7📚
Kaito kini sedang mencari buku di perpustakaan sekolah , ia fokus mencari hingga....
Bruk.
Ia menabrak seseorang dan mengakibatkan keduanya terjatuh .
Kaito kesal dan semakin kesal saat melihat orang yang barusan menabrak nya ... Atau yang ia tabrak.
"Baka! Kenapa gua harus ketemu Lo Mulu sih!!!" Sentak Kaito namun dengan suara pelan mengingat ia kini sedang berada di perpustakaan.
Orang yang ia tabrak hanya menatap datar Kaito sambil membereskan buku-buku yang ia bawa , "ini tempat umum bukan punya nenek moyang Lo wajar kalou kita bisa berpapasan." Ujarnya gak peduli .
Ia bangkit lalu Merapikan buku-buku itu di rak sebelahnya.
Kaito mendengus "ngapain Lo di sini?"
"Lo gak liat gua sedang apa?" Tanya nya namun tampak tak peduli.
"Ohhh ... Kau harus membereskan perpustakaan? Tak kusangka kau melakukan itu Asuno."
Gakuroi melirik dan kembali ke aktivitas nya sementara Kaito kesal karena perkataan nya GK di tanggapi .
"Oi kau budeg nya!"
"Tidak."
Perempatan imajiner tercetak di kepala Kaito .
"Akabane dari pada Lo diam di sana sebaiknya Lo segera pulang... Ganggu ketenangan saja."
Kaito kembali kesal emang ia hama apa! Tapi sedetik kemudian sebuah ide melintas di otak cerdas nya.
"He... Kalou aku tidak mau kenapa? Toh ini pulang sekolah dan aku sedang ingin di sini." Gakuroi hanya melirik ia kemudian berjalan ke rak satunya di ikuti Kaito dan kembali membereskan buku-buku tersebut.
Saat buku terakhir sudah di simpan ia langsung menoleh ke arah Kaito , "kenapa Lo masih diam disini?! Cari tempat lain sana!" Teriak gakuroi kesal juga di ikutin terus .
Kaito menyeringai dalam hati , "kalou aku tak mau bagaimana?".
"Ku patahkan leher mu." Ujar gakuroi
"Kalou aku masih tidak mau?"
"Akan ku buat kau menyesal!" Sentak nya kesal , Kaito makin menyeringai dalam hati.
"Oh ya? Memang kau akan melakukan apa?" Tanya Kaito menantang dan sedikit mendekat kan wajah nya .
Gakuroi sedikit tersentak ia langsung terdiam , dahi nya berkerut tanda ia sedang berpikir keras.
"Jangan buat aku menunggu Asuno."ucap Kaito kini sambil menyeringai .
Asuno kesal setengah mati , ia kini tidak dapat membalas perkataan orang di depannya ...mati lah dia!!.
"He~ kenapa? Tak bisa menjawab?" Kaito makin mendekat kan wajah nya dan gakuroi makin frustasi karena tidak menemukan jawaban .
"Hahahaha."
Tiba-tiba Kaito tertawa , "harus nya kau lihat wajah mu itu hahaha ..." Ia kemudian menghentikan tawanya.
"2-1." Ucap nya dan langsung pergi meninggalkan gakuroi yang masih terdiam .
10 menit kemudian gakuroi berteriak frustasi.
"SIALAN KAU AKABANE!1!1!1!"
Sementara Kaito yang masih belum sepenuhnya keluar dari perpustakaan menyeringai senang .
Yes! Akhirnya dia dapat poin juga.
Uhh seperti nya ia tidak sepenuhnya menyesal bertemu dengan gakuroi .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sialan! Akabane sialan!" Rutuk gakuroi tanpa suara sambil berjalan menuju ruang OSIS.
Di buka nya pintu ruangan itu dan ia mulai mengerjakan tugas-tugas nya.
.
.
.
.
.
.
"Sensei... Ada apa kau memanggil ku?" Tanya Kaito
Nagisa hanya tersenyum lalu meminta Kaito untuk duduk .
"Dengar Kaito bisa kau dan saito pergi ke kelas 3-E yang ada di gedung? Ajak juga Iseika dan Maeda."
Kaito sedikit memiringkan kepalanya , "untuk apa?"
"Tolong ambilkan barang yang tertera di sini ini." Nagisa memberikan Kaito selembar kertas .
"Kunci nya bisa kau ambil di Isogai."
"Baiklah , kalou begitu aku harus pergi ke mereka bertiga terlebih dahulu."
Nagisa mengangguk , "hati-hati."
Kaito tak menjawab namun ia hanya mengangguk , Nagisa menghela nafas saat Kaito sudah tak terlihat di matanya.
"Apa ini jalan yang benar." Gumam Nagisa .
Ia meraih ponselnya dan segera menghubungi seseorang.
"Hallo..."
.
.
.
.
.
.
.
Karma dan Maehara kini sedang dalam perjalanan 'misi' mereka .
Misi kali cukup mudah , mereka hanya perlu mencari informasi dari target yang di tentukan pemerintah.
"Hah~ lama-lama misi-misi ini membosankan," keluh Karma membuat Maehara menoleh.
"Gak ada pertarungan apa? Gak seru." Lanjutnya , Maehara hampir saja menjedukkan kepalanya ke kaca mobil .
"Oi! Kau itu sudah menikah karma! Kau pun sudah punya anak! Jangan berpikir seperti anak SMP lagi Napa!!!" Kesal Maehara
Karma sedikit cemberut , "CK , iya-iya ."
"Hah lagian kau kan bercita-cita menjadi birokrat kenapa malah lebih aktif di tugas ini sih." Gumam Maehara.
"Intro dirimu sendiri."
"Sialan!"
Karma sedikit menjulurkan lidahnya tanda mengejek.
Maehara menghela nafas panjang , "ne karma."
"Hmm."
"Setelah misi ini selesai bagaimana kalou kita ambil cuti? Lalu kita berduel bersama nanti."
Karma berpikir sejenak sebelum Tersenyum , "ide bagus , tapi paling nanti aku dan anakku yang akan menang."
Maehara mendengus , "percaya dirimu terlalu tinggi , kita lihat saja siapa nanti yang akan menang."
"Bagaimana kalou kita ajak yang lainnya?"
"Kurasa untuk saat ini hanya Nagisa , Isogai dan Tarasaka saja yang bisa... Yasudah kita ajak mereka bagaimana?"
Karma mengangguk lalu Karma kembali fokus ke depan sementara Maehara membuka laptopnya untuk mengecek apakah target masih berada di tempat.
"Lampu merah kedua belok ke kiri." Ujar Maehara begitu melihat titik merah di laptopnya Bergerak.
Karma mengangguk dan segera saja ia belok ke kiri .
Dan mereka kembali berfokus pada misi.
.
.
.
.
.
Sementara Tarasaka yang sedang bekerja tiba-tiba saja bersin di tempat.
"Oi! Kau baik-baik saja?" Tanya rekan nya
"Ya!" Ucap Tarasaka sedikit keras.
"Sialan! Siapa yang sedang membicarakan gua." Gumam nya kesal .
To be continue.
Hwaa kenapa ide selalu buntu sih~
Jangan lupa vout nya Minna kalou enggak nanti author tendang loh , hahahaha/#bruk/
Ok bercanda .
See you next week.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top