,laura pun membalik kan badan nya dan melihat sosok cristian yang berdiri dengan maskulin di depan dirinya,untuk beberapa detik laura begitu terpesona dengan cristian iris matanya yang bewarn biru laut itu seketika menghipnotis dirinya

Laura terpaku melihat cristian sampai akhirnya dia tersadar ketika cristian mengambil tangan nya

"ayo pergi"

"kita akan kemana"

"kau akan tahu nanti"

Laura pun mengikuti langkah kaki cristian keluar kamar dan turun dari lantai atas kapal,laura mengandeng lengan cristian,mereka berjalan ke arah sebuah tempat dan berdiri tepat di depan sebuah pintu besar

"selamat datang tuan dan nona"

Ucap pelayan yang menjaga pintu dan kemudian membuka pintu untuk mereka,ruangan luas yang langsung menyambut laura dan cristian,tempat itu merupakan kasino yang ada di dalam kapal pesiar,laura tercengang melihat tempat itu

"kau membawa ku ke sini,untuk apa??"

"kau akan tahu,percaya kepadaku"

Tutur cristian kepada laura,mereka pun menuruni anak tangga di ikuti oleh dua pengawal cristian yang selalu setia menemaninya kemana pun pergi,beberapa pasang mata langsung menatap ke arah dua orang yang baru saja menuruni tangga

Banyak pasang mata yang melihat penasaran ke arah mereka,cristian membawa laura yang masih mengandeng lengan nya ke arah sekumpulan orang yang sedang bermain kartu di sebuah meja besar

Cristian dan laura berdiri di dekat meja dan semua pasang mata yang berada disana langsung melihat ke arah mereka,laura terkejut melihat disana ada wen bersama wanita tadi siang,wen tak kalah terkejut melihat laura dan melonggo tak percaya jika itu adalah laura

"bolehkah saya ikut bergabung tuan-tuan??"

Tanya cristian kepada beberapa para lelaki disana

"tentu saja silahkan tuan"

Cristian menarik kursi untuk laura agar duduk di samping nya

"silahkan tuan puteri"

Ucap cristian sopan dan lembut ke arah laura membuat laura tersipu malu

"tapi ini..."

"percaya kepadaku"

Bisik cristian di samping laura

"baiklah"

Seorang pelayan datang membawa sekumpulan kartu

"baiklah tuan-tuan mari kita mulai permainan nya taruhan di pasang mulai dari 5000 dollar"

Ucap sang pelayan,para anggota permainan pun mengeluarkan chip mereka dan meletak kan nya diatas meja,begitu juga cristian,wen terlihat bersemangat bermain dia sangat yakin akan menang lagi setelah sedari tadi bermain selalu menang

Permainan terus berlanjut dan wen menang untuk kesekian kalinya,ketika permainan semakin menarik,cristian justru semakin menaik kan nilai jumlah uang

"seratus juta dollar" ucap cristian sembari menyerahkan chipnya,semua mata membelalak melihat ke arahnya begitu juga dengan laura

"kau serius" bisik laura di telinga cristian

"percaya lah kepadaku" tutur cristian tersenyum ke arah laura

Laura pun hanya diam kembali dan menikmati kembali permainan,meski tampak ragu wen pun menerima tawaran cristian tersebut,sementara pemain lain sudah mulai mundur menyisakan cristian dan wen dimeja permainan

"baiklah tuan-tuan taruhan selanjutnya,seratus juta dollar" tutur sang pelayan meja

Cristian tampak tersenyum puas sementara wen tampak tegang di mejanya namun dia berusaha tersenyum,cristian pun mengambil kartunya dan meninggalkan satu kartu di meja

"satu kartu itu akan di pegang oleh wanita cantik yang duduk di samping saya"

Tutur cristian tersenyum ke arah laura

"hah aku??"

"iya itu kartumu,ambil lah"

Laura tampak menegang di tempatnya dia melihat kartu tersebut dan melirik sekilas ke arah wen,kemudian mengambil kartu tersebut

Permainan pun dimulai,permainan semakin seru dan menegangkan sementara cristian masih terlihat santai dan tenang di tempatnya,hingga tiba saatnya wen dengan senyum sombong dan sangat yakin dirinya akan menang mengeluarkan kartu miliknya

Wen melemparkan kartu miliknya ke atas meja dengan bangga sementara cristian masih dengan tersenyum miring dan tenang melemparkan kartu miliknya,kartu cristian masih tersisa satu di tangan laura

"silahkan nona buka kartu anda"

Ucap sang pelayan kepada laura,laura meremaa cemas kartu di tangan nya dan menatap cristian,cristian memberikan pandangan yang meyakinkan laura untuk membuka kartunya,laura pun menarik nafas dalam dan membuka kartunya perlahan dan meletak kan diatas meja

Satu detik,dua detik,laura masih terpaku di tempatnya hingga dia berteriak histeris ketika melihat kartu kemenangan di tangannya

"kyaaaaa...cristiaaan....!!!"

