Senpai: Obrolan

Noted: Dari part ini sampai end belum aku revisi, jadi maaf kalau banyak ditemukan eror PUEBI. Proses revisi ini dari atas sampai akhir butuh waktu panjang, terutama kemarin lapak ini mau aku PDF. Jadi, selamat membaca versi Wattpadnya, hehehe.

...


Beberapa kenalan Jisoo pada bingung pas ngelihat cewek itu datang kampus dianterin sama Sehun. Apalagi cowok yang amat dikenal banyak orang itu, juga ikut menemani Jisoo ke fakultas. Ikut menemani dia mengambil undian desa KKN. Mengantri bersama puluhan mahasiswa ilmu komunikasi di depan TU fakultas.

Banyak yang gak nyangka ternyata Jisoo kenal juga sama kating fakultas sebelah. Mereka kira dua orang itu sudah menjalin hubungan, faktanya belum.

Selagi membiarkan Jisoo ikut antri bersama temannya, Sehun duduk menunggu di kursi yang telah di sedikan oleh pihak fakultas. Dia melihat sekaligus mengamati dengan siapa cewek itu berbicara, tertawa dan begitulah. Intinya Sehun ingin tahu seperti apa sosok Jisoo di dekat teman kuliahnya.

Melihat begitu banyak orang yang akrab bersamanya, Sehun bisa menyimpulkan bahwa Jisoo tipe teman kelas yang mudah bergaul. Dia memiliki banyak teman. Bahkan dari kalangan kakak tingkat banyak juga yang berteman dengannya.

"Desa mana?" Serbuan pertanyaan datang dari teman-temannya seusai Jisoo mengambil undian desa KKN. Beberapa orang bereaksi, "Yah, gak seru kita beda" ada juga yang mengatakan "Jis, kita tetanggaan, lho" sambil menunjukan denah KKN.

"Widih, sedesa sama Jisoo," koor satu anak cewek memamerkan kertasnya ke teman-temannya. Lalu berujung sahutan, "Tukeran, lah, sini!" hingga keributan kecil membuat Sehun yang menyaksikan itu tertawa.

Tertawa bukan gak suka, dia tertawa karena teringat sosok dirinya semester enam lalu. Sehun juga begitu dengan teman-temannya dulu. Heboh sendiri setelah mengambil undian desa KKN.

Bentar, dia jadi ingat seseorang....

Cayo: adik-adik sayangku huehehe
Cayo: mas cayo udah ambil undian nih
Cayo: hayo tebak desa manaaaa

Sehun keingat Chanyeol yang baru ini mengambil KKN.

Jinong: eh ada yg ada desa lancar gak?

Badrul: desa winong

Cayo: WOI BADRUL KITA SEDESA

Jono: apalah aku adik emesh 👀

Badrul: masa?

Jinong: AKU SAMA SIAPA?

Badrul: YANG MAHA KUASA 👍

Jono: wkwkwkwk mas badrul

Jinong: badrul 😤

Cayo: mampus lu nong dewekan 😂

Wicak: masa desa kknku sebrang sungai 😖

Jinong: desa wiro????
Jinong: CAAAAAAK KITA TETANGGAAN!!
Jinong: GAK MAU TAU LU KUDU SERING MAIN KE POSKO GUE!

Sehun ketawa membaca percakapan group ukm mapala yang lebih keseringan mereka-mereka meramaikan. Dia jarang muncul. Muncul paling pas Sehun lagi suwung.

(suwung: kesepian; don't what to do; kosong; sendirian)

Jinong: kampret si badrul sama mas cayo satu desa sama jisoo 😤

Cayo: ALHAMDULILLAH

Badrul: PUJI TUHAN SATU KKN SAMA BIDADARI BUKAN SAMA JELMAAN

Jono: wkwkwk mbaaaak @jinong

Jinong: 💩💩💩👊

Wicak: anjir enak
Wicak: eh desa winong?
Wicak: teman sekelasku juga ada nih satu orang

Cayo: cewek?

Wicak: wkwkwk cowok bang

Cayo: hilih

Jinong: teman lu siapa caaaak? huhuhu cak wicak teman lu yg ganteng itu kkn mana?

Badrul: 🐍🐍🐍

Cayo: @udin sungkem njih masnya cuma read doang, kita berdua canda

Badrul: ooooooooo 🙇 @udin

Jono: wkwkwkwkwk
Jono: oiyaa mas udin udah kkn kok
Jono: wkwkwkwkwk

Wicak: gak nong dia desa sumber asmara

Badrul: wkwkwkwkwkwk

Jinong: hmmmmmmmmm

"Mas." Teguran Jisoo membuat Sehun mengangkat kepala seraya menutup ponselnya.

"Udah?" Kepalanya mengangguk kemudian dia ikut duduk sebelahnya. "Kata Uzin aku sedesa sama Badrul, Mas Cayo." Kali ini gantian Sehun menganggukan kepala.

"Di group bahas tadi," ujarnya menjelaskan darimana Sehun tahu.

Jisoo cuma bergumam lalu mengangguk kecil. "Jadi sarapan gak?" tanyanya sambil berdiri. Tak lama Sehun menyusul berdiri lantas mengajak Jisoo meninggalkan gedung Fakultas Ilkom.

Baru juga mereka menginjakkan kaki di lantai dasar, nama Jisoo di panggil seseorang. Ternyata Jun. Dia berlari dari arah belakang menghampiri mereka. Jun sempat melempar sapaan pada Sehun juga senyuman sebelum dia menanyakan pada Jisoo yang masih berhubungan dengan desa KKN.

