DAY 5

"Ittai yo!!" Licht dan Hyde meringis kesakitan bersamaan ketika sebuah pukulan keras mendarat di kepala mereka. Ai memukul keduanya dengan perasaan kesal, "lain kali perhatikan adikmu, Licht-san! Mou Hyde! Kau juga!" Katanya menggertak keduanya.

Stacia menahan tawanya ketika keduanya mendapat gertakan mati matian.

"Teme, aku sudah berusaha!" Ucap Licht tak mau kalah.

Sementara Hyde tak meladeni Ai yang sedang adu mulut bersama Licht. Ia lebih memilih mengurus rasa sakitnya ketimbang harus berdebat dengan gadis yang menyebalkan baginya. Ia teringat bahwa Stacia tetap ada di sana.

Hyde mendekati Stacia yang sedang diam memperhatikan kakak serta Ai yang tengah berdebat. "S-stacia," ucapnya sedikit ragu ragu dan gugup.

Stacia yang di panggil namanya oleh Hyde pun menatap Hyde dengan tatapan nanar. "Nani?" Respon nya.

"Gomen ne kalau aku tidak menemanimu tadi dan membuat mu dalam bahaya. D-demo, kau boleh memukul ku atau semacam nya jika kau mau," ucap Hyde tanpa basa basi lagi. Ia bahkan memberanikan diri menatap Stacia yang tampaknya biasa biasa saja.

Stacia merasa bahwa Hyde benar benar menyesal atas perbuatan nya. Entah mengapa hatinya terasa luluh dan tak bisa berlama lama marah pada Hyde yang berusaha menjaganya. "D-daijoubu, salahku juga karena tidak menunggu mu saat itu,"

Hyde tersenyum dengan senyum khasnya, "sudahlah! Itu salahku. Jaa, ayo pu—"

"Oy! Nona muda! Apa yang kau pikirkan sampai sampai lupa dengan janjimu untuk pulang sebelum malam tiba?!" Tiba tiba Misono datang seraya mengamuk pada Ai yang terkejut ketika Misono memarahinya habis habisan. Bahkan membuat Licht, Hyde, dan Stacia ikut terkejut.

"A-aku masih!—"

"Pulang!" Misono menarik tangan Ai namun tidak terlalu keras agar tak menyakiti nya. Kini keadaan nya antara kesal dan khawatir menjadi satu.

"Haha, ano, gomenasai nee, jika kalian harus melihat Misono marah marah seperti itu pada Ai," Lily meminta maaf atas perbuatan Misono yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi Licht, Hyde, dan Stacia.

"Yare yare, meski pendek begitu, kemarahan nya boleh juga," ucap Hyde tertawa melihat Ai yang masih di amuk habis habisan oleh Misono. Sementara Lily hanya ikut terkekeh. "Ah, kau pasti Stacia Steventia Todoroki nee? Yoroshiku, ore no namae wa Snow Lily desu," ucap Lily yang menatap Stacia yang berada di samping Hyde.

"Are? Bagaimana kau tahu nama ku?" Tanya Stacia yang terheran heran karena Lily mengenali namanya sebelum ia mengatakan nya sendiri.

Lily tersenyum, "Hyde memberitahu ku," ucapnya yang membuat Stacia menatap Hyde dengan tatapan bertanya tanya.

"A-aku— ano, uhm, ya, aku memberi tahu namamu padanya," ucap Hyde yang pasrah dan tak dapat lagi berbohong.

"Baka Hyde," Licht memukul kepala Hyde yang beberapa menit sebelumnya telah di pukul oleh Hyde. "Itte yo!" Ringis Hyde tidak terima dengan perlakuan Licht padanya.

"Lily!"

"Ah, gomen ne, aku harus pergi. Seperti nya Misono begitu menyayangi Ai sampai sampai ia khawatir seperti itu. Kalian tahu? Misono menyukai Ai dan menaruh harapan akan mendapatkan nya. Itu berlaku juga untukmu, Gouyoku no Nii-san," ucap Lily yang membuat terkejut Licht dan Hyde namun membuat bingung Stacia.

"Lily!"

