15
Happy reading..
Maaf lama update.
_________________
Kaito berjalan dengan tenang di koridor sekolah yang sudah sepi. Tidak ada murid di sini karena memang tidak akan ada murid yang akan ada disini.
Ini sudah lekat 1jam dari bell pulang sekolah berbunyi. Kaito sedang tidak ingin pulang ke rumah . Entah mengapa ia rasanya ingin mengelilingi sekolah ini .
Dan hal ini sudha berlangsung satu jam dan Kaito mesih betah berkeliling walou pun dia sudah beberapa kali melewati tempat yang sama.
Namun tiba-tiba Kaito menghentikan langkahnya saat melihat Gakuroi yang juga berdiri di depannya dengan sedikit tersentak.
"Yo, ga-ku-roi-chan." Ucap Kaito sambil menyeringai.
Alis Gakuroi langsung berkerut, "apa-apaan itu! Sedang apa disini ha?!" Kesal nya dengan suara pelan.
"Berjalan-jalan sekaligus mencarimu, kenapa kau menghilang selama 1minggu ini?!" Tanya Kaito sedikit tajam
Gakuroi tidak langsung menjawab, ia mendekatkan diri nya pada Kaito. Bukan karena apa-apa , ia hanya ingin masuk ke dalam ruang OSIS yang pintunya tepat berada disebelah Kaito berdiri.
"Terserah aku mau menghilang atau tidak." Ucap Gakuroi dan langsung masuk kedalam ruang OSIS.
Kaito diam sebentar, begitu mengetahui Gakuroi tidak mengunci pintu tersebut Kaito kembali menyeringai, ia dengan segera masuk ke dalam ruang OSIS secara perlahan dan menutupnya kembali .
Ia melihat Gakuroi yang kini tengah sibuk membereskan kertas-kertas yang ada dengan membelakangi pintu. Kaito kembali tersenyum dan mengunci pintu tersebut.
Mendengar suara pintu yang di kunci Gakuroi segera berbalik dan menemukan Kaito yang tengah memegang kunci pintu dengan senyum simpul di wajahnya.
"Sekarang kau tidak bisa kabur lagi.. katakan kemana saja kamu?" Tanya Kaito mulai mendekati Gakuroi yang tampak berjalan mundur.
"Sudah kukatakan terserah aku! Kau tidak usah ikut campur! Kau bahkan bukan siapa-siapa aku!" Ucap Gakuroi dan ia kembali tersentak saat punggungnya menyentuh tembok di belakang nya ..
"Shit"gumam nya pelan.
"Bukan siapa-siapa?" Tanya Kaito yang kini sudah mengurung Gakuroi dengan dirinya dan tembok.
"Aku sudah mengatakan nya berkali-kali Gakuroi.. oh. Atau kau ingin kita lebih dari sekedar teman?" Tanya Kaito kembali ia mendekat kan wajahnya dengan wajah Gakuroi.
"A-apa maksud mu!"
Gakuroi mulai panik, ia merasa ini tidak akan baik untuk dirinya.. dan jantung nya.
Kaito yang melihat Gakuroi merona entah kenapa merasakan debaran aneh di jantungnya. Dan. . ada apa ini dengan matanya!
Gakuroi . .. kenapa ia terlihat begitu .. manis?
Pipi merah , matanya ya .. juga bibir ya.. .
Tanpa sadar Kaito menelan ludahnya.
"Kalou kau tidak mau menjadi teman ku .. aku punya tawaran lain.." ucap Kaito sambil menyeringai namun sayang Gakuroi tidak melihat seringai itu.
"Tawaran... Apa?" Tanya Gakuroi pelan , ia masih berusaha meredakan debaran jantungnya ini.
"Jadilah kekasihku." Ucap Kaito lantang .
Bluss
Wajah Gakuroi langsung memerah pekat, debaran jantungnya semakin menggila. 'a-apa-apaan itu! Kenapa Kaito menembaknya?' pikirnya
"Apa kau sering di campakkan oleh seorang gadis dan jadinya kau melampiaskan nya pada ku?" Tanya Gakuroi tenang namun dengan masih wajah memerah.
"Aku tidak pernah di campakkan, hanya saja kau lebih manis dari gadis-gadis itu." Ucap Kaito lagi .
"You are crazy. I know that, you're really crazy Kaito."
"Yes I'm crazy, I'm crazy because of you Gakuroi. You're so sweet now, makes me want to taste you." Ucap Kaito sambil menjilat bibirnya.
"I'm not food! And I'm not sweet! You're the sweet one!" Sentak Gakuroi .