"Kamu desa mana?" tanya Jisoo.

"Wiro."

"Huh, Wiro?"

"Yang di denah misah jauh dari kecematan. Ke sana kudu lewat jalur air. Anjir, lah, pelosok!" keluh Jun tak membayangkan dirinya selama satu bulan lebih sepuluh hari berada di tempat terpelosok. Mana banyak desas-desus perihal di sana susah sinyal juga sulitnya jalur darat menuju kecematan.

Jisoo masih sanggup mentertawakan Jun. Dia beruntung mendapatkan undian Desa Winong. Meski jauh dari kecamatan, yang katanya butuh satu setengah jam sampai disana, seenggaknya Jisoo tidak perlu susah payah melewati jalur air.

"Siyeon?"

"Lancar."

"Sedesa sama Uzin, lah!" katanya. Jun tak menggubris cuma bereaksi oh saja, kemudian dia terpikirkan. "Baguslah. Ada yang jagain Siyeon." Gimanapun juga Jun tak mau ada tikungan di KKN-nya.

"Yoweslah, aku meh balik." (yaudah aku mau pulang)

"Gak kuliah?"

Jun nyengir melambaikan tangan lalu kabur sebelum Jisoo memaksanya kuliah siang.

Seperginya Jun tinggal lagi mereka berdua. Mereka melanjutkan jalan menuju kantin kampus dan di tengah perjalanan Sehun teringat. "Berarti Jun satu desa sama Wicak." Dia baru ingat ini.

"Jongup?"

Dia mengiyakan.

"Teman Wicak juga satu desa kamu."

"Mas kenal?"

Sehun menggeleng.

"KKN seru gak sih, Mas?"

"Yah, seru-seru aja asal teman sekelompok enak diajak kerjasama. Bisa reket, kumpul bareng gak blok-blokan." (reket; akur)

Jisoo menatapnya dari samping. "KKN Mas dulu gimana, seru gak?"

"Lumayan."

"Kok lumayan?"

Sehun menatapnya lalu tersenyum. "Ceweknya terlalu banyak drama," ceritanya sedikit bernostalgia.

"Nonton drama gitu?"

"Bukan."

"Terus?"

"Manja belum lagi rebutan. Bikin pusing."

Jisoo tak tahu kenapa tertawa meledek Sehun. "Pasti ngerebutin Mas, terus manjanya juga sama Mas. Iya 'kan?" tebaknya. Sukses membuat Sehun terdiam terpikirkan kenangan KKN-nya lalu dia mengangguk, membenarkan. "Makanya, Mas itu jangan terlalu baik sama cewek nanti jadinya banyak yang salah paham."

"Termasuk ke kamu?"

"Kok aku?"

Kadang cowok bersikap baik suka di salah diartikan sama cewek. Dikiranya cowok baik hanya sekedar modus padahal cowok bakalan membedakan mana baik untuk teman, mana baik untuk cewek yang dia sukai. Cewek lebih mengutamakan perasaannya sebelum menelaah egonya sedangkan cowok mengutamakan egonya sebelum bermain dengan perasaan.

Itu yang Sehun pikirkan selama ini.

"Kamu salah paham gak sama sikap aku ke kamu?"

"Hmmm," dia bergumam panjang. Sebenarnya Jisoo juga men-salah artikan kebaikan Sehun padanya dengan beranggapan bahwa katingnya ini tukang modus. "Ya," ia membenarkan tak mau berbohong.

Sehun tersenyum memaklumi hal itu. "Sekarang aku balik lagi," jedanya sesaat. "Kamu jangan terlalu cantik nanti banyak cowok suka,"

"Oh, berarti aku harus jadi jelek dulu gitu?"

"Gak perlu."

"Terus apa, dong?"

"Kamu cantik tiap hari juga gak apa-apa—"

"Katanya nanti banyak yang suka?"

"Cantik juga demi kenyaman seorang perempuan. Itu cuma alibiku aja, takutnya setelah KKN saingan makin banyak," ujarnya diselingi senyum malu.

"Mas pikir sekarang gak ada saingan gitu?"

"Ya ada"

"Nah"

Mereka sempat berhenti untuk saling melempar pernyataan juga senyuman malu.

Jisoo pun berkata, "Berarti yang perlu ditata itu hati. Bukannya mengurangi sifat dan lainnya. Dan," matanya menatap serius Sehun, "mata perlu dijaga, itu penting!"

Melihat ketidakpahaman ekspresi Sehun, Jisoo pun menjelaskan lagi. "Karena ketika mata melihat sesuatu yang baru, hati ikut merasakan. Jika mata tergoda maka hati ikut tergoda. Jadi, gak ada masalah mas mau baik ke siapapun, asal mata sama hatinya dijaga. Siapa tahu aku balik dari KKN mas udah berpaling sama yang baru atau lama?"

Sekarang dia mengerti.

"Jangan ke aku doang, kamu juga."

"Iya Mas, diusahakan," jawab Jisoo.

Sehun juga mengiyakan. Dan mereka mulai sekarang akan saling mengusahakan menjaga mata dan hati mereka supaya tak berpaling.

Udah sampai part 27 menandakan bahwa tak lama lagi lapak ini akan segera berakhir, aye aye aye 🏋

and then selamat datang lapak ke enam with a new crackship by hippoyeaa huehehe tapi masih lama 😂

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top