DAY 6
"Boku.."
"Stacia? Apa itu benar?"
"A-aku.. iie,"
Hyde tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Ternyata Stacia juga merasakan hal yang sama dengan nya. Satu hal yang tak bisa dipastikan nya adalah perasaan Stacia padanya. Mungkin kah gadis itu ragu untuk mengungkapkan perasaan serta menjadi satu dengan seorang vampir? Itu lah yang menjadi pikiran Hyde saat ini. Memang benar, semenjak Stacia bersikap ramah padanya dan bisa langsung menjadi dekat dengan nya, membuat Hyde jatuh cinta saat itu juga. Dan tak bisa lagi di tutupinya saat ini.
Sudah cukup untuk mendengar, Hyde segera pergi dan membersihkan badan lalu berendam ke pemandian bersama dengan yang lainya.
"Aku harus mengatakan nya saat ini juga atau semua nya tak berarti apa apa," ucap Hyde berusaha meyakinkan dirinya sendiri sebelum ia menyakinkan Stacia.
Sementara itu, di pemandian wanita. Tampak The Mother bersama dengan kedua gadis yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri sedang berendam dengan tenang. Namun tidak untuk Stacia yang tampaknya memikirkan sesuatu.
"Memikirkan sesuatu?" The Mother meletakkan satu tangan nya di kepala Stacia. Sementara Stacia menatap The Mother dengan sedikit raut terkejut.
"Iie.. hanya saja.."
"Apa Stacia memikirkan Hyde?" Ucap Ai yang membuat Stacia memerah. "K-kenapa kau berpikir begitu?"
"Etto, aku hanya menebak nya saja. Karena saat membersihkan badan kau terus menanyakan soal Hyde. Nee, apa yang ku katakan benar?" Tanya Ai yang semakin penasaran.
Stacia tersenyum seraya memerah pipinya, "y-ya, ada benar nya juga. T-tapi.. tak hanya itu yang ingin ku ketahui," ucap Stacia yang tampaknya malu malu untuk mengucapkan nya secara terang terangan.
"Tentang apakah vampir dan manusia dapat bersama?" Tebak The Mother yang membuat Ai terkejut dan membuat Stacia semakin memerah karena The Mother bisa menebak apa yang di maksud oleh hati kecil nya.
"Hontou ka?!"
Stacia mengangguk, "aku menyukai Hyde saat aku melihatnya pertama kali sebagai wujud manusia. Sebelumnya, aku sudah tahu siapa dan apa sebenarnya dia itu, Licht-nii yang memberitahu ku tentang Hyde. Demo, masih banyak yang tak ku ketahui tentang nya. Di sisi lain dia benar benar menyenangkan dan selalu membuat hatiku bahagia jika berada di dekatnya. Aku.. merasa aman berada di samping nya, aku merasa nyaman berada di dekat nya," tanpa sadar Stacia mengucapkan semua yang ada dalam lubuk hati terdalam nya. Sementara Ai dan The Mother mendengarkan dengan seksama.
"Seperti kata The Mother, aku tidak yakin, apakah vampir dan manusia bisa bersama. Maksudku, menjalin hubungan lebih daripada kontrak dan.. teman.." ucap Stacia menundukkan kepala guna menyembunyikan rona merah di pipinya.
The Mother terkekeh pelan, "tentu saja bisa. Sebelumnya, Hyde pernah jatuh cinta pada Eve nya, tapi karena sesuatu, Hyde harus kehilangan Eve nya yang membuat nya jatuh hati dan yang benar benar di cintai nya. Itu membuat nya sangat terpukul. Mungkin, jika kau berusaha mendekatinya, Hyde akan membuka hatinya untuk mu. Yah, siapa yang akan tahu kalau tidak di coba?" Ucap The Mother memberi saran pada Stacia.
"Benar benar! Stacia, dekati saja Hyde dan ia akan mendekati mu. Kau tahu? Kurasa Hyde sedikit peka terhadap apapun yang berbau sentimen," Ai pun turut mendukung.
Stacia tersenyum. Seolah semangat nya pulih kembali, "ha'i! Aku akan mencoba nya!" Ucap Stacia penuh semangat yang mendapat respon positif dari The Mother serta Ai. "Nee, bagaimana dengan mu, Ai?" Tanya Stacia yang membuat Ai bingung.
