Hello Stranger : 15


"Aishh aku pasti sudah gila," rutuk Dahyun sembari mengeratkan selimut pada tubuhnya.

Pagi sudah datang, beberapa menit yang lalu Dahyun terbangun dari tidurnya. Awalnya biasa saja, namun ketika ia merasakan ada sosok lain di sisinya yang ternyata adalah Song Kang, Dahyun mulai merutuki dirinya. Terlebih ketika mengingat malam yang sudah mereka lalui bersama.

Dahyun menoleh untuk kembali melihat lelaki yang masih tertidur lelap itu. Wajahnya tampak damai, seolah tak ada yang terjadi sebelumnya. Tiba-tiba ingatan semalam terputar di otaknya, Dahyun segera menyembunyikan wajahnya di balik selimut kemudian kembali merutuki dirinya sendiri.

"Aish eomma! Apa yang harus aku lakukan hinggg.."

Dahyun terus merutuki dirinya hingga tak sadar jika apa yang dia lakukan itu terlalu heboh hingga membuat Song Kang terbangun dari tidurnya. Lelaki itu mengerjapkan matanya, kemudian mulai melirik Dahyun yang tengah menyembunyikan diri di balik selimut. Melihat itu membuat Song pun Kang tertawa pelan.

Song Kang mengubah posisinya menghadap Dahyun, ia menopang kepalanya dengan satu tangannya, sementara tangannya yang bebas menurunkan selimut yang menutupi Dahyun.

"Selamat pagi," sapa Song Kang.

Mata mereka bertemu, Dahyun dengan cepat kembali menarik selimutnya untuk menyembunyikan diri.

"Sampai kapan kau akan bersembunyi? " tanya Song Kang.

"Sampai bumi menenggelamkan aku," balas Dahyun.

Song Kang tertawa saat mendengar jawaban tak masuk akal itu. Dalam diam Song Kang menikmati saat ini dimana ia memperhatikan Dahyun yang sepertinya masih malu padanya. Menurutnya itu terlihat mengemaskan.

"Jangan melihat ku terus! " ucap Dahyun membuyarkan lamunan Song Kang.

"Aku tidak melihat mu," balas Song Kang.

Dahyun mengintip dari balik selimut. Mata mereka kembali bertemu. Dahyun memicingkan matanya.

"Pembohong," ucapnya.

"Kenapa kau sebut aku pembohong? "

"Ku pikir kau mabuk berat semalam dan tak cukup sadar untuk melakukan itu! " cerca Dahyun.

"Bukan kah sebaliknya, orang mabuk selalu kehilangan kendali. Lagi pula kau beruntung karena aku masih bisa mengendalikan diri," ucap Song Kang.

"Beruntung apanya! "

"Jika aku masih dalam kondisi mabuk berat kau pasti tidak bisa berjalan sekarang Dahyun."

"Tapi.. Tapi jika begitu kau pasti mengingat semuanya! Ahhh aku malu! "

"Ya, aku cukup sadar untuk mengingat semuanya," ucap Song Kang sembari terkekeh pelan.

Dahyun mengerucutkan bibirnya kemudian kembali berteriak. "Eommaaa! Dahyun sudah tidak suci lagi! "

"Berhenti mengatakan itu, kau bersikap seolah hanya aku yang bersalah karena melakukannya. Padahal kau tak menolak sama sekali," ucap Song Kang.

Dahyun mendelik pada Song Kang. "Aish! Menyebalkan! Sudah lah cepat berbalik! "

"Wae? Aku tidak mau."

"Ah palli! "

Song Kang kembali mendengus namun tetap menuruti Dahyun, ia berbalik memunggungi wanita itu. Ah ya Wanita. Sekarang mereka bukan lagi orang asing karena Dahyun sudah menjadi miliknya sejak semalam. Mengingat itu membuat Song Kang tanpa sadar kembali tersenyum.