Tanpa sadar laura memeluk cristian,cristian hanya tersenyum canggung dan kaget menerima pelukan laura yang tiba-tiba,para tamu disana langsung memberikan tepuk tangan sementara wen terpaku di tempatnya tidak percaya melihat jika dirinya kalah

"selamat kepada nona dan tuan cristian yang memenangkan permainan" ucap sang pelayan

"tidak mungkin...!!! Ini pasti ada kesalahan..tidak mungkin laura....!!!"

Wen tertunduk di meja nya menatap chip miliknya yang diambil semua dan diberikan kepada cristian

"ini adalah kemenangan nya jadi semua chip ini adalah milik nona cantik ini"

Tutur cristian sembari melirik ke arah laura

"cristian...kau serius??"

"ya itu adalah kartu keberutungan mu jadi semua adalah milikmu"

Laura tersenyum haru menatap cristian sementara wen sudah berada di bawah kaki cristia memohon sujud membuat cristian terkejut sebentar dan memandang rendah lelaki muraha. Di bawahnya

"tuan tolong kembalikan uang saya tuan,saya tidak punya uang lagi,tolong tuan"

Semua orang menatap jijik ke arah wen dan memandang dirinya seperti pria tak tau malu,wen tidak perlu yang terpenting adalah uangnya kembali meski dia harus bersujud seperti saat ini

Laura yang meyaksikan pemandangan itu hanya bisa tersenyum jijik dan tidak menyesal jika lelaki itu tidak bersama nya

"sudah ku katakan uang itu adalah milik wanita yang disampingku saat ini jadi jika kau ingin meminta,minta lah kepadanya"

Tutur cristian dingin dan menatap rendah ke arah wen sembari tersenyum miring,wen menatap ke arah laura dan bersujud di kaki laura

"laura aku mohon bantu lah aku,kita masih teman satu kantor aku tidak memiliki uang lagi"

Laura menahan amarahnya dan rasa sakit di hatinya,ingin sekali dia saat itu memaki wen

"berdiri" tutur laura gemetar di samping cristian,cristian dapat melihat jika air mata laura hampir saja jatuh namun wanita itu masih menahan nya dengan memasang wajah dingin nya

Wen berdiri dengan tertatih dan menunduk di depan laura

"satu kata maaf dan aku akan mengembalikan uangmu"

Ucap laura dingin menatap wen

"maafkan aku,maafkan aku karena sudah menyakiti mu dan mempermainkan mu maafkan aku"

"plak......."

Satu tamparan mulus mengenai wajah wen,semua yang disana tercengang ketika melihat laura menampar wen dengan keras begitu pula cristian seolah meluapkan semua amarahnya malam laura berusaha mengendalikan dirinya

"jangan pernah kau menunjuk kan wajah rendahmu di depanku lagi,tidak disini,di kantor maupun di tempat lain,kembalikan chip miliknya kepada dia"

Tutur laura dingin dan melemparkan sejumlah chip kemuka wen kemudian berlalu pergi dari sana

"urus pria itu dan pastikan dia keluar dari kapal ini malam ini juga"

Ucap cristian kepada para pengawalnya dan berlalu pergi menyusul laura

"baik sir"

****

Laura berjalan dengan cepat sembari mengangkat gaun nya yang menjuntai menyapu lantai,dia berjalan menuju dek kapal dan menatap hamparan laut malam yang terbentang luas,setitik air mata jatuh dimatanya,tak bisa di pungkiri hatinya sakit sangat sakit,pertama kali disukai oleh pria tapi ternyata pria itu sungguh memalukan dan brengsek

"mau wine??"

Cristian berdiri di samping laura,laura menatap cristian dengan mata sembabnya

"anggur saja"

"baiklah tunggu sebentar"

Cristian memesan pelayan untuk membawa beberapa wine dan anggur dan juga makan malam ke dek kapal,makan malam yang telah dia rencanakan untuk dirinya dan emma terpaksa dia gunakan untuk menghibur laura

Cristian kembali ke samping laura dan duduk di balkon dek kapal sembari menatap laut dan langit malam dari kapal pesiar bulan bersinar terang malam itu

"terima kasih" tutur laura sembari menatap langit malam,air matanya sudah berhenti mengalir

"untuk apa??"

"bantuanmu,karena sudah membuat aku melepaskan amarahku"

"kita setimpal"

"maksudmu"

"ya sudah aku katakan,karena kau membantuku memakai semua hal yang sudah aku persiapkan untuk kekasihku,jadi aku hanya membantumu"

"benar juga,lalu bagaimana kabar kekasihmu"

"entah lah aku belum menghubunginya lagi"

"kenapa"

"aku sedang bersama kekasih bantuanku sekarang apa pantas aku menghubungi wanita lain??"

