Hello Stranger : 16
"Apa semuanya sudah siap?" tanya Song Kang pada Dahyun yang kini tengah mengecek kembali barang-barangnya.
"Eum sudah! " ucap Dahyun bersemangat seperti biasanya.
Song Kang tersenyum kecil kemudian merangkul wanitanya itu.
"Kalau begitu ayo pulang," ucapnya.
Apartemen Song Kang sudah selesai di perbaiki, sehingga pasangan ini pun harus kembali ke kediaman mereka. Tak terasa waktu satu minggu telah berlalu dengan sangat cepat. Dan keduanya sangat menikmatinya, momen kebersamaan mereka.
Song Kang berjalan bersama Dahyun dengan bergandengan tangan menuju ke lobby untuk melakukan check-out hotel. Barang-barang mereka sudah di bawa terlebih dahulu hingga keduanya tak perlu repot-repot lagi membawanya.
Saat tiba di lobby hotel, beberapa pelayan hotel tampak menyapa Dahyun. Dahyun meminta izin pada Song Kang terlebih dahulu untuk menghampiri gadis-gadis itu. Setelah di izinkan, Dahyun pun menghampiri para pelayan hotel itu yang entah sejak kapan menjadi teman Dahyun disini.
Tak heran mengingat Dahyun yang tak ada rasa malu ataupun sungkan untuk mengajak orang yang tak ia kenal berbicara. Dalam waktu dekat mereka pun bisa berteman.
Seperti yang Dahyun lakukan pada Song Kang saat pertama kali mereka di pertemukan. Bahkan kini keduanya lebih dari teman.
Song Kang berada di meja resepsionis. Lelaki itu sesekali melirik Dahyun yang tengah mengobrol dengan beberapa pelayan hotel yang semuanya adalah wanita, membuat Song Kang bernapas lega karena tak ada satupun laki-laki disana.
"Dahyun-ie sudah mau pergi ya, sayang sekali, " ucap salah dari pelayan hotel itu pada Dahyun.
"Ah iya, waktu bulan madunya sudah habis," ucap Dahyun sembari tertawa kecil.
Ya, semua orang tahu keduanya adalah sepasang suami istri yang tengah berbulan madu. Dahyun tak bisa mengatakan pada mereka jika dirinya menginap di hotel karena telah membakar dapur apartemen kekasihnya.
Ah.. Kekasih ya. Mengingat itu membuat Dahyun tersenyum. Beberapa hari yang lalu, ia dan Song Kang sudah resmi berkencan.
"Aigoo, meskipun begitu untuk pasutri seperti kalian pasti akan terasa seperti berbulan madu setiap harinya," ucap yang lainnya.
Dahyun yang di goda pun merona. Astaga kenapa rasanya sangat menyenangkan ketika membayangkan jika dirinya dan Song Kang benar-benar sudah menikah.
"Apa suami mu memperlakukan mu dengan baik Dahyun-ie? "
Dahyun tersenyum kemudian menjawab. "Tentu saja eonnie. Dia pria baik."
"Ahh sempurna, suami mu juga sangat tampan," ucapnya.
Dahyun menoleh ke tempat dimana Song Kang berada. Dan saat itu juga ia menyetujui perkataan mereka.
Song Kang memang sangat lah tampan. Itu bukan rahasia lagi.
"Kurasa aku beruntung," ucap Dahyun sembari tertawa kecil.
"Chagiya! "
Dahyun kembali menoleh ketika Song Kang memanggilnya dengan panggilan sayang khas pasangan.
Itu bukan pertama kalinya Song Kang memanggilnya seperti itu, namun debaran jantungnya masih sama setiap kali Song Kang memanggilnya.
"Sepertinya aku harus kembali eonnie," ucap Dahyun.
"Eoh sampai jumpa lagi Dahyun," ucap mereka.
Dahyun membungkuk untuk memberi salam, kemudian menghampiri Song Kang yang sudah menunggunya.
"Kau sudah berpamitan dengan mereka? " tanya Song Kang.
"Eum. Eonnie deul sangat baik pada ku," ucap Dahyun dengan senyum cerahnya.
"Apa kau memang selalu berbicara dengan orang asing, " ucap Song Kang sembari melirik Dahyun yang berjalan di sampingnya.
"Ya, bukan kah itu sebabnya kita saling mengenal sekarang? " ucap Dahyun dengan nada polosnya.
