19
Assassination classroom bukan milik ku
_________________________________
_____________
Happy reading
_____________
Gakuroi terus saja memberontak sepanjang jalan. Namun sepertinya Kaito tidak peduli dan terus Manarik nya hingga ke rumahnya, Tak peduli dengan tatapan orang-orang yang mereka lewati atau mereka tabrak.. -secara teknis yang nabrak itu Kaito:v-
Dan juga sepertinya Kaito lupa bahwa jarak rumah nya itu cukup jauh. Karena itulah perlahan Gakuroi mulai kehabisan tenaga untuk memberontak dan itu membuat Kaito bingung dan memberhentikan laju larinya.
"Ada apa?" Tanya Kaito namun tidak mendapatkan jawaban karena Gakuroi masih fokus mengatur nafasnya.
"Kaito.. hosh hosh.. rumah hosh mu .. itu.. hosh ja.. uh.." ucap Gakuroi patah-patah.
"Aku tau... Mari bertemu dengan teman-teman ku terlebih dahulu." Ucap Kaito yang hendak ingin menarik Gakuroi kembali namun diurungkan begitu dia merasakan tangan Gakuroi yang benar-benar lemas.
"Aku.. aku.." Gakuroi benar-benar kehabisan tenaga.. ia lelah .. sangat lelah .. kenapa orang di depannya ini benar-benar egois ..
"... Gakuroi.. Are you ok?" Tanya Kaito dengan sedikit rasa bersalah.
"Do I look okay?" Tanya Gakuroi dingin dan Kaito kini merasa ingin menampar dirinya sendiri.
"The place is not far ... just stay through the alley and arrive." Ucap Kaito pelan.
Gakuroi terdiam sejenak, "Let me rest first."
"Oke."
.
.
.
.
.
.
.
Setalah beristirahat sekitar 10 menit, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka. Tapi kali ini, tanpa ada adegan tarikan dan semacamnya.
Butuh waktu sekitar 15 menit sebelum mereka sampai di sebuah lahan parkir super market.
"Akhirnya datang juga." Ucap seorang pemuda yang sedang bersandar di salah satu mobil yang ada.
"Hahaha, maaf membuat kalian menunggu." Ucap Kaito setelah sampai di depan orang-orang itu.
"Jadi... Kau berhasil membawa nya ya?" Tanya pemuda lain saat melihat Gakuroi tepat di belakang Kaito.
"Tentu saja." Ucap Kaito bangga.
Gakuroi sebenarnya tidak menyukai ini sama sekali, terutama dengan tatapan teman-teman Kaito pada dirinya yang menurutnya menyebalkan.
"Siapa kalian?" Tanya Gakuroi tidak tahan di tatap dengan tatapan tersebut.
"Akh ya.. salken nama ku Maehara Maeda.. teman nya same mu." Ucap pemuda berambut kuning kecoklatan tersebut yang membuat Gakuroi bingung.
"Shiota Saito desu." Ucap pemuda berambut biru dengan greasi hitam tersebut.
"Perkenalkan nama ku Isogai Iseika maaf ya atas perlakuan teman kami pada mu." Ucap satu-satunya gadis di kelompok? Tersebut.
Gakuroi mengangguk, "nama ku Asano Gakuroi." Ucap nya ikut memperkenalkan dirinya.
"Boleh ku bertanya?" Tanya Gakuroi pada Kaito yang hanya diam memainkan ponselnya.
"Ya tentu." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya.
"Apa rencana mu sebenarnya?" Tanya Gakuroi entah untuk kesekian kalinya hari ini.
Kaito menghela nafas dan menyimpan ponselnya Tersebut.
"Ya ampun, aku sudah menjawabnya puluhan kali.." desah Kaito.
"Dia ingin memperkenalkan gebetannya pada teman-temannya." Ucap Maeda dengan senyum jail.
"... Gebetan? Siapa?" Tanya Gakuroi otaknya masih belum tersambung jika menyangkut soal ini.
"Kau Gakuroi." Jawab Iseika dan 1detik kemudian wajah Gakuroi memerah dan ia segera melancarkan pukulan di perut Kaito dengan tenaga yang bukan main-main.
Sementara teman-temannya hanya diam saja melihat Kaito kesakitan, karena bagi mereka yang salah adalah Kaito dan dia pantas mendapatkan pukulan Tersebut.
"Pukulan mu... Benar-benar menyakitkan.." ucap Kaito yang masih kesakitan dengan pukulan maut tersebut.
"... Aku pulang." Ucap Gakuroi sambil berjalan meninggalkan mereka berempat yang mana langsung di cegah oleh Kaito.
"Ja-jangan pulang dulu... Ok?"
Gakuroi terdiam sambil menatap kedua mata Kaito sebelum akhirnya menghela nafas dan melirik teman-temannya Kaito satu persatu sebelum menatap tepat ke arah Kaito.
