[ Teman ]
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu.
Seluruh siswa baru sudah memeriksa kamar mereka masing-masing setelah pembagian kunci.Termasuk [name] dan siswa kelas 1-D lainnya.
Saat ini mereka sedang memulai kegiatan berbelanja yang sangat dinantikan beberapa orang.
"Haah, aku hanya perlu membeli ini semua dan kembali,"
[name] menghela napasnya, menatap selembar kertas berisi daftar belanjaan yang baru saja selesai dibuatnya.Sepertinya dia harus kembali membuang beberapa sisa energinya.
setelah sedikit merapikan pakaiannya, gadis itu memasukkan selembaran kertas tadi dan ponselnya ke dalam saku kemudian segara beranjak.
harus cepat kembali agar bisa beristirahat,
klek,
[name] menoleh ketika mendengar suara pintu terkunci dari kamar sebelahnya. gadis berkacamata dengan rambut merah muda yang tadi pagi menabraknya terlihat sedang berdiri di depan pintu itu,membawa kunci di tangannya,
"are..sa-kura -san?"
mendengar namanya dipanggil, gadis bernama Sakura itu terlonjak kaget. membuat [name] heran melihatnya,
Sebenarnya ada apa dengan gadis di depannya ini?dan lagi,kenapa mereka terus-terusan bertemu seperti ini?
"eh,konnichiwa [name] -san,a-aku ti-tidak menyangka ki-kita-"
"Genki desuka sakura -san?kamu terlihat gugup sekali?"
"Genki desu...[name] -san,apa kamu akan pergi belanja juga?"
"ah, hai',"
"Etto-..bagaimana jika kita belanja bersama saja?s-se-sepertinya akan lebih menyenangkan jika bersama-sama,"
Sepertinya sakura memang selalu gugup saat berbicara dengan orang lain,
belanja bersama ya?
setelah mengunci pintu dan memastikan dirinya sudah membawa semua barang yang di perlukan name berjalan menyusul Sakura.
"Baiklah, aku akan ikut,"
***
senyap,
hanya suara bising dari sekitar mereka saja yang terdengar,tidak ada percakapan bahkan satu katapun dari mulut kedua orang yang saat ini sedang berjalan berdampingan itu.
"etto..aku tidak cukup pandai berteman,jadi..." Ucap [name] yang berusaha untuk mengubah suasana tetapi gagal,
"ah,tidak apa-apa [name] -san,aku juga tidak cukup pandai bicara,"
Dengan nada bicaranya yang sopan dan lembut Sakura menyangkal ucapan name,yang hanya dibalas dengan muka datar dan,
"oh,"
Setelah 1 kata terakhir berhasil keluar dari mulut name suasana kembali hening, seperti tidak pernah ada percakapan yang terjadi di antara mereka.
"Ano [name] -san, aku akan pergi ke toko baju dulu bagaimana denganmu?"
"Umm, aku ikut saja,"
"Ha-hai',"
Tanpa ada suara lagi mereka memulai kegiatan belanja bersama mereka.
Dalam waktu yang cukup singkat beberapa pakaian,kebutuhan harian, peralatan-peralatan yang dibutuhkan dan makanan ringan untuk beberapa hari kedepan sudah masuk ke dalam tas belanja milik [name].
Sepertinya semua barang di daftar belanjaannya sudah terbeli,sekarang tinggal kembali dan beristirahat dengan tenang.
Tetapi dia masih harus menunggu Sakura yang dari tadi berputar-putar di toko pakaian.
Karena dia bilang masih agak lama,[name] memutuskan untuk berpisah dan berkumpul lagi saat sudah selesai nanti.
Tapi tetap saja, apakah yang seperti ini bisa disebut 'agak lama' ?
Ini adalah menit ke 30 [name] menghabiskan waktunya di teras kafe,sembari menyesap kopi pesanannya dan sesekali memperhatikan Sakura yang gerak-geriknya terlihat dari dinding kaca toko baju di seberang kafe.
"Haah, bersama apanya?kalau begini bukannya aku jadi menunggu orang belanja?"
[Name] kembali menghela napasnya,entah sudah yang keberapa.Yang jelas dia benar-benar bosan saat ini,dan kabar buruknya dia bahkan tidak membawa apa-apa yang bisa dibaca.
Apa sebaiknya aku membeli buku bacaan ya?
Gumam name kepada dirinya sendiri ketika melihat toko buku kecil di persimpangan jalan.[Name] terbelalak,semua rasa bosannya menguap seketika.Matanya berbinar ketika dia melihat salah satu sampul buku yang dipajang di depan toko itu.
