Part 12: Kebangkitan Merpati (bab tambahan)
Chaos, artinya kekacauan.
Apapun yang terjadi saat chaos, itu bukanlah kebetulan.
Semuanya semata-mata hanya pertunjukkan.
Yang melibatkan jiwa dan perasaan.
10 tahun lalu, tepatnya pada tahun 2015.
Chaos terjadi di Jakarta.
Kekacauan yang bagaikan tiada ujung itu.
Berhasil memangkas nyawa, tak terhitung jumlahnya.
Tak sedikit raga yang menghilang, lenyap bak ditelan bumi.
Tetapi akal orang tidaklah pendek.
Mereka tahu, raga yang hilang cepat atau lambat pasti dibunuh.
Karena para raga yang menghilang, bukan raga sembarangan.
Mereka adalah orang-orang berpendidikan.
Yang cerdas ilmunya dan mantab akhlaknya.
Mereka dihilangkan bukan tanpa tujuan.
Mereka dihilangkan demi kepentingan 'hewan-hewan di sangkar'.
Yang ketakutan akan keberadaan para raga yang mengetahui semua dosa-dosa mereka.
'Hewan-hewan' itu, punya dosa yang sangat besar.
Saking besarnya, sampai mampu menghubungkan bumi dan matahari dengan jembatan dosa.
Tetapi, sebesar apapun dosa itu.
Tak berarti sama sekali di pelupuk mata mereka.
Politik bagaikan lumpur.
Apabila dilakukan dengan baik, akan menjadi putih yang bisa merekatkan bata-bata dan membuat rumah.
Dan bila dilakukan dengan sebaliknya, akan berubah menjadi lumpur hitam.
'Hewan-hewan' itu berkubang di dalam lumpur hitam yang pekat dengan kertas-kertas tebal bernominal di saku mereka.
Kertas-kertas tebal yang diperoleh dari darah dan air mata para raga.
Apalah artinya dunia ini, kawan?
Diselubungi sangkar.
Dipimpin para hewan.
Apalah artinya dunia ini, sobat?
Penuh akan sandiwara.
Kita hanyalah bonekanya.
Jadilah para raga, kawan!
Yang tersenyum sejuk, dari balik rumah.
Jangan menjadi hewan, sobat!
Yang berteriak-teriak ketakutan, setelah sadar akan lumpur hitam yang menghisap.
[Poetry by: Hunyu the Hamster27] (19/6/2016)
Judul: Chaos
*****
"Sudah 10 tahun kita menunggu!"
"Ya! Saatnya kita untuk bangkit!"
"Beri kami perintah, Anonymous!"
"HARAP TENANG!"
Suara yang disamarkan itu berpendar hingga sudut tergelap ruangan. Menggetarkan telinga setiap orang yang mendengarnya. Kemudian suara itu menambahkan,
"Sudah saatnya bagi para merpati untuk bangkit," katanya. Membuat orang-orang yang berkumpul langsung berteriak heboh.
Seorang anak lelaki yang masih berusia belasan tahun, mengangkat tangannya dengan semangat. Wajahnya terlihat culun, dengan kacamata berlensa kotak dan frame hitam. Padahal rambutnya dipotong pendek, hampir seperti potongan rambut tentara tetapi lebih panjang.
"Boleh saya bertanya?"
"Tentu, Gilang," jawab Anonymous.
"Begini, kurasa memang betul kalau merpati sudah terlalu lama dirantai. Tapi, akan lebih baik jika kita melakukannya secara sembunyi-sembunyi terlebih dahulu," tukas Gilang.
Mendadak, seisi ruangan hening seketika.
"Kenapa?" Hanya suara Anonymous yang terdengar.
Dengan gugup, Gilang melanjutkan, "aku mendengar kabar kalau Underground Bullet kembali bangkit."
Tepat setelah Gilang mengatakan kalimat terakhirnya, gelak tawa terdengar nyaring. Semua orang kecuali Gilang dan Anonymous, tertawa terbahak-bahak.
"Bodoh sekali kau, Lang!" seru anak lelaki yang duduk di sebelah Gilang.
Gilang hanya terdiam, kemudian suara Anonymous kembali terdengar. Kali ini suara itu tak lagi disamarkan, suara seorang wanita keluar dari speaker.
"Gilang, kau benar," tukasnya, "para peluru kembali bangkit, bahkan kabarnya mereka berhasil menggagalkan rencana si Rubah Hitam."
*****
Rapat itu berlangsung sangat cepat, keputusan diambil oleh Anonymous dan wanita itu menyuruh seluruh anggota untuk tidak melakukan hal yang mencolok. Sayangnya, salah satu dari mereka berpikiran lain.