"Thank you for the compliment, I'm flattered. " Kaito kembali mendekatkan wajahnya hingga jarak dia dengan Gakuroi hanya tinggal beberapa senti. Dan beberapa senti lagi bibir kedua nya akan bertemu.
Kaito dengan tiba-tiba menjilat kedua pipi Gakuroi, Gakuroi berontak namun Kaito segera menahan kedua tangan Gakuroi di dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang dagu Gakuroi.
"S-stop."
Kaito menjauhkan sedikit wajahnya lalu kembali keli ini bukan pipi .. melainkan Kaito menjilati bibir Gakuroi .. ia tidak menciumnya ia hanya menjilati nya.
Manis.. ia ingin lebih dari ini . Karena itu ia segera mencium Gakuroi dan melumat bibirnya pelan.
Tangan Kaito lemas, begitupun dengan tubuhnya. Seandainya Kaito tidak memeluk pinggangnya ia mungkin akan jatuh sekarang.
Kaito tersenyum dalam ciumannya saat ia tidak merasakan perlawanan dari Gakuroi . Tapi ia mesti berhati-hati .
Sial .. ini nikmat.. Kaito ingin lebih lagi.
Kaito melepaskan ciumannya dan Gakuroi segera menarik nafas serakus-rakus nya.
"Bibirmu manis .. Gakuroi." Ucap Kaito .
Gakuroi kembali memerah. Ia menunduk .. kedua tangannya sudah bebas Deri pegangan Kaito . Tapi ia tidak melawan .
"Sialan." Gumam Gakuroi pelan.
Kaito membelai pipi Gakuroi lembut, "jadi bagaimana? Kau mau menjadi kekasih ku?" Tanya Kaito lagi. Kali ini, dengan senyum lembut di wajah nya.
Gakuroi melirik Kaito dan kembali menatap ke bawah. Tangannya nya dengan gemetar mencengkeram erat jas yang di gunakan oleh Kaito.
"Kenapa?, Kenapa aku?" Tanya Gakuroi pelan.
"Aku juga tidak tau, tapi aku memang ingin dekat , selalu dekat dengan mu Gakuroi."
"Aku tidak bisa, ini salah! Aku tidak mau itu terjadi ke pada ku! Aku tidak mau!"
Tubuh Gakuroi merosot ke bawah sambil memegangi celana Kaito dengan erat, isakan tangis terdengar dari dirinya.
Kaito terkejut dan ia segera menyamakan tingginya dengan Kaito dan memegang kedua pundaknya.
"Apa maksudmu Gakuroi?"
"Aku gak mau Kaito, aku gak mau.. aku takut, aku gak mau lagi... Sudah cukup! Sudah cukup hanya orang tua ku saja! Tidak dengan orang lain!" Ucap Gakuroi
"Gakuroi, tenang lah."
"Aku tidak, tidak mau!"
Kaito panik, Gakuroi terlihat hancur .. dan itu membuat dada Kaito sakit . Ia segera memeluk Gakuroi erat dan berusaha menenangkan nya.
"Hei .. tenang lah ok? .. jelas kan pada ku .. apa yang terjadi?" Bujuk Kaito lembut.
Gakuroi balas memeluk Kaito dan ia berusaha menenangkan diri nya. Ia menggeleng tidak ingin menjelaskan apa yang ia ketahui ... Dari kakeknya.
"Aku akan menunggu sampai kau siap."
"Tidak, Kaito.. menjauh dari ku.. ku mohon." Ucap Gakuroi pelan namun tangannya memeluk Kaito erat , mencegah dirinya untuk pergi.
"Tapi kau tidak ingin aku pergi Gakuroi." Ucap Kaito
Gakuroi menggeleng, "kau harus pergi sekarang, aku yakin kau akan membenci ku suatu saat nanti." Ucap Gakuroi lagi dengan suara pelan.
Kali ini Kaito benar-benar bingung ada apa dengan Gakuroi? ..
.
.
.
.
To be continue.
Gak nyangka aku nulis ini.
Gak sangka aku nulis ini.
Aku benar-benar nulis adegan kiss donk .
Ya walou terkesan garing sih .
Oh iya maaf kan author yang gak pernah up tapi selalu baca cerita di wattpad. Dan memberi bintang atau semacamnya.
Author sedang krisis ide , dan satu-satunya untuk mendapatkan ide untuk melanjutkan menulis , author sering membaca cerita .. dan juga memperhatikan kehidupan di sekitar author.
Jadi maafkan author Minna san
Dan mungkin mulai kedepannya author tidak akan up 1minggu sekali lagi. Tapi author akan usahakan up 1minggu sekali.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top