Hello Stranger : 12

Dahyun mulai menutup matanya saat Song Kang semakin mendekatkan wajahnya. Hening untuk beberapa saat, tak ada apapun yang terjadi, Dahyun tak merasakan sentuhan apapun pada bibirnya. Merasa ada yang aneh, Dahyun pun perlahan membuka matanya.

Dan yang pertama kali Dahyun lihat adalah wajah Song Kang dengan sorot mata yang sulit untuk ia artikan. Song Kang tak menjauhkan wajahnya, namun tak juga berniat untuk mendekat. Song Kang hanya menatapnya dalam diam, dan itu membuat Dahyun merasa hatinya berdenyut. Tidak lagi, ini tak seperti apa yang ia pikirkan kan.

"Song Kang-ssi... "

Song Kang menunduk setelah mendengar suara Dahyun.

"Maaf," ucapnya. Song Kang menarik dirinya, memberikan jarak diantara mereka.

Suara Dahyun tadi seolah menjadi tamparan keras yang langsung menyadarkan dirinya. Bagaimana bisa Song Kang hampir mencium kekasih orang lain? Song Kang merasa menjadi lelaki brengsek karena sempat terbesit untuk mencium Dahyun. Tindakannya tadi sudah di luar kendalinya, tak peduli dengan suasana yang mendukung atau perasaan aneh yang ia rasakan. Song Kang pasti sudah kehilangan akal sehatnya sekarang.

"Maaf, Lupakan saja apa yang terjadi tadi. Kau bisa tidur disana, aku akan tidur di sofa," ucap Song Kang.

Song Kang bangkit berdiri, namun belum sempat melangkah, lengannya di tarik oleh Dahyun, membuat lelaki itu kehilangan keseimbangan dan jatuh tepat di atas gadis itu.

"Apa yang kau-"

Belum sempat melanjutkan, Dahyun menarik tengkuk Song Kang dan menempelkan bibirnya untuk membungkamnya. Hanya kecupan kecil, namun berdampak cukup besar karena mampu membuat hati mereka berdebar hebat.

"Apa yang kau lakukan? " tanya Song Kang setelah Dahyun menarik dirinya.

"Tidak tahu," jawab Dahyun yang membuat Song Kang menatapnya tak percaya.

Song Kang beranjak dan mengubah posisinya menjadi duduk di ikuti oleh Dahyun yang duduk di sampingnya. Song Kang memijat pelipisnya pelan, masih tak bisa memahami apa yang baru saja terjadi, kemudian Song Kang kembali menatap Dahyun.

"Kau gila?" tanya Song Kang.

"Itu karena kau tidak jadi mencium ku! kenapa? Apa aku ini benar-benar tak menarik sama sekali untuk kalian?! " ucap Dahyun cepat dengan wajah memerah, bukan karena malu tapi karena kesal.

"Mwo? "

Song Kang menatap Dahyun dengan pandangan bingung. Apa yang gadis ini bicarakan?

Dahyun kini sepenuhnya menghadap Song Kang, tangannya terkepal kuat, matanya pun tertuju pada lelaki itu.

"Aku tidak pernah mempersalahkan ini sebelumnya, tapi.. apa aku ini tak menarik sama sekali di mata kalian?! Jika memang tidak tertarik kenapa harus memulainya, kau mendekatkan wajah dan membuat ku berdebar-debar, Lalu setelahnya kau hanya diam kemudian meminta maaf dan menyuruhku melupakannya. Jika kau melakukan itu dan pergi begitu saja seperti tadi, aku merasa telah dicampakkan oleh mu Song Kang-ssi!" ungkap Dahyun.

Dahyun mengeluarkan kekesalannya. Persetanan dengan harga dirinya, Dahyun sudah terlanjur kesal Song Kang membuatnya tampak seperti gadis menyedihkan.

Sebenarnya Dahyun tak ingin membahas hal ini, namun karena terlalu kesal ia jadi mengungkapkan apa yang ia rasakan. Jujur saja Dahyun merasa kecewa ketika Song Kang pergi begitu saja setelah mengacaukan hatinya. Tak perduli apapun alasan Song Kang, Dahyun tetap merasa dirinya dicampakkan oleh lelaki itu. Dahyun benci di anggap mudah dan di permainan oleh para lelaki, meski dirinya mungkin memang terlihat begitu. Dahyun akui ia gadis naif yang tak berpengalaman dalam suatu hubungan, namun bukan berarti mereka bisa memperlakukannya seperti ini.

