9
Note: alur di percepat.
Kini Kaito sedang duduk bersandar di sebuah pohon bersama Saito , ia kini sibuk dengan laptop nya dan Saito sibuk memperhatikan stand kelas mereka yg tak jauh dari tempat mereka saat ini .
"Kita tak apa membantu mereka?" Tanya Saito pada Kaito , "kita tak ada tugas ini." Jawab Kaito tenang .
Saito menghela nafas sebelum akhirnya beranjak , "aku akan ke stand kita dulu." Kaito mengangguk kemudian berdiri dan berniat pergi ke perpustakaan untuk membaca.
Di jalan ia berpapasan dengan seorang yg sangat ia benci di sekolah ini.
Di lain tempat .
Nagisa sedang memperhatikan stand anaknya dari ruang guru . Tak lama sebuah tepukan di pundaknya mengalihkan perhatian nya .
"Akh , nakamura-san .. kau sudah kembali?"
Nakamura tersenyum dan mengangguk , "ya rencananya aku akan mengajar lusa." Nagisa mengangguk .
"Ne , Nagisa .. apa .. a-"
"Dia sekolah di sini, bersama yg lainnya. Sepertinya mereka memang sengaja melakukan hal itu." Nagisa terkekeh mengingat itu.
Nakamura tersenyum tipis , "dan ku dengar dia menjadi rival dari anak kalian." Lanjutnya membuat Nakamura melebarkan matanya.
"Bo-bohong."
"Tak percaya? Tanyakan saja pada putra mu."
Nakamura mengangguk pasti dan menarik tangan Nagisa untuk mencari putra semata wayangnya , di jalan ia berpapasan dengan Gakushuu yg kebetulan akan keluar.
Mereka akhirnya berjalan bersama , dan Nakamura yg mulai menceritakan percakapan nya dengan Nagisa tadi membuat , Gakushuu tersentak.
"Kenapa sih harus Lo yg gue temuin!"
Sebuah suara menghentikan langkah ketiga nya , kini fokus mereka beralih menatap dua orang siswa yang jelas mereka kenal salah satunya (kalou Nagisa keduanya) .
Tengah saling menatap kesal + jengkel satu sama lain .
"Emangnya Lo aja yg kesel apa?"- Gakuroi
"Muka Lo itu ngeselin nya , gue cakar-cakar tu-muka baru tau!!" Kaito membentak dengan sangat kesal sementara yg di bentak tampak biasa saja.
"Silahkan , gue gak takut , tinggal gue laporin dan Lo di scor selama 1 Minggu." Ucap Gakuroi enteng.
Kaito mengepalkan tangannya kesal , muka nya sudah memerah menahan amarah yang siap meledak, "jika saja aku tak berjanji pada kaa-san , sudah ku pukul wajah songong Lo itu!" Teriaknya.
"Liat kan gue menang 5-4." Ucap Gakuroi dengan senyum yg menyebalkan menurut Kaito.
"Kaito!"
Kedua nya menoleh ke asal suara dan seketika keduanya membulatkan matanya.
"Kenapa kalian di sini?" Tanya Gakushuu
"Aku ingin ke perpus." Ucap Kaito
"Aku baru saja mengambil jadwal patrol di ruang OSIS." Jawab Gakuroi
Nagisa tanpa aba-aba langsung menarik Kaito menjauh dari keluarga Asuno itu . Nakamura dan Gakushuu hanya menatap kepergian keduanya dalam diam sementara Gakuroi sedikit kebingungan.
"Ehmm. Baiklah , lanjutkan tugasmu nak."
"Baik tou-san."
Setalah Gakuroi tak terlihat , Gakushuu dan Nakamura sama-sama menghela nafas , "sepertinya kejadian dulu akan kembali." Ucap Gakushuu
Nakamura mengangguk , "kurasa ini karma untuk kita."
Di tempat Nagisa dan Kaito .
"Paman Nagisa?"
Nagisa menatap Kaito dan tersenyum hambar , " ne Kaito apa ayah dan ibu mu pernah bercerita sesuatu?" Kaito menggeleng , "sudah ku duga."
Kaito menatap Nagisa bingung , " Kaito , kami mohon agar kau tidak berhubungan dengan keluarga Asuno selain menjadi rival itu."
"Kami? Siapa?"
"Kau akan tau."
"Baiklah akan aku usahakan tapi kenapa apa alasannya?"
Nagisa terdiam , "suatu saat semua akan terungkap." Nagisa menepuk kepala Kaito , "kau harus bersabar ya." Kaito mengembungkan pipinya namun ia mengangguk.
Di rumah Akabane.
