Way

Dua arkeolog sekarang tengah berdiri di depan sebuah prasasti. Sebenarnya mereka sudah berjam-jam berputar-putar di sekitar reruntuhan itu, mencari jalan keluar yang tahu-tahu mengunci mereka saat masuk.

Hingga akhirnya disinilah mereka tengah mencoba mencerna arti dari tulisan di depan prasasti kuno itu.

"Kunci untuk kita keluar dari tempat kita sekarang pasti ada disini" kata salah satunya mencoba menelaah tulisan dengan kacamata pembesarnya.

"Hmm...aku baru pertama kali melihat bentuk tulisan ini? Kamu tahu tidak ini huruf apa?" Tanya lainnya mencoba membolak-balikkan referensi yang ia buka. Tidak ditemukannya kecocokan antara keduanya.

"Coba kita tulis saja dulu" kata orang pertama akhirnya mulai mencatat tulisan di prasasti itu.

Keduanya pun mulai mencatat apa yang bisa dicatat. Sampai akhirnya salah satunya menghentikan kegiatan mencatatnya dengan wajah kebingungan.

"Menurutmu ini bentuk apa?" Katanya menunjuk sebuah ukiran yang cukup besar di tengah-tengah prasasti.

"Hmm..."

"...Popok?"

Alis yang bertanya seketika naik satu. Dari sekian bentuk kenapa harus popok coba.

"Jawaban macam apa itu?" Dengusnya.

"Hahaha...maaf. Kangen anak soalnya" kata yang lain hanya garuk kepala.

"Sabarlah. Habis tugas ini kita bisa cuti. Fokuslah sedikit. Atau kita akan mati membusuk di tempat ini"

"Oke oke..."

Beberapa jam kemudian mereka mencoba menjabarkan isi prasasti sampai akhirnya.

Drrrr drrr drrr

Pintu yang tadi sebelumnya menutup, tiba-tiba terbuka. Memancarkan cahaya mentari sore. Keduanya langsung bersorak gembira merayakan kebebasan mereka.

=====
Day 6 :

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top