Sebenarnya Dahyun tak akan sekesal ini jika ini adalah yang pertama untuknya, namun sayangnya Dahyun sudah mengalaminya untuk beberapa kali. Dan lebih menyedihkan lagi Jin-Goo tersangka utamanya.

Ya, meski mereka berpacaran. Jin-Goo tak pernah menyentuhnya, bahkan mereka tak pernah berciuman. Sebagai seorang kekasih, Dahyun cukup sakit dengan fakta itu, di tambah lagi dengan Jin-Goo yang pergi meninggalkannya begitu saja. Dahyun tak ingin mengakuinya, namun yang sebenarnya terjadi adalah Dahyun sudah dicampakkan oleh Jin-Goo.

Tujuan awal dirinya datang ke Jeju memang untuk melarikan diri dari perjodohan ayahnya, namun hal lain adalah ia ingin menemui Jin-Goo dan mencari alasan mengapa lelaki itu meninggalkannya. Lebih tepatnya Dahyun tak terima di tinggalkan begitu saja tanpa kejelasan, ia ingin Jin-Goo kembali padanya. Lagi pula Dahyun tak mau di jodohkan.

"Tolong jangan mempermainkan aku," ucap Dahyun.

Manik keduanya kini bertemu, namun tak ada yang berbicara. Keduanya hanya diam tanpa melepaskan pandangan, sampai akhirnya Song Kang memutuskan pandangannya kemudian menghela napasnya.

"Apa kau tahu maksud dari perkataan mu itu," ucap Song Kang.

"Tentu saja. Aku tak ingin kau mempermainkan ku," ucap Dahyun penuh penegasan.

"Memangnya siapa yang mempermainkan mu! " dengus Song Kang.

"Lalu kenapa kau tidak jadi mencium ku?! "

"Wah kau ini benar-benar gadis bodoh, memangnya itu point pentingnya sekarang?" ucap Song Kang tak habis pikir.

Padahal Song Kang sekuat tenaga menahan dirinya untuk tak melewati batas. Terlebih lagi gadis yang berada di hadapannya ini adalah kekasih orang lain. Song Kang tak sebrengsek itu untuk mencium kepunyaan orang lain. Karena pada dasarnya Song Kang pun tak suka miliknya di sentuh siapa pun. Namun meski Song Kang menghindarinya Dahyun justru terus mengundangnya.

"Eo, itu point pentingnya!" balas Dahyun tanpa ragu.

Dahyun mengalihkan pandangannya, kemudian melanjutkan dengan lirih. "Aku tahu aku gadis yang tak menarik, tapi jika kau bersikap seperti itu.. itu menyakiti ku."

Song Kang kembali terdiam. Song Kang dapat merasakan kesedihan di balik perkataan Dahyun, hingga membuat Song Kang berpikir apa tindakannya tadi benar-benar menyakiti Dahyun. Namun menurut Song Kang dia melakukan itu justru untuk Dahyun. Ia tak mau memaksakan Dahyun untuk menerima niat buruknya yang ingin mencium gadis itu. Namun melihat respon yang berbeda dari Dahyun, terlebih dari perkataan gadis itu tadi membuat Song Kang menyadari satu hal.

"Hoksi.. Kau pernah dicampakkan kekasih mu, jangan katakan jika kalian tak pernah berciuman sebelumnya karena dia tak tertarik, " ucap Song Kang yang tepat sasaran.

Melihat Dahyun kaget seperti itu membuat Song Kang yakin jika perkataannya benar. Mengetahui hal itu entah mengapa tak membuat Song Kang prihatin atas kemalangan gadis itu. Justru Song Kang merasa senang, entahlah. Itu artinya dirinya menjadi yang pertama untuk Dahyun kan.

Diam-diam Song Kang memperhatikan Dahyun yang kini menundukkan kepalanya, tampaknya malu karena Song Kang berhasil menebak hal yang memalukan dan menjatuhkan harga diri gadis itu. Melihat Dahyun seperti itu membuat seulas senyum muncul tanpa bisa Song Kang tahan.

"Memangnya kau sebegitunya ingin dicium Dahyun-ssi? " tanya Song Kang.

