[ Buku ]
Masih di kelas yang sama dengan keadaan yang sama.
[Name] menatap pemandangan bunga-bunga sakura yang masih bermekaran di halaman sekolah,menghembuskan napasnya.
Dia datang lebih awal hari ini,sebab itulah dia bisa duduk santai menghadap jendela tanpa khawatir akan ada yang melihatnya.
Sudah seminggu sejak hari pertamanya di SMA.Semua terasa cukup melelahkan.Dalam 1 minggu ini tidak ada banyak hal yang terjadi. Mungkin hanya menambah teman, belanja, mengobrol?
Ya, [name] sudah mengalami kemajuan dalam bersosialisasi. Dimulai dari perkenalannya dengan Sakura yang sama-sama tertutup seperti dirinya,sampai orang-orang baru yang cukup menyenangkan diajak bicara.
Dalam sesaat kedua kelopak matanya terpejam. Menerawang jauh ke dalam pikirannya.
Tiba-tiba terbersit tentang anak laki-laki yang mengembalikan kuncinya waktu itu. Matanya terarah ke bangku di pojok belakang,dekat jendela.Itu adalah bangku si laki-laki aneh yang tatapannya selalu terlihat mati.
Ayanokouji kiyotaka,
Dalam seminggu terakhir dia belum bertemu lagi dengan laki-laki itu diluar kelas.Bukannya ingin bertemu, hanya saja [name] ingin mengucapkan terimakasih kepadanya.
Ini soal kejadian seminggu lalu saat tiba-tiba laki-laki itu datang dan menyerahkan kunci kamarnya,sambil menunjuk Sakura yang bahkan tidak tau apa-apa. Bukankah itu membingungkan?
Dan secara ajaib laki-laki itu berdiri di depan pintu,masuk ke dalam kelas.
Apakah dia punya kekuatan untuk membaca pikiran?
Laki-laki itu berjalan ke tempat duduknya tanpa melirik sedikitpun ke arah [name],
"Etto- ohayou..."sapa [name] kepadanya, Ayanokouji menoleh dan membalas salamnya,berhenti di depan bangkunya dan menoleh keluar jendela.
"Ohayou..."
Hening,
[name] tidak tau harus memulai dengan mengucapkan apa.Meskipun hanya diam, laki-laki itu terlihat menyeramkan.Dia menoleh ketika menyadari [name] memandanginya dari tadi,
"Apa ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan?"
[Name] menundukkan kepalanya,masih berpikir akan mengucapkan apa,
"Arigatou Gozaimasu," kembali mengangkat kepalanya,name membungkukkan badannya kepada Ayanokouji.
Dan hanya tatapan kosong tanpa makna yang didapatkannya, membuatnya bingung dan kembali menegakkan punggungnya.
"Etto...kamu tidak perlu berterimakasih kepadaku,"gumamnya sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal.
Mulut [name] sedikit menganga, memang ini bukan pertama kalinya dia kesulitan berbicara dengan seseorang. Tetapi, manusia satu ini memiliki aura berbeda saat berbicara dengannya.
"Apa masih ada lagi yang ingin kamu katakan?" [Name] menggeleng sebagai jawaban.Menghela napasnya pelan,[name] kembali duduk dan mengeluarkan sebuah buku dari tasnya,mulai membaca.
***
Tak berselang lama,beberapa siswa lain mulai masuk ke dalam kelas.Termasuk Sakura yang baru saja datang.
"Ohayou..name-chan,"
untuk meningkatkan pertemanan mereka,[name] mengizinkan sakura untuk memanggilnya dengan embel-embel -chan. Meskipun itu masih sedikit terdengar aneh di telinganya,tetapi ada yang memanggilnya seperti itu sudah membuatnya bahagia.
"Ohayou... Sakura -san,"
Setelah menyapanya sakura tersenyum dan berjalan menuju tempat duduknya di deretan belakang.
Kembali fokus ke bacaannya,[name] kembali di kejutkan ketika tiba-tiba seseorang menyenggol mejanya.Kepalanya mendongak,menemukan sesosok laki-laki berambut pirang dengan tingkat kepercayaan diri maksimal.
Menyibakkan rambutnya yang 'indah' , dengan sejuta gayanya Kouenji menatap [name].
Mungkin dalam hatinya dia mengharapkan pujian di pagi hari, tidak-tidak..sebenarnya laki-laki itu tidak butuh pujian dari orang lain dengan kepercayaan diri setinggi itu.
[Name] balik menatapnya,
"Hoho~ betul sekali..Jangan pernah abaikan keindahan yang berada di depanmu,"ucap laki-laki itu membuat [name] hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Lebih baik aku menatap bunga sakura," gumam name kemudian menatap ke arah jendela, tetapi terhalang oleh tubuh Kouenji yang memang duduk di sebelahnya.