Mendengar itu Song Kang mendengus. "Itu masalah besar kau tahu," ucapnya.
Dahyun mengedipkan matanya tak mengerti. Apa yang salah dengan bersikap ramah pada semua orang yang ia temui?
Song Kang yang tampaknya mengerti raut bingung Dahyun pun kembali berucap.
"Tak semua orang itu adalah orang baik, jadi jangan berbicara dengan sembarang orang. Apalagi laki-laki, kau mengerti? "
"Tapi kau laki-laki, " ucap Dahyun.
"Ck Apa aku masih orang asing untuk mu? " tanya Song Kang menahan kekesalannya.
"Tentu saja tidak lagi, bukan kah kita sudah berkencan," ucap Dahyun dengan senyum merekah sembari merangkul lengan Song Kang.
Song Kang cukup kaget dengan serangan tiba-tiba itu, namun akhirnya ia pun tersenyum. Merasa senang dan masih tak menyangka jika Dahyun menjadi miliknya sekarang.
"Yaa jangan melamun, dimana taksi kita? " tanya Dahyun membuyarkan lamunannya.
Song Kang tersadar kemudian menunjuk sebuah taksi yang tak jauh dari mereka. Setelah melihatnya Dahyun pun segera menarik Song Kang untuk pergi karena ia tak sabar untuk kembali pulang ke apartemen nyaman milik Song Kang.
"Kajja! "
........................
"Uwaaaa! Aku merindukan tempat ini!" ucap Dahyun begitu masuk ke dalam apartemen.
Song Kang berjalan di belakang sembari membawa barang-barang mereka.
"Song Kang-ssi ayo kemari! "
"Song Kang-ssi? " dengus Song Kang.
Namun meskipun begitu, Song Kang tetap mendekati Dahyun yang tengah duduk di sofa. Dahyun yang melihat Song Kang sudah berada di dekatnya pun tersenyum, kemudian tanpa aba-aba menarik lengan Song Kang hingga lelaki itu jatuh di atasnya.
"Yaa itu berbahaya," protes Song Kang.
Bagaimana jika kepala mereka berbenturan tadi. Pasti sakit. Untungnya Song Kang dengan sigap menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.
Tak memperdulikan protesan itu, Dahyun justru mengalungkan tangannya ke leher Song Kang.
"Aku ingin pelukan Song Kang-ssi," ucap Dahyun.
"Kau bisa mengatakannya, tak perlu menarik ku seperti tadi," ucap Song Kang.
Meski perkataannya terdengar seperti ia enggan untuk melakukannya, tapi yang terjadi justru Song Kang membawa tangannya untuk mendekap tubuh mungil Dahyun.
"Aku sudah mengatakannya tadi," ucap Dahyun sembari tertawa kecil.
Song Kang mendengus. Kemudian teringat akan sesuatu.
"Hey kenapa kau masih memanggilku Song Kang-ssi? " tanya Song Kang.
"Eum? Bukan kah kita tidak sedang bersandiwara lagi? "
Song Kang memberikan jarak diantara mereka untuk menatap wajah Dahyun.
"Maksud mu kau hanya memanggil ku Chagiya saat di hotel saja karena kita berpura-pura menjadi suami istri begitu? "
Dahyun mengangguk.
Song Kang menatap Dahyun tak percaya. Ah dirinya yang terlalu berharap.
"Baiklah kalau begitu Dahyun-ssi," ucap Song Kang penuh penekanan kemudian mulai bangkit untuk menjauh.
Namun sayangnya Dahyun kembali menarik lengannya, hingga mereka kembali ke posisi semula.
Dahyun tersenyum jahil, kemudian mulai meninggalkan kecupan singkat pada bibir Song Kang.
"Aku bercanda, tapi aku lebih menyukai memanggil mu Song Kang-ssi," ucap Dahyun.
"Wae?"
"Eumm karena aku suka nama mu, dan aku suka saat aku memanggil nama mu. Apa kau tak suka aku memanggil mu dengan nama seperti biasanya? " tanya Dahyun.
"Seperti ini. Song Kang-ssi~ Song Kang-ssi~" lanjut Dahyun dengan nada yang sama saat ia memanggil Song Kang.
Saat Dahyun melakukan itu, Dahyun terlihat sangat manis. Membuat Song Kang tak bisa menahan senyumannya.