"Terserah." Ucap dia pasrah dan itu membuat Kaito tersenyum dan segera manariknya masuk kedalam sebuah mobil yang entah sejak kapan sudah diisi oleh teman-temannya Kaito.
hingga hari itu dihabiskan Gakuroi bersama dengan Kaito juga teman-temannya.
Hingga malam hari pun tiba bertepatan dengan Gakuroi yang kini berdiri di depan rumah Kaito.
"Ingatkan aku untuk memukul kepalamu setelah ini." Ucap Gakuroi dingin dengan tatapan mata super tajam yang mengarah langsung ke arah Kaito.
Sementara Kaito tampak tak terpengaruh oleh tatapan tersebut. Kaito tanpa kata langsung menarik tangan Gakuroi untuk segera masuk kedalamnya.
.
.
.
"Lepasin baka!"sentak Gakuroi saat ia merasa Kaito semakin mempererat pegangan nya dan itu membuat pergelangannya sakit.
"Lepas!" Sentak nya sekali lagi hingga akhirnya lengannya benar-benar bisa terlepas dari cengkraman Kaito.
Gakuroi menatap pergelangan tangannya yang memerah dan meniupnya pelan-pelan. Sementara Kaito yang melihat itu terbelalak, "ma-maaf," Gumam nya namun tak dipedulikan oleh Gakuroi.
"Tou-san, kaa-san tadaima!" Ucap Kaito dengan sedikit keras.
Gakuroi yang disebelah nya cuman geleng-geleng saja. Lalu tak lama tangannya kembali di tarik oleh Kaito hingga mereka tiba di sebuah ruangan yang Gakuroi tebak bahwa itu ruang keluarga.
"Tou-san, kaa-san!" Panggil Kaito dengan semangat sambil menyeret Gakuroi.
Gakuroi sendiri jengkel dengan dirinya sendiri, kenapa dia bisa dengan mudah di seret seperti ini.
"Oh, Kaito.. kau sudah pulang ternyata." Ucap Minami dengan lembut.
Kaito mendekat dan mencium pipi sang ibu dan Salim dengan sang ayah... Dengan masih memegang tangan Gakuroi.
Gakuroi yang melihat itu entah harus kesal apa iri. Lalu dengan satu tarikan balik Kaito kembali berdiri sejajar dengan nya, "tolong lepaskan tangan anda tuan..." Bisik Gakuroi lembut namun penuh penekanan dan senyum mematikan.
Kaito kicep dan segera melepaskan pegangannya terhadap lengan Gakuroi dan kemudian dia hanya tersenyum sambil menggaruk-garuk belakang kepala nya.
Sementara Minami dan Karma tampak terkejut dengan seorang pemuda yang dibawa oleh Kaito.
"Siapa itu sayang?" Tanya Minami
Kaito tersenyum bangga, "tou-san, kaa-san.. dia Asano Gakuroi .. yang kemarin aku ceritakan." Ucap nya dengan bersemangat
Karma dan Minami terdiam sambil memperhatikan Gakuroi. Sementara Gakuroi sendiri tampak tak nyaman di tatap dengan pandangan yang menurutnya menyebalkan? Itu.
"Kau benar-benar anaknya Asano?" Tanya Minami pada Gakuroi yang mana membuat Gakuroi sedikit tersentak dengan pertanyaan yang tiba-tiba tersebut.
"Ya." Jawab dia singkat sambil memalingkan wajahnya kearah Kaito yang hanya tersenyum saja melihatnya tak nyaman.
Membuat Gakuroi gondok dan ingin melemparkannya ke jurang seketika.
"Kenapa? Aku tampan ya?" Tanya Kaito dengan pedenya yang membuat Gakuroi memutar bola mata jengah.
"Tampan? Tampan dari mananya? Muka kayak cewek gitu." Ujar Gakuroi yang benar-benar nge-jleb banget di hati Kaito.
Gakuroi tanpa sadar tertawa pelan tanpa mempedulikan Kaito yang tampaknya tak terima di bilang wajahnya kayak cewek.
Sedangkan kedua orang dewasa disana hanya terdiam .. terutama Karma yang tidak melepaskan tatapan nya dari Gakuroi.
To be continued.
Yoho!!! Akhirnya! Bisa kembali up juga!
Bagaimana? Ada yang kangen gak sama ni cerita?
Yee!! Akhirnya Karma sudah bertemu dengan anaknya si lipan busuk ya ><
Sebenarnya aku tadinya pengen memperpanjang masa Hiatus karena sebentar lagi ulangan.
Tapi ku batalkan! ^^
Dan.. semoga kalian tidak bosan ya dengan cerita ini.
Apalagi cerita ini memiliki alur yang lambat kayak siput.
Oh ya, btw jadwal update ni cerita dengan cerita love that is hated adalah...
Paling cepat 1minggu sekali.
Dan paling lambat 3-4 Minggu sekali(tapi bisa lebih jika ide buntu)
Dan aku akan up antara hari Sabtu atau hari Minggu ya^^
Nah.. kalau begitu.. see you .. in the next chapter guys!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top