"Ne Karma apa kau baik-baik saja?" Tanya Minami begitu melihat suaminya hanya diam menatap ponselnya yg tak menyala.
"Aku tak apa , hanya saja..."
Minami langsung memeluk Karma dengan lembut dan hangat , "maaf kan kami semua Karma." Karma menggeleng , "itu bukan kesalahan kalian."
Minami semakin mengeratkan pelukannya ,bagaiman pun dia dan beberapa teman yg lain terlibat secara tidak langsung pada kejadian bertahun-tahun yg lalu .
Karma tau pasti akan hal itu , namun Karma senang hanya karena melihat Kaito , ia seakan-akan melupakan masalah nya .
"Ne Karma aku-"
Cup
Karma mencium bibir Minami sekilas dan mengelus surai nya lembut , "dengar , aku sekarang hanya mencintai mu , mencintai anak kita , aku sayang pada kalian . Namun rasa benci ku pada nya tak akan pernah hilang . Maaf kalou kau merasa hanya menjadi pelampiasan ku."
Minami menggeleng cepat , "itu semua karena ku juga Karma , aku juga jujur kecewa pada nya . Aku pun menyayangi kalian berdua , maaf andai saja waktu itu aku tak melakukan ya pada mu , andai saja-"
"Sudah ku bilang itu bukan salah mu , atau teman-teman yg lain ok." Potong Karma senang
Minami tersenyum dan menghapus air mata nya lalu mengangguk.
Di konigouka.
Kaito kini masuk ke stand kelas nya , dan menemukan mereka sedang beres-beres , ia menghampiri Sunzi dan Iseika dan membantu nya.
"Kenapa setengah hari?" -Kiara
"Kita kehabisan bahan-bahan jadi ya... Kau pasti tau." Jawab Kinata yg baru saja datang dan di balas anggukan kepala.
"Hai Minna."
Semua otomatis mengambil ponselnya masing-masing walou ada yg tidak mengambil nya.
"Ritsu? Ada apa?" Tanya Rinsuke
"Minna , orang tua kalian telah melihat stand kalian , mereka besok akan datang ke stand kalian." Jelas Ritsu membuat semuanya melotot.
"Tapi-"
"Dan juga ada yg ingin mereka sampaikan nanti .. mereka akan datang saat beberapa jam sebelum festival di tutup." Jelas Ritsu.
Semua langsung berkumpul membentuk lingkaran dan menyimpan ponsel Saito di tengahnya.
"Jadi kalou gitu kita harus menyisihkan sebagian untuk ortu kita." Ucap Itshu
Ritsu mengangguk dan berkata ha'i dengan lantang .
"Tapi , apa kita bisa , kita saja sekarang kekurangan bahan-bahan."- ucap siswa yg lain .
Mereka kompak berpikir (para siswa di kelas sudah mengetahui tentang Ritsu dan dengan ancaman dari Kaito mereka semua akan tutup mulut mengenai itu.)
Kaito menjentikkan jarinya , "kita patungan bagaimana? kurasa itu cukup untuk membeli beberapa bahan. Lalu kita bisa minta izin pada ortu kita untuk mengambil bahan dari gedung belakang ."
Mereka semua berpikir , "setuju! Aku akan ijin ke otou-san." Ucap Iseika semangat.
"Setuju." Ucap semuanya.
"Yosh , sekarang kumpulkan uang kalian. Kalian berlima bertugas untuk membeli bahan-bahan di toko terdekat. Kinata , Keita , Muraki , Harada , dan maeda. Kalian mencari bahan-bahan di bukit. Sisanya mengolah dan menyajikan makanan." Ucap Kaito
Semua mengangguk setuju , "kau jadi seperti pemimpin Kaito, padahal ketuanya Iseika." Goda Maeda yg berhasil membuat Kaito mengeluarkan semburat merah walou sedikit.
"Ha'i kau sangat mirip dengan Karma , Kaito-kun ." Ucap Ritsu
"Nah ayo kita lakukan minna!" Teriak Iseika semangat , "dan kau sangat mirip dengan Isogai , iseika-san . Seperti nya kalian sangat mirip dengan ortu kalian." Ucap Ritsu senang yg di balas dengan senyum semuanya.
To be continue.
Hai semuanya~!
Sebenarnya saya masih Hiatus , ingat kan saya bilang 2/3 Minggu , nah sepertinya akan menjadi 3 Minggu tuh hiatusnya , tapi author mening up dulu nih.
Oh iya , saya cuman mau bilang ada kemungkinan cerita ini tidak akan di lanjutkan .
Kenapa?.
Pembaca dan yang kasih bintang dikit banget jirrr jauh dari part-part sebelumnya.
Ok itu aja .
See you next part Minna.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top