Senpai: So?
Noted: Dari part ini sampai end belum aku revisi, jadi maaf kalau banyak ditemukan eror PUEBI. Proses revisi ini dari atas sampai akhir butuh waktu panjang, terutama kemarin lapak ini mau aku PDF. Jadi, selamat membaca versi Wattpadnya, hehehe.
...
Jisoo senyum sungkan sama mama papanya Sehun juga adik-adiknya. Dia telat setengah jam gara-gara jalanan ke kampus macet, padahal dia berangkat dari rumah setengah tujuh sampai kampus jam delapan lebih sepuluh menit. Mantap gak tuh?
"Kak Sehun udah di dalam Kak," bisik Lami, anak terbungsu. Sosok ayu dengan senyum manis dihiasi dimple kecil di pipinya.
(( ayu; cantik ))
Lalu sebelah Lami ada Lia anak kedua juga tak kalah ayu dari sang adik. Kedua adik Sehun semua cantik-cantik sama seperti mamanya, sedangkan Sehun lebih terlihat seperti papanya. Jisoo sudah berkenalan dan bertemu sejak tiga hari lalu. Lalu sekarang Jisoo ikut menemani keluarga Sehun menghadiri wisuda.
Sebenarnya Jisoo menolak masuk ke gedung. Dia mau datang tetapi diluar saja biar menunggu bersama teman lainnya tetapi Sehun menolak, toh dia sudah membelikan satu tiket undangan untuk Jisoo. Sekalian biar di dalam keluarga Sehun gak linglung. Kalau ada Jisoo mereka aman-aman saja gak perlu bingung cari pintu masuk-keluar.
Proses wisuda berlangsung sangat lama. Dari pagi sampai siang sekitar jam 12-an seluruh wisudawan dan wisudawati baru diperbolehkan meninggalkan gedung tentu setelah proses pemindahan toga juga sesi foto.
Jisoo mengantar keluarga Sehun mencari keberadaan Sehun. Mereka bertemu sebentar karena setelahnya Sehun diculik oleh teman-temannya. Terpaksa meninggalkan Jisoo bersama keluarganya.
"Anak muda sekarang," gumam Om Yeonseok lalu menatap Jisoo yang sekarang balas menatapnya kemudian tersenyum tipis. "Kamu gak nyusulin?"
"—biar disini aja Pa," sela sang istri kini ikut menatap Jisoo.
"Kak Sehun lama gak sih, Ma? Aku capek," keluh Lia membuang nafas lelah seharian menunggu. Giliran keluar kakaknya malah diculik teman-temannya.
"Kakakmu pasti lama. Udah biarin saja namanya juga anak muda masa-masa terakhir," ujar Om Yeonseok.
"Balik hotel aja gimana, Om?" usul Jisoo sebenarnya ini permintaan Sehun yang barusan mengirimi dia pesan.
"Nah iya, balik hotel, Pa."
Jisoo menunggu persetujuan Om Yeonseok. "Biar saya aja Tante yang pesanin go-car," kata Jisoo mulai meluncurkan aplikasi gojek.
Keluarga Sehun selama empat hari ini tinggal di hotel. Mereka kemari lewat jalur udara. Sehun melarang papanya membawa kendaraan sendiri. Dia gak mau papanya kelelahan. Mengingat jalur darat sangatlah panjang dan butuh seharian penuh dijalan. Belum lagi kemacetan terkadang bikin stress pengendara.
"Mobilnya udah sampai Om, Tante."
Jisoo menunjuk sekaligus mengantar keluarga Sehun menuju mobil avanza putih milik go-car. Saat dirinya mau sekalian mengantarkan ke hotel, mama Sehun berkata supaya Jisoo tetap disini saja menyusul Sehun mereka bisa ke hotel tanpa ditemani. Bukan berarti menolak tetapi mereka tidak mau merepotkan Jisoo yang sudah dandan cantik demi wisuda putranya, eh malah terjebak menemani keluarganya.
"Udah gak papa, kamu susulin kakak aja," ujar beliau. "Kamu udah dandan cantik harusnya nemenin si kakak bukan keluarganya," lanjutnya membuat Jisoo tersipu malu.
"Kalau ketemu kakak jangan lupa suruh dia makan siang, dia kalau gak diingatin suka lupa," pesan mama.
Sehun di rumah dipanggil 'kakak' oleh orangtua juga adik-adiknya. Mamanya sendiri yang cerita sama Jisoo seharian saat mereka bertemu pertama kali di hotel tiga hari lalu.
"Pulangnya jangan sore-sore kalian berdua."
"Iya, Tante, lagian nanti siang jam dua Mas ngajakin foto ke studio."
