00 - PROLOG

Dua gadis cantik menikmati jus jeruk sambil berbincang di sebuah cafe outdoor pinggiran Cambridge. Mereka baru saja menyelesaikan kuliah sore. Melody sahabat karib Kinara, memaksanya untuk berkenalan dengan teman masa kecil Melody, yang sama-sama berkuliah di Harvard.

"Kenapa kamu pingin ngenalin dia ke aku?" tanya Kinara.

"Kenapa emangnya? Rugi pokoknya kalau kamu nggak kenal dia," jawab Melody.

"Nggak usah sok misterius."

"Siapa yang sok misterius? Nggak bakal nyesel deh Kinar, kamu kenal sama dia. Ganteng, pinter, kaya. Pokoknya di atas rata-rata dia." Melody membangga-banggakan sahabatnya itu.

"Kamu kaya mau ngejodohin aku sama dia," kata Kinara bercanda.

"Kalau iya, emang kenapa?"

"Kenapa nggak kamu pacarin sendiri?"

"What? No way lah! Kita itu sahabatan udah dari kecil. Dari sama-sama pake popok. Ya kali. Mending buat kamu aja." Melody tertawa.

"Ehm permisi, maaf telat." Terdengar suara berat menyela pembicaraan mereka.

"Hei! Akhirnya muncul juga. Duduk deh," ujar Melody dengan tersenyum sumringah. "Nggak usah kaku gitu!"

"Siapa yang kaku?!" desis lelaki bertubuh tegap dengan wajah blasteran.

"Kenalin ya, ini Lucas, jurusan bisnis, dia anak orang kaya, lahir di Bogor, tapi bapaknya orang Austria." Melody menepuk bahu Lucas. "Kalau ini Kinara, jurusan hukum, bapaknya jaksa paling top di Indonesia." Gantian Melody memperkenalkan Kinara.

"Hai, aku Kinara," kata Kinara dengan senyum malu-malunya.

"Lucas." Ia menyodorkan tangannya pada Kinara, yang disambut oleh gadis itu.

"Gimana? Ganteng kan?" tanya Melody pada Kinara.

"Apaan sih." Kinara ngedumel malu.

"Ngomong-ngomong Mel nggak ngomong ke aku, kalo temennya ini, ternyata cewek cantik," tutur Lucas.

"Ehm, makasih." Kinara menyelipkan rambutnya yang teruai di balik daun telinganya.

"Aduh, sukses nih kayaknya aku jadi mak comblang," goda Melody sambil melirik ke arah dua sahabatnya itu.

Dari pertemuan itulah mereka bertiga menjalin persahabatan yang erat. Bahkan sampai ketika ketiganya lulus, dan kembali ke Indonesia, mereka masih menjalin hubungan baik. Kinara memilih menjadi pengacara, Melody berprofesi menjadi model melupakan gelarnya sebagai sarjana hukum, dan Lucas yang menjadi penerus perusahaan ayahnya.

Sampai lima tahun ke depan pun tidak ada yang berubah. Mereka tetap menjaga tali persahabatan mereka. Persahabatan murni tanpa embel-embel kisah percintaan. Namun ternyata itu hanya sementara. Sampai pada hari itu tiba. Hari di mana mereka saling menyimpan luka. Hari yang membuat mereka bertiga saling menyembunyikan rahasia satu sama lain, saling memberikan kebohongan satu sama lain, demi mempertahankan persahabatan yang sudah mereka bangun.

"Kenapa kalian nggak ngomong dulu ke aku?" tanya Kinara dengan sorot mata kecewa.

"Kinara, maaf. Kita nggak bermaksud buat nyembunyiin dari kamu," sesal Melody.

Kinara hanya tersenyum miris. "Parahnya, aku harus tahu dari media, kalau kalian berdua bakal nikah minggu depan!" Melody sudah menangis sekarang. Lucas melihat kedua perempuan penting dalam hidupnya yang terlihat sakit, tidak tahu harus berbuat apa.

"Kinara." Lucas mengusap bahu Kinara, tapi gadis itu mundur untuk menghindar. "Tolong jangan benci Melody. Ini bukan salah dia."

"Terserah. Aku kira kita sahabatan, tapi untuk urusan segede ini pun, kalian berdua milih nyembunyiin dari aku." Kinara langsung pergi meninggalkan kedua sahabatnya.

"Lucas. Aku kehilangan dia, aku kehilangan dia," kata Melody terisak-isak.

Lucas lalu memeluk Melody. "Nggak Mel. Kinara nggak bakal ninggalin kita. Dia sahabat terbaik kita. Dia cuma sakit, dan kecewa karena kita."

***
Entah kenapa mendengar pemberitaan kedua sahabatnya menikah membuat hatinya tercabik-cabik. Ia merasa terkhianati. Ia merasa selama ini persahabatan mereka palsu.

Sudah berapa lama mereka pacaran?

Kenapa mereka nyembunyiin ini dari aku?

Apa salah aku ke mereka?

Harusnya mereka memberitahu dirinya terlebih dulu. Toh, ia juga bakal menerima, dan ikut senang. Ia akan dengan suka rela membantu Melody menyiapkan semua persiapan pernikahan mereka. Akan tetapi suara hati kecilnya berbisik, jika hanya karena masalah itu, kenapa bisa ia sesakit ini? Sehancur ini? Dan sedikit lebih, ia paham apa yang dirasakannya. Ini perasaan bagaimana betapa hancur hati Kinara saat melihat orang yang ia cintai berjalan keluar dari hidupnya. Siapa orang itu? Melody? Jelas bukan. Ia akan tetap bisa memiliki Melody sebagai sahabatnya.

Jadi hanya satu ada nama yang tersisa.

Lucas Ginandro Brown.

Ia memang akan tetap memiliki lelaki itu sebagai sahabat, tapi tidak akan pernah bisa lebih. Karena ia sudah memilih sahabatnya, sebagai pendamping hidupnya.

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top