14.02
Assassination classroom bukan milik Ku.. para anak (oc) saja yang milik ku.
_____________________________________
Gakuroi menghela nafas saat ia sudah sampai di kediaman kakek nya tersebut .. ia kemudian membunyikan bel dan menunggu pintu di bukakan.
Tak lama akhirnya seorang pelayan membukakan pintu tersebut , "tuan muda ..." Ucap sang pelayan sambil memperlebar pintu untuk memudahkan Gakuroi masuk.
Gakuroi hanya membalasnya dengan senyuman dan segera melangkahkan kakinya menuju ruang santai dimana seharusnya kakeknya berada di sana.
Saat sampai di ruangan tersebut, senyum Gakuroi semakin melebar saat ia melihat sang kakek yang tengah membaca surat kabar ditemani seekor kucing putih yang tengah tertidur di sebelahnya .
Gakuroi berjalan pelan tanpa suara lalu segera , "grandfa." Ucap Gakuroi riang sambil memeluk Gakuhou dari belakang.
Sang Asano paling senior tersebut terkekeh geli dan mengacak Surai sang cucu , "ternyata kau benar-benar datang." Ucapnya sambil menyimpan surat kabarnya.
Gakuroi melepaskan pelukannya dan segera duduk di bangku satunya .
Sang kucing yang tadi tertidur pun segera terbangun dan pindah ke pangkuan Gakuroi .
Gakuroi tersenyum geli dan segera mengelus bulu sang kucing dengan sayang.
"Shiro sangat merindukan mu Gakuroi." Ucap sang kakek membuat Gakuroi mendongak.
"Aku juga merindukan ya."
"Nah apa ada yang ingin kau bicarakan?" Tanya Gakuhou yang membuat Gakuroi membeku sejenak.
"Da-darimana grandfa tau?"
Gakuhou tersenyum tipis , "tentu saja grandfa tau .. gerak gerik mu mudah terbaca Roi."
Gakuroi mengeruk belakang kepala ya gugup , "be-benar . Tapi , aku ingin menghabiskan waktu bersama grandfa terlebih dahulu." Ucap Gakuroi dengan semburat tipis di wajahnya .
Gakuhou beranjak dari duduknya dan mengacak Surai sang cucu , "kau sangat berbeda dengan ayahmu dan mungkin juga dengan ku.. nah sekarang kau istirahat lah terlebih dahulu ."
Gakuroi tersenyum hangat pada sang kakek dan segera berdiri dari duduknya sambil memangku Shiro.
Ia hormat sejenak dan segera menuju kamar yang telah disiapkan oleh pelayan di rumah ini .
"Aku akan memberitahukan ya jika dia bertanya." Ucap Gakuhou tersenyum kecil sambil melihat punggung Gakuroi yang semakin menjauh.
"Semoga saja dia bisa menerima nya."
.
.
.
Gakuroi POV.
Aku segera membereskan barang-barang ku yang memang tak banyak ..
Sebenarnya kalou bisa aku mau bawa baju satu lemari aja dan pindah kemari.
Tapi sepertinya itu tak mungkin dan yang bisa aku lakukan sekarang adalah tinggal di sini dan pergi jauh-jauh dari mereka untuk sementara.
Pengen pindah sekolah juga kalou bisa :')
Ok dari tadi perasaan aku OOC melulu.
Dan karena aku juga baru saja selesai membereskan barang-barang ku aku memutuskan untuk membersihkan diriku saja .
.
.
Baiklah aku sudah selesai dan kakek bilang aku harus beristirahat di sini .. hmm tapi apa yang akan aku lakukan?
Shiro malah asik bermain dengan benang bola . Lalu aku harus apa?
Hah... Inilah yang aku benci ...
Tapi kurasa itu tak bertahan lama karena tiba-tiba saja ponsel ku berdering.
Aku segera mengambil ponsel ku.
Nomer siapa ini? Kenapa hanya ada tulisan merah? .