"Oiyaa tante lupa." Kekehnya lalu menoleh belakang setelah sang putri memanggil. Beliau pun segera pamit pada Jisoo. Begitupun Jisoo ikut pamitan sama keluarga lainnya. Lalu setelah keluarga Sehun pulang, barulah Jisoo menghubungi Uzin memintanya supaya menyusul dia di gedung. Karena gak mungkin juga Jisoo jalan kaki ke gedung ukm. Jarak gedung wisuda sama gedung ukm jauh banget. Mereka harus mengelilingi beberapa gedung fakultas juga setapak jalanan panjang menyisiri pepohonan bekas hutan, pokoknya hampir setengah kampus dia kelilingi. Belum lagi Jisoo harus menunggu Sehun balik dari proses arak-arakan anak ukm juga anak fakultasnya.
Iya, arak-arakan bagi kakak tingkat yang wisuda sangat diwajibkan. Mereka akan diarak ramai-ramai dimulai dari gedung wisuda mengelilingi kampus dengan memakai mobil gran max yang dipenuhi spanduk aneh hasil bikinan dari semua teman-temannya. Ada juga beberapa kostum aneh ikut menemani proses arak-arakan dan salah satu spanduk nyeleneh yang dibikin 'ALHAMDULILLAH OTW RABI, GAWE ANAK SING WOKEH POKOK E!'.
(( Alhamdulillah otw menikah bikin anak yang banyak pokoknya! ))
Jisoo ketawa terus mendengarkan cerita Uzin di depan gedung ukm sambil menunggu kembalinya mereka yang sedang mengikuti acara arak-arakan.
Uzin juga melihatkan video singkat Sehun memakai selempang wisuda dengan kalimat super abdsurd yang dibikin oleh Chanyeol.
Lalu tak lama mobil gran max terlihat kembali menuju gedung ukm. Jisoo speechles melihat banyaknya rombongan motor ikut menemani juga beberapa pengguna kostum aneh yang biasanya dipertontonkan oleh anak ukm mapala untuk menyambut mahasiswa baru saat ospek.
Alunan musik dangdut terdengar keras melalui sound system yang dibawa berkelilingi. Suara Chanyeol terdengar bernyanyi bersama Dowoon di dalam mobil. Lalu ada tiga pengguna kostum berjoget bersama lainnya.
"HOK A, HOK E!" Uzin berseru keras ikut membaur bersama tiga penggunan kostum berjoget. Jisoo ketawa tak lupa dia merekam aksi Uzin bersama rekannya.
"Ayo, mbaknya ikut nari!" Tahu-tahu Jungwoo asal menarik Jisoo mengajaknya bergabung.
"ASYIK ASYIK JOSS!" Dowoon menyoraki. Lalu suara Chanyeol terdengar memberi instruksi. "PINGGULNYA GOYANG ATUH NENG, MANTAAAAAP JINONG!!!" soraknya
Yang tadinya nungguin, eh malah sekarang keasyikan ikut kegilaan para ukm mapala.
"Aduh duh, maaf," ucap Jisoo gak sengaja nyenggol orang dibelakangnya. Si boneka beruang cuma mengangguk-angguk sambil acungin jempol gedenya.
"EH ADIK CANTIK GAK BOLEH KELUAR DARI BARISAN!" teriak Chanyeol mengagetkan dia. "Udin dicolong anak fakultas sipil, dia baliknya ntar. Asyikin aja dulu disini—WOI JINONG GOYANGNYA YANG BENER JANGAN BARBAR LU!"
"Berisik lu, Mas!" balas teriak Uzin.
"Dasar kau keong racun—"
"ASYIK BADRUL LANJUTKAAAN!" teriak Uzin mengacungkan dua jempolnya pada Dowoon yang kini asyik nyanyi "keong racun".
Jisoo gelengin kepala. Dia pun keluar dari barisan gila yang berjoget tanpa henti. Berdiri sendiri sambil mengotak-atik ponsel menanyakan keberadaan Sehun sekaligus memintanya supaya cepat balik. Sudah jam satu mereka harus balik ke hotel menyusul keluarganya. Sehabis itu mereka harue pergi ke studio foto yang sudah Sehun booking jauh-jauh hari ini.
Namun tiba-tiba dia kaget saat si pemakai kostum beruang berjongkok di depannya. Terlebih musik dangdut yang semula berdengung berisik kini diam.
"KEEP SILENT GAIS—"
"DIEM LU BADRUL!" Suara Chanyeol dan Dowoon sempat terdengar sedikit menganggu karena suara mereka terpantul oleh mic.
Jisoo melihat sekelilingi yang mendadak hening lalu menatap bingung si kostum beruang di depannya. Dan kebingungannya langsung terjawab saat kepala beruang dibuka.
Ternyata Sehun dibalik kostum beruang itu. Dia masih dengan pakaian lengkap wisudanya.