"Maksudmu?"
"Bukan kah Misono-san menyukai mu? Aku mengetahui nya dari Lily semalam," ucap Stacia yang membuat Ai salah tingkah dan memerah.
"T-tidak mungkin! K-kami kan saudara!" Ucap Ai dengan pipi yang benar benar memerah. Bahkan jantung nya berdetak lebih cepat.
"Hanya saudara angkat bukan? Yah, kurasa itu tidak masalah. Jangan tersinggung," ucap The Mother.
"Saudara angkat?"
The Mother menjelaskan bagaimana susunan pohon keluarga Alicein dimana ia juga menjelaskan asal usul Ai. Maka, mengertilah Stacia tentang keluarga Ai dan termasuk Ai sendiri. "Demo.. dengan sifat Misono-kun yang seperti itu dan sifatku yang seperti anak kecil ini, tidak mungkin dia semudah itu menyukai ku. Mungkin maksudnya adalah dia menyukai ku sebagai seorang adik!" Ucap Ai menentang bahwa Misono menyukainya lebih daripada seorang saudara.
"Iie, lebih daripada itu. Setiap laki laki memiliki pandangan berbeda terhadap wanita. Misono tak melihat mu seperti itu. Haha, Misono akan punya saingan," ucap The Mother yang membuat Ai penasaran karena ia mengucapkan bahwa Misono akan mempunyai saingan.
"Saingan? Siapa?"
"Kuro, servamp Kemalasan itu,"
"NANI?!"
Di pemandian air panas Tetsu, mereka menghabiskan banyak waktu di sana. Setelah selesai berendam, mereka membersihkan tubuh mereka dan berganti pakaian. Kemudian mereka lanjut dengan makan siang.
Karena takut tak melakukan apapun di pemandian dan merasa bosan. Mahiru mengajak nya semua teman teman nya termasuk para servamp untuk ikut keluar. Kebetulan bahwa cuaca hari ini adalah berawan dan mungkin akan mendung.
Mereka bermain dan menikmati kebersamaan mereka. Namun Hyde sedari tadi tampak diam membisu. Tidak ikut bergabung dengan yang lainya.
"Hyde! Kenapa diam disana? Ayo! Bergabung bersama kami!" Hingga Stacia datang dan menarik tangan nya. Untuk kedua kalinya. Hyde terkejut dan berakhir mengikuti Stacia yang menuju taman bermain. Pipinya memanas melihat tingkah laku Stacia yang manis di matanya.
"Nee, bantu aku mendorong ayunan ini," ucap Stacia menaiki ayunan yang di minta nya untuk agar Hyde mendorong nya.
"Ehh?"
"Ayo, dorong, Hyde!" Ucap Stacia telah duduk dengan nyaman di ayunan tersebut.
Hyde memerah sejenak kemudian ia tersenyum khasnya. Ia mendorong perlahan ayunan yang di naiki Stacia dan kemudian mempercepat nya ketika Stacia meminta nya untuk mendorong dengan cepat.
Hyde dan Stacia menikmati waktu kebersamaan mereka. Mereka mengabaikan teman teman mereka yang sedang kerepotan mengejar mereka kesana dan kemari. Mereka begitu menikmati hingga menganggap bahwa dunia serasa milik berdua dan bahkan sampai melupakan waktu bahwa hari menjelang sore.
Tak jauh dari taman dan tak jauh dari tempat teman teman mereka berada. Hyde dan Stacia duduk di sebuah bangku dekat taman bermain yang mengarah pada pemandangan matahari terbenam. Tentu saja, hanya ada Hyde dan Stacia.
Hyde begitu senang sehingga melupakan bagaimana cara ia menyampaikan perasaan nya. Begitu juga dengan Stacia. Seolah mereka sudah berteman lama sejak kecil.
Hyde begitu menikmati sehingga tanpa sadar bahwa ia dan Stacia duduk hampir sangat dekat hingga tak ada jarak yang tersisa. Maka teringat lah Hyde ada sesuatu yang harus di lakukan nya. Dan ini lah kesempatan yang di milikinya.