"Anniyo, aku menyukainya."
Ya Song Kang tak bisa mengelak jika ia menyukai saat namanya di panggil oleh Dahyun di setiap kesempatan.
"Benar kan, lebih nyaman bukan," ucap Dahyun.
"Ya benar.. Michinyeon," balas Song Kang.
"Cih, kau harus berhenti memanggil ku begitu!" protes Dahyun.
"Wae? Cocok untuk mu," ucap Song Kang sembari tertawa pelan.
Dahyun tertegun melihat tawa itu dalam jarak sedekat ini. Astaga kenapa ia berdebar-debar setiap kali mereka berdekatan seperti ini. Namun, debaran ini terasa menyenangkan.
Dahyun pun mengungkapkan rasa senangnya dengan kembali memeluk Song Kang, yang tentu saja di sambut baik oleh lelaki itu.
.........................
Salah satu perbedaan ketika mereka sudah resmi menjadi pasangan adalah saat dimana setiap pagi hari Dahyun yang biasanya terbangun di sofa kini terbangun di tempat tidur dengan Song Kang yang berada di sampingnya.
Mengerjapkan matanya pelan, Dahyun mulai terbangun, ketika kesadaran sudah sepenuhnya datang, Dahyun segera menoleh pada Song Kang yang berada di sampingnya, lelaki itu masih terlelap.
Dengan senyuman, Dahyun mulai memeluk Song Kang erat. Ah ini adalah kebiasaan baru yang ia lakukan setiap pagi. Sangat nyaman.
"Ireona Song Kang-ssi... " bisik Dahyun.
Song Kang tampak terusik, lelaki itu mengerjapkan matanya pelan. Perlahan matanya pun terbuka dan mulai menatap Dahyun yang tengah memeluk dirinya.
Song Kang tak berbicara lebih, lelaki itu hanya tersenyum kecil dan kembali menutup matanya, namun lengannya merengkuh Dahyun untuk tetap berada dalam pelukannya.
"Aku sudah bangun, " ucap Song Kang dengan suara khas bangun tidurnya.
"Tapi kau masih menutup mata mu Song Kang-ssi," balas Dahyun cepat.
"Kalau begitu 5 menit lagi, " ucap Song Kang.
Kini mengubah posisinya dengan dia yang masuk ke dalam pelukan Dahyun. Menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Dahyun yang sekarang menjadi spot ternyaman untuknya ketika ia bangun.
"Kau sudah berjanji mengajak ku untuk melihat laut jeju hari ini, " ucap Dahyun.
"Benarkah? Ku kira kita akan seharian di apartemen seperti ini," ucap Song Kang.
"M-maksud mu berpelukan di ranjang mu seharian seperti ini?! " tanya Dahyun heboh.
Song Kang terkekeh pelan dan itu sontak membuat Dahyun merasa geli.
"Aku tidak mengatakan itu, tapi jika kau mau ayo lakukan Minchinyeon," ucap Song Kang.
"Apa? Tentu saja tidak! " ucap Dahyun dengan rona merah yang jelas di wajahnya.
Astaga ia memikirkan apa barusan?!
Dahyun mendorong tubuh Song Kang menjauh darinya, kemudian wanita itu cepat-cepat turun dari ranjang dan pergi ke lantai bawah secepat yang ia bisa.
Song Kang tertawa puas dengan reaksi yang Dahyun berikan itu. Ah menggoda Dahyun mungkin akan menjadi hobby nya sekarang.
.
.
.
"Kau yang memasaknya? " tanya Song Kang ketika dia menghampiri Dahyun di meja pantry.
Song Kang baru saja selesai mandi dengan handuk yang tersampir di pundaknya dan rambut yang masih basah.
"Ya tentu saja, aku kan sudah bilang akan belajar memasak," ucap Dahyun yang baru saja menaruh hidangan terakhir untuk sarapan mereka.
"Semuanya baik-baik saja kan? " tanya Song Kang.
"Apa maksud mu? "
"Terakhir kali kau memasak kita berakhir harus mengungsi di hotel ingat," ucap Song Kang.
Dahyun mengerucut bibirnya. "Saat itu Aku tak sengaja tahu, dan kali ini aku sudah berhati-hati, jadi tenang saja dan serahkan padaku," ucap Dahyun.
Song Kang terkekeh pelan, ia melihat masakan rumahan yang Dahyun buat.
