Kissing
Yoongi keluar dari mobil sport keluaran Audi R8. Ia memakai kaus hitam beserta jaket kulit dan celana jeans yang memiliki sobekan di setiap dengkulnya.
Ia berjalan dengan pongah memasuki salah satu club malam terbesar di Seoul. Saat memasuki pintu, sudah disuguhi oleh wanita-wanita tak memiliki harga diri yang menghampirinya dan bergelantungan manja di tubuhnya. Ia hanya diam dan terus berjalan tanpa menghiraukan mereka.
Ia menghampiri meja bar dan memesan The Winston Cocktail dengan wanita yang menempel dan berusaha menggodanya. Ia masih sepenuhnya tersadar, dirinya mengalami kesulitan diperusahaan juga perasaannya.
Ingin melampiaskan dengan mencium gadisnya tapi ia tidak akan melakukan hal tersebut pada gadis yang di cintainya
Mereka semua sudah mengalah dengan aura Yoongi yang tidak bisa tersentuh mereka sama sekali. Mereka hanya menunggu Yoongi yang menunjuk dengan suka rela salah satu diantara wanita yang beruntung bisa bercinta dengan seorang pengusaha kaya nan tampan.
Yoongi terus saja meringis saat hatinya menginginkan sentuhan sedangkan pikirannya tetap pada pendiriannya untuk tidak menyentuh jalang-jalang mengingat jika dirinya sudah memiliki kekasih.
Lucu memang, Yoongi mengarahkan seluruh hati dan perhatiannya hanya pada satu wanita, biasanya jika memiliki kekasih, ia tetap melakukan hal-hal yang sering disebut one night stand.
"Apa ada gadis baru malam ini?" Tanya Yoongi yang sudah tidak tahan dengan fantasi liarnya yang selalu terbayang sang kekasih.
"Of course, mau yang seperti apa? Polos atau yang menantang?" Tanya pemilik bar dengan menggoda Yoongi yang sudah terlihat mabuk dengan minuman mahal yang di pilihnya bahkan kadar alkoholnya lebih tinggi dari merek-merek yang lain.
"Aku ingin memilih sendiri," jawabnya tegas.
"Oke, ayo ikuti. Mereka sedang berkumpul dibelakang." pemilik bar bernama Yoon Tae Oh.
Yoongi mengikuti langkah pria tersebut melihat para gadis yang diam secara bersamaan setelah pintu terbuka lebar.
Ia melihat dari mereka yang memiliki tubuh yang sintal dan begitu menggoda namun Yoongi tidak tertarik dengan mereka, ia hanya tertarik pada satu gadis yang diam menunduk dengan tubuh kecilnya dan itu mengingatkannya pada gadis yang sangat ia cintai.
"Aku menginginkannya," tunjuk Yoongi kepada gadis yang menunduk takut. Ia menyungging sebelah bibirnya tersenyum licik.
"Dia adalah yang termahal, apalagi dia adalah gadis baru disini brother," bisik Tae Oh.
"Aku tidak peduli dengan harga, bawa dia ke kamar biasa." Yoongi pergi terlebih dahulu. Tae Oh memberi wejangan kepada gadis tersebut untuk bisa memuaskan Yoongi apalagi Yoongi orang yang berpengaruh di bar miliknya, dia adalah pelanggan tetap dan supplier disana.
Gadis tersebut memasuki kamar mewah yang disediakan oleh bar. Ia berjalan malu-malu mendekati Yoongi yang menatap sinis kepada gadis tersebut.
"Kenapa kau hanya diam!" Desis Yoongi dingin.
"Maaf Tuan." ia menunduk.
"Siapa namamu?" Tetap pada intonasi tegas yang siapapun akan terintimidasi.
"Han Song Yi, Tuan." Ia menjawab dengan takut.
"Baiklah, sekarang tunjukkan bakatmu padaku, buat diriku puas."
"Tapi saya tidak bisa Tuan," ucapnya pelan.
"Apa kau bosan hidup?!"
"Maaf Tuan, ini adalah hal pertama yang saya lakukan."
"Jika kau tidak bisa. Kenapa kau mendaftar dirimu ditempat ini!!" Amarah Yoongi memuncak dengan kepolosan gadis ini. Ia mengira jika gadis polos seperti ini bisa membuatnya tidak bisa menahan diri seperti saat berdekatan dengan Seojin. Tapi nyatanya tidak ada fantasi liar dalam dirinya saat melihat gadis ringkih ini.
Ia berdiri mendekatkan diri kearah gadis tersebut yang mematung dan bergetar hebat. "Kenapa kau hanya diam?!"
Yoongi meraih dagu Song Yi supaya gadis tersebut menatap dirinya. Ia mulai mendekatkan bibirnya dan melumat dengan kasar dibibir lembut milik Song Yi. Tangannya tidak diam, bergerak kesana kemari mencari tempat yang akan di sukainya ditubuh gadis tersebut.
Ia semakin berutal dan memperlakuan dengan kasar gadis polos ini dan gadis tersebut membalasnya. Setiap permainnya ia terus memanggil Seojin bukan Song Yi apalagi saat pelepasan dirinya, yang di ingat hanya seorang Kim Seojin yang mampu membuatnya menderita saat sedang berdekatan dan tidak mampu untuk merusak gadisnya.
"Ah... Seojin aku sangat mencintaimu," teriaknya saat ia sudah berada diujung pelepasan yang kesekian kalinya.
***
Yoongi terbangun menatap keadaan sekitar, melihat ponsel yang berada dimeja dekat ranjang. Waktu sudah menunjukan pukul 3 dini hari.
Ia memungut pakaian dan mengeluarkan uang memberi tips lebih untuk gadis yang bisa memuaskannya. Ia melihat pesan yang dikirimkan dari kekasihnya sambil berjalan memasuki mobil.
