ANOK 33
Kimmy maunya tidak tidur sampai bunda pulang, tetapi matanya mengantuk. Dan dia pun terlelap dalam pangkuan papanya. Dinan pamit sebentar untuk merebahkan Kimmy di kamar. Viana sabar menunggu di ruang tamu. Senang sekali hatinya bisa bermain bersama Kimmy, melihat koleksi mainan serangga puterinya. Walau berada dalam pengawasan Dinan, Viana bersyukur Dinan tidak merecoki ataupun bersikap bak algojo yang akan memenggalnya jika kelewat dekat pada Kimmy. Dinan malah bersikap kooperatif, memberikan ruang privasi kepada Viana dan Kimmy berdua di kamar pribadi Kimmy.
Halo, aku Miss Bek yang pengen kurus. Ini adalah bab terakhir Kimkim yang aku publish di Wattpad. Untuk membaca cerita lengkapnya, silakan membeli buku A Note of Kim di toko buku. Sementara tersedia di online store. Untuk versi ebook, belum tersedia ya. Stoknya banyak, tetapi yang bertanda tangan bebek gemoy hanya sedikit.
Yang udah beli, angkat tangan 🖐 dan kasih goyangan 💃
Selamat membaca...
"Ada apa sampai datang ke sini?" Tanya langsung Dinan saat kembali ke ruang tamu. Tersisa mereka berdua, dua orang dewasa yang pernah menjalin kisah cinta serius. Kecanggungan menguar pada gestur Viana.
"Maaf, aku sempat berpikiran sempit mengira kamu gagal mengurus Kimmy sampai masuk rumah sakit," aku Viana lemah. Kepalanya tertunduk.
Ingatan Dinan mengulang, ini satu hal yang memikat dari Viana. Jujur. Namun waktu menggerus kejujuran Viana selama masa pernikahan mereka hingga pada tahap perpisahan. Andai waktu itu ... ah, Dinan tidak mau peduli.
"Kamu nggak perlu ngomong. Aku nggak bakal tahu dan nggak bakal ambil pusing. Kalo kamu jujur begini, aku malah jadi tertekan," kata Dinan. Diam-diam berusaha keras tampak santai.
"Bukan itu. Aku eum cuma... ngerasa bersalah. Aku yang mestinya sadar diri, kamu udah berjuang buat Kimmy. Dan aku bukan apa-apa."
"Apa kamu datang untuk ngomong begitu?"
Viana menggeleng lemah.
"Apa yang terjadi?"
"Apa yang bakal terjadi kalo aku lagi-lagi menyerah?" Lirihan Viana menyebabkan kerutan pada dahi Dinan.
"Don't you dare..." Lidah Dinan kelu mengungkap dugaan sementara dalam benaknya.
Viana tersenyum miris. "Aku udah berusaha, tapi... aku takut aku dan Bayu bakal mengulang nasib pernikahan kita dulu."
Keheningan menyelimuti ruangan. Dinan menunduk, mengalihkan pandangannya pada lantai. Kelewat pengecut menatap sorot Viana yang sama dengan tiga tahun lalu, ketika memintanya bercerai.
"Aidan," panggil Viana. Ya, Aidan, panggilan kesukaan Viana ditujukan kepada Dinan. Diambil dari nama tengah Dinan, Syaidan.
"Apa kamu mau membuat Farhan merasakan nasib serupa Kimmy?" Dinan tidak bisa menutupi kekesalannya. Bukan kesal pada Viana, lebih kepada jalan hidup puterinya yang berada dalam situasi berantakan.
"Nggak."
"Apa karena orangtua kamu lagi, Vi?"
Viana mengangguk lemah.
Terulang lagi. Dulu Dinan pikir nasib Bayu lebih baik darinya, mendapat restu orangtua Viana. Kalau Viana sendiri sudah mengakui kondisi rumah tangga tanpa restu, Dinan berpasrah. Hanya bisa bantu doa agar Bayu kuat melawan invasi orangtua Viana.
"Baiknya kamu jujur ke Bayu. Kalian bisa lalui ini berdua, kalo kalian sepaham. Jangan coba mengatasinya sendiri. Kita pernah ada di kehancuran saat kamu nggak mau berbagi ke aku," nasihat Dinan tulus.