"Dari penampilannya sepertinya layak untuk di makan," komentar Song Kang sembari duduk di kursinya.
Dahyun mendelik. "Hargai usaha ku okay," ucap Dahyun penuh penekanan.
"Baiklah," balas Song Kang tertawa pelan karena kini Dahyun tengah menatapnya tajam.
Namun bukannya terlihat menyeramkan, Dahyun justru terlihat sangat menggemaskan sekarang.
"Kenapa rambut mu masih basah, untuk apa handuk itu?!" dengus Dahyun ketika melihat air masih menetes sedikit dari rambut kekasihnya itu.
"Padahal aku sudah mengeringkannya," ucap Song Kang seadanya.
Dahyun berdecak pelan, kemudian duduk di samping Song Kang, mengambil alih handuk yang tersampir di pundak lelaki itu lalu mengisyaratkan Song Kang untuk mendekat agar Dahyun bisa menjangkau rambutnya.
Song Kang pun tanpa membantah mendekatkan dirinya, dan Dahyun pun dapat membantu mengeringkan rambut Song Kang sekarang.
"Aigoo kenapa kau keramas jika kau malas mengeringkannya Song Kang-ssi," omel Dahyun.
"Sebenenarnya aku sengaja agar kau yang melakukannya untuk ku," balas Song Kang dengan senyumannya.
Dahyun terdiam hingga tangannya terhenti, ia menatap Song Kang. Song Kang yang di tatap pun bingung.
"Apa? "
"Jangan memulainya, kenapa kau selalu saja membuat aku berdebar sih," ucap Dahyun kesal.
"Kau berdebar? " tanya Song Kang yang kini matanya beradu dengan milik Dahyun.
"Tentu saja," jawab Dahyun tanpa ragu.
Jawaban yang nampaknya terlalu jujur itu membuat Song Kang tertegun. Tak menyangka jika Dahyun akan menjawab pertanyaan randomnya itu.
Ah kenapa Dahyun selalu bisa mengacaukan hatinya.
"Yaa kenapa kau diam? " tanya Dahyun menyadarkan Song Kang.
"Dahyun-ah.. "
"Eum? "
"Mendekat lah," ucap Song Kang.
Dahyun yang tak curiga hanya menurut dan mendekatkan dirinya. Kemudian tanpa aba-aba, Song Kang menangkup wajahnya, menariknya untuk lebih dekat, dan yang terjadi selanjutnya Dahyun dapat merasakan lumatan kecil di bibirnya.
Song Kang menciumnya.
Meskipun kaget, Dahyun tetap menyambutnya dengan senang hati. Mengalungkan tangannya di leher Song Kang kemudian mulai merespon setiap kali Song Kang melumat bibirnya. Hingga beberapa saat kemudian Song Kang menarik diri karena sedikit kewalahan dengan Dahyun yang justru mendominasi.
"Kau agresif sekali," ucap Song Kang tak percaya setelah keduanya melepaskan tautan bibir itu.
Song Kang meringis pelan karena bibirnya terluka oleh ulah Dahyun yang mengigitnya. Ya Dahyun selalu bisa melakukan hal yang tak terduga. Meski kelihatan polos, Dahyun terkadang bisa lebih mendominasinya.
"Hehe Mian, aku terbawa suasana," jawab Dahyun tanpa dosa.
Mata keduanya saling mengunci satu sama lain. Hingga tawa kecil pun keluar begitu saja mengisi kekosongan di sana.
........................
Setelah sarapan keduanya pun bersiap untuk pergi. Sesuai dengan janji Song Kang pada Dahyun sebelumnya yang akan membawa gadis itu untuk melihat laut. Namun sebelum itu Song Kang berinisiatif untuk mengajak Dahyun pergi berkencan.
Sebenarnya sejak mereka resmi menjadi pasangan seminggu yang lalu, keduanya belum pernah berkencan karena yang mereka lakukan hanyalah menikmati waktu mereka di hotel untuk bersantai. Karena itulah setelah kembali, Song Kang ingin mereka berkencan layaknya pasangan pada umumnya.
Song Kang berjalan menuju motornya dengan Dahyun yang setia mengikuti di belakang. Saat sudah berada di dekat motor Song Kang, Dahyun segera mengambil helm miliknya kemudian seperti biasanya meminta Song Kang untuk memasangkannya.
"Pasangkan untuk ku Song Kang-ssi," pinta Dahyun.
