Senpai: MC

sebelum baca silahkan tonton fmv senpai ala kadarnya 😅

♨♨♨

“Gugup gak?”

Jisoo menengok ke cowok yang tadinya berdiri dekat tiang peyangga spanduk kini ada di sampingnya. Ujung bibirnya tertarik ke atas membentuk seuntas senyum cantik, lalu kepala menggeleng sekali.

Sehun ikut senyum. “Semangat!” ucapnya menyemangati.

“Halah, gue aja gak lu semangati,” cibir Wendy tahu-tahu ada di belakang mereka. “Ayo, Dek!” ajaknya bersemangat menaiki tangga menuju panggung menyapa adik-adik SMA.

Sebagai MC, kedua cewek itu semaksimal mungkin meriahkan acara. Banyak berbincang juga bergurau bersama adik-adik atau sesekali mencolek kakak-kakak kampus yang juga ikut melihat. Ditambah dua MC siang ini terlihat amat sangat cantik sekali. Membuat acara semakin “wooaah” dengan gombal-gombalan remaja masa kini yang sukses membuat gelak tawa.

“Sama dia aja, Dek, single,” ujar Wendy menunjuk Jisoo yang kini tertawa lebar, “tapi saingan sama Mas Udin.”

Sehun speechles. Kenapa juga ceweknya Mas Cayo bawa-bawa nama dia?

“Mas Udin sedunia, Kak?” celetuk si cowok berseragam SMA di depan mereka.

“HO-OH, UDIN SEDUNIA!” sahut Chanyeol ikut-ikutan mengompori. “Noh, orangnya berdiri di pojokan.” Serentak puluhan pasang mata melihat ke arahnya. Sehun mengumpat dan mau tak ikut tertawa.

Mau marah? Tak bisalah. Dia harus enjoy meskipun teman se-UKM ikut-ikutan meledek.

Jisoo? Tak tahu lagi hendak berekspresi apa. Dia cuma bisa tertawa dan senyum mengikuti alur candaan semua orang.

Untungnya dia sama Wendy profesional. Setelah tertawa bersama, kini mereka serius mengisi acara. Selain ada mini seminar, acara juga dilanjut seru-seruan lain yang berhubungan dengan UKM Mapala, termasuk atraksi, penampilan anak UKM musik juga beberapa stand yang berjualan.

Usai membuka acara, kedua MC turun dari panggung mempersilahkan salah satu dosen tamu mengisi seminar. Jisoo tak melupakan untuk membagikan keseruan acara UKM Mapala hari ini di Instagram. Kata Mas Cayo, biar yang gak datang iri dan dengki.

“Siapa, nih? Kamu mau ngasih ke aku minum atau Jisoo?” kata Wendy bertanya sama Jungwoo. Angkatan bawah mereka sekaligus anggota UKM Mapala. Nama UKM-nya Jono, itu yang cetusin Uzin.

Jungwoo mampir ke backstage cuma membawa satu minuman. Cowok jangkung tersebut meringis sambil menunjuk Jisoo.

Sopo sing ngajari koe modus, heh?” (siapa yang ngajari kamu modus, hah?)

Langsung saja Jungwoo menunjuk Sehun sembari mengaku, “Mas Udin yang nyuruh, Mbak, sumpah bukan enyong.” Seketika Jisoo bertukar pandang sama Mbak Wendy lalu tertawa.

Sumpah, medoknya Jungwoo itu lucu banget, mana mukanya gemesin gitu.

“Asli kamu mana, sih?” tanya Jisoo penasaran.

“Wonosobo.”

“Dieng?”

Yo orak, Mbak e, enyong Wonosobo Wadaslintang,” kata Jungwoo dengan logat daerahnya.

“Ngomong lagi coba, Dek,” pinta Jisoo sambil mengarahkan ponsel kamera ke Jungwoo.

Jungwoo dengan muka menggemaskan berkata, “Lah kepriben enyong malah di pideo. Mengko enyong terkenal piye, Mbak e?” tawa Jisoo dan Wendy tak ada habis-habisnya.

