2🌸

Di pagi hari ini . Di kediaman keluarga Akabane sedang menjalani rutinitas sehari-hari yg tak lain dan tak bkn adalah sarapan pagi .

Karma sedang duduk di meja makan sambil membaca berita di sebuah tab nya , Minami sedang memasak di dapur sedangkan Kaito sedang bermain game di ponselnya.

"Nah sarapan sudah siap!" Minami datang membawa kan makanan kesukaan keduanya kare lidah sapi , lalu di susul meletakkan makanan lain , sepontan Karma dan Kaito menyimpan ponsel/tab mereka.

"Itadakimasu."

Mereka makan dengan tenang , "ne Kaito karena kau mendapatkan peringkat kedua tou-san akan memberimu hadiah."

"Apa itu?"

"Tou-san dan kaa-san akan mengambil cuti selama kau berlibur , bagaimana?"

Kaito langsung menatap keduanya dengan berbinar , "hontouni?" Minami mengangguk membuat Kaito langsung berteriak senang dan mengucapkan terimakasih berkali-kali .

Melihat hal itu Karma mengulas senyum tipis namun tulus .

"Nah kau mau masuk SMA mana?" Tanya Minami begitu Kaito selesai dengan aksi teriak-teriak nya.

"Konigouka bareng yg lainnya."

"...."

Karma dan Minami diam memandang anak semata wayangnya itu , " kenapa kau ingin di konigouka?" Tanya Karma pelan

"Karena aku penasaran , begitupun dengan yg lainnya , tenang kami pastikan akan sekelas kok , dan akan kami buktikan bahwa anak-anak dari alumni murid kelas end tak kalah mengejutkan nya dengan ortu nya."

Karma terkekeh dan mengacak Surai anaknya gemas , Minami hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum .

"Emm Kaito ada yg ingin tou-san bicarakan dengan mu." Ucap Karma tiba-tiba , Kaito mengangguk patuh namun ia bingung kenapa ayah nya merubah ekspresi nya tiba-tiba.

Skip.

Ruang keluarga Akabane kini terdapat dua orang bersurai sama sedang saling berhadapan dengan sebuah meja menjadi penghalang keduanya.

"Jadi ? Ada apa tou-san?"

Karma menarik nafas dalam sebelum menghembuskan nya perlahan , " jika kau nanti di SMA konigouka , tou-san ingin kau tidak pernah berhubungan dengan keluarga Asuno." Kata Karma serius .

"Kenapa?" Tanya Kaito heran

Karma terdiam sejenak , "tou-san dulu pernah menjadi rival dari anak keluarga Asuno saat itu."

Kaito menatap ayahnya bingung , "jadi karena rival , ayah melarang ku un-"

"Bukan karena itu , hanya saja..."

Kaito menatap ayahnya menunggu kelanjutan ceritanya , "suatu saat nanti kau akan tau."

Kaito menghela nafas dan mengangguk , "tapi kalou aku menjadi rival dia tak apa kan?" Kaito kini tersenyum penuh arti dan Karma membelas dengan senyum yg lebih mengerikan dari Kaito , "tentu saja , buat pewaris keluarga Asuno itu jera."

"Siap laksanakan king red devil." Ucap Kiara sambil pose Ara hormat saat upacara bendera , "laksanakan prince devil." Lalu keduanya sama-sama tertawa .

Skip. Masuk sekolah konigouka.

"Ohayou Minna!!!" Sapa Kinata dan Keita semangat.

"Ohayou." Sapa semua yg ada di kelas .

"Are? Apa cuman 16 orang?" Tanya Kinata dan duduk di bangku kosong begitupun Keita .

"Tidak , total murid ada 30 orang , jumlah ini paling sedikit dari yg lain." Jelas Iseika dan di jawab anggukan kepala.

"Aku tak percaya kita bisa sekelas." Ucap Sunzi

"Iya aku pun tak menyangka." Ucap Akaya .

Kaito hanya tersenyum melihat tingkah teman-teman nya . Mereka akhirnya mengobrol sampai bel masuk berbunyi . Tak lama Nagisa masuk dan mulai berbicara.

"Baiklah , saya Nagisa Shiota , wali kelas kalian , mohon kerjasama nya." "Ha'i"

Nagisa mulai mengabsen dan setelah selesai ia berseru.

"Baiklah sekarang akan di adakan pemilihan ketua kelas , siapa yg ingin mencalonkan diri."

Semua diam tak ada yg menjawab dan tak ada yg mengangkat tangannya , "are? Kenapa?"

"Emm sensei , sebaiknya sensei pilih secara langsung , kami pasti akan setuju apapun yg terjadi."

