Hadiah
Romani, Gudako, dan Mash berjalan melewati tempat makan sembari menunggu ide masuk ke dalam kepala Romani.
"Apa dokter sudah menemukan ide?" tanya Gudako yang melihat wajah berlipat Romani.
"Sama sekali tidak tau," kata Romani yang terlihat menyerah.
"Hei jangan menyerah! Kau harus bisa memberikan sesuatu untuk..."
"David," potong Mash.
"Iya untuk David!" kata Gudako kesal.
"Ah, maksudku di sana ada King David senpai," kata Mash sambil menunjuk ke suatu arah yang membuat Gudako dan Romani meliat arah yang di tunjuk oleh Mash.
Terlihat David sedang bercengkrama ria dengan salah satu wanita, Sanzang. Awalnya terlihat itu adalah percakapan biasa hingga akhirnya David mulai menggenggam tangan Sazang di depannya, bahkan mencium punggung tangan Sanzang.
Gudako dan Mash hanya menunjukkan ekspresi biasa melihat godaan David tetapi tidak dengan Romani. Dengan penuh kekesalan Romani berjalan menuju David dan Sanzang. Mereka berdua yang menyadari ada yang mendatangi mereka melihat ke satu arah yang sama.
"Apa-apaan kelakukanmu itu?!" tanya Romani sambil menunjuk David.
"Apa?" tanya David dengan wajah datar.
Pertanyaan tanpa dosa itu membuat Romani semakin kesal. "Kau lupa huh?!"
"Lupa apa?" tanya David dengan ekspresi yang sama.
"TUNGGU AKU SELESAI BERBICARA TUA BANGKA MESUM!" seru Romani kesal, bahkan membiarkan dua gadis di belakangnya tersentak kaget.
"Kenapa kau marah sih?" tanya David sambil memiringkan kepalanya.
Romani mengabaikan pertanyaan David dan kembali pada perasaan kesalnya. "MEMANGNYA SAAT KAU MELAKUKAN HAL MESUM ITU TAK PERNAH SEKALIPUN MEMIKIRKAN MENGENAI ISTRIMU, BETSYEBA DI RUMAH HUH?! DIMANA MEMANGNYA PERASAANMU ITU?!"
David hanya diam melihat kemarahan Romani.
"HAH! SUDAHLAH AKU TIDAK PEDULI LAGI!!" seru Romani sambil meninggalkan tempat itu lalu di susul Gudako dan Mash.
David menunduk dengan badan bergetar. Sanzang yang kaget masih berada di tempatnya dari tadi, melihat pertengkaran sebelah pihak itu. "Um, dokter Romani pasti tidak bermaksud seperti itu," kata Sanzang yang berusaha menenangkan David.
"Dia berani memarahiku," kata David yang masih di posisi yang sama.
"Ah ... itu pasti ... um ..."
"Dia ... Dia sudah besar rupanya, khu khu khu."
"Tunggu kau tertawa?" tanya Sanzang yang merasa tertipu.
"Tentu saja! Kau bayangkan anak seperti dia sudah bisa memarahiku! Bukankah itu hal yang hebat?" tanya David yang menunjukkan ekspresi tawanya yang tertahan sambil menunjuk ke arah Romani tadi pergi dengan jempolnya.
Sanzang yang tidak mengerti menyingkir dari tempatnya dengan wajah tak percaya, meninggalkan David masi tertawa geli di sana.
"Haah ... dia sudah besar ya."
....
Romani menghela nafasnya kasar di ruangannya. Ingatan mengenai David yang menggoda Sanzang masih terngiang di kepalanya.
Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka kencang yang membuat dirinya tersentak. Terlihat caster Gilgamesh melihatnya kesal dan Merlin yang menutup kembali pintunya.
"KENAPA KAU BERANI MARAH KE AYAHMU HUH!?" seru Gilgamesh yang langsung mendekati Romani.
"Ka-karena dia menggodai wanita---tidak. Bukankah harusnya aku yang marah?! Kenapa jadi kau yang marah?!" bela Romani.
"KENAPA?! PUNYA MASALAH DENGAN ITU?!" ancam Gilgamesh dengan wajah amarahnya.
"Ti-tidak hanya saja itu..."
"Bertanya mengapa kau memberi hadiah ke ayahmu?" tanya Merlin.
"Iya! Itu!" seru Romani sambil menunjuk Merlin.
"Kenapa? Kau masih bisa memberikan hadiah ke ayahmu bukan?" tanya Gilgamesh yang menghembuskan nafas.
Romani terdiam. "Masih bisa ... ya aku rasa kau ada benarnya ..."
"Aku memang selalu benar. Sana pergi!" usir Gilgamesh yang langsung melempar Romani keluar dari ruangannya.
Di luar ternyata sudah ada Mash dan Gudako yang menunggu Romani. Menyadari Romani telah keluar dari ruangannya, kedua gadis itu mendekati Romani.
"Dokter tidak apa-apa?" tanya Mash yang melihat Romani khawatir, begitu pula Gudako.
Romani tersenyum simpul lalu berdiri dari posisi duduknya. "Iya, aku sudah tidak apa-apa. Ayo kita pergi mencari ide hadiah," ajak Romani.
"Ayo!" seru Gudako dan Mash.
.
.
.
Sesuai dengan apa yang saya balas di salah satu komentar bahwa khusus cerita ini saja saya tidak membuat sampai 1000 word. Anggap saja agar saya bisa membuat jadi lebih banyak pembaca (tipu2 maksudnya).
Saya tidak biasa membuat cerita lucu, jika garing atau saya melakukan kesalahan silahkan beritahu saja tidak apa-apa. Tetapi tolong menggunakan bahasa yang baik ya.
Terima kasih.
-(12/11/2018)-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top