Ucap cristian bercanda ke arah laura

"hahaha kau ini,itu tak ada hubungan nya denganku"

"tentu saja ada"

"hah?? Maksudmu"

"aku tidak akan disini malam ini,menikmati bulan dan duduk di dek ini jika kau tidak disini,aku sudah mempersiapkan semua nya malam ini untuk melamarnya,tapi yah dia lebih memilih impiannya"

Tutur cristian menatap datar langit-langit malam,ada rasa kasihan dari hati laura menatap cristian yang tampak sedih

"baiklah,karena kau sudah membantuku,ini giliranku membantumu,apa yang sudah kau siapkan??"

Tak lama pelayan datang membawa makanan dan minuman yang diminta cristian

"apa kau lapar??"

"hmm aku rasa iya"

"jadwal pertama dinner,Ayo kita makan"

"baiklah"

Cristian mengulur tangan nya dan laura menyambutnya,mereka berjalan ke arah kursi dan meja yang telah disiapkan,laura begitu takjub melihat hiasan indah di meja itu

"ini sangat cantik,aku belum pernah makan malam seromantis ini" ucap laura jujur

"nikmatilah untuk sekarang malam ini milikmu"

"well karena aku sedang membantu seseorang aku rasa aku akan menikmatinya"

Cristian hanya tersenyum,mereka pun duduk untuk makan sembari mengobrol,laura tak menyangka bahwa dirinya bisa senyaman dan seterbuka itu dengan cristian,laura bukan gadis yang mudah terbuka dengan orang lain,dia cendrung lebih pemalu terutama kepada orang yang baru dikenalnya

"siapa namamu,sejak bertemu kita belum berkenalan resmi"

"kau benar,aku Anastasia Laura "

"aku cristian"

"just cristian??"

"cristian alaxander louis"

"apa kau asli london?"

"bukan,aku asli prancis,di sini aku hanya untuk belajar si universitas,bagaimana dengan dirimu??"

"aku asli orang london ayah dan ibuku menentap di london cukup lama"

"sebelumnya menetap dimana"

"australia"

"itu menyenangkan untuk berpindah tempat tinggal"

"tidak terlalu,ketika hidup menjadi begitu serius"

"hahah kau benar,bagaiman pekerjaanmu"

"awalnya aku hanya seorang karyawan biasa dia sebuah perusahaan iklan di london namun dalam bulan ini aku mendapat kenaikan profesi dari atasan menjadi kepala editor"

"wow itu menakjubkan sebuah pencapaian yang luar biasa"

"yah dan karena hal itulah aku berakhir di kapal ini sekarang"

Cristian tersenyum simpul ke arah laura,tak lama kembang api di nyalakan tepat jam dua belas malam

"wow ada kembang api...cantik sekali..!!!"

Laura menatap hamparan kembang api yang menyala di atas kepala mereka,cristian hanya tersenyum sendu,seharusnya tepat jam dua belas ini dirinya melamar emma,dia jadi ingat akan cincin yang dia bawa di saku jasnya dia pun mengeluarkan kotak beludru bewarna ungu tersebut

"ini untukmu"

"Untuk ku??"

Laura tercengang melihat kotak cincin di depan nya

"aku pikir daripada di kembalika ke toko atau aku buang kelaut lebih baik kau saja yang memilikinya,anggap saja ini adalah ucapan terima kasih dariku"

"tapi ini adalah cincin lamaran mu"

"rencana itu sudah hilang dari semenjak dia tidak ke sini,jadi ambil lah,aku tidak bisa memberikan yang lain"

"aku tidak meminta apa pun,seharusnya aku yang berterima kasih,ini sudah terlalu banyak"

"anggap saja ini acara terakhir lamaran yang tertunda" cristian dan laura pun tertawa

"baiklah,aku akan menerimanya"

Cristian pun memasang kan cincin tersebut ke jari manis laura,cincin berlian berhias kan berlian yang menghiasi di sekitar mata berliannya, tangan indah laura menerima cincin tersebut

"ya tuhan cincin ini sangat cantik,bukan kah ini terlalu mahal dan berlebihan"

"anggap saja hari ini adalah hari keberuntunganmu"

"aku pikir ini lebih dari sekadar beruntung"

Cristian hanya tersenyum simpul kemudian seorang pria memainkan biola ke arah mereka

"acara penutupnya telah tiba" tutur cristian

"aku pikir kekasihmu akan sangat rugi karena meninggalkan dirimu malam ini"

"yah seandainya dia berpikir seperti itu"

Laura tak ingin membuat cristian semakin bersedih dia pun memutuskan mencari topik lain

"apa kau akan mengajak ku berdansa??"