Sementara itu Dahyun mulai bangkit, mengeratkan selimutnya dan mencoba mengambil pakaiannya yang tergeletak begitu saja di lantai.

"Berapa lama lagi aku harus berbalik?" tanya Song Kang.

"Jangan mengintip! "

Song Kang mendengus. "Lagi pula apa yang kau sembunyikan, aku sudah melihat semuanya semalam."

"Aish jinjja, jangan berbicara lagi Song Kang-ssi," balas Dahyun geram.

Song Kang tak memperdulikannya, lelaki itu berbalik kembali menghadap Dahyun yang kini sudah memakai pakaian dalamnya. Kemudian tanpa aba-aba Song Kang menariknya hingga Dahyun kini berada di bawahnya.

"Ya! " protes Dahyun.

"Wae?! " tanya Song Kang.

Mata mereka kembali bertemu, dan setiap kali seperti itu Dahyun terus merasa berdebar. Tak sanggup terus bertatapan, Dahyun mengalihkan pandangannya dari lelaki itu.

"Kenapa kau terus menghindar? Bukan kah kita sudah sepakat untuk menjalin hubungan," ucap Song Kang.

"Kau benar, tapi tetap saja. Ahh aku ingin melupakan apa yang terjadi semalam," rutuk Dahyun.

Song Kang menatapnya dalam diam, tampaknya tak menyukai perkataan Dahyun tadi. Lelaki itu tersenyum miring kemudian berucap.

"Sayangnya aku akan mengingatkan mu atas apa yang kita lakukan semalam."

Dahyun sontak menoleh, sedikit menyesal karena kini ia terpaku pada Song Kang yang menatapnya dengan senyuman. Melihat itu Dahyun tak dapat berpaling dan seolah membeku di tempatnya, lihat lah bagaimana Song Kang berbuat curang dengan terus menunjukkan senyuman itu padanya.

Sementara itu Song Kang mulai mendekatkan wajahnya dan menempelkan kembali bibir mereka. Meskipun Dahyun merasa malu dan selalu bersikap seolah dia tak mau, namun justru kebalikannya. Ketika bibir Song Kang menempel pada bibirnya, bak tersihir Dahyun langsung menyambutnya.

Mereka pun memulai kembali ciuman intens itu di pagi hari. Semakin dalam dan menjadi cukup panas ketika Song Kang mulai bermain dengan lidahnya. Menahan tangan Dahyun dengan menggenggamnya erat. Kemudian terus bermain dengan bibir manis Dahyun yang sudah menjadi candu tersendiri untuk Song Kang saat ini.

Selang beberapa menit Dahyun melepaskan tautan bibir mereka karena mulai kehabisan napas.

Dahyun mengatur napasnya, sementara Song Kang menatapnya dalam diam. Sesekali membenarkan rambut Dahyun yang berantakan. Dahyun pun mulai melirik Song Kang.

"Apa kau selalu seperti ini pada mantan mu?"

Song Kang menaikkan satu alisnya. "Tidak. Kenapa kau berpikir begitu?"

"Itu karena kau terlihat sangat berpengalaman Song Kang-ssi," dengus Dahyun.

Song Kang tertawa. "Wae? Kau tidak suka jika kau bukan yang pertama untuk ku? "

"Museun Soriya! Aku bukan kau yang akan marah hanya karena hal itu Song Kang-ssi," ledek Dahyun.

"Aku tidak suka berbagai Dahyun," ucap Song Kang.

"Kau mengatakan itu bahkan sebelum aku menjadi milik mu," balas Dahyun.

"Jadi kau mengakui bahwa kau milikku sekarang eoh," ucap Song Kang yang membuat Dahyun kelabakan.

"Anniyo! Itu.. Itu karena.."

Dahyun tak bisa melanjutkannya saat Song Kang menatapnya dengan senyuman mengejek.

"Aish sudah lah jangan di bahas lagi, sekarang menjauh dari ku," ucap Dahyun mengalihkan pembicaraan.