Nagisa mengangguk dan mulai melihat sekitar , ia melihat sekitar dengan kemampuan nya , Kaito hanya meatap ke arah jendela tampak tak minat memerhatikan 'benar-benar fotocopy an ayah nya ' batin Nagisa .

Ia melihat Saito anaknya , namun sepertinya ia tak mau , dan terakhir tatapannya jatuh pada Iseika yg sedang fokus ke depan.

"Baiklah , Iseika kau yg menjadi ketua kelas." Semua langsung menoleh ke arah Iseika , "a-aku?" Nagisa mengangguk dan menyuruh iseika untuk maju ke depan .

"Baiklah wakil nya..." Nagisa mulai meneliti kembali dan tatapannya jatuh pada rinsuke , "rinsuke kau wakilnya."

Rinsuke terdiam sejenak sebelum maju ke depan kelas , "nah ada yg keberatan?" Semua kompak menggeleng .

"Bagus , iseika , rinsuke untuk seterusnya kalian yg menentukan , dan sekarang mari mulai kegiatan belajar nya."

Semua segera mengambil buku mereka masing-masing lalu mulai fokus memperhatikan penjelasan Nagisa di depan.
(Kalian pikirin aja Nagisa jadi guru apa , mines b.inggris)

Skip. Istirahat.

Baiklah sampai segitu saja untuk hari ini.
Guru pun keluar dan para murid kelas 1-D mulai berdiskusi untuk kepengurusan kelas .

Dan memakan makanan mereka di dalam kelas kerena kebetulan mereka semua membawa bekal masing-masing.

"Yosh! Ada yg keberatan?" Tanya Iseika dan semua kompak menjawab " tidak."

Setelah itu iseika dan rinsuke pergi untuk memberikan hasilnya pada Nagisa sementara sisanya ada yg pergi ke kantin dan ada yg hanya diam di kelas.

"Hei , serius ayah mu alumni SMA konigouka Kaito?" - Keita

"Ya , knp?"

"Bagaimana kesan ayah mu?"- Maeda

"Entah tou-san tak pernah ingin bercerita."

Mereka kompak mengangguk dan taklama bel pun masuk pun berbunyi.

Skip. (2bulan kemudian)

Mereka baru saja selesai melakukan pemilihan OSIS dan kini Kaito sedang berada di belakang atap sekolah.

Membolos.

ya sikapnya lebih condong ke arah Karma daripada kearah Minami , sikap Minami hanya akan muncul jika bersangkutan dengan : IPA , fisika , kimia dan sejenisnya.

"Seorang murid ajaran baru membolos di bulan kedua sekolah?"

Sebuah suara menyadarkan Kaito ia menoleh ke belakang dan menemukan seorang siswa yg sedang menatap nya datar , berambut coklat ke Kuningan , bermanik violet ke biruan . Lalu di lengannya ada tanda bahwa ia ketua OSIS .

Kaito yg mengetahui itu langsung mendengus dan berdiri menatap balik pemuda itu tanpa ekspresi.

"Kenapa?"

Siswa itu menatap Kaito dari atas sampai bawah , "untuk seorang anak baru , kau berani juga." Kini ia tersenyum remeh .

Kaito tersenyum khas (mirip ayahnya) , "menurut Lo karena gue anak baru , gue GK berani gitu? Gue lemah gitu?"

Kedua nya kini saling menatap dengan sangat tajam hingga suara dentingan bel pulang menyadarkan mereka.

"Lo seperti nya Kelas A."

"Dan Lo kelas D."

"Memang kalou kelas D kenapa?"

Mereka sama-sama terdiam , "nama Lo." Tanya Kaito namun nada yg terucap justru seperti perintah.

"Asuno Gakuroi."

Kaito sedikit tersentak , ' Asuno nya? Tak kusangka akan secepat ini ... Kurasa aku tau bagaimana tou-san bisa menjadi rival keluarga Asuno. Menarik. '

"Akabane Kaito ... Kau tau.. aku akan membuktikan bahwa anak-anak kelas D adalah anak-anak yg sangat jenius dan lebih jenius dari kelas A."

Asuno menyeringai dalam hati ' menarik. '

"Seperti ya kau cukup pintar . Bagaimana kalou kita bersaing." Ucap Asuno jr dengan nada angkuh

"Kita lihat , murid kelas D akan mengalahkan ketua OSIS dari kelas A." Ucap Kaito mantap

Keduanya saling menatap tajam , hingga kilatan petir terlihat dari mata keduanya.

"Kita lihat saja nanti." Ucap kedua nya sebelum Kauto pergi terlebih dahulu menuju kelasnya untuk mengambil tas. Dan Gakuroi tersenyum -tidak- menyeringai.

" Lawan yg menarik di tahun pertama."


To be continue.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top