Hello Stranger : 14
Dahyun bersusah payah membawa Song Kang menuju kamar hotel mereka, setelah sampai Dahyun membaringkan Song Kang di tempat tidur.
"Ahh tulang ku bisa patah," keluh Dahyun.
Gadis itu menatap Song Kang dengan mata yang memicing tajam. Kalau bukan karena rasa bersalah dan Song Kang yang bertingkah mengemaskan, Dahyun tak akan mau membawa lelaki itu.
"Song Kang-ssi, " Panggil Dahyun untuk menyadarkan lelaki itu.
Pakaian mereka cukup basah karena terkena rintik hujan, Dahyun tak mungkin membiarkan Song Kang tidur dengan pakaiannya yang lembab, lelaki itu bisa sakit nanti. Namun tak mungkin juga Dahyun yang melepaskan pakaian Song Kang.
"Song Kang-ssi ireona, kau harus mengganti pakaian mu," ucap Dahyun sambil sesekali menggoyangkan tubuh Song Kang.
"Ehmm."
Tak ada jawaban berarti dari Song Kang, lelaki itu hanya berdeham pelan.
Dahyun pun menghela napasnya. Kemudian mulai naik ke tempat tidur. Ya jika Song Kang tak bangun juga, maka Dahyun akan melakukannya. Lagi pula Song Kang dalam keadaan mabuk dan tengah tertidur sekarang, jadi Dahyun tak akan terlalu malu karena hanya dirinya yang akan mengingat ini.
"Baiklah, bukan masalah, aku hanya harus membukanya kan? " ucap Dahyun agak ragu.
Perlahan tangan Dahyun mulai memegangi ujung jaket Song Kang. Dengan hati-hati mulai melepaskannya, dan berhasil. Setelahnya Dahyun melanjutkan untuk melepaskan kaosnya. Dahyun menahan napasnya dengan gugup, berharap agar Song Kang tak bangun, karena jika lelaki ini bangun Dahyun tak tahu harus berbuat apa. Mungkin ia akan menggali lubang dan menyembunyikan wajahnya karena terlalu malu.
Hembusan napasnya kecil keluar begitu saja dari bibirnya yang tipis. Dahyun meneguk salivanya dengan gugup saat ia mengangkat kaos yang Song Kang pakai. Matanya tak bisa lepas dari perut rata Song Kang yang terbentuk dengan sempurna itu.
"Astaga.. Tuhan," Dahyun memejamkan matanya, menarik napasnya lalu menghembuskannya.
Ini pertama kalinya Dahyun melihat tubuh lelaki dengan jarak sedekat ini.
"Sedikit lagi.. " gumam Dahyun.
Kaos itu akan terlepas sepenuhnya jika Dahyun berhasil menariknya keluar dari tangan dan kepala Song Kang.
"Apa yang kau lakukan? "
Ya tentu saja akan berhasil jika Song Kang tak terbangun. Sayangnya lelaki ini tiba-tiba membuka matanya bahkan memegangi tangannya yang membuat Dahyun terdiam membeku di tempatnya. Seperti pencuri yang tertangkap.
Tersadar, Dahyun menarik tangannya dan beranjak dari sisi Song Kang, memberikan sedikit jarak diantara mereka.
"Anniya, ini tidak seperti yang kau pikirkan," ucap Dahyun cepat.
Astaga, Dahyun benar-benar ingin menyembunyikan wajahnya sekarang.
"Memangnya apa yang aku pikirkan," ucap Song Kang dengan suara beratnya.
Song Kang menatap Dahyun. Saat ini Dahyun jelas sekali melihatnya, senyuman itu tampak seperti mengejeknya.
"Aish jangan menggoda ku, aku h-hanya mencoba menolong mu eoh!" ucap Dahyun.
"Dengan melucuti pakaian ku? "
Song Kang bangkit, Dahyun pikir lelaki ini akan mengomelinya seperti biasanya. Namun tak di duga Song Kang justru melepaskan kaos yang ia pakai, melemparnya entah kemana kemudian kembali berbaring.
"Lanjutkan saja Dahyun-ssi," ucap Song Kang.
Dahyun melongo melihatnya, apa Song Kang masih dalam keadaan mabuk? Ah, benar. Pasti begitu.
"K-kau gila?! "
"Wae? Kau yang ingin melakukannya kan, lanjutkan saja," ucap Song Kang.
"Yaa kau pikir aku byuntae?! "
Song Kang tertawa sinis, lelaki itu mengubah posisinya menjadi duduk kemudian tanpa aba-aba menarik Dahyun hingga membuat gadis itu berada dalam dekapannya. Dahyun segera memberi jarak dengan mendorong dada Song Kang, ingin menjauh namun Song Kang menahannya. Tangan lelaki itu berada di pinggang rampingnya. Song Kang menatap Dahyun dengan sorot mata yang tajam.
"Bukan kah kau juga sudah terbiasa melucuti pakaian lelaki lain? Ini juga bukan hal besar untuk mu kan," ucap Song Kang penuh penekanan.
