Reka Ulang


Tittle: Reka Ulang
Cast: Jung Hoseok (BTS), OC
Genre: Unknown

[ ••• ]

Pukul dua siang.

Kamu menghela napasatensi yang semula fokus pada jam tangan cokelat di pergelangan kini teralih pada jalanan tepat di hadapan. Matahari beranjak turun dari singgasana, tetapi kamu sukses mengibaskan tangan kepayahan sebab sensasi gerah terasa menyelimuti sekujur tubuh. Hiruk pikuk terasa amat kentara. Deru kendaraan; bising ucapan; suara langkah-langkah kaki; semuanya memang lumrah kamu temui sepulang sekolah tapi kamu dibuat muak.

Panas, pegal, mau pindah ke pluto saja rasanya, kamu bersenandika.

Namun, di sela asik merutuk, irismu mendapati pemandangan yang entah kenapa menyalurkan ketenangan. Di seberang sana, beberapa meter saja yang menjadi spasi, seorang pria berjaket biru kehitaman nampak bersandar di tiang halte—jemarinya menari lihai di atas permukaan ponsel. Dia tampan, kamu tak mau munafik. Jadi mengeja pahatan wajahnya merupakan kesenangan tersendiri.

Dalam sejumput waktu senyum kagum tersemat apik di wajah lesumu, sebelum akhirnya presensi lain muncul entah dari mana lantas menyita atensi pria bersurai semerah apel itu. Dia wanita, menyampir tas cokelat tua, surai bergelombang sepunggung; cantik sekali penampilannya. Tetapi kamu berhasil dibuat bertanya-tanya, sempat pula merasa mencelos—sebagaimana ujung rok seragam kamu pelintir sampai kusut. Barangkali kesal? Atau cemburu? Jelasnya, kamu tak suka sekali begitu mereka saling menatap, melempar tawa, lebih-lebih saat lengan pria itu merangkul si gadis penuh afeksi.

Berengsek, kamu pikir. Padahal lebih berengsek kamu sendiri yang menaruh cemburu pada orang asing.

“Kenapa kamu berdiri terus disini?”

Sontak kamu terkesiap. Seorang pria menodongmu dengan tatapan herannya begitu kamu toleh. Oh, menghela napas lega, seulas kurva terpatri sebab ternyata itu hanya Jung Hoseok, sahabat terbaikmu. Surainya sama-sama semerah apel, jaketnya sama-sama biru-kehitaman, tapi kamu bermasa bodoh saja hingga Hoseok kembali berujar, “Aku menunggumu sedari tadi, tapi kamu malah berdiri saja di tempat alih-alih pergi. Ayo, kita harus segera pindah. Tempat ini bukan untuk kita lagi, kamu tahu?”

Sepercik kuriositas menyentil pikiranmu kala itu. Jikalau memang harus pergi, kemana tujuannya? Pula apa alasannya? Sepasang manikmu masih memerhatikan gerak-gerik kedua insan itu lamat—kini mereka nampak akan menyeberang—sekalipun sebenarnya kamu tengah menjelajah angan. Lantas tanyamu, “Kenapa kita harus pergi?”

Hoseok terkekeh cerah. “Kamu masih tak mengerti, rupanya. Kita sedang dalam perjalanan pulang, sudah tak ada alasan lagi bagi kita untuk berdiam diri disini,” tuturnya. Dia tahu-tahu menggenggam jemarimu erat, mengirim sensasi hangat matahari hingga kamu agak terperanjat, kemudian mulai menuntunmu meraup langkah selagi memungkas, “Kita sudah mati beberapa menit lalu. Aku juga tak menyangka kenapa kita sampai tertabrak bus seperti itu, padahal kita menyeberang saat lampu sudah merah. Ah, takdir memang tidak bisa diterka.”

Membelalak kaget, kamu sontak menoleh ke belakang. Pun benar saja, garis putih belang kini mendadak ternodai merah; dua orang yang tadi kamu perhatikan tergeletak dengan jemari yang masih bertaut.

Ah, sekarang kamu paham. Ternyata semua itu adalah reka ulang bagaimana kamu dan Jung Hoseok menemui maut.

[FIN]
Published: June 3rd, 2019

A/n: Maaf belum bisa bikin yang “wah”, atau mungkin yang kaya akan diksi-diksi indah, mau pun yang bikin geleng-geleng kepala. Maaf belum bisa memenuhi ekspektasi. Anyway, kalian pernah ngalamin insecure kayak gitu gak? 😁

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top