Tema 6: Hutan Kota

Truth or Dare

Oleh: Surya IL

Apa yang terpikirkan olehmu ketika mendengar "hutan kota"? Hutan di tengah-tengah kota? Kita sama. Aku juga berpikir demikian, tetapi pendapat itu langsung terbantahkan begitu memasuki Hutan Tinjomoyo di Semarang. Karena posisinya bukan di tengah-tengah kota, melainkan dekat kabupaten.

Aku cukup sebal karena harus duduk di atas jok motor selama satu jam. Untung saja yang membawa motor ini tampan, sehingga aku bisa bersabar sambil curi-curi pandang melalui spion. Ehehehe....

By the way, aku berkunjung ke sini bersama kawan kantor. Awalnya kukira ini acara resmi karena satu divisi yang hanya berjumlah enam orang ikut semua. Eh, ternyata hanya acara yang diadakan atas inisiatif ketua divisi, Wisnu.

Hari libur bukannya mager-mageran malah diajak ke hutan begini.

Di sini ada spot foto yang bisa digunakan, tetapi karena hari libur, pengunjung cukup banyak.. Aku kurang bisa menikmati suasana berfoto. Dan sebenarnya, rasanya sesak juga berada di kerumunan orang.

Setelah beberapa langkah, kami akhirnya menemukan spot yang cukup lengang. Para perempuan yang terdiri dari tiga orang termasuk aku, menata makanan. Sedangkan para lelaki membuat tenda.

Yang paling kuperhatikan tentu saja si lelaki jangkung berlesung pipi, Angga dan si kacamata, Surya yang berada ikut membangun tenda.

Setelah selesai, kami semua duduk bersama dan memakan bekal sambil berbincang-bincang ringan. Tiba-tiba Wisnu menyarankan untuk bermain Truth or Dare. Awalnya aku ingin menolak, tetapi semua sepakat berkata 'iya'.

Selama bermain itu, kami terus tertawa karena Mbak Tia yang selalu terkena sasaran. Sampai kemudian botol yang diputar di atas papan mengarah ke Wisnu. Ia memilih Dare dengan tantangan menembak orang yang disukai. Tiba-tiba suasana hening dan Wisnu memberikan bunga ke Mbak Tia. Aku yang melihat hanya bisa diam sambil mengerjapkan mata.

Kami yang melihat kejadian tersebut menyoraki Mbak Tia agar menerima. Namun, di tengah-tengah suasana meriah itu tiba-tiba pikiran jahilku kambuh.

"Mas Angga, kalau aku jadi Wisnu, dikau mau sama aku?"

Semarang, 6 November 2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top