"Wah apa hanya itu yang kau pikirkan? Astaga, aku tak tahu jika kau ini pendendam," ucap Dahyun tak percaya ketika Song Kang kembali menyinggung masalah pagi tadi.
"Kenapa? Apa aku salah, kau sendiri yang mengatakannya. Bukan kah itu artinya kau gadis yang sangat berpengalaman," dengus Song Kang.
Dahyun berdecak kesal, kenapa Song Kang menjadi sangat menyebalkan sekarang, padahal tadi dia terlihat menggemaskan. Apa orang mabuk bisa bertingkah seperti ini.
"Aku berbohong oke. Aku terlalu malu mengatakan pada mu jika itu adalah ciuman pertama ku. Aku takut kau menggoda ku dan mempermainkan ku, karena itu aku berbohong."
Dahyun menatap Song Kang yang tengah memperhatikannya dalam diam, tampaknya sedikit terkejut akan kebenarannya.
"Kau yang pertama Song Kang-ssi," lanjut Dahyun sembari menutupi wajahnya.
Ah akhirnya Dahyun mengatakan yang sebenarnya. Kini Dahyun benar-benar ingin pergi dari sana sekarang juga. Ia terlalu malu untuk berhadapan dengan Song Kang.
"Dahyun... "
Song Kang memanggil nama Dahyun sembari menurunkan tangan Dahyun yang menutupi wajah cantiknya. Perlahan Song Kang bisa melihat wajah Dahyun yang memerah sekarang. Mata keduanya kembali bertemu, berbeda dengan beberapa saat yang lalu, sorot mata Song Kang sekarang melembut, tak ada tatapan tajam yang menusuk.
"Wae? Jangan mengomeli ku ataupun mengejek ku," ucap Dahyun memperingati ketika gadis itu melihat Song Kang mulai mengulas senyum.
Tak menjawab, Song Kang justru mendekatkan wajahnya dan tanpa diduga mengecup bibirnya lembut. Dahyun tentu saja kaget.
"A-ada apa dengan mu?! "
"Bagaimana ini..."
"M-mwo?" balas Dahyun gugup.
Song Kang tersenyum tipis tanpa melepaskan pandangannya dari Dahyun yang juga menatapnya.
"Sepertinya aku menyukai mu," ucap Song Kang.
"Apa?! "
Dahyun kaget bukan main, saking tak percayanya Dahyun sampai menepuk-nepuk pipi Song Kang untuk menyadarkan lelaki ini.
"Yaa sudah ku bilang kan jangan mempermainkan aku," ucap Dahyun.
Song Kang menahan tangan Dahyun, membuat Dahyun mau tak mau kembali menatap Song Kang.
"Aku tidak mempermainkan mu."
"Kau ini mabuk Song Kang-ssi," ucap Dahyun.
"Ya, aku memang mabuk. Tapi kau percaya bahwa ketika orang tengah mabuk mereka akan berbicara jujur bukan," ucap Song Kang.
Dahyun terdiam, tak lagi bisa berkata-kata. Dahyun benar-benar tak bisa menebak apa yang Song Kang pikirkan, ia tak mengerti jalan pikiran lelaki ini.
Hening diantara mereka, tak ada yang berbicara. Diam-diam Dahyun melirik Song Kang yang ternyata tak melepaskan pandangannya dari Dahyun sama sekali. Song Kang yang sadar jika Dahyun mencuri pandang pun mulai membuka suaranya.
"Mau berkencan dengan ku? Lagi pula kau sudah di buang oleh kekasih mu kan," ucap Song Kang tanpa beban.
"Meskipun begitu, kau tak bisa mengatakan bahwa aku di buang. Itu terlalu kejam," ucap Dahyun tak terima.
Song Kang menaikan satu alisnya. "Sama saja, kau sudah dicampakkan olehnya. Bukankah itu artinya kau tak memiliki hubungan lagi dengan kekasih mu itu. "
"Dia memang meninggalkan aku, tapi kami tidak putus. Kami hanya... "
Dahyun terdiam, bingung bagaimana melanjutkan perkataannya. Mau di lihat dari sisi mana pun Dahyun benar-benar sudah di tinggalkan oleh Jin-Goo. Mereka berpisah, namun tanpa ada kata perpisahan. Mereka juga tidak memutuskan hubungan. Bukan kah itu artinya mereka masih sepasang kekasih? Atau.. Hanya dirinya yang menganggapnya begitu.
"Kami hanya... Butuh waktu? " lanjut Dahyun ragu.
Dahyun tertunduk ketika ia tertampar pada kenyataannya. Kenyataan bahwa sejak awal hanya dirinya yang tak bisa menerima jika ia sudah di tinggalkan, dicampakkan, di buang oleh kekasihnya. Jin-Goo pergi begitu saja tanpa kabar. Sejak lelaki itu menghilang, hanya Dahyun yang berusaha mencarinya, bahkan Dahyun berusaha keras sampai akhirnya ia mengetahui keberadaan Jin-Goo sekarang, disini, di Jejudo.