"Mas ngapain—"
"Bentar kamu jangan ngomong dulu. Mas mau ambil nafas. Panas banget di dalam," ujarnya sambil mengipasi wajahnya. Gimana gak panas dia aja pakai pakaian lengkap wisuda.
Jisoo masih bingung sekaligus malu dilihatin banyak orang disini.
"Mas."
Usai mengambil oksigen. Sehun mulai tersenyum sambil menatap Jisoo tulus. "Mas begini mau ngelamar kamu,"
"HAH?"
"Bajirut pertanyaan rak mutu!" ((sialan pertanyaan gak berguna!)
"Berisik!"
Lagi-lagi suara Chanyeol dan Dowoon. Barusan Dowoon yang memarahi Chanyeol.
"Mas bukan pujangga yang pandai merangkai kata. Mas cuma bisa bertanya mengajak kamu mewujudkan 'kita' sesungguhnya. Sebenarnya Mas udah izin ke orangtua kamu pas kamu masih KKN—"
"Kok gak bilang-bilang?"
"Kalau bilang bukan kejutan dong?" ujarnya tersenyum tipis. "Mas juga udah izin sama orangtua Mas."
Jisoo diam menatapnya menunggu.
".... sekarang mas mau izin sama kamu. Kamu mau sama mas yang baru aja resmi jadi pengangguran ini?" wisuda = pengangguran.
"Mas, emang nekat, tapi mas gak mau kecolongan—maksudnya, habis ini kita pisah. Mas balik kota, kamu di sini tanpa ikatan apa-apa. Bukannya gak percaya, seenggaknya mas mau kamu tahu kalau mas mulai sekarang ngajakin kamu serius,"
Sehun menjeda sesaat menghirup oksigen sekitarnya kemudian dua tangannya yang masih berkostum beruang terulur ke depan menyodorkan satu kotak kecil terbuat dari kayu berisi cincin.
Jisoo terhenyak memandang lama cincin di dalam kotak tersebut, lalu barulah dia memandang Sehun penuh haru.
"Kamu mau sehari setelah ini mas dodok rumah kamu sama orangtua mas," ucapnya serius.
(( dodok; proses izin ke orangtua pasangan buat ngajakin ke jenjang serius ))
"—Mas tresna kaleh panjengan, Dek—" Sesungguhnya Chanyeol ketawa geli mendengar Sehun berbicara bahasa jawa dengan logat ibukotanya. Diam-diam juga dia sejak tadi melakukan ig live story. "Biar gak makin lama. Mas sekali lagi nanya, kamu mau sama mas yang baru jadi pengangguran ini jadi pasangan kamu insyaallah seumur hidup."
Lalu menambahi, "Jis, aku siap nunggu sampai kamu wisuda. Tapi kamu gak masalahkan kita LDR dulu?"
Jisoo mengangguk cepat tanpa pikir panjang. Sehun menggulum senyum bahagia. "Jadi, kamu terima lamaranku super gak jelas ini?"
"Mas mau ditolak gitu?"
"JANGAN, JIS, CUKUP RUU AJA YANG KITA TOLAK. MAS UDIN JANGAN!" teriak Uzin.
Jisoo kagetlah. Dia lalu sadar kalau di sini itu masih banyak orang ngelihatin mereka. Yaampun!
"Jongkoknya udahan Mas, dilihatin banyak orang lho!"
"Emang rencana mas gitu," ujar Sehun dengan santai. "Jon, bantuin lepas kostum," teriaknya minta tolong sama Jungwoo yang lalu cepat membantunya melepaskan kostum.
Setelah kostumnya terlepas, Sehun masih tetap berjongkok kali ini dia meraih tangan Jisoo dan memasangkan cincin ke jari Jisoo.
"From me to you," bisiknya menggulum senyum bahagia begitupun Jisoo ikut tersenyum bahagia.
"ASYIKKKKKK RABIIIII," sorak gembira tim hore menyambut kebahagiaan mereka. Diikuti beberapa banner terlihat dibelakang mereka dengan tulisan, "MAS UDIN OTW RABI, MAS CAYO KAPAN NGAJAK RABI MBAK WENDY?" yang membuat Chanyeol di mobil mengumpat kasar.
END
TERIMAKASIH UNTUK KALIAN SEMUA YANG SUDAH MERAMAIKAN LAPAK SENPAI HUHU AKHIRNYA ENDING JUGA HAHA
DAN TERIMAKASIH JUGA BUAT 'SA' YANG UDAH BIKININ MANIP GEMESIN MAS UDIN SAMA ADIK CANTIK 😍😍😍
UDAH YA, SEKIAN DAN TERIMAKASIH SAMPAI JUMPA DI LAPAK LAINNYA 🤗
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top