"Aku senang menghabiskan waktu bersama mu seharian ini. Nee, bagaimana dengan mu, Hyde?" Ucap Stacia ketika Hyde hendak membuka mulutnya dan mengatakan hal yang sama.
"A-a, aku juga," ucap Hyde mengalihkan perhatian nya. Menutupi rona merah di wajahnya.
"Apakah kita akan melakukan ini lagi? Hari ini sangat menyenangkan! Menghabiskan waktu bersama sama dengan teman teman Licht-nii sungguh menyenangkan! Mereka semua ramah, aku menjadi benar benar seperti seorang gadis yang beruntung bersama dengan kalian semua," ucap Stacia yang mengagumi kebersamaan bersama dengan teman teman kakaknta yang juga adalah teman teman nya. Bukan tentang kebersamaan nya bersama dengan Hyde.
Hyde memperhatikan Stacia yang terus mengoceh tentang hari ini. Hari dimana ia habiskan tak hanya bersamanya namun bersama yang lainnya. Karena tak tahan terus menerus memandangi Stacia yang membuat nya gemas, tangan Hyde menggenggam tangan Stacia yang berada paling dekat dengan nya. Ia lalu sedikit mencondongkan tubuhnya pada Stacia.
Stacia yang terkejut dengan apa yang di lakukan Hyde padanya, sontak ia bungkam dan tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Pipinya memerah, jantungnya berdetak kencang. Takut kalau kalau Hyde mengetahuinya.
Hyde tersenyum dan menatap Stacia dengan tatapan intens, "sekarang aku bisa melihatmu sedekat ini, Stacia," ucap nya. Salah satu tangan nya yang menganggur mengelus lembut surai panjang milik Stacia.
Stacia diam. Ia tak dapat melakukan apapun. Tak di sangkanya bahwa ia yang mendekati Hyde, membuat Hyde tak mau menjauh darinya. "Hyde.." ucapnya dengan nada sangat pelan dan sayu.
Hyde semakin mendekat pada Stacia. Perlahan tapi pasti, ia sedikit memiringkan kepalanya dan menempelkan bibirnya pada bibir Stacia. Ia mencium Stacia dan hal itu lah yang diinginkan nya sebelum ia mengucap kan 'Aku mencintai mu' pada Stacia.
Stacia terkejut. Tampaknya pipinya semakin memerah dan detak jantung nya terdengar oleh Hyde. Ia pun memejamkan matanya sebelum akhirnya Hyde melepas ciuman diantara mereka.
"Aku mencintaimu, Stacia-chan," ucap Hyde masih dalam jarak yang sangat dekat.
Stacia merasa bahwa hatinya merasakan sesuatu yang tak biasa. Serasa seperti berbunga rasanya ketika Hyde mengatakan nya secara langsung setelah mencium nya. Dengan sinar kemerah merahan dari matahari terbenam, bagaikan di Drama Korea dengan apa yang Hyde lakukan.
"Hyde.. aku.." Stacia mencoba mengumpulkan keberanian dan menenangkan dirinya untuk tidak berteriak gila karena perlakuan Hyde, "a-aku juga mencintai mu, aku menyukai mu Hyde," ucap Stacia yang membuat Hyde senang karena perasaan nya tak bertolak belakang dengan Stacia. Ia memeluk Stacia dengan erat dan mengecup bibirnya sejenak.
Hyde teringat, bahwa tujuan setelah nya adalah menikah dengan Stacia. Ia melepas pelukan antara nya. Kemudian ia berlutut dengan satu kaki di hadapan Stacia dan menggenggam kedua tangan nya. "Stacia, aku sudah membuat komitmen pada diriku sendiri untuk ini," ucap Hyde yang membuat Stacia bingung dan memerah kembali.
"Hyde? A-ada apa?"
"Aku tak ingin kehilangan untuk yang kedua kali,"
Stacia mendengar kan dan menunggu apa yang hendak Hyde lakukan.
"Will you marry me?" Ucap nya yang membuat Stacia membulat tak percaya bahwa Hyde— melamarnya seketika itu juga.
"Iya! Hyde.. aku, aku menerima lamaran mu,"
To Be Continued
Story By _MunakaArisee15
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top