"A-jaa nee!~" dan seketika Lily dan mobil pribadi milik Alicein Misono pun menghilang dari hadapan mereka bertiga.

Hyde menjadi bungkam ketika Lily mengatakan bahwa 'itu berlaku untuk mu juga' yang berarti Hyde yang menaruh harapan untuk mendapatkan Stacia. "Hee, apa maksud yang di katakan Lily tadi?" Tanya Stacia menatap Hyde dan Licht bergantian.

"Sudahlah, lebih baik kita pulang. Hyde, aku tidak mau kejadian seperti ini terulang. Kalau terulang, maka nyawa mu taruhan mu," ucap Licht dengan nada mengancam. "Wakatta! Wakatta! Aku tidak akan meninggalkan— iie, aku tidak mengulangi kesalahan yang sama," ucap Hyde lalu mereka mulai berjalan pulang bersama.

Malam itu menjadi malam yang kacau bagi Hyde. Tak terasa hari sudah menunjukkan hari ke lima dalam Minggu ini dan Hyde masih belum bisa menyampaikan bagaimana perasaan nya pada Stacia. Mendengar kata kata Lily yang begitu terus terang di depan Licht dan Stacia, membuat jantung nya terasa ingin lepas dari tempat nya, takut kalau kalau Licht mengetahui bahwa ia menyukai dan mencintai Stacia. Mungkin ia akan menghajar nya dan Stacia yang mungkin akan menolak perasaan nya karena dirinya yang seorang vampir. Semakin ia pikirkan, semakin rumit yang di rasakan nya. Ia pun menutup mata dan berusaha melupakan kejadian hari ini.

Karena banyaknya pikiran yang mengganggunya, ia pun menjadi tak bisa tidur. Ia menuju kamar tidur Stacia, menampakan seorang gadis cantik yang tertidur bak Putri. Hyde hanya bisa memandanginya dari jauh. Ia tak bisa lebih dekat lagi karena takut ia akan di tolak. Sama halnya ia yang ingin menyampaikan perasaan nya namun takut kalau kalau ia akan di tolak dan tak dapat lebih dekat lagi dengan Stacia.

"Tidak! Bagaimana pun juga, aku akan membuatmu menikah dengan ku," keputusan nya pun bulat. Tekadnya pun kuat. Keinginan nya yang semakin kuat tiap harinya pun tak bisa terbendung lagi. Ia ingin dan akan mendapatkan apa yang dia ingin kan. Mencintai Stacia dengan jarak bukan lah yang bagus. Ia harus mendekatinya, membuatnya mau menikah nya.

Hyde perlahan masuk ke kamar Stacia. Berusaha tak menimbulkan suara agar tak membangun kan sang putri. Perlahan tangan nya meraih pipi Stacia lalu mengelus nya. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Stacia dan memberinya kecupan singkat di bibir lembut gadis itu.

"I will make you marry me, Stacia-chan," ucapnya seperti berbisik pada Stacia. Gadis yang tertidur pulas nan tenang itu sedikit bergerak. Namun hal itu tak membuat panik Hyde. Segera ia merubah dirinya menjadi landak dan keluar agar Licht tidak bangun dan melihatnya.

Keesokan harinya. Mereka kembali ke pemandian air panas Tetsu. Dalam rangka, menikmati akhir dari liburan bersama sama berendam di pemandian air panas.

"Mite mite! Mereka sudah datang!" Ucap Ai yang bersama kedua kakaknya yang datang terlebih dahulu melihat teman teman lainnya yang sudah datang.

"Datang terlebih dulu ya? Tumben sekali," ucap Mahiru.

"Da, mungkin mereka tidak mau di cap sebagai Alicein bersaudara yang suka datang terlambat," ucap Hugh membuat yang lainnya tertawa.

"Humph! Aku hanya kebetulan ingin bertemu dengan Stacia. Nee, Licht-san, dia ikut bersama mu 'kan?" Tanya Ai yang mencari cari keberadaan Stacia.

"Ya, dia ikut," jawab Licht kemudian Stacia menampakan dirinya dan melambaikan tangan pada Ai. "Kita bertemu lagi, nee?" Ucap Stacia seraya terkekeh. Ai pun segera menggandeng nya untuk ikut bersama nya.

