5 days?

"Eyiyin!!! "

Suara seorang pemuda menganggu aktivitas gadis berambut kuning yang tengah berlatih dengan pedangnya. Dengan cepat ia menyarungkan pedang miliknya dan menatap sosok berbaju hitam legam yang tengah melambai dengan posisi terbalik. Kepalanya yang berambut merah menyala berada dibawah dan kakinya memijak tembok dengan tangan memegangi erat bagian tembok yang menyembul.

"Erin? Sudah lama sekali sejak kau datang kemari. Ada apa? "

Gadis pirang itu berjalan mendekat, berdiri didepan pemuda yang masih asik bergelantungan dengan posisi terbalik.

"Ehehe~ Aku hanya kangen dengan Eyiyin dan sedikit bosan dengan rutinitasku sebagai pengawalnya Raja~ "

Pemuda itu melompat dan mendarat ditanah dengan satu tangan berada di tanah, senyumnya mengembang ketika manik delimanya bertemu manik kuning bersinar Erin.

"Eyiyin! Sebenarnya selain aku kangen ada hal lain yang ingin kubicarakan padamu. Jadi–"
"ERIN-SAN!!! "

Keduanya menoleh ke asal suara teriakan, disana berdiri seorang pemuda dengan rambut hitam legam memakai berjubah merah terang. Banyak aksesoris yang ia kenakan, seperti seorang saudagar kaya raya.

"ERIN-SAN! KEMBALIKAN KAIN PENUTUP– ukh?! "

Pemuda berambut kelam itu tersentak ketika sebuah kunai melewati pipinya, menciptakan luka kecil yang mulai mengalirkan darah. Dengan cepat ekspresi marah dan kesalnya berganti menjadi ketakutan dan penuh rasa keterkejutan.

"...HU-HUWA!!! EYIYIN!!! JANGAN SAKITI CODAAA! DIA TEMANKU!!! "
"Berisik... Dia berbuat gaduh dikediamanku... Kelinci gaduh ini harus kumusnahkan... "

Erin, memeluk erat tubuh Erin(?) yang bergerak semakin mendekat menuju pemuda yang pada akhirnya diketahui namanya sebagai Coda. Tangan lentik gadis itu mengambil pedang yang tersarung dibagian pinggangnya, menatap dingin Coda yang bergetar ketakutan dengan kedua telinga hewannya yang turun.

"EYIYIN!!! TUNGGU-TUNGGU!!! SEBENARNYA CODA INILAH YANG INGIN MEMAKAI JASAMU UNTUK MENJAGANYA DI KERAJAAN LAMA INI!!! "

Erin berhenti bergerak, menatap kebawah menuju Erin yang menggesot dibawah dengan posisi memeluk tubuhnya.

"Jadi kelinci gaduh ini yang ingin memakai jasaku, Erin? "
"A-aku bukan kelinci gaduh! "

Erin segera memberi tatapan dingin, yang seketika membuat Coda tersentak dan menunduk ketakutan. Pemuda itu memainkan tangannya dengan telinga hewannya yang bergetar pelan.

"Ya ya ya! Karena aku sibuk dengan Si Raja, jadi aku menawarkan jasamu untuk menjaga dirinya, Eyiyin! Jadi mulai detik ini kau akan menjaga Coda, Eyiyin!!! "

Erin mengerutkan dahi, menatap sekali lagi kearah Coda yang sedikit meliriknya dengan tatapan ketakutan.

"...aku tidak membuka jasa penitipan hewan. "

Coda terpelatuk, segera ia berdiri dan menatap marah dengan telinga hewannya yang berdiri tegak.

"Maaf saja, saya bukan hewan! Saya ini manusia! Jangan sekali-kali anda mengatakan bahwa saya ini seperti seekor hewan yang perlu dijaga! "

Erin melebarkan matanya, sumbu emosinya mulai tersulut sekali lagi. Dengan sentakan cepat, ia mengacungkan pedang tajam nan berkilatnya kearah leher Coda.

"Sudah kubilang... Jangan membuat kegaduhan dikediamanku... Apa ucapanku kurang jelas ditelingamu, kelinci gaduh? "
"EYIYINNN!!! HUWAAA AKU MOHON!!! JANGAN MENYAKITI CODAAA!!! "

Erin dengan tatapan marah, menatap kebawah sekali lagi untuk melihat Erin yang merengek sambil menarik-narik celana hitam yang dipakainya.

"Aku mohon jangan sakiti dia, dia temanku, Eyiyin! Dia sama berharganya denganmu! Jadi aku minta kepadamu, tolong jaga Coda untukku!!! "

Erin terus merengek dengan tetap menarik-narik celana yang dipakai Erin yang tetap menggenggam erat pedang teracung ke leher Coda. Pemuda bertelinga hewan itu berdiri ketakutan setelah meluapkan emosinya tanpa sadar beberapa saat yang lalu.

"Hanya lima hari! Aku janji setelahnya kau tidak perlu berhubungan banyak dengan Coda lagi... "

Erin menghela napas, dengan lugas ia mengembalikan pedang menuju sarung yang berada dipinggangnya. Menatap sekali lagi kearah Coda yang mencoba menatap berani, walau ketakutan dan kegelisahannya masih terlihat dari cara badannya bergetar dan telinganya yang turun kembali.

"Baiklah, hanya lima hari. "

Erin menunjuk Coda dengan telunjuknya.

"Hanya lima hari aku menjaga kelinci gaduh ini untukmu, Erin. "

Erin segera tersenyum cerah, buru-buru berdiri dan menepuk baju hitamnya yang sedikit terkena kotoran.

"Terima kasih, Eyiyin!!! "

Erin lalu menubruk Coda yang terpaku dengan kenyataan bahwa ia akan dijaga oleh seseorang yang sangat ganas, terlebih dia seorang gadis?

"Codaa!! Tenang saja, Eyiyin itu baik!! Jadi kau harus tenang dan anteng jika ingin mendapat kebaikan dari Eyiyin, okee??? "

Erin kemudian memasangkan kain penutup milik Coda yang sebelumnya ia ambil paksa. Dengan gemas ia mengacak kepala Coda yang kini tertutupi dengan kain penutup, menyembunyikan telinga hewannya dari pandangan orang.

"E-Erin-san! "

Coda memekik terganggu, berusaha mengenyahkan tangan jahil Erin yang mengacak rambut rapinya yang tertutupi kain penutup.

"Nah jadi, selama lima hari Coda juga akan tinggal bersamamu, Eyiyin!!! "

Sunyi dan senyap segera memenuhi halaman kediaman Erin, Coda menghentikan pekikan terganggunya dan Erin melebarkan mata kuningnya.

"Ha-hah?! "

______________________________________

....ngik ngok?
/senyum polosh

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top