"Nde?"

Dahyun menoleh saat itu juga. Astaga padahal bukan itu yang ia maksud.

"Tidak, bukan begitu-"

Tak mendengarkan, Song Kang mendekati Dahyun tanpa diminta. Matanya terfokus pada satu titik, yaitu bibir Dahyun. Dan tanpa menunggu lagi Song Kang membungkam Dahyun dengan bibirnya.

Dahyun mengerjapkan matanya begitu merasakan sentuhan bibir Song Kang pada bibirnya. Dahyun terdiam karena tak tahu harus merespon seperti apa di situasi ini. Sementara itu Song Kang yang mendapati diamnya Dahyun mulai mengambil langkah dengan melumat bibir gadis itu.

"Euhmm! "

Sebuah protesan kecil keluar, namun Song Kang tak mengindahkannya dan justru mulai terbuai dengan bibir Dahyun yang tak ia sangka akan semanis ini.

Dahyun pun mendorong Song Kang pelan saat lelaki itu semakin gencar bermain dengan bibirnya. Sensasinya aneh, Dahyun merasa sangat malu sekarang.

Song Kang menatap Dahyun yang tengah mengatur napasnya. Lelaki itu baru pertama kali melihat Dahyun tersipu dengan wajah memerah yang kontras dengan kulit putihnya. Sedikit tertegun karena baru menyadari jika Dahyun memiliki sisi manis.

"Wae? " tanya Song Kang.

"B-bukannya aku menginginkan ini.."

"Apa kali ini kau yang akan mencampakkan ku, " ucap Song Kang.

"Apa? Tidak. Bukan begitu," ucap Dahyun.

Dahyun mengigit bibirnya gugup. Bukan ini yang ia inginkan terjadi. Bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya jika dirinya akan berciuman dengan Song Kang yang notabene bukanlah kekasihnya.

"Kalau begitu kau bisa menolak ku dengan tegas jika kau tak mau aku melanjutkannya," ucap Song Kang yang menatap tepat ke dalam mata Dahyun.

Pandangan matanya begitu lembut, gadis mana yang bisa menolaknya. Tatapan itu seolah mengatakan jika Dahyun tak bisa menolaknya. Dan itu benar.

"Aku tidak menolaknya juga.. "

Mendengar suara kecil yang terdengar malu-malu itu membuat Song Kang tersenyum.

"Kalau begitu aku akan melanjutkannya," ucapnya.

Perlahan tapi pasti, kedua bibir itu pun kembali bertemu dengan Song Kang yang memegang kendali. Ciuman lembut yang di mulai dengan malu-malu perlahan berubah menjadi intens.

.
.
.

Dahyun menutup setengah wajahnya dengan selimut. Hari sudah semakin larut, pencahayaan di kamar ini hanya berasal dari lampu tidur yang berada disisi ranjang. Sejak beberapa jam yang lalu Dahyun masih melakukan hal yang sama, yaitu mengerjapkan matanya dengan wajah yang memerah. Sementara Song Kang sudah tidur di sofa.

Ya, Song Kang akhirnya mengalah dan membiarkan Dahyun mengambil alih tempat tidurnya setelah melalui beberapa menit berciuman dengan cukup intens disana.

"Apa yang aku pikirkan! Aku pasti sudah gila karena membiarkannya mencium ku," gumam Dahyun.

Gadis itu tak bisa tidur lagi karena kejadian tadi. Dadanya berdebar kencang, wajahnya pun masih memanas karena ia teringat bagaimana bibir milik Song Kang sangat pas untuknya. Itu ciuman yang cukup intens namun entah mengapa terasa begitu lembut dan manis. Tak ada paksaan, Song Kang sudah memperingati dirinya, namun Dahyun justru menyambutnya dan tak menolak sama sekali. Dahyun akui, dia terbuai oleh ciuman manis Song Kang yang berhasil memabukkan dirinya.

"Mwo?! Anniyo! Apa yang kau pikirkan Dahyun! jangan gila! " ucap Dahyun sembari kini mencoba mengusap bibirnya untuk menghilangkan jejak bibir Song Kang.

Sementara itu Song Kang ternyata juga belum tidur, lelaki ini tampaknya memikirkan sesuatu sembari menyentuh bibirnya lalu seulas senyum tipis muncul.

..........................