"Arraseo, kita akan berbicara setelah sarapan," ucap Song Kang.

Song Kang mulai menjauh dari Dahyun, dan berjalan dengan santai menuju kamar mandi mereka. Dahyun segera mengalihkan pandangannya saat itu. Song Kang yang tak sengaja melihat itu pun kemudian kembali menggodanya.

"Mau mandi bersama?"

"SHIREO! " teriak Dahyun yang kemudian kembali menyembunyikan dirinya di dalam selimut.

.........................

Song Kang kembali memasuki kamar mereka ketika dirasa Dahyun sudah selesai mandi dan berpakaian. Ya, dikarenakan kamar mandi mereka yang transparan, Dahyun dengan tegas mengusir Song Kang ketika wanita itu ingin membersihkan diri. Konyol memang, padahal tak ada lagi yang perlu disembunyikan.

"Sudah selesai? " tanya Song Kang, melirik Dahyun yang kini sudah rapih dengan polesan make up tipis. Cantik.

Dahyun mengangguk kemudian menghampiri Song Kang.

"Kajja! " ajak Dahyun bersemangat.

Song Kang terdiam ketika Dahyun tiba-tiba menggenggam tangannya.

"Wae? " tanya Dahyun masih tak menyadari apa yang telah dilakukannya.

Song Kang menggeleng, tersenyum kecil kemudian mengeratkan genggaman tangan mereka.

"Ayo pergi."

Dahyun yang sadar akan hal itu pun mengulum senyum tipis. Mengikuti Song Kang yang memimpin jalan.

.
.
.

"Wahhh! Ini enak sekali! " ucap Dahyun begitu makanan lezat itu masuk ke dalam mulutnya.

Song Kang tersenyum kecil, ia pun mengusap saus yang menempel di sudut bibir kekasihnya itu.

Ah ya setelah sepakat untuk menjalin hubungan, mereka kini menjadi sepasang kekasih. Mungkin terdengar aneh karena mereka menjadi pasangan hanya dalam beberapa waktu, bahkan tak sampai sebulan keduanya bersama. Namun meskipun begitu Song Kang sama sekali tak menyesalinya. Menurutnya waktu yang mereka habiskan bersama sudah lebih dari cukup. Jika ia ditanya apa dirinya menyukai Dahyun, Song Kang akan menjawab tanpa ragu bahwa ia menyukainya, Song Kang tak akan berdalih akan hal itu.

Namun, jika ditanya apa Song Kang mencintai wanita itu, Song Kang tak bisa menjawabnya. Ia menyukai Dahyun, bahkan tak bisa mengelak bahwa kehadiran Dahyun cukup penting sekarang dalam kehidupannya. Dahyun bisa membuatnya nyaman, bisa membuatnya tersenyum, kesal, marah, khawatir dan berbagai macam emosi yang bahkan selama ini selalu Song Kang sembunyikan dapat ia tunjukkan. Dahyun membuat Song Kang merasa bahwa ada seseorang yang akan menyambutnya ketika ia pulang, bahwa ada seseorang yang akan selalu berada disisinya. Untuk saat ini, menyukainya sudah cukup dan menjelaskan alasan mengapa ia ingin memiliki Dahyun. Untuk mencintainya, Song Kang hanya akan menyerahkannya pada takdir mereka.

Kisah yang ia lalu ini bukan hanya tentangnya, tapi juga tentang Dahyun yang berada di dalamnya. Mereka sama-sama memiliki trauma dalam suatu hubungan. Sempat tak terpikirkan oleh Song Kang untuk menjadikan Dahyun sebagai obat dari lukanya, bahkan sejak awal bertemu, Song Kang sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk segera menjauh dari Dahyun. Namun sayangnya tuhan tak mengizinkannya untuk melakukan itu. Dan seiring dengan berjalannya waktu, mereka mulai bisa mengerti satu sama lain, bukan kah tak ada alasan untuk tak mencobanya.