Ia tersenyum miris membayangkan jika dirinya benar-benar sudah berselingkuh dibelakang kekasihnya.
Mine:
Oppa kenapa kau tidak mengabariku sejak siang?
Apa kau sibuk?
Kau pasti kelelahan karena terus bekerja.
Baiklah, tetap menjaga kesehatan ya.
Aku mencintaimu oppa.
"Maafkan aku sayang," gumamnya penuh penyesalan.
Ia pergi menuju rumah, setelah pagi tiba dirinya kembali menyiapkan diri untuk menjemput kekasihnya yang akan pergi sekolah. Ia sudah berada didepan rumah sang kekasih, duduk diam didalam mobil sport nya tak lama gadis yang ia cintai keluar dari dalam rumah dengan suara teriakan dari sang ibu yang menyuruhnya untuk berhati-hati saat berlari dan Seojin terjatuh saat turun dari tangga yang berada di depan teras.
Yoongi dengan cepat keluar dari mobil yang akan membantu Seojin terjatuh namun sudah terlebih dahulu dibantu oleh kakaknya Kim Namjoon.
"Sudah berapa kali oppa katakan. Kau jangan berlari dan tadi eomma baru saja mengatakannya. Kau itu selalu ceroboh tidak pernah memikirkan kecemasan yang lain."
Namjoon terus saja menceramahi adiknya yang hanya tertawa setelah jatuh. "Apa yang lucu?!"
"Eomma aku berangkat!" Teriaknya lagi yang menuju mobil milik Yoongi. berusaha menjauhi amukan sang kakak yang sangat berlebihan.
Mobil Yoongi keluar dari perkarangan rumah mewah setelah menghampiri orang tua Seojin yang sedang khawatir bahkan Namjoon hanya menatapnya sinis, tidak menyukai Yoongi yang telah merebut adiknya.
"Oppa kemarin kau kemana?" Tanyanya dengan menatap Yoongi yang sibuk menyetir sesekali melirik Seojin.
"Heumm... aku lembur dan baru menyelesaikannya dini hari, maaf," ucapnya yang tak sepenuhnya berbohong karena ia benar-benar lembur disebuah bar.
Seojin tersenyum manis. "Aku memakluminya oppa, tapi apa kau tidak lelah?" Tanyanya dengan mengusap lembut rambut Yoongi.
Yoongi tersenyum manis. "Aku sangat lelah," jawabnya dengan lirih.
"Oppa tolong menyisi dulu," Yoongi menurutinya, ia mengangkat sebelah alis saat melihat Seojin membuka seatbelt.
Seojin langsung memeluk Yoongi dengan lembut. "Aku ingin menjadi obat lelahmu, setiap kau lelah atau kau merasa sakit oppa. Aku ingin menjadi orang yang selalu kau pikirkan saat kau sedang dalam keadaan apapun, aku ingin berada didekatmu untuk bisa menghiburmu, aku ingin terus berada disampingmu."
Bisik Seojin yang berada dibahu kekasihnya yang membalas pelukan dadakan dari Seojin. Yoongi jadi semakin bersalah telah menghianati kekasihnya walaupun hanya sebatas one night stand saja.
"Kau sudah menjadi obatku dan semangatku," balas Yoongi lembut.
Seojin melepaskan pelukannya dan menatap Yoongi dalam. Ia mendekatkan dirinya ke arah Yoongi, Yoongi hanya diam namun saat hidungnya dan hidung Seojin sudah menempel dengan cepat Yoongi menjauhi kepala kekasihnya.
"Oppa," rengeknya yang membuat gemas.
Yoongi mengacak rambut Seojin gemas. "Apa yang akan kau lakukan?" Tanyanya dengan kekehan pelan karena melihat Seojin yang mempoutkan bibirnya.
"Tentu saja menciummu. Aku ingin membuatmu tenang."
"Kau masih dibawah umur, tidak baik untuk berciuman." Nasihat Yoongi dengan mengelus pipi Seojin.
"Kata siapa? Bahkan teman-temanku bukan hanya melakukan ciuman mereka sudah melakukan hubungan intim dengan kekasih mereka," jawabnya dengan kesal dan polos. Padahal pembahasan ini sudah mereka bahas kemarin.
"Aku tidak ingin merusakmu chagi, dengan adanya dirimu saja aku sudah sangat tenang. Aku sangat menghormatimu, aku ingin melindungimu dan ingin selalu menjaga satu-satunya hal yang paling berharga didalam dirimu. Aku tidak ingin merusakmu, aku sudah berjanji pada oppa mu dan orang tuamu. Jadi jagalah satu-satunya yang akan kau berikan padaku nanti."
"Tapi aku ingin menciummu," rengeknya lagi.
"Nanti jika sudah saatnya, aku akan memperbolehkanmu untuk menciumku dan ingat! Hanya sebuah ciuman saja tidak ada hubungan intim seperti teman-temanmu. Kau itu berlian yang sangat mahal, jadi aku tidak akan pernah mau untuk merusakmu sebelum kau menjadi seorang istri dari Min Yoongi yang tampan ini,"
Seojin memukul lengan Yoongi. "Oppa ... kenapa kau manis sekali," Seojin tersipu malu.
Yoongi semakin mencintai gadis ini, gadis yang telah merebut hati dan pikiran Yoongi sepenuhnya. Lalu ia mengecup lama kening Seojin dan mengucapkan maaf beribu kali maaf dalam hatinya.
"Aku sangat mencintai mu," maafkan aku. Di akhir kalimatnya dimengucapkan dalam hati karena ia benar-benar brengsek. Sudah memiliki kekasih yang sangat perhatian malah mencari pelampiasan.
Jangan lupa vote komennya para pembaca yang budiman.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top