"jika itu yang kau mau,tapi sebelumnya mari bersulang untuk kesuksesan balas dendam mu dan juga acara lamarqn ku yang terlaksana meski diluar rencana"

"chirrssss"

Laura dan cristian pun meneguk wine di gelas mereka dan saling tersenyum satu sama lain,mereka pun menutup malam itu dengan berdansa di balkon dek kapal

"aku tidak bisa berdansa"

"ikuti saja langkah kaki ku"

ucap cristian lembut ke arah laura entah kenapa dia merasa laura terlihat semakin cantik dan bersinar malam itu,entah itu karena cahaya bulan atau memang matanya yang salah liat

Mereka masih terus berdansa di temani kembang api yang masih menyala diatas langit kapal

"aku akan mengingat malam ini,ketika jam dua belas malam terlewat aku akan melupakan semuanya"

Ucap laura ke arah cristian yang menatap nya

"jadi pertemuan kita berakhir disini??"

"aku rasa begitu,cukup malam ini aku menjadi cinderella besok aku harus kembali menjadi kepala editor"

"hahaha baiklah,aku pikir aku juga hanya akan jadi prince charming malam ini saja"

"dan besok??"

"hmm aku harus kembali ke negara asal ku menjalankan tugas yang sudah di bebankan kepadaku"

"jadi sampai berjumpa kembali prince charming"

"sampai berjumpa kembali cinderella"

"aku pikir ini waktunya kita kembali ke kamar udara semakin dingin dan kepala ku agak pusing mungkin mabuk laut"

"kau benar,mari aku antar"

"tak perlu, kau sebaiknya kembali istirahat karena besok kau harus kembali ke negaramu"

"baiklah,jadi sampai disini??"

"iya sampai disini,terima kasih untuk semuanya dan untuk cincin indah ini"

"anggap saja kenang-kenangan,kau tak perlu meninggalkan sepatu kaca jadi aku memberikan cincin"

Laura tertawa kecil dan melepaskan dansa cristian

"selamat malam"

"selamat malam"

Laura pun berlalu dari hadapan cristian,cristian hanya menatap punggung laura yang semakin menjauh,dia menarik nafas dan meneguk kembali wine nya,dia membuka ponselnya tak ada telepon dari emma

Cristian berusaha menghubungi emma tapi pangilan nya tak mendapat jawaban,cristian memutuskan kembali ke kamarnya karena kepalanya sudah terasa berat karena meneguk banyak wine

****

Sementara itu,laura berjalan sempoyongan menuju kamarnya,karena lorong menuju kamarnya sedikit tamaram,mata laura tak melihat jelas nomor kamarnya,kepalanya juga sudah terasa berat dia berjalan memegang dinding,hingga dia berdiri di depan sebuah kamar awalnya angka 6 menjadi angka 9 laura membuka pintu dan pintu nya tak terkunci

Dia berpikir itu adalah kamar nya,dia pun masuk ke kamar dan menghempaskan dirinya ke kasur,kepalanya terasa sangat berat,laura merasa kepalanya berputar-putar,pertama kalinya dia meminum  wine dan mabuk,laura membuka semua pakaian nya dan beringsut naik ke kasur,hamparan bunga indah menyambut dirinya di kasur

Laura menikmati harum nya bunga-bunga di kasur tersebut,dia memasukan dirinya ke selimut dan bergelung disana,cristian tak kalah mabuknya dari laura dia berjalan sempoyongan ke arah kamarnya,karena para pengawalnya tidak bersama nya dia pulang ke kamarnya sendiri

Cristian masuk ke kamarnya setelah membuka kunci kamar,tanpa menunggu lama cristian langsung merebahkan dirinya ke kasur karena lampu kamar yang mati dan kepalanya yang pusing cristian langsung berbaring di kasurnya

Tak berapa lama cristian merasakan seseorang berada di kasurnya

"emma..??? Kau kah itu"

Cristian tak bisa menahan dirinya  untuk tidak memeluk wanita yang berada di ranjang nya malam itu,pengaruh alkohol yang kuat membuat cristian hilang kendali dan tak ingat siapa wanita yang bersama nya saat itu dia berpikir itu adalah emma

"emma aku merindukan mu"

"aku merindukanmu juga..we..n"

Bibir laura langsung di lumat oleh cristian,tak menunggu lama hubungan cinta satu malam pun terjadi diantara mereka tanpa mereka sadari,cristian berpikir laura adalah emma dan laura berpikir cristian adalah wen nya,malam itu menjadi malam panjang bagi mereka berdua memadu kasih

Menghabiskan malam bersama di sebuah kapal pesiar yang menjadi kisah tak terduga diantara mereka untuk memulai sebuah awal kisah yang lain

To be continue dont forget vote thank you 😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top