"Dahyun.. Aku ingin bertanya satu hal pada mu," ucap Song Kang membuka pembicaraan setelah mereka selesai dengan sarapan mereka.

"Apa itu? " tanya Dahyun penasaran.

"Kenapa kau menerima ajakan ku?" tanya Song Kang.

Meski semalam dirinya dalam keadaan mabuk, Song Kang cukup sadar untuk mengatakan bahwa ia menyukai Dahyun. Sebenarnya, Song Kang hanya memanfaatkan keadaannya untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan pada Wanita itu. Song Kang tak berharap Dahyun akan menerimanya ajakannya. Song Kang bahkan sudah mempersiapkan dirinya untuk esok hari, jika Dahyun menolaknya.

Namun tanpa di duga Dahyun menerimanya, bahkan mereka menghabiskan malam yang panas bersama. Dahyun bahkan memberikan semua yang ia punya padanya. Tentu saja itu membuat Song Kang senang. Tapi kini Song Kang penasaran akan alasan Dahyun menerima dirinya.

"Eumm geunyang. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya menjalin hubungan dengan mu," jawab Dahyun yang tentu saja langsung mendapatkan protes dari Song Kang.

"Yaa! "

Dahyun tertawa setelah berhasil menjahili Song Kang. "Mian mian, aku hanya bercanda."

"Lihat lah, siapa disini yang suka mempermainkan," dengus Song Kang.

"Arraseo, aku akan menjawabnya. Ey Kau ini mudah sekali merajuk Song Kang-ssi," ucap Dahyun.

Song Kang tak menanggapi, lelaki itu hanya diam memperhatikan Dahyun. Dahyun yang di tatap pun perlahan mulai mempersiapkan dirinya untuk menjawab.

"Karena Kau selalu ada untuk ku," ucap Dahyun.

Dahyun melirik Song Kang yang tampaknya kaget, mungkin tak mengira jika hal itu yang keluar sebagai jawaban. Dahyun tersenyum kemudian melanjutkan.

"Kau lelaki baik yang mau menampung gadis merepotkan seperti ku. Bukan kah sejak awal aku sudah mengatakan padamu bahwa aku mempercayai mu. Dan semakin dipikirkan, jika melihat lagi kebelakang. Kau selalu ada untuk ku, membantu ku meskipun kau selalu mengomeli ku.. "

"Kau mengejek ku? " tanya Song Kang di sela-sela Dahyun menjelaskan.

"Bisa kah kau dengarkan dulu baru menyela Song Kang-ssi," ucap Dahyun geram.

"Arraseo," ucap Song Kang sembari menahan diri untuk tak tertawa melihat ekspresi Dahyun.

Dahyun pun melanjutkan setelah Song Kang berfokus pada dirinya. Dahyun mengulas senyuman kecil saat manik mereka bertemu. Ah Dahyun ingin memberitahu semuanya pada Song Kang.

"Sejak ibu ku meninggal, aku sangat takut orang-orang yang ku sayang akan meninggalkanku. Karena itu, sejak kecil aku selalu menempel pada ayah ku. Aku pikir hanya dengan ayah sudah cukup, aku memutuskan untuk tidak memiliki yang lainnya, bahkan teman. Sayangnya karena pemikiran itu, aku menjadi cukup kesulitan."

Dahyun berhenti sejenak, Song Kang mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Dahyun. Dahyun menatap Song Kang yang mengisyaratkannya untuk tak melanjutkannya. Namun Dahyun tetap melanjutkan karena merasa Song Kang harus mengetahuinya.

"Sampai akhirnya aku bertemu Jin-Goo oppa. Saat itu dia mengajarkan padaku bahwa aku tak bisa hidup sendirian di dunia ini, aku harus membuka diri ku untuk orang lain. Mungkin sulit, karena setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, namun itulah yang harus aku hadapi. Saat itu aku sangat kagum padanya. Tapi sayangnya, Jin-Goo oppa juga meninggalkan aku. Orang yang tak pernah ku bayangkan akan meninggalkan aku justru melakukannya," lanjut Dahyun.

