ANOK 12

NoK 12 dalam;
Rabu versi Dinan dan Kimmy

Suasana dalam hotel ramai oleh tamu dan karyawan yang berseliweran. Kimmy menatap datar orang-orang dewasa yang melintas. Tidak tampak tertarik tapi matanya bergerak liar mengikuti obyek manapun yang lewat atau suara yang timbul. Derap langkah, bunyi pintu terbuka, dering telepon, gesekan roda pada troli barang, percakapan orang, bahkan suara perutnya. Kimmy lapar!

Tangannya mengelus perutnya. Siang ini, sepulang sekolah Kimmy dijemput Yadi yang mengantarnya ke hotel ini. Beruntung sistem sekolah Kimmy menjadwalkan changing clothes setiap selesai makan siang, dia jadi tidak tampak seperti murid sekolah dengan seragam yang belum dilepas.

"Kimkim sabar ya. Kata papa, nanti Om Novan datang ke sini," kata Yadi yang duduk di sofa sebelah Kimmy. Mereka sudah sepuluh menit menunggu di sofa empuk yang disediakan di lobi dan belum juga Novan datang.

"Aku mau eating," kata Kimmy datar. Sebenarnya dia merengek ingin minta makan, lucunya yang keluar dari mulutnya layaknya percakapan enteng yang tidak perlu digubris.

Yadi tersenyum maklum. Kimmy baru dua bulan tinggal di Jakarta, balita ini sudah berusaha semaksimal kemampuannya belajar Bahasa Indonesia. "Nanti ya kalau ada Om Novan. Kue Kimkim di sekolah memangnya sudah habis?"

Panggilan Kimkim dirasa Yadi lebih hangat di telinganya apalagi dia sangat senang ketika melihat guru, teman, dan orangtua murid di sekolah memanggil puteri bosnya demikian. Seolah Kimmy tidak sendiri, dia diterima dalam komunitas, dan penuh kebahagiaan. Sementara Kimmy, panggilan itu hanya merdu jika bosnya yang memanggil.

"Habis." Kimmy memasang wajah sendu mengingat raisin, bagelan, cheese cracker, susu, dan alphabet biscuit yang dibekalkan papanya habis dia makan saat snack time dan lunch time.

"Nanti makan siang sama Om Novan ya," kata Yadi berusaha menyenangkan hati Kimmy.

Penantian mereka berakhir saat sekelompok pria berpakaian jas lengkap melintas. Di belakang iring-iringan kelompok itu, Novan muncul.

"Kimmy!" Seru Novan bahagia, merentangkan tangannya pada sosok Kimmy yang tenang di kursinya. Tidak ada balasan Kimmy kecuali menatap datar Novan membuatnya salah tingkah.

Yadi berdiri, merasa sudah waktunya dia meninggalkan Kimmy. "Pak Novan, saya sudah boleh ninggalin Kimmy?"

"Oh, iya iya. Terima kasih ya, Yad." Novan menggandeng tangan Kimmy yang sudah berdiri. Mereka berdua menatap kepergian Yadi lalu saling bertatapan karena suatu bunyi 'kruk kruk kruk' yang berasal dari perut Kimmy.

"So, Kim, how's about lunch?" Tanya Novan yang geli mendengar suara tadi.

"I think it's okay," jawab Kimmy sambil mengangguk-angguk layaknya orang dewasa yang serius menanggapi tawaran bisnis.

"It's my pleasure to serve the best meals for you. Let's go!"

Mereka berjalan bergandengan menuju lift. Novan sudah berjanji pada Dinan bahwa dia akan menjaga Kimmy sejak pulang sekolah sampai Dinan menyelesaikan pertemuan dengan wali kelas Kimmy nanti malam.

###

Mau nambah???

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top