"Ya, aku akan coba." Viana mengangkat pantatnya dari sofa. "Time's up. Waktunya aku pulang. Thank you for tonight."
Dinan mengangguk. Mereka melangkah ke arah pintu. Betapa terkejutnya Dinan dan Viana saat menemukan Sandra di luar pintu apartemen, basah dan berantakan.
"Miss Kimmy kan?" Tanya Viana, agak ragu. Dia pernah dua kali menjemput Kimmy di sekolah. Pernah bertemu guru kelas puterinya. Dinan masih diam, menatap datar Sandra yang menatapnya balik.
"Saya missnya Kimkim," jawab Sandra. Pandangannya masih terkunci pada Dinan. Lalu menegaskan, "dan tunangan papanya."
Viana terkejut. Tidak menyangka akan mendengar kabar sehebat ini dari guru Kimmy. Dia memang tidak pernah mencampuri urusan pribadi mantan suaminya. Namun membayangkan Dinan punya pasangan, maka besar potensi Kimmy mempunyai sosok ibu selain dirinya. Kecemburuan merebak. Di sisi lain, kabar ini merupakan indikasi Dinan move on. Kabar baik.
"Saya nggak tau kalo miss punya hubungan khusus dengan Aidan." Viana berkata tulus. Dia menoleh pada Dinan untuk menggoda mantan suaminya itu. "Kamu kok nggak bilang lagi deket ama cewek?"
Dinan mengendikan bahunya. "Belum sempat. Belum official."
"Nggak mau disegerakan?" Viana ingin menggetok kepala dungu Dinan. Bisa-bisanya pria itu menjawab belum 'official', guru Kimmy dan dirinya sama-sama perempuan, dia bisa menangkap gerut kecewa di wajah Sandra.
"Segera ki-"
"Mas, aku nginap lagi ya?" Potong Sandra cepat.
Dinan dan Viana beralih pada Sandra. Raut wajah mereka sama-sama terkejut.
"Sakha?" Tanya Dinan. Beberapa hari lalu, Sandra memang pernah menginap di sini didampingi Sakha. Karena itu dia menanyakan Sakha. Sandra mengendik. Dia masuk ke dalam apartemen dengan senyum mengembang.
Viana merapatkan badannya pada dinding, memberi ruang Sandra masuk. Tepatnya Viana tidak nyaman pada sikap posesif dan cemburu yang ditampilkan tersirat oleh Sandra. Dia menangkap jelas perubahan tidak menyenangkan pada Sandra.
"Nanti aku kirim paket oleh-oleh untuk Kimmy ke sini ya," kata Viana saat Sandra sudah menjauh.
"Ya, weekdays saja," balas Dinan.
Sandra mengepal selama berjalan, menumpuk kesal mantan suami-istri itu masih saja bercakap di depan pintu. Dia berbalik badan lalu berkata, "Ah ya, Bu Selvi." Viana dan Dinan menoleh padanya. "Saya tadi ketemu suami ibu di Plaza Semanggi."
Viana baru tahu kalau guru Kimmy mengenal Bayu. "Kamu kenal Bayu, suami saya?"
"Kebetulan saya kenal Bayu, suami ibu dan..." Sandra menarik napasnya, mengulas senyum manis sebelum melanjutkan, "mantan tunangan saya."
Seketika suasana hening. Viana bisa jelas mendengar deru jantungnya yang bergerak cepat. Terlampau kaget akan ucapan Sandra. Bagaimana bisa? Satu-satunya isi kepala Viana. Dan tetes-tetes airmata luruh. Dia berlari meninggalkan pandangan perempuan yang pernah menjadi korban cintanya dan Bayu.
Dinan menyorot kesal pada Sandra sebelum menyusul Viana. Sandra diam di tempat, menatap lantai yang becek akibat tetesan air dari pakaiannya. Juga airmata.
Bagaimana bisa mereka ada di tahap ini?
###
Sampai jumpa di Kim's Circle lainnya 🤟☺️
Kalian tertarik aku bikinin cerita apa nii? Yuk komen biar aku nemu inspirasi uwalalahuuu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top