Song Kang mendengarkan sembari terus menatap Dahyun tanpa melepaskan pandangannya.

"Selama ini aku selalu membohongi diriku sendiri bahwa aku tak di tinggalkan oleh siapa pun, namun kenyataannya tak begitu. Dan aku sadar saat aku bersama mu. Kau membuat ku tak merasakan kesepian. Sejak awal aku sudah mengatakan bukan bahwa aku beruntung bertemu dengan mu. "

"Kenapa begitu?" tanya Song Kang.

"Karena aku percaya pada mu. Aku merasa bahwa dengan mu aku akan baik-baik saja. Padahal kau selalu memarahi ku, tapi bagaimana pun kondisinya kau pasti akan ada saat aku membutuhkanmu," jawab Dahyun.

"Aku merasa kau akan selalu berada disisi ku dan tak akan meninggalkan aku Song Kang-ssi," lanjut Dahyun.

Mata keduanya bertemu. Dahyun tersenyum kecil, kini merasa lega karena sudah menceritakan semuanya pada Song Kang.

Sementara Song Kang tertegun atas penjelasan Dahyun. Song Kang tahu pasti berat untuk menceritakannya, namun Dahyun tetap melanjutkan dan memberitahunya. Itu sudah cukup membuktikan bahwa Dahyun begitu mempercayai dirinya.

Bahkan sejak awal, Dahyun selalu mengatakan bahwa wanita itu mempercayainya meskipun Song Kang selalu memperingatinya untuk tak mudah mempercayai orang asing.

Mendengar semua ini membuat Song Kang senang. Karena pada intinya alasan mereka menyetujui hubungan ini adalah karena mereka sama-sama merasa memiliki seseorang yang akan selalu ada untuk mereka satu sama lain.

"Maaf, apa aku terlalu berbelit-belit? " tanya Dahyun karena Song Kang hanya diam untuk beberapa waktu.

Song Kang tersenyum pada Dahyun tanpa melepaskan pandangannya sedikit pun.

"Tidak, aku hanya senang mendengar itu dari mu. Terimakasih karena sudah mempercayai ku," ucap Song Kang.

Dahyun terdiam begitu melihat senyuman Song Kang. Ah sial, Song Kang selalu bisa membuat ia berdebar-debar.

"Kenapa kau harus tersenyum seperti itu sih! " ucap Dahyun yang kini menundukkan kepalanya.

"Wae? Bukan kah kau suka melihat aku tersenyum," ucap Song Kang.

Dahyun menuntup wajahnya. "Jangan terlalu sering atau aku akan semakin jatuh Cinta pada mu, " ucapnya.

Kini Song Kang yang terdiam hingga keheningan melanda mereka. Dahyun yang menyadarinya pun menjauhkan tangannya untuk melihat reaksi Song Kang. Dan betapa kagetnya Dahyun saat ia dihadapkan dengan wajah Song Kang yang begitu dekat dengannya.

"Saranghae.. "

Ternyata tak butuh waktu lama untuk Song Kang meyakinkan dirinya bahwa ia mencintai wanita itu. Dahyun sudah membuat Song Kang jatuh berkali-kali padanya hingga Song Kang tak bisa mengendalikan perasaannya.

"Song Kang-ssi... "

"Aku akan terus tersenyum jika itu artinya kau akan semakin jatuh Cinta padaku," ucap Song Kang.

Dahyun menunduk, tak bisa menyembunyikan senyumannya. Rasanya hatinya menghangat, perasaan bahagia ini begitu nyata. Dahyun harap ia bisa terus merasakannya.

Kebahagiaan ini.

.
.
.

-TBC-





Ya allah napa sih crack ship tuh gemesin banget 🙏😭
Wkwk

Ramein ya, aku udah rajin update nih hehe 🦋

Klik

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top