Prologue

Aku merindukannya.

Tidak.

Aku merasa merindukannya.

Pada orang yang baru saja ku temui, di tengah situasi kacau ini.

Rambut legam dengan aroma mesiu serta haema yang samar tertutup parfum.

Sorot mata gelap dan tajam menusuk hingga terasa berdenyut.

Lalu senyum kecilnya, menawan namun menyakitkan.

Dan aku sadar,

Ia kembali. Menemaniku.

Aku koreksi.

Ia membantuku. Menyelesaikan masalah yang ada. Meski menyakitkan karena kenangan buruk turut hadir kembali.

Tapi tidak akan kulewatkan lagi. Kesempatan kedua ini.

Dan aku,

Tidak. Akan. Pernah.

Melepaskannya.

•°•

Author note :
Heima = Darah.
Mesiu = bahan kimia yang mudah meledak, biasanya digunakan untuk peluru.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top