2. Remember

"Sumpah ya, Zalfa, tadi itu permainanmu sangat buruk," kata Alice saat kami berada di kantin-istirahat latihan.

Dia temanku yang cukup bawel. Tak berubah saat kami pertama bertemu di SMA. Tapi, dia teman yang baik. Aku bersyukur berteman dengannya.

"Kenapa sih?" Tanyanya lagi. "Ada yang mengganggu pikiran?"

"Gak ada apa-apa kok," jawabku dengan berusaha tersenyum.

"Bohong," katanya yang membuatku tersentak. Menancap tepat di hatiku.

"Sudahlah. Lupakan saja," kataku berusaha kabur dari topik itu.

Alice mendengus pelan. "Kau sudah terlalu banyak berhutang cerita padaku Zalfa," katanya dengan nada menuntut.

Aku balik mendengus. "Yasudahlah, kapan-kapan aku akan cerita," kataku pada akhirnya.

"Janji, ya."

"Iya, janji."

Alice menyedot sisa jus-nya dan berdiri. "Zal, sudah kan? Balik yuk."

"Sebentar," kataku lalu menghabiskan jus pesananku tadi. Setelah itu aku berdiri dan berjalan menyusul Alice yang sudah jalan duluan.

Setibanya di sana, aku langsung bisa melihat sebuah grand piano. Seharusnya aku tahu, jika ada piano besar yang bisa langsung terlihat walaupun hanya melewati ruang musik.

Piano itu ...,

Mengingatkanku pada sebuah kisah. Kisah yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Kisah yang tak kusangka akan terjadi secepat itu. Dan kisah ..., yang tak kuharapkan.

Bayangan-bayangan masa laluku akan terus terputar jika saja Alice tak berteriak tepat di depan telingaku. Aishh, dia berisik sekali. Tadi pagi saja aku sudah mendengar suara emas-nya itu.

"Zal, lo baik-baik saja kan?" Tanyanya yang juga tengah memperhatikan piano di depanku.

"Iya, gak perlu khawatir," jawabku. Aku tahu maksud dari ucapannya.

Aku dan Alice beralih ke tengah ruangan, yang mana ketua sedang berbicara. Rupanya, pengumumannya latihan hari ini disudahi karna dia ada urusan mendadak.

Ada yang bersorak riang-aku termasuk kelompok ini-dan ada yang menggerutu. Entahlah, ekspresi mereka beragam. Aku ingin cepat menyudahi ini karna aku tak biasa dengan biola di sini. Aku lebih nyaman memainkan biolaku tersayang.

Aku dan Alice menuju pojok ruangan untuk mengambil tas. Sebelum meninggalkan ruang musik, aku menyempatkan diri untuk melihat grand piano.

Sejenak, aku menyesali perbuatanku yang membuatku terlempar kembali ke masa lalu yang tak kuingin untuk kuingat.

Kembali ke masa-masa SMA-ku disaat ku mulai mengenalnya.

###

Apdedla...
Bsk dl ya:'
Gk selese gpp kn ya:'

Regards,
Kazare-Chan

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top