Sebuah Fakta

Setelah memulangkan Seojin dan menggagalkan rencananya untuk membawa pergi sirna sudah. Pikirannya terlalu berkecamuk dengan data yang ia terima tadi pagi. Ia tidak bisa untuk berdiam diri saat tahu ada orang lain yang berdiam dibelakang kekasihnya selain dirinya dan Namjoon.

Ia membuka kembali file dikantor. Melihat data-data seorang pria bernama Jeon Jungkook. Ketukan dari luar terdengar, setelah Yoongi mempersilahkan masuk, seseorang yang memakai pakaian formal datang menghadap sang direktur.

"Apa yang kau bawa?" Tanya Yoongi dengan mata yang terus menatap layar di depannya.

"Data-data yang tidak tercantum dalam data yang saya kirim."

"Apa itu?"

"Jeon Jungkook adalah putra tunggal dari Jeon Ji-Sub. Dia teman Nona Seojin sejak mereka memasuki sekolah akhir. Jungkook juga menyimpan perasaan kepada Nona Seojin dengan sebuah alasan persahabatan. Keluarga mereka saling kenal dan saling bekerja sama."

Tangan kanan yang bertugas memberi informasi hanya bisa menunduk saat mata Yoongi menjadi gelap, tangan yang mengepal kuat, bahkan umpatan kasar pun keluar dari mulutnya.

"Kenapa diam? Teruskan!" Pria tersebut kembali mengatakan hal-hal yang ia ketahui tentang seorang Jeon Jungkook yang sudah diselidiki selama semalam saja.

"Keluarlah, katakan pada Sekretaris Kang. Aku membatalkan semua janjiku hari ini!" Tangan kanannya pun mengangguk patuh dan undur diri.

Yoongi kembali menggila, ia mengacak semua barang yang berada di dekatnya. Ia tidak rela jika miliknya yang harus dijaga ada orang lain yang sama menjaganya untuk mendapatkan sebuah kata memiliki.

"ARGHH SIAL KAU JEON." Ia terus menarik rambutnya saking frustasi memikirkan sebuah cara untuk menjauhkan seorang Jeon Jungkook.

Yoongi menatap sebuah foto Jungkook yang sedang bermain bersama kekasihnya. "Aku akan menyelidiki siapapun yang berani mendekati milikku!"

Ponsel Yoongi berdering dengan nada yang beda, ia hanya menatap layar segi empat yang memunculkan nama orang yang sedang berada dipikirannya. Tidak berniat mengangkat, takut jika ia akan marah kepada kekasihnya yang tidak tahu apapun tentang perasaan temannya itu.

Tiga panggilan tak terjawab, lalu datang sebuah pesan yang muncul di layar dengan sangat jelas.

My sweetyheart

Oppa.
Kenapa tidak mengangkat panggilanku?
Apa kau sibuk? Sebenarnya aku ingin mengatakan. Jika aku sangat merindukanmu dan sangat mencintaimu oppa. Akan selalu seperti itu. I love you 💜

Yoongi memejamkan matanya dan terus mengatur nafas saat merasa lebih tenang, ia membalas pesan tersebut supaya sang kekasih tidak memiliki rasa curiga terhadapnya.

Maaf aku menggagalkan rencana hari ini.
Kalau hari ini selesai lebih cepat aku akan mengajakmu pergi kesebuah tempat yang indah. Bagaimana? Mau?

Tentu saja aku mau. Kemanapun  oppa membawaku pergi aku akan mengikutinya.

Jika aku membawamu pergi kesebuah tempat yang tidak kau sukai apa kau tetap ingin ikut denganku?

Aku percaya, oppa tidak akan membawaku ketempat yang menyeramkan.

Kenapa kau percaya kepadaku?

Karena aku mencintaimu.

Balasan yang sangat cepat itu membuat hati Yoongi berbunga-bunga melihatnya bahkan terus saja ia baca.

Bagaimana jika aku membawamu kepelaminan?

Oppaaaaaaaaaaa
Sudah aku katakan. Kemanapun kau pergi aku akan ada. Sekalipun aku menjadi Nyonya Min.

Baiklah...
Nanti malam aku datang kerumahmu. 💜

I love you my sweetheart 💜💜💜

Oppa?
Apa kau kerasukan hantu di kantor?

Tidak.
Kenapa?

Entah kenapa aku merasa jika oppa sedang kemasukan makhluk bucin.

Tak apa. Aku suka oppa yang bucin seperti ini hihihi.

Love you more 💜💜

Y

Yoongi mengakhirinya dengan sangat singkat. Ia tahu jika diteruskan kekasihnya itu akan merengek ingin segara ditemui dan dirinya tidak bisa menahan diri untuk sementara.