Dan begitu saja dia melupakan Sakura yang masih di toko pakaian,Menjemput buku biasa yang sedang dia cari-cari.
Langkahnya terhenti,ketika menangkap sosok perempuan dengan rambut hitam panjang dan tatapan mengintimidasi berdiri di dalam toko buku tersebut.
Suzune Horikita,
Ketika mengetahui seseorang di dalam sana, keinginannya untuk membeli buku hilang seketika.Kakinya mulai melangkah ke arah sebaliknya.
"Haah, sepertinya kamu juga menyadari keberadaanku ya Horikita,"
Sebuah senyuman terukir di wajah [name],biar bagaimanapun Suzune Horikita adalah rival bebuyutannya sejak SMP dan tentu saja dia tidak akan kalah dari perempuan jenius itu.
***
Semburat senja mulai terlihat, seperti lukisan indah di atas kanvas yang menyejukkan mata.
[Name] terpaku di tempatnya, entah bagaimana caranya dia bisa mencapai air mancur di ujung sekolah ini.Tapi pemandangan ini tidak bisa di sia-siakan begitu saja.
Ini indah sekali,
Angin laut yang bertiup menerbangkan rambut [h/c] miliknya,membuat roknya sedikit berkibar.
Kedua mata indahnya tertutup,membiarkan seluruh tubuhnya terkena angin menenangkan ini.
Dan nostalgia tentang masa lalu mulai berputar di otaknya, seperti kaset film yang di proyeksikan ke dalam mata.
Biarkan aku begini lebih lama,
Sinar jingga dari matahari yang mulai mendelik di ujung sana membentuk siluet-siluet indah dari benda-benda dihadapannya.
"[Name]?"
Suara monoton dengan intonasi tidak sesuai itu membuat name membuka matanya.
Sepertinya dia pernah mendengar suara ini,Tapi dimana?
Kepalanya menengok kebelakang,mendapati seorang laki-laki dengan almamater yang sama dengan miliknya.tidak terlihat ada kehidupan dalam matanya, benar-benar aneh.
"Jangan sampai ceroboh lain kali,"
Tangan laki-laki itu terulur ketika dirinya sampai dihadapan name, kunci dengan gantungan nama berwarna biru muda itu beralih ke tangan [name].
Bagaimana bisa aku melupakan hal seperti ini?
Ketika dirinya masih sibuk memikirkan kenapa dan bagaimana kuncinya bisa terjatuh, laki-laki dengan suara monoton yang membosankan itu sudah berjalan menjauh.
"berterimakasihlah pada anak perempuan di belakang sana,dia yang memberitahuku kalau kuncimu jatuh," dia menunjuk seorang perempuan yang sedang duduk di atas bangku taman, menikmati sunset sama seperti [name].
tunggu sebentar, bukankah itu Sakura?
name kembali menatap punggung laki-laki itu yang mulai bergerak,
"ja ,maatane.."
laki-laki itu melambaikan tangannya sambal terus berjalan memunggungi name yang masih sibuk memikirkan kuncinya,
"Siapa laki-laki itu?"
Gumamnya pelan kemudian menyusul ke tempat Sakura.
"Gomenasai Sakura -san,entah bagaimana tadi aku bisa_,"
Dan setelah itu mereka berjalan bersama menuju asrama untuk mengakhiri kegiatan belanja mereka.
***
Aku melihatnya,
Sesuatu yang perlahan membuka mataku,
Entah kenapa aku baru menyadarinya selama ini,
Bukankah ini sesuatu yang sederhana?
Warna oranye yang terlihat begitu indah,
Suara burung camar yang kembali ke rumahnya juga terdengar memenangkan.
Rasanya seperti...
Aku kembali hidup,
Omong-omong,
Apa aku bisa jadi sebebas angin ini?
Atau mungkin aku bisa terlihat hebat seperti deburan ombak yang membelah lautan?
Ah,tentu saja tidak mungkin.
Tapi tetap saja,
Aku akan melakukan yang terbaik dengan milikku sendiri.
Aku berjanji akan membuktikannya.
***
[ TBC ]
-
Fwaaaaah!!!
Entah kenapa setiap berhasil nyelesaiin satu chapter rasanya paru-paru saya melebar
//Hehe~
-
(^~^;)ゞ
Maafkan saya yang very slow update ini ya
~
arigatou gozaimas!✧\(>o<)ノ✧
Can of love ♥
Kalengsoda_
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top