Menghembuskan napasnya sekali lagi,[Name] kembali melanjutkan membaca buku.
Semuanya sudah berada di dalam kelas,membuat keributan dengan mengobrol dan membicarakan barang-barang yang mereka beli atau merencanakan kegiatan sepulang sekolah.Ada juga beberapa orang yang diam, menyibukkan diri dengan kegiatan mereka masing-masing.
setelah satu minggu berada di sini,[name] memang merasa jika kelas 1-D diisi orang-orang bodoh tidak kompeten.
Kenapa dia harus berada di kelas ini?
***
Cabashira sensei mengakhiri pelajarannya ketika bel pulang sekolah berbunyi.
Meskipun di kelas ini tidak ada yang benar-benar belajar, kecuali beberapa orang saja.Jujur, [name] merasa sedikit kesal dengan teman sekelasnya. Bermain ponsel, berkirim pesan, membuka manga online, dan hal-hal lain yang akan membuat geleng-geleng kepala.
Setelah memberi salam penutup Chabasira sensei meninggalkan kelas, seluruh siswa mulai berebut untuk keluar lebih dulu. Berburu barang baru adalah kegiatan mereka berikutnya.
[Name] menghela napasnya, kemudian beranjak dari tempat duduknya dan kembali ke asrama. Memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini.
" [Name] -chan!!"
Langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang memanggilnya dari arah belakang, menolehkan kepalanya dan terkejut ketika melihat siapa yang berdiri di sana.
"Kushida -san?" Menatap bingung kushida yang berdiri di depannya,
Kushida Kikyou,
Anak populer di kelasnya, dia baik dan ramah. Wajar saja jika banyak yang menyukainya,ditambah lagi wajah yang cantik dan badannya yang indah. Siapa yang bisa membenci orang seperti itu?
Tapi yang mengejutkan adalah, kenapa cewek populer itu memanggil [name] secara tiba-tiba?
Apa dia sudah menyadari kalau mereka satu sekolah saat SMP?
tidak mungkin,bahkan aku belum pernah menyebut SMP asalku...
"Ah...gomen- gomen... Sepertinya aku membuatmu terkejut ya? Etto...,"
"Domo... Sebenarnya aku tidak terkejut,apa kamu ada urusan denganku?"
Kushida tersenyum dan berjalan mendekat ke arah [name], membawa sesuatu di tangannya. Sebuah buku.
Melihat buku yang dibawa oleh kushida membuatnya terkejut, badannya membeku seketika. Memalukan sekali.
"Aku menemukan ini di atas mejamu,kupikir kamu meninggalkannya..hehe~,"
Dengan tatapan datar,[name] menerima buku itu dari tangan Kushida , membungkukkan badannya.
"Arigatou Gozaimasu, sepertinya aku tidak sengaja meninggalkan bukuku," Name menegakkan punggungnya ketika kushida menepuk bahunya perlahan, melambaikan tangan kepadanya dan berlalu,
"Mata ashita!"
Melambaikan tangan sambil memunggungi orang itu terlihat keren.
***
Di perjalanan menuju kamarnya name terus menerus kepikiran,
Kapan dia bisa berhenti jadi introvert?
Menatap langit, kembali menatap tanah dan mengalihkan pandangannya ke buku bacaan di tangannya.
Setiap melihat orang-orang bisa berbicara santai dengan temannya atau bahkan orang asing yang tidak dikenal, [name] selalu merasa iri. Kapan dia bisa berbicara santai dengan orang lain seperti mereka?
"Huuh,"
Kembali menghela napasnya, [name] membuka pintu kamar yang sudah berada di hadapannya,masuk ke dalam dan meregangkan tubuhnya yang terasa remuk duduk seharian.
"Istirahat sebentar dan bersiap untuk makan malam," gumamnya,meletakkan bawaannya ke atas meja dan berganti pakaian.
'Cara Mudah Mendapat Teman'
Buku itu berada di sana, di atas meja bersandingan dengan tas yang dipenuhi alat tempur.
Di dalam lubuk hatinya,[Name] selalu berharap,dia bisa punya banyak teman suatu saat nanti.
Dan begitulah harinya berlalu, di awali dengan permintaan maaf dan berakhir dengan harapan.
[TBC]
Maaf banget buat kalian yang nunggu chapter baru dari book ini update...
//Saya berduka cita dengan otak saya yang mulai ngelag//
Saya pengen lanjut ngetik bab baru dari buku ini,
Tapi...
Pikiran saya kemana-mana
Jadi..
Maaf sebesar-besarnya dari saya
-----------------------------
With ❤️
Kalengsoda_
SAMPAI KETEMU DI NEXT CHAPTER
-doakan keluar secepatnya-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top