9) Nezuko Kamado
"Tidak akan kubiarkan kau menyentuh kotak kayu ini. Lagipula, kau belum meminta izin ke Tanjirou tahu." Ucapku tidak peduli dengan nada penuh ancaman milik Inosuke itu. Prioritas ku sekarang adalah melindungi kotak kayu milik Tanjirou.
Aku menatap Inosuke dengan tajam, Inosuke mendecih dan-
"AWAS (NAME)!!"
-mulai menendang ku sampai terpental ke pohon, namun aku terus memeluk kotak kayu itu. Aku mendengar suara Zenitsu yang terus memanggil-manggil ku..
"MINGGIR!! ATAU BERTARUNG LAH DENGANKU!" Bentak Inosuke sambil terus menendang ku, sesekali dia juga menjambak rambutku dan melempar tubuhku ke asal arah.
Tapi, kotak kayu itu terus berada di pelukanku, Inosuke menjadi semakin jengkel dan mulai menarik kedua nichirinnya keluar.
"Minggir! Atau kepalamu akan ku tebas!!"
Ancam Inosuke sambil mengarahkan nichirinnya ke leherku. Aku menggeleng keras.
"Bagaimanapun juga, ini adalah benda berharga milik Tanjirou! Tidak akan ku biarkan menyentuhnya!" Bantah ku. Inosuke semakin geram dan mulai menjambak rambutku.
"Aaakhh!!"
"Cepat lepaskan kotak kayu itu!! Dasar kau tidak berguna!!" Ucapnya keras. Dia menendang-nendang tubuh mungil ku. Aku tetap pada pendirian ku dan terus memeluk kotak kayu ini.
"(N-name)-chan.."
"Oneechan!!"
Inosuke tak memedulikan mereka dan terus memukul dan menendang ku. Aku terus memeluk kotak kayu berharga milik Tanjirou ini.
Inosuke sudah sangat geram, dia pun mulai mengiris pergelangan kakiku. Aku meringis kesakitan, sedangkan anak kecil laki-laki itu terus berteriak agar Inosuke menghentikan siksaannya itu.
Aku terus bertahan. Walau tubuhku lebam, dan darah mengucur dari sana-sini, aku tetap pada pendirian ku.
Tak lama, aku melihat Zenitsu berdiri dari posisinya dan menghampiri si pelaku penyiksaan ini.
Set
Zenitsu menarik nichirinnya keluar dan mengarahkannya tepat ke punggung Inosuke.
T, tunggu.. apa?
Author's POV
.
.
.
(Name) tercengang saat melihat Zenitsu mengarahkan nichirin kuning miliknya ke punggung Inosuke. Inosuke berbalik badan dan mengumpat sang surai kuning itu.
"Apa yang kau lakukan sih?! Mau bertarung denganku?!" Bentak Inosuke sambil memainkan kedua nichirinnya. Zenitsu menatapnya tajam, (Name) menjadi semakin bingung. Apa yang terjadi pada Zenitsu?
Sang Kilat Kuning tiba-tiba berada di depan Si Babi itu. Zenitsu mengarahkan nichirinnya ke arah leher Inosuke. "Lepaskan (Name), bisa?"
(Name) terkejut, ada apa dengan Zenitsu? Pikirnya. Kenapa dia bisa se berani ini? Padahal sebelumnya dia sangat pengecut dan penakut.
.
.
.
(A/N) draft terakhir sebelum hiatus.. aku publish sekarang. Maaf pendek ya..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top