AN INTRODUCTION
Selamat datang di Granava!
Granava adalah dunia di mana cerita ini berlangsung. Orang-orang di Granava menganut kepercayaan bahwa dunia terbagi dua, yaitu dunia kasatmata dan dunia tak kasatmata. Granava sendiri termasuk ke dalam dunia kasatmata, yakni tempat umat manusia dan makhluk lainnya hidup. Setelah mati, jiwa-jiwa manusia akan berpindah menuju dunia tak kasatmata yang disebut Orochus. Di Orochus—atau alam baka—jiwa-jiwa manusia dipercaya akan disucikan sebelum dilahirkan kembali.
Dulunya, Granava hanya terdiri dari satu superbenua sebelum akhirnya terpecah menjadi empat karena perang besar antardewa ribuan tahun yang lalu. Hasil perpecahan itu menghasilkan empat benua besar yang kini ditempati oleh masing-masing satu negara. Negara-negara tersebut adalah Kekaisaran Aerisca, Kerajaan Lescaelus, Koloni Kekaisaran Casticia, dan Kerajaan Federal Aexalos.
Seluruh Granava menganut monoteisme yang menyembah Hysa, sang Dewi Kematian. Seluruh kegiatan keagamaan di Granava diatur oleh ordo khusus wanita yang disebut Tsarida Nossa. Tsarida Nossa dikepalai oleh Nossa Primus yang sering juga disebut Bunda Agung. Selain itu, ada juga Komite Granava, yaitu sebuah organisasi yang terdiri atas perwakilan empat negara dan berbagai pihak lainnya. Tsarida Nossa dan Komite Granava adalah pihak netral yang berperan sebagai penjaga keseimbangan dan mediator apabila terjadi konflik antarnegara.
KEKAISARAN AERISCA
Terkenal akan iklimnya yang dingin dan teknologinya militernya yang pesat, Aerisca menjadi salah satu negara terkuat di Granava—terlebih setelah menaklukan Kerajaan Casticia dan menjadikannya koloni kekaisaran. Dipagari banyak pegunungan dan iklim kutubnya, Aerisca dikenal akan wisata musim dingin, resor-resor ski, dan penganannya yang berbasis cokelat, dan teknologi pembangkit tenaganya yang maju.
Pemimpin : Maharani Mahandrea Hestion Theodrate
Kanselir : Osbert Dawne
Ibu kota : Noxellion
KERAJAAN LESCAELUS
Sebagai negara terakhir yang masih memegang Kristal Agung yang suci, Kerajaan Lescaelus menjadi negara yang mendapat kehormatan untuk dipilih sebagai markas dari Tsarida Nossa. Negara ini juga dikenal akan iklimnya yang lembap dan dataran-dataran tingginya yang memesona, juga teknologi berbasis energi kristal yang mengagumkan.
Pemimpin : Raja Raziel Lucien Alderich
Perdana Menteri : Elionora Margravina
Ibu kota : Nethilde
KOLONI KEKAISARAN CASTICIA
Sebagai benua terbesar di Granava, Casticia dulunya merupakan sebuah kerajaan yang merdeka. Namun, statusnya turun menjadi koloni Aerisca ketika invasi hampir 250 tahun yang lalu. Casticia dikenal akan rempah-rempah dan iklimnya yang hangat dan tropis. Konon, ketika para dewa masih bersemayam di Granava, mereka tinggal di sekitar Casticia. Oleh karena itu, Casticia terkenal akan sumber daya tambangnya, budayanya yang eksotis, wisata sejarah, juga daerah pesisirnya yang selalu ramai dikunjungi.
Pemimpin : Gubernur Jenderal Bryce Harroway
Perdana Menteri : Husani Michalis
Ibu kota : Sorenth
KERAJAAN FEDERAL AEXALOS
Satu-satunya negara federal, Aexalos memiliki sembilan negara bagian yang masing-masing dipimpin oleh seorang adipati (High Lord). Kesembilan adipati tersebut mendapat giliran untuk menjadi adipati agung (Lord Paramount) sebagai pemimpin tertinggi Aexalos. Kerajaan ini juga dikenal sebagai kerajaan yang kaya akan sumber daya alam, flora, dan faunanya, dan iklimnya yang tropis.
Pemimpin : Adipati Agung Ralpheus Gala Valdresta
Perdana Menteri : Elizalde Bethaniel
Ibu kota : Hightown
X=x=x=X
Keempat negara di Granava memiliki satu mata uang yang sama, yaitu Nix. Satu Nix setara dengan Rp. 1000,00. Selain itu, di Granava juga berlaku dua bahasa, yaitu bahasa Valkari (ditulis menggunakan Bahasa Indonesia) dan bahasa Damaani (ditulis menggunakan bahasa Inggris). Bahasa Valkari adalah bahasa yang biasa gunakan untuk berkomunikasi oleh umat manusia, sedangkan bahasa Damaani adalah bahasa yang digunakan oleh para dewa ketika masih bersemayam di Granava. Tetapi, bahasa Damaani kemudian dipelajari oleh manusia untuk berdoa dan keperluan lainnya. Seiring berjalannya waktu, kemurnian bahasa Damaani pudar dan kini dipergunakan sebagai bahasa kedua yang sudah dipelajari secara luas (seperti bahasa Inggris). Bahasa Damaani yang dipakai orang banyak saat ini kemudian dikenal sebagai Damaani Eledys (Damaani rendah), sedangkan bahasa Daamani yang masih murni dikenal sebagai Damaani Maghlys (Damaani tinggi). Damaani Maghlys hanya digunakan dan dipelajari segelintir orang seperti Tsarida Nossa berpangkat tinggi, sejarawan, dan ahli bahasa sehingga jarang didengar di percakapan sehari-hari.
Granava menggunakan sistem kalender yang mengacu pada sebuah perang besar yang terjadi 1200 tahun yang lalu, yaitu Crosum Divinia. Oleh karena itu, penyebutan tahun menjadi Before Crosum Divinia (BCD) dan After Crosum Divinia (ACD). Penyebutan hari adalah berdasarkan tanggal, dan penyebutan bulan adalah sebagai berikut;
Sebagai contoh, 17 Agustus 1200 ACD menjadi 17 Terratius 1200 ACD atau 17 Ter 1200 ACD. Sementara itu, penamaan hari sama seperti di bumi, yaitu Senin, Selasa, Rabu, dst.
Setelah membaca sedikit perkenalan tentang Granava, semoga cerita menjadi lebih mudah dimengerti dan dinikmati oleh pembaca sekalian.
Selamat membaca!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top