"Selamat pagi," sapa Song Kang.

Dahyun kaget saat Song Kang menyapanya, lelaki itu berjalan dengan santai menuju meja rias untuk merapikan rambutnya yang basah. Sepertinya Song Kang baru saja selesai mandi.

Heol, Lelaki itu bahkan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Sementara dirinya bahkan baru bangun karena hampir semalaman terjaga.

"Ya, selamat pagi Song Kang-ssi, " balas Dahyun setelah menenangkan dirinya.

Dahyun melirik Song Kang yang masih berkutat dengan rambutnya, gadis itu mendengus saat Song Kang sepertinya tak gugup sama sekali saat berada didekatnya. Padahal dirinya dari tadi mati-matian untuk menahan debaran yang tiba-tiba muncul setiap kali ia melihat Song Kang. Apa lagi ingatan akan ciuman semalam terus muncul.

"Mwoya? Jangan di pikirkan Dahyun!" gumam Dahyun ketika tanpa sadar gadis itu kembali mengingatnya.

Ya, yang terjadi semalam bukanlah apa-apa. Mereka hanya berciuman, ah Tapi lumatan lembut itu terasa begitu nyata baginya. Kembali tersadar, Dahyun segera menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran anehnya lagi. Yang tentu saja hal itu tak luput dari pandangan Song Kang.

"Bibir mu kenapa? " tanya Song Kang sembari mendudukkan dirinya di pinggir tempat tidur.

"N-nde? " Dahyun mengerjapkan matanya dengan pertanyaan itu. Kenapa Song Kang malah membahasnya.

Song Kang menunjuk Dahyun yang sepertinya tak sadar sudah menyentuh bibirnya sendiri.

"Ah.. B-bibir ku kering. Aku akan memakai lip balm," ucap Dahyun saat sadar akan tindakannya.

Gadis itu dengan canggung menurunkan tangannya dan mulai beringsut menuju meja rias dimana ia menaruh tasnya untuk mendapatkan lip balm miliknya. Sementara Song Kang mengangguk kecil, sebuah senyum muncul di wajah tampannya. Lelaki itu melirik Dahyun sebelum mulai berucap.

"Apa kau memikirkan ciuman pertama kita? "

BOOM!

Dahyun membelalakkan matanya dengan debaran gila yang ia rasakan sekarang. Tidak, ini tidak benar. Dahyun merasa apa yang ia rasakan ini tidaklah benar. Kenapa Song Kang membuatnya menjadi gadis yang tampak sangat mudah jatuh pada lelaki itu. Tidak, Dahyun yakin sekarang Song Kang hanya menggoda dirinya, lagi pula lelaki seperti Song Kang tidak mungkin belum pernah menjalin hubungan bukan. Song Kang tampaknya sangat ahli dalam hal itu, terlebih wajah tampannya mendukung, tentu saja gadis-gadis akan jatuh padanya.

Benar, ciuman itu bukanlah apa-apa, Song Kang pun sepertinya tak memperdulikannya. Mereka semalam hanya terbawa suasana saja, ya pasti begitu. Lagi pula Dahyun tak mau terlihat bodoh di hadapan Song Kang hanya karena perasaan aneh yang ia rasakan sendiri. Cukup semalam ia mempermalukan dirinya.

"Anniyo! Lagi pula itu bukan hal besar untuk ku," ucap Dahyun menyangkal.

Song Kang tampak kaget dengan respon Dahyun yang di luar dugaannya. "Benarkah? "

"Ya, lagi pula Kau bukan orang pertama yang melakukannya," ucap Dahyun.

Mendengar itu langsung dari Dahyun membuat Song Kang mendengus. Apa tebakannya semalam tidak benar sepenuhnya. Meski Jin-Goo yang notabene kekasih Dahyun tak mencium gadis itu, namun bukan berarti ia menjadi orang pertama untuk Dahyun. Bisa jadi gadis itu bertemu dengan lelaki lain, ah kenapa Song Kang tak memikirkan itu sebelumnya.

"Bukan hal yang besar ya.. " gumam Song Kang.

Ahh sekarang Song Kang merasa kesal setelah Dahyun mengatakan ciuman yang mereka lakukan bukanlah hal besar. Tentu saja harga dirinya sebagai lelaki tergores. Bagaimana bisa Dahyun melakukan hal ini padanya. Padahal semalaman Song Kang terus memikirkannya. Debaran yang sama dengan semalam pun masih terasa sampai sekarang. Bahkan Song Kang mengingat setiap sentuhan yang mereka lakukan.