Tanpa banyak kata, Song Kang memasangkan helm untuk Dahyun. Ekspresi wajah Dahyun saat ini terlihat sangat menggemaskan membuat Song Kang tak bisa menahan senyumannya.
Ah entah sudah berapa kali ia tersenyum hari ini.
"Kau harus memasang sendiri lain kali," ucap Song Kang ketika helm sudah terpasang di kepala Dahyun.
Dahyun mengerucutkan bibirnya.
"Tapi kau kan kekasih ku sekarang, jadi tidak masalah bukan? " ucap Dahyun.
Astaga Dahyun selalu bisa membuatnya kehilangan kata-kata. Song Kang berdeham pelan untuk menetralkan detak jantungnya.
"Ya kau benar juga."
Dahyun tersenyum ketika melihat wajah Song Kang tampak merona.
"Apa kau tengah tersipu sekarang Song Kang-ssi? Ahh neomu kiyowo," Dahyun berucap gemas.
Pasalnya Dahyun tak pernah melihat Song Kang yang tersipu malu dengan rona wajah dan juga telinganya yang memerah. Ah jadi Song Kang pun bisa tersipu, sekali lagi Dahyun melihat sosok lain yang belum pernah ia lihat sebelumnya dari lelaki ini.
Menggemaskan.
Dahyun pikir dirinya hanya akan melihat sosok menggemaskan Song Kang ketika lelaki itu mabuk. Namun nyatanya, ada sisi mengemaskan yang bisa ia lihat.
Song Kang tampaknya lebih mengekspresikan dirinya sekarang. Dan Dahyun sangat senang untuk itu.
"Sudah lah jangan menggoda ku dan cepat naik," ucap Song Kang yang sudah berada di atas motornya.
"Arraseo Song Kang-ssi~" sahut Dahyun dengan nada menggoda.
Dahyun naik ke atas motor lalu melingkarkan tangannya di pinggang Song Kang. Song Kang pun mulai menjalankan motornya.
"Aku tidak sabar untuk menghabiskan waktu dengan mu hari ini," ucap Dahyun bersemangat.
"Benarkah? "
"Ya, aku sudah menantikan ini kau tahu, " ucap Dahyun.
Song Kang menoleh sedikit kemudian tersenyum saat mendengarnya. Rasanya menyenangkan mendengar hal itu dari Dahyun.
"Bagaimana dengan mu Song Kang-ssi? Apa kau juga menantikan hari ini? " tanya Dahyun.
"Tentu saja, ini kencan pertama kita," jawab Song Kang.
Di belakangnya, Dahyun tersenyum lebar. Kemudian wanita itu mempererat pelukannya. Menyandarkan kepalanya di punggung hangat Song Kang.
"Kalau begitu Let's go! "
..........................
Hari ini mereka menghabiskan waktu bersama dengan melakukan berbagai hal yang biasa di lakukan oleh sepasang kekasih.
Mulai dari menonton film, bermain di game center, makan siang di cafe, dan juga photobox untuk mengabadikan momen bersama. Tentunya hampir semua itu adalah ide Dahyun karena tentu saja Song Kang tak berpengalaman dalam hal semacam itu.
Meskipun hari ini mereka menghabiskan waktu seperti pasangan pada umumnya, sayangnya Song Kang tak cukup menikmatinya.
"Lihat lah foto ini Song Kang-ssi, bukan kah kita terlihat seperti pasangan? " tanya Dahyun setelah foto mereka di cetak.
Dahyun menunjukkan foto itu pada Song Kang. Song Kang menaikkan alisnya, tampak terganggu dengan perkataan Dahyun.
"Bukan kah kita memang pasangan."
"Oh iya.. Kau benar, " ucap Dahyun sembari tertawa pelan.
Song Kang tiba-tiba diam, hal itu tentu saja membuat Dahyun berhenti tertawa lalu menoleh padanya.
"Wae Song Kang-ssi? " tanya Dahyun.
Song Kang yang tertunduk pun menoleh untuk menatap Dahyun di sampingnya. Kemudian mulai berucap.
"Kau.. Tidak lupa aku kekasih mu kan."
Dahyun mengerjapkan matanya. Tak menyangka jika Song Kang akan mengatakan hal itu dengan sorot mata yang terlihat jelas kecewa. Tampaknya ia sudah salah bicara tadi.