Aku memutuskan untuk tak mengangkat nya saja dan mengalihkan perhatian ku pada buku di sebelah ku.
Tapi...
Ini orang gak pantang menyerah banget ya? Dia dah nelpon 15 kali dan masih gak nyerah juga?
Pasrah aku akhirnya mengangkat telpon Tersebut dan...
"Oi!!! BakaAsano!! Kenapa baru di angkat ha?!!!!"
Aku segera menjauhkan ya.
Oh .. ternyata Akabane.
Tunggu .....
Kenapa dia bisa punya nomer gua?!!!
Dan sejak kapan nomer nya ada di-
Sialan! Lo Akabane!!
"BAkabane! Dari mana kau dapat nomer ini?" Tanya ku dan kudengar suara kekehan di sana.
"Saat aku ke rumah mu dan kau pergi ke kamar mandi ... Ternyata sandi ponsel mu sangat mudah di tebak."
"...."
"Oi! Asano.. kau masih disana kan?"
Aku ingin memukul ya sekarang .. dan tanpa sadar aku malah memutuskan panggilan .
Aku pandangi nomernya cukup lama lalu memutuskan untuk menghapusnya dari kontak ku .
Tapi , belum sempat aku menghapusnya dia kembali menghubungi ku.
Gakuroi POV off .
.
.
.
.
.
Di tempat Akabane .
.
.
.
.
Kaito POV on.
Aku kesal karena dia tiba-tiba memutuskan panggilan nya .. tapi bukan Kaito namanya kalou hal sepele kayak gini aja menyerah .
Aku kembali menghubungi nya dengan segera dan yang tak ku percaya ... Dia langsung mengangkat nya.
"Oi kenapa kau memutuskan panggilan ha? Takut ya~?" Goda ku dan aku bisa menebak wajahnya sekarang memerah karena marah .
"noisy!" Ucap nya sangat pelan .
Aku tersenyum , "hei! Apa yang terjadi pada mu?" Tanya ku mulai serius .
Cukup lama ia tak membalas ucapan ku . Dan itu sedikit menyebalkan.. tapi aku tak bisa marah padanya kan? ...
"Hei!"
"Untuk apa kau peduli?" Ucapnya .. dengan sangat pelan.
Aku menghela nafas, "aku sudah bilang kan? Kita berdua adalah teman karena itu aku peduli."
"Aku tidak butuh seorang teman." Ucapnya kali ini dengan sangat dingin .
Sebenarnya apa yang terjadi pada dia sih?! Mood nya berubah-ubah .
"Yakin?"
Hening tak ada Jawaban sampai .....
Ia kembali memutuskan panggilan.
"Sialan!!! Kau Gakuroi!!" Teriak ku kesal
"Kaito, apa kau baik-baik saja?"
Itu kaa-san? Jangan bilang dia mendengar percakapan ku tadi?
"Aku baik-baik saja kaa-san." Ucap ku dari dalam .
"Baiklah , sebentar lagi makan malam .. segera bersihkan dirimu terlebih dahulu." Ucap kaa-san
"Siap kapten!" Ucap ku masih tanpa membuka pintu .
Aku menunggu sampai suara langkah kaki kaa-san menjauh .. setalah yakin benar-benar menjauh barulah aku menghela nafas.
"Aku harap kaa-san tidak mendengar pembicaraan ku tadi dengan Gakuroi ..." Gumam ku dan kemudian aku segera mengambil handuk ku dan berjalan ke arah kamar mandi.
To be continue.
Part apa ini!!!!!!!
Oh ya hampir lupa....
Gomenesai minna!!!!
Gomenesai! Maaf karena lama update nya!!! Gomenesai!!
Waktu libur author mau update tapi gak ada sinyal . Pas mau update part yang udah author buat ilang semuanya huwaaa!!
Author jadi harus ngetik lagi .. gomen ne Minna.
Ok see you in the next part.👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top