***

Mr. Jeon

Jung?

Heum?

Maaf :(

Ada apa?

Batal pergi ya malam ini :((

Kata siapa dibatalkan?
Kita tetap pergi.

Bukan begitu Jung, maksudnya kita batal pergi, gitu.

Jangan janji-janji terus

Maaf Jung 😢

Aku 'tak mau kau bohong

Beneran. Aku ada janji lain.

Temani aku 'tuk sebentar saja
Agar aku 'tak kesepian

Jung maaf  😢😢😢😢😢

I wish that you would love  me
Eoje-cheoreom dasi i-son nohji malgo
And every time my heart beats
Bal majwo-bwa dasi doneun hemaeiji anhadorok.
(Aku harap kau akan mencintaiku
Seperti kemarin tanpa melepaskan tangan ini
Dan setiap kali hatiku berdetak
Samakanlah langkahmu denganku jadi tak perlu berkeliaran lagi)

Jung jangan gitu 😢😢
What happen?

😂😂😂 Sorry Mrs. Kim, Mr. Jeon sedang bernyanyi.

Jung kau tau ini 🐷🐷🐷?
Ngajak berantem?

Sorry.
Iya enggak apa-apa kok dibatalin juga.
Jungkook selalu mengerti, Jungkook bukan hal yang penting kok.
Sekian.

Kook jangan kaya gitu dong.

Jungkook. Ih kok enggak di balas?
Jungkook kok cuma di read aja
JEON JNGKOOK!!

Perasaan Seojin kembali tidak enak saat Jungkook sudah seperti itu. Ia sadar jika setiap hari Jungkook lah yang ada dihari-harinya dan Yoongi hanya seorang manusia asing yang berhasil merebut hati seorang Kim Seojin.

"Sudah?" Suara bas itu terdengar dan membuat Seojin menatap kearah depan yang sedang menatapnya dengan heran.

Seojin salah tingkah, "Ah, iya s-sudah."

"Siapa yang kau hubungi?" Yoongi dagu menatap Seojin yang menunduk lesu.

"Temanku, aku lupa jika aku punya janji dengannya."

"Apa kau ingin menghampirinya sekarang?"

Seojin terdiam, "Jika kau memang ini menemuinya, silahkan." Yoongi yang bangkit akan meninggalkan Seojin di restoran langsung di cekal oleh Seojin.

"Jangan pergi," matanya sudah berkaca-kaca. "Aku hanya ingin bersamamu, ku mohon oppa jangan pergi."

Seojin benar-benar menitikan air matanya. Yoongi menghampiri kekasihnya lalu memeluk dengan sangat nyaman. Ia berbisik. "Maafkan aku, aku sangat takut kehilanganmu baby. Aku takut kau memang benar-benar akan menghampiri temanmu."

Seojin menggeleng dalam pelukan hangan itu, "Ti-tidak oppa, kau tahu betapa aku sangat mencintai oppa."

"Aku tahu kau mencintaiku, tapi aku mohon, biarkan aku terus menambah rasa cinta ini. Biarkan aku yang terus maju, bukan hanya kau seorang. Cukup diam dan biarkan aku yang berjuang untukmu."

Tangisan Seojin semakin terdengar. Yoongi terus mengusap punggung kekasihnya untuk bisa meredamkan tangisan yang membuatnya sakit.

"Jangan menangis, kau membuat hatiku sakit baby."

***

Di tempat yang berbeda, Jungkook yang sudah berpakaian rapi dengan celana casual selututnya, baju kaus polos berwarna putih yang dipadukan dengan kemeja berwarna biru yang tidak ia kancingi, setelah mendapatkan pesan jika Seojin menggagalkan rencananya ia kembali membuka pakaiannya kembali menyisakan celana dan kaus saja.

Hatinya benar-benar sakit. Seojin yang ia kenal dengan kemanjaannya sedikit demi sedikit mulai tak bisa ia gapai, Seojin yang ia kenal tidak seperti yang sekarang. Seojin yang selalu mengganggu dirinya telah hilang, Seojin yang selalu menerornya untuk di bawakan makanan sudah tidak lagi, dan Seojin yang meneleponnya hanya untuk tertawa saja pun sudah tidak ia dengar lagi beberapa hari ini.

Jungkook merindukan sahabatnya, sahabat yang membuat dadanya terus berdebar, sahabat yang terus membuatnya terus tersenyum hanya karena melihat wajah manisnya saja.

"Arghh..." erangan Jungkook terdengar sangat lirih.

"Aku akan merebutmu kembali dengan caraku," gumam Jungkook dengan tatapan yang sangat tak bersahabat.

***

Ada tambahan yeayyy

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top