"Ahh ternyata apa yang ku pikirkan benar," ucap Song Kang karena tak mendapatkan jawaban dari Dahyun.
Melihat ekspresi Song Kang yang sepenuhnya berubah pun membuat Dahyun menyadari jika ia telah membuat kesalahan. Perkataannya tadi mungkin sedikit menyakiti Song Kang.
"Anniya, aku hanya... Kau tahu, aku belum terbiasa melakukan hal seperti ini bersama mu, karena sebelumnya aku melakukan hal seperti ini bersama Jin-goo-"
Dahyun seketika menghentikan perkataannya. Astaga Dia salah bicara-lagi.
Song Kang tersenyum hambar, ah sialan dia tak menyukai perasaan seperti ini. Namun Song Kang juga tak bisa mengendalikan perasaannya.
Ia kesal ketika Dahyun menyebutkan nama lelaki lain ketika sedang bersamanya, terlebih lagi nama yang di sebut Dahyun adalah kekasih wanita itu sebelum dirinya. Ya dan itu lah alasan mengapa Song Kang tak menikmati kencan mereka.
Song Kang pikir pada awalnya Dahyun hanya tak sengaja menyebutnya, Namun ketika waktu terus berlanjut, Dahyun terus menyebut nama itu. Mungkin Dahyun berniat membandingkan mereka. Dirinya dan Jin-goo.
"Ya kau benar, lagi pula aku berbeda dengan kekasih mu sebelumnya," ucap Song Kang.
Dahyun mengigit bibir bawahnya, astaga ia tak bermaksud untuk menyinggung perasaan Song Kang.
"Anniya, bukan seperti itu," ucap Dahyun.
Song Kang menatap Dahyun tepat ke matanya.
"Kau mungkin tak menyadarinya, tapi sejak awal kencan kita, kau selalu membawa nama Jin-goo di setiap pembicaraan kita," Lanjut Song Kang.
Seketika ingatan Dahyun seakan berputar kembali ke saat dimana ia mengucapkan nama Jin-goo hari ini, dan benar, hampir di setiap kesempatan nama itu ia sebutkan. Dahyun merutuki dirinya yang baru menyadari itu.
"Song Kang-ssi itu.. "
Dahyun terdiam. Otaknya seketika berhenti bekerja, ia tak dapat merangkai kata yang tepat untuk menjelaskan. Bahkan tubuhnya pun menolak untuk membela diri.
"Sudah lah, sebaiknya kita pergi sekarang."
Setelah mengatakan itu Song Kang berjalan lebih dulu, Dahyun mengikuti di belakangnya dengan perasaan bersalah. Ah tak seharusnya ia mengatakan hal yang menyakiti Song Kang.
..........................
Motor Song Kang berhenti di pinggir jalanan menuju ke sebuah mercusuar. Dari jalanan tempat mereka berhenti, Dahyun dapat melihat lautan Jeju. Merasa bahwa mereka sudah sampai di tempat tujuan, Dahyun pun turun dari motor Song Kang. Di ikuti oleh lelaki itu.
Dahyun hanya berdiri tanpa bersuara, kegugupan menyelimutinya sejak tadi karena Song Kang yang mendiamkannya. Mereka bahkan tak berbicara apapun di perjalanan.
Dahyun memainkan jari-jarinya dengan gugup. Mungkin ini saat yang tepat untuk meminta maaf, begitu pikir Dahyun. Jadi dengan menyakinkan hatinya, Dahyun pun mulai mencoba untuk berbicara lebih dulu.
"Song Kang-ssi-"
Perkataan Dahyun terhenti ketika Song Kang berjalan mendekatinya. Berdiri di hadapannya. Dahyun pun di buat diam dengan mata yang terus memperhatikan gerak-gerik Song Kang.
Song Kang tak menatapnya sama sekali, namun tangan lelaki itu bergerak untuk membukakan helm yang dipakainya. Setelah helm itu terlepas dan Song Kang menaruhnya di motor. Song Kang pun berucap sembari mengulurkan tangannya.
"Kajja," ajak Song Kang.
Dahyun tertegun sesaat, Song Kang sekarang menatapnya. Dahyun pun dengan cepat menerima uluran tangan Song Kang yang langsung di genggam oleh lelaki itu.