"Apa wajar bagi mu untuk berciuman dengan lelaki lain? Jadi karena itu semalam kau tak menolak ku sama sekali?" tanya Song Kang.

Dahyun mengernyit saat Song Kang bertanya dengan nada kesal. "Apa sekarang kau marah pada ku? " tanya Dahyun.

"Tidak, aku hanya tak habis pikir dengan mu. Ternyata kau gadis yang seperti ini," ucap Song Kang.

Astaga nada bicara dan perkataan Song Kang membuat Dahyun merasa tersinggung.

"Lalu bagaimana dengan mu, kenapa kau berniat mencium ku semalam?! Semuanya tak akan terjadi jika kau tak berniat mencium ku," balas Dahyun.

Song Kang menatap Dahyun dengan pertanyaan tiba-tiba itu. Namun lelaki itu bersedekap dada dan memandang Dahyun dengan tatapan dalam.

"Aku sudah memperingati mu semalam, lagi pula bukan kah kau yang mencium ku lebih dulu," ucap Song Kang.

"Itu karena mu! Harusnya kau tak pernah berniat mencium ku, maka aku tidak akan merasa dicampakkan oleh mu! Ahh sudah kuduga kau memang mempermainkan ku kan," tunding Dahyun.

"Kau yang awalnya memancing ku nona, aku sudah memperingati mu. Jika kau tidak memancing ku, aku juga tak akan berniat untuk mencium mu. Sudah bagus aku bisa menahan diri, tapi kau justru berteriak kesal karena aku tak jadi aku mencium mu. Jadi sebenarnya apa yang kau inginkan?" ucap Song Kang.

Dahyun melongo tak percaya saat Song Kang membuatnya bungkam tanpa bisa melakukan perlawanan lagi. Dahyun sudah kalah telak sekarang.

"Aishh mollayo! Bisa kita lupakan saja ini? " ucap Dahyun.

Song Kang menatap Dahyun dengan pandangan tak percaya. Tampak kecewa dengan gadis dihadapannya ini yang bertindak semaunya tanpa memikirkan perasaannya.

"Wah kau ini benar-benar. Setelah kau mengatakan bahwa ciuman itu bukan hal besar sekarang kau menyuruh ku untuk melupakannya. Bukan kah kau sekarang yang mempermainkan aku? " ucap Song Kang.

"Apa? Aku tidak mempermainkan mu Song Kang-ssi."

"Kau bersikap menyedihkan semalam seolah kau selalu di tolak oleh lelaki. Lalu kau bertindak seolah kau menginginkan ciuman itu. Tapi setelahnya kau mengatakan ciuman itu bukan hal besar karena itu bukan yang pertama kalinya untuk mu. Kau tahu, kau menginjak harga diri ku sebagai lelaki Dahyun-ssi," ucap Song Kang. Tak dapat di pungkiri jika lelaki ini tengah meluapkan emosinya.

"Kenapa kau menjadi sangat marah, lagi pula ciuman itu juga tak berarti untuk mu kan. Aku juga bukan orang pertama, jadi kita akan baik-baik dengan itu," ucap Dahyun.

Song Kang terdiam. Ah memang tak seharusnya dia meladeni Dahyun. Bahkan sejak awal, seharusnya sejak awal ia tak membuka dirinya pada gadis itu yang kini justru mempermainkannya.

"Jika tak berarti! Aku tidak akan semarah ini pada mu, " ucap Song Kang yang membuat Dahyun terdiam.

"Geurae, lakukan sesuka mu. Kau bisa lupakan apa yang terjadi semalam."

Setelah mengatakan itu Song Kang berdiri tegak, mulai berjalan mengambil Waistbag nya kemudian pergi meninggalkan kamar. Song Kang membanting pintu kamar kuat hingga membuat Dahyun kaget. Tampaknya Song Kang benar-benar marah sekarang.

"Kenapa dia semarah itu sih, aku kan bisa salah paham," lirih Dahyun.

.
.
.

-TBC-





Huweeeeee ke gantungnya lama ya
Hehe maapin ya, semoga sukaaa♡

Klik

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top