Perjodohan itu sudah cukup membuat Dahyun frustasi. Dahyun ingat saat dimana ia mencoba menemui Jin-Goo dan mencoba memberitahu lelaki itu mengenai perjodohannya, namun Jin-Goo justru tak ada. Padahal Dahyun benar-benar membutuhkannya saat itu. Dahyun bahkan sudah mempersiapkan diri untuk kabur dengan Jin-Goo setelah memberitahunya. Namun lelaki itu tak ada disana.
Sekarang rasanya Dahyun benar-benar terlihat seperti gadis menyedihkan yang di tinggalkan. Lebih buruk lagi Song Kang mengetahuinya.
Disisi lain, Song Kang sedari tadi memperhatikan Dahyun dalam diam. Ia memang menunggu kelanjutan kalimat yang akan terucap dari Dahyun, namun tak menyangka yang keluar adalah perkataan penuh keraguan.
Melihat bagaimana Dahyun yang tertunduk dengan pandangan sedih sekarang membuat Song Kang menyadari bahwa Dahyun juga memiliki masalahnya sendiri. Di balik senyuman itu, ada banyak luka yang dia sembunyikan. Tak cukup dengan traumanya akan kematian ibunya, ia juga mengalami masa kelam dalam kisah percintaan. Selama ini ternyata Song Kang sudah tertipu, ternyata Dahyun dapat dengan baik menyembunyikan masalahnya.
Song Kang merasa sesuatu mencengkram hatinya sekarang ketika ia melihat air mata Dahyun jatuh. Gadis itu menangis. Tanpa bisa di tahan, tangan Song Kang terulur untuk menghapus air mata itu, membuat Dahyun mendongak dan menatapnya.
"Kau bisa lupakan dia, lalu bahagia bersama ku."
Song Kang menatap kedalam manik Dahyun yang bergetar. Sebuah Senyuman lirih muncul di parah tampannya.
"Mungkin jika kita bersama, kita bisa saling menyembuhkan luka," lanjutnya.
"Song Kang-ssi.. "
Song Kang menggenggam tangan Dahyun, dan memberikan tatapan lembut yang menenangkan.
"Mau mencobanya bersama ku Dahyun...Menjalin hubungan," ucap Song Kang.
Dahyun tak langsung menjawab, mereka hanya bertukar pandangan. Sampai akhirnya Dahyun mengangguk kecil tanda bahwa ia menerima ajakan itu.
Song Kang tersenyum kemudian menarik Dahyun masuk kedalam pelukannya. Dahyun balas memeluk Song Kang sembari menyembunyikan wajahnya. Beberapa saat kemudian Song Kang memberi sedikit jarak hanya untuk sekedar menatap Dahyun.
"Sekarang kita bukan orang asing lagi," ucap Song Kang yang di tutup dengan mengecup kembali bibir Dahyun.
Kembali bertatapan, Dahyun tertawa kecil. Jika di pikirkan, ini adalah hal terkonyol yang terjadi pada mereka. Namun anehnya Dahyun menyukainya, merasa sedikit bahagia karena Song Kang berada di sisinya dimana Jin-Goo bahkan tak bisa melakukannya.
Perlahan tapi pasti, Dahyun mulai menyambut Song Kang yang kembali mendekatkan wajahnya. Tentu saja Dahyun tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, namun Dahyun tak akan menolaknya. Jadi, Dahyun ikut menutup matanya menunggu Song Kang menciumnya, dan saat ia kembali merasakan bibir Song Kang pada bibirnya, Dahyun membalasnya. Meski ia tak tahu bagaimana caranya, yang Dahyun lakukan hanyalah mengikuti Song Kang.
Sama seperti malam sebelumnya, ciuman mereka yang awalnya lembut kini berubah menjadi intens dengan Song Kang yang kembali mengambil alih. Song Kang melumat bibir Dahyun, semakin gencar saat dirasa Dahyun membalasnya. Tangannya kini berada di tengkuk Dahyun untuk memperdalam ciuman mereka.
Untuk pertama kalinya, Dahyun merasakan gejolak aneh seperti ini. Ciuman yang mereka lakukan pun baru kali ini Dahyun rasakan. Rasanya begitu memabukkan hingga membuatnya tak ingin berhenti.
Song Kang awalnya hanyalah orang asing yang tak sengaja ia temui dan berakhir dengan mereka hidup bersama. Setelah banyak hal yang mereka lalui, kini Song Kang menjadi seseorang yang mulai memasuki hatinya. Atensi Song Kang memang terlalu sulit untuk di singkirkan, bahkan sejak awal melihatnya.
Kini Dahyun akan mengikuti Song Kang kemana pun dan akan berhenti mencari Jin-Goo. Dahyun akan menerima fakta bahwa ia adalah gadis yang di tinggalkan dan tak diinginkan oleh kekasihnya. Dahyun akan mengikhlaskannya dan membangun kembali semuanya bersama Song Kang.
Mungkin mereka bisa terus hidup bersama dan saling menyembuhkan luka.
Benar kan?
.
.
.
-TBC-
Keknya mereka not a Stranger anymore yeorobun wkwk 🙈
Makasih udah mampir, boleh di ramein nih hehe
Klik
⇩
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top