Song Kang mulai berjalan, Dahyun pun mengikutinya dalam diam, mereka menuju ujung jalanan yang berdiri mercusuar disana. Song Kang membawa Dahyun menuju spot yang tepat untuk menikmati sunset dan juga laut.
Dalam setiap langkahnya, Song Kang tak pernah melepaskan tangannya. Lelaki itu terus menggenggam tangannya.
Sampai akhirnya mereka sampai di tempat yang di tuju. Tampaknya Song Kang sering kemari, melihat dia tak bingung untuk mencari spot yang tepat. Mereka dapat melihat dengan jelas matahari terbenam dan juga laut yang kini tampak memancarkan kerlap-kerlip cahaya yang cantik dari pantulan matahari terbenam. Bebatuan berada di bawah mereka, ombak pun sesekali menerpa bebatuan itu.
Song Kang duduk terlebih dahulu, lalu Dahyun mengikutinya.
"Untung lah belum terlambat," ucap Song Kang.
"Untuk apa? " tanya Dahyun akhirnya membuka suara.
Song Kang menoleh padanya. "Sunset."
"Waktu yang tepat untuk melihat laut Jeju adalah saat ini, " lanjutnya.
Dahyun mengalihkan pandangannya menatap ke lautan di hadapannya. Ya, Song Kang benar disini sangat lah indah, di tambah dengan semilir angin yang menyejukkan.
Tempat ini sangat luar biasa.
"Kau menyukainya? " tanya Song Kang.
Dahyun tak menjawabnya, ia menoleh untuk menatap Song Kang yang pandangannya tertuju ke depan. Song Kang mulai menutup matanya menikmati angin yang menerpanya. Rambutnya bergoyang sedikit. Terlihat sangat tenang. Melihat sosok Song Kang sekarang ini membuat Dahyun tersenyum. Ah ia tak bisa menahannya.
"Ya.. Aku menyukai mu."
Song Kang menoleh Dahyun ketika menyadari ada yang salah dari jawabannya. Mata mereka pun bertemu. Saat itu juga Dahyun merasa ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya menciptakan sensasi aneh. Dadanya berdebar hebat.
Dahyun dalam diamnya mengambil satu tangan Song Kang dan di bawanya ke pangkuannya. Mengabaikan tatapan Song Kang, Dahyun menggenggam tangan Song Kang erat dengan kedua tangannya. Kemudian kembali tersenyum.
"Aku bilang aku menyukai mu Song Kang-ssi," ucap Dahyun tulus.
Song Kang tampaknya tertegun. Lelaki itu pun tak menjawab dan hanya diam.
"Aku minta maaf untuk yang tadi, Aku sudah mengacaukan kencan pertama kita. Aku juga sudah menyakiti mu. Aku tak bisa membela diriku tadi karena aku sadar jika aku salah.. "
"Hari ini aku terlalu bersemangat hingga tak menyadari jika perkataan ku menyinggung mu dan membuat mu tak nyaman. Tapi percayalah, jika ketika aku menyebutkan nama itu, aku tak memikirkannya sama sekali. Yang ada justru di setiap waktu yang kita habiskan, aku hanya memikirkan mu. Aku tak bermaksud membuat mu marah atau pun kesal, aku hanya ingin menunjukkan pada mu bahwa aku sangat menikmati waktu ku bersama mu di bandingkan dengannya, maaf jika kau salah paham untuk itu," lanjut Dahyun.
Dahyun menoleh lagi untuk menatap Song Kang yang ternyata tak melepaskan pandangannya sedikit pun darinya.
"Aku hanya memikirkan mu di setiap waktu Song Kang-ssi, bahkan saat ini," ucap Dahyun jujur.
Song Kang masih diam, dan tentu saja diamnya Song Kang itu membuat Dahyun sedih.
Apa Song Kang sangat marah padanya bahkan setelah ia mengungkapkan apa yang ia pikirkan?
"Kau masih marah? Mianhae, aku benar-benar tak bermaksud Song Kang-ssi, maaf kan aku yaa? " ucap Dahyun dengan putus asa namun terdengar memelas.
Dahyun mengigit bibirnya saat Song Kang hanya diam menatapnya tanpa mengatakan apapun.
"Yaa katakan sesuatu, apa kau tidak mau memaafkan aku? " tanya Dahyun yang hampir menangis.
"Anniya, bukan begitu. Kemarilah," ucap Song Kang sembari merentangkan tangannya.