"Hanya mereka berdua saja yang wanita? Tidak ada yang lain lagi?" Tanya Mahiru yang membuat yang lainnya ikut berpikir, "tidak, ada The Mother. Kebetulan, karena ku pikir Ai tidak akan ada teman lain yang akan menemaninya di pemandian wanita," Ucap Kuro yang perlahan pipinya memerah dan ia sedikit berdehem untuk menghindari pipinya yang memerah itu untuk menjaga image nya, "Jadi, aku meminta The Mother menemaninya. Lagi pula, dia juga akan kemari," lanjutnya yang membuat Mahiru tersenyum mencurigakan.

"Apa ini ada hubungannya dengan perasaan mu yang menyukainya?" Tanya Mahiru mencoba menggoda Kuro.

Kuro terkejut dan berusaha agar tak memperlihatkan rasa terkejut nya itu, "tidak! U-untuk apa aku menyukai gadis Aho itu?" Ucap nya dan tetap berusau menjaga i-m-a-g-e.

Mahiru tetap menggoda Kuro.

"Jaa, kalau begitu aku duluan. Aku akan menemani anak anak itu," ucap The Mother menyusul Ai dan Stacia yang sedang membersihkan tubuh sebelum ke pemandian.

"Sebaiknya kita juga, aku tidak mau membuang buang waktu liburan ini," ucap Misono yang di setujui yang lainnya.

"Kenapa semua orang membahas tentang perasaan?"

"Misono menyukai Ai dan menaruh harapan untuk mendapatkan nya. Itu berlaku juga untuk mu, Gouyoku no Nii-san,"

"Apa ini ada hubungannya dengan perasaan mu yang menyukainya?"

Hingga kata kata Lily kemarin dan kata kata Mahiru yang baru saja terucapkan terngiang di kepala nya. Sampai sampai ia tidak bisa menikmati waktu santainya. Karena sampai hari ini, hingga detik ini pun, ia belum mengatakan apapun tentang perasaan nya pada Stacia.

"Demo, bagaimana aku mengatakan nya padanya?" Hyde membatin dan terus memikirkan cara bagaimana ia dapat mengatakan bahwa ia sangat mencintai Stacia dan mengajak nya menikah dengan nya.

"Maksudmu Hyde? Ada apa dengan nya?"

Ia mendengar bahwa dari kamar mandi wanita terdengar suara Ai yang memanggil namanya. Tampaknya di dalam sana sedang membahas sesuatu tentang dirinya. Hyde yang penasaran pun berhenti di depan kamar mandi wanita dan menguping apa yang di bicarakan oleh Ai, Stacia, dan The Mother.

"Aku ingin mengetahui lebih tentang nya.."

"Hyde ya? Etto, dia itu benar benar nakal kalau menurutku. Tapi di sisi lain dia juga menyenangkan. Kau sudah tahu kan? Kalau dia itu adalah vampir pelayan atau yang di singkat servamp. Dia yang kelima dari para servamp. Sementara The Mother yang keempat,"

"Souka.. s-selain itu? Apakah.. vampir dan ma—"

"Hyde adalah seorang yang akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Itu pun dia terpengaruh oleh Evenya yaitu kakak mu. Dulu dia pernah terlibat dengan perasaan padanya Eve nya yang lama, ia seorang yang cepat jatuh cinta dengan seseorang yang membuat nya tertarik. Kau melakukan sesuatu yang membuat nya terkesan, ia akan menginginkan mu. Kalian tahu maksud ku bukan? Kalau kau bertanya apakah Vampir dan manusia bisa bersama, tentu saja bisa,"

"Hontou?!"

"Ya, aku menikah dengan Eve ku. Sayangnya dia sudah, ah, aku tidak mau mengingatnya. Saa, bukan kah itu yang ingin kau ketahui? Apa kau menyukai Hyde?"

"Boku.."

"Stacia? Apa itu benar?"

"A-aku.. iie,"










To Be Continued
Story By _MunakaArisee15

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top