NoK 7 Exchange
NoK 7 dalam;
Exchange
"Pak." Panggilan Yadi memecah konsentrasi Dinan pada email klien yang tengah dibaca.
"Iya, Yad. Kenapa?" Dinan menangkap raut kebingungan pada wajah Yadi melalui spion tengah. Jalanan tidak cukup lancar menuju bundaran Senayan, ada cukup jeda bagi Yadi berbicara pada bosnya yang duduk di kursi penumpang belakang.
"Miss-nya Kimkim eh Kimmy nanya, boleh nggak Kim eum Kimmy ikut belanja sama miss nanti siang? Katanya belanja buat kuking kas. Eh, benar nggak ya nyebutnya begitu?"
"Cooking class."
Kimkim. Dinan sudah dengar langsung dari Kimmy kalau puterinya punya panggilan berbeda di sekolah dan menurut Yadi semua orang senang memanggilnya Kimkim. Sejauh ini Dinan tidak mempermasalahkan bagaimana puterinya mendapat nickname baru, asal puterinya tidak terganggu itu bukan masalah. Dia juga agak penasaran bagaimana tampang Miss San yang menurut Kimmy memberikan nama panggilan lucu tersebut.
"Kalo Kimmy tidak capek, dia boleh ikut. Tapi belanja dimana?"
"Mungkin dekat situ, pak. Ada mol nggak jauh dari situ."
"Saya titip kartu saya seandainya Kimmy mau berbelanja ya." Dinan mengeluarkan satu kartu kreditnya dan meletakan di kursi penumpang depan. Pak Yadi mengangguk dan balik menjalankan mobil.
***
Seorang perempuan menggigit bibir bawahnya bertepatan mobil sedan mewah berhenti di lobi sekolah. Perempuan lebih muda yang berdiri di sisinya menyenggol lengannya.
"Kak Sandra, Kimkim emangnya diizinkan belanja bareng kita?" Tanya si teman.
Perempuan yang dipanggil Sandra melirik Kimmy. Sepasang kaki Kimmy berayun-ayun karena tinggi sofa yang melebihi panjang kakinya. Balita itu menyenandungkan lagu entah apa itu dengan kepala menunduk dan tangan memilin bajunya.
"Nggak tahu. Kalo nggak diizinkan, ya Kimkim pulang. What else?" Balas Sandra tanpa gairah.
"Rencana kakak mau nyoba kursi benz gagal dong?"
Sandra mendelik sebal pada gadis yang lebih muda darinya itu. "Kalo nyoba doang percuma. Gue mau punya satu."
"Beuh, harapan kakak sesuatu sekali. Gaji kakak udah cukup ya buat beli satu?"
"Arsee, sini," bisik Sandra. Tangannya bergerak agar gadis muda bernama Arsee itu mendekatkan diri. Dalam jarak cukup dekat, nyaris saling merapat Sandra melancarkan keinginannya.
Tuk! Satu jitakan Sandra pada puncak kepala Arsee. Gadis muda itu mengaduh kesakitan.
"Berani ngomong aneh-aneh, berikutnya bukan lagi jitakan!" Peringatan Sandra membungkam mulut Arsee.
Yadi keluar dari mobil sedan yang sudah terparkir sempurna. "Siang, miss!"
"Siang, Pak Yadi," balas Sandra dan Arsee bersamaan.
Kimmy melompat dari sofa nyamannya untuk mendekat pada tiga orang dewasa di depan pintu lobi. "Pak Yadi, aku shopping Miss San to supermarket."
Sandra menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Susah memang mengubah seorang anak dalam jangka waktu pendek. Terutama bahasa Kimmy yang semrawut.
"Kim, follow me." Sandra jongkok mensejajar tinggi badannya dan Kimmy. Kimmy mengangguk datar. "Aku mau belanja..."
"Aku mau." Kimmy lupa apa kata ketiga yang diucap Sandra.
"Belanja..." Sandra mengulang kata yang dilupakan Kimmy dengan sabar.
"Bewanja."
"Di supermarket..."
"Di supermarket." Kimmy mengulang dua kata tersebut dengan pelafalan British yang kentara.
"Bersama Miss Sandra..."
"Besama Miss Sanda."
Kalo supermarket pintes banget nyebutnya, pikir Sandra. Dia berusaha tersenyum mengapresiasi muridnya yang menjadi lebih manis belakangan ini.
"Jadi bagaimana Pak Yadi, Kimkim boleh ikut belanja cooking class?" Sandra bertanya saat sudah kembali berdiri.
"Kata papanya boleh. Ayo, miss mau diantar kemana?"
Sandra dan Arsee lirik-lirikan misterius. Yadi tidak menyadarinya karena sudah menggandeng Kimmy menuju mobil. Bayi gemuk itu menoleh sesaat melihat dua gurunya saling lempar senyum usil dan Kimmy berusaha menirukan senyuman itu walau terganggu Yadi yang mengangkat badan Kimmy duduk di kursi bayi yang sudah terpasang di jok penumpang belakang.
Perjalanan menuju mol hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam. Lalu lintas yang sepi ditambah lokasi yang dekat, mempersingkat waktu tempuh mereka. Yadi menurunkan ketiga perempuan beda usia itu di lobi sementara dia memarkir mobil di parkiran mol. Dirinya berjanji akan menyusul ke supermarket begitu selesai parkir.
"Kimkim pernah ke mol?" Tanya Sandra dalam perjalanan mereka menuju supermarket yang berada di GF.
###
04/12/2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top