Dahyun pun tanpa kata masuk kedalam pelukan Song Kang, melingkarkan tangannya di pinggang lelaki itu. Dahyun juga dapat merasakan lengan Song Kang yang merengkuhnya. Dalam pelukan ini diam-diam Dahyun bernapas lega karena Song Kang tak marah padanya.
"Maafkan aku karena kesal tadi. Kau tahu.. Karena kau dan kekasih mu sebelumnya bahkan tak ada kata putus, sejujurnya itu cukup mengganggu ku selama satu minggu ini, lalu kau terus menyebut namanya selama kencan kita, aku jadi semakin memikirkannya.. "
Song Kang berhenti sejenak. Membuat Dahyun penasaran.
"Apa? Apa yang kau pikirkan? " tanya Dahyun.
"Aku berpikir, ahh.. apa begini rasanya menjadi selingkuhan," ucap Song Kang yang sontak membuat Dahyun melepaskan pelukannya.
"Mwo? Kau bicara apa barusan Song Kang-ssi?!" tanya Dahyun kaget.
"Apa? "
"Tunggu, apa selama ini Kau berpikir jika kau selingkuhan ku?! " tanya Dahyun heboh.
Song Kang berdecak pelan. "Kau belum putus dengan kekasih mu yang sebelumnya, lalu aku jadi kekasih mu sekarang. Apa namanya jika bukan selingkuhan eoh?!" ucap Song Kang.
Dahyun yang mendengar itu pun sontak tertawa lepas. Itu adalah hal terkonyol yang ia dengar hari ini.
"Astaga kau dan pemikiran mu itu lucu sekali Song Kang-ssi," ucap Dahyun di sela tawanya.
"Yaa! ini salah mu karena bersikap seolah kau belum melupakan lelaki itu. Kau yang membuat aku salah paham Michinyeon arra!" sahut Song Kang tak terima.
"Yaa jangan memanggil ku dengan sebutan itu! "
"Wae? Kau bahkan tak mau aku panggil Chagiya kan," ucap Song Kang cepat.
Tawa Dahyun seketika berhenti. Kemudian rona merah pun muncul di kulit wajahnya yang putih itu.
"Bukan begitu, aku sudah nyaman memanggil mu Song Kang-ssi, lagi pula jika kau memanggil ku Chagiya begitupun sebaliknya, aku tak tahu apa yang akan terjadi pada jantung ku! " ucap Dahyun salah tingkah.
"Pfft! "
"Yaa! jangan tertawa! Aishh memalukan! " ucap Dahyun yang kini menyembunyikan wajahnya dengan rambutnya.
Sementara Song Kang tertawa puas. Ada sedikit kelegaan disana karena Dahyun pun merasakan hal yang sama dengannya.
"Sejujurnya panggilan itu berbahaya untuk jantung ku juga," ucap Song Kang di sela tawanya.
"Benar kan! Kau juga berpikiran sama dengan ku kan! " ucap Dahyun.
"Eum. Lagi pula aku lebih suka saat kau memanggil ku Song Kang-ssi," lanjut Song Kang.
"Anggap saja itu panggilan sayang dari ku," cicit Dahyun.
Song Kang tersenyum, melirik Dahyun yang masih menyembunyikan wajahnya.
"Jadi.. Aku bukan selingkuhan mu kan," ucap Song Kang.
Dahyun segera menatap Song Kang lalu menggelengkan kepalanya.
"Anniyo! itu tidak benar! Kau kekasih ku Song Kang-ssi," ucap Dahyun mantap.
Song Kang terkekeh pelan, kemudian mengelus surai Dahyun. "Senang mendengarnya," ucap Song Kang.
"Kau tidak marah lagi kan? Salah paham ini selesai sampai disini kan? " tanya Dahyun.
"Hm, kemari lah," ucap Song Kang merentangkan satu tangannya untuk mengajak Dahyun bersandar padanya.
Dahyun tersenyum lebar, kemudian mendekat untuk bersandar di bahu lebar milik Song Kang.
"Saranghae.. Song Kang-ssi"
.
.
.
-TBC-
HEHEHEHE BACK AGAIN
Aku panjangin chapter kli ini sebagai ganti karena menghilang huhu
Masih ada yg stay gak ya? :')
Kebiasaan nih klo mau tamat pasti storynya terlantar duluan :')
But makasih buat yg masih baca ya♡
Klik
⇩
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top