Gilang yang tengah berjalan tergesa-gesa di lorong, tersentak begitu bahunya ditepuk oleh seseorang. Begitu Ia berpaling yang didapatinya adalah orang yang dicarinya sejak tadi.
"Raka Aruda! Kemana saja kau? Kan sudah kusuruh untuk tetap di ruang rapat, taunya malah ngacir duluan," seru Gilang, panjang lebar.
"Iya,iya." Raka menjawab seadanya, "memangnya kau mau apa?"
Gilang memberikan koper besar itu pada Raka, yang langsung diambil remaja bermodel rambut shaggy itu.
"Apa ini?" tanyanya.
Gilang menyeringai. "Busur dan anak panah," jawabnya.
Raka membelalak. "Kau menyuruh aku membunuh orang?!"
Seraya menggelengkan kepala, Gilang langsung menyela, "tidak, aku menyuruh kau menandai beberapa orang."
"Untuk apa?"
"Kau tahu sendiri kan?" Gilang membuka koper perak besar itu dengan sebuah kunci tipis. "Untuk mengundang peluru, kau butuh target."
Kemudian, koper tersebut dibuka. Menampakkan sebuah busur berwarna biru dongker lengkap dengan beberapa anak panah berwarna senada.
Raka meneguk ludah. Membuat jakunnya naik turun. Bola matanya yang berwarna merah api menelusuri kedua benda di dalam koper dengan pikiran yang berlarian. Hingga akhirnya sebuah anggukan kepala mengakhiri semuanya.
"Aku bersedia," bisiknya.
*****
To be continued....
Haleoo!
Akhirnya ABF (A Black Fox) bener-bener TAMAT! Setelah masa hibernasi seekor hamster yang makan waktu dua bulan *ditimpuk readers saking lamanya* belum lagi ngurus naskah Human Puppet yang dibikin versi remakenya (alias mau ngirim ke markas penerbit) #eaakk *kalau jadi juga XD*.
So ... thanks banget yang sebesar-besarnya (sebesar upilnya Poseidon) buat makhluk-makhluk di bawah ini:
DillaShezza yang udah nemenin aku di smp dan sma ini. Udah sekelas, sebangku pula! Eneg gue liat lu *ditimpuk*. Btw, dia juga penulis tapi genrenya detektif.)
Shireishou (maha guru sensei yang udah ngajarin eyd (mulai dari zaman eyd sampai diganti namanya jadi ebi) *alias udang kering yang ditumbuk terus taburin ke soto* *ditimpuk again* rela bikinin tutorial potoshop, padahal aku gak bayar sepeserpun *nangis darah*, dan berhasil bikin ileranku seember begitu liat gambar makanan-makanan di ceritanya yang terbaru) #OMG, cobaan beraatt! Wkwkwkwk XD thanks Kak Shi, udah berhasil bikin hamster satu ini kepincut ama Remundu! #Nyehee~~
Arago4869 Kak Ara! Thanks udah mampir ke lapak hamster ini!
AstroMillenium yang udah neror gue sampe ke bm cuman buat minta updatean black hoodie *woy nak, itu cerita ancur banget tauk! Aku takut matamu bakal sakit dapet ebi di sana!* (catatan: black hoodie bakal diupgrade, tapi gak tau kapan realisasinya XD)
DF_Rost yang jadi (calon) admin materi di FPW, makasih udah nerangin apa itu red herring *yang kukira ikan herring* dan ilmu-ilmu 'membunuh' character lainnya! Kemungkinan di UB ini bakal main spree killer juga soalnya *hamster evil smirk*
FPW7715 grup besutan sendiri yang bakal ultah ke 1 tahun tepat di hari lebaran (kalau gak salah) *yang leader malah lupa* /dor/.
Hannifa_Raissa thanks vomentnya! Makasih udah nunggu hamster yang terlalu lama hibernasi ini :')
Kenixkimberly si detektif wanita yang suka komen dengan huruf segede gaban *but i like it*
lievadiar Kak Vee! Juga grup AMBIGU yang berhasil mempertahankan kewarasannya masing-masing dari serbuan keambiguanku! *bwahahaahha* /evil hamster laughing/
MeTrollGirl arigatou buat vote dan komennya :) :)
HeinLKreuzz ehem, aku bukan yayangnya Marli yaaa~ *kibas bulu*
*suara marching bandnya spensev* Daaannnn inilah judul seri UB yang ke enam:
Little Blue Riding Hood
(Underground Bullet Case:06)
Thanks and see you at the next story ;)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top