(Lah kok aku di video, nanti aku terkenal gimana mbak?)

“Gak papa, nanti followers kamu nambah,” kata Wendy disela tawa.

Jisoo mengangguk setuju. “Instagram kamu apa? Aku tag sini.”

Yang tadinya malu-malu kini ekspresinya berubah ngeselin. “Ehhhh ... falaw dulu Mbak e.

“HAHAHAHA,” tawa kedua MC terhibur dengan logat Jungwoo. “Iya nanti aku follow,” ujar Jisoo sambil mengetikan username Instagram Jungwoo yang disebutkan.

@anakemake (anak e mak‘e :anaknyaibu)

Username Instagram saja selucu ini. Giliran Jisoo lihat feed Instagram-nya, isi aesthetic semua. Paslah sama muka ganteng Jungwoo meski dia ngomong masih ketara logat daerah.

“Ya udah, sonoh balik kerja lagi.”

Nang kene terus ya rapopo, Mbak e.” (disini terus juga gak papa)

“Eiy, udah Jon, sonoh lu balik stand. Ntar dicariin Jinong. Mau diamuk?”

Moh. Moh.” Ia menggeleng berulang-ulang. Dari ekspresinya tampak jelas dia menolak dimarahin Uzin. “Yowes enyong mulih. Eeeh, ngombene.” Langsung memberikan minuman dingin ke Jisoo terus melesat cepat balik ke stand.

Jisoo masih tertawa sambil bergeleny. “Tegal, Wonosobo, Kendal medoknya hampir sama semua ya, Mbak?” tanyanya.

“Tapi lebih medokan Tegal, deh,” jawab Wendy. “Eh, jawanya Pati juga lucu, tuh!” Tiba-tiba teringatkan teman sekelas.

Jisoo seolah mengerti ikut mengiyakan. “Teman sekelasku banyak banget dari situ, Mbak. Kalau ngomong mesti ‘wes ngo lah, piye leh, bapakem, ibuem’ hahahah lucu banget.” Tawanya bukan meledek, tapi emang lucu banget logat Jawa-nya.

(udah sih, gimana sih, bapakmu, ibumu)

“Wicak juga asli orang sana,” kata Wendy membicarakan Jongup. “Tapi banyak juga kok anak Mapala asli orang sana. Tuh, Badrul juga orang sana cuma dia mayan gak medok, hahaha.”

Begitulah obrolan mereka di sela menunggu giliran. Setelah setengah jam istirahat, mereka balik lagi ke atas panggung sebagai MC. Durasi acara lumayan panjang dari jam 11 siang sampai sore. Syukurnya selama acara berjalan semua bekerja dengan totalitas sesuai tanggungjawab masing-masing.

Akhir acara mereka (Wendy & Jisoo) mengambil foto bersama. Ada juga adik-adik SMA minta foto bareng, malah ada juga yang iseng minta di follback. Jisoo sama Wendy langsung kebanjiran followers sama DM “Kak follbackdan tag story Instragam.

Wes ah, rak usah isen-isen kono ow foto wong loro,” kata Chanyeol mendorong punggung Sehun, hampir saja terjungkal ke depan.

(udah gak usah malu-malu, sana foto berdua!)

Kampret emang si Cayo.

“HUH, GEMES AKU SAMA KALIAN!” ujar Uzin gerak cepat menarik Jisoo sama Sehun berdekatan. Memaksa mereka untuk foto berdua.

“Jinong!”

Lambemu meneng ae rak usah nyangkem, Din!” larang Chanyeol sudah menyiapkan kamera ponsel, begitupun Uzin. Mereka ini kompak sekali.

(Mulutmu diam saja gak usah bacot, Din!)

“Badrul, awasi!” perintah mereka meminta Dowoon berdiri tak jauh dari Sehun. Jaga-jaga siapa tahu Sehun kabur.

“Woi, nempel kek, jauhan kayak musuhan aja,” dengus Uzin. “Badrul, pepetin mereka!”

“SYAAAAAP!” Badrul pun langsung gerak cepat mempertemukan kedua pundak itu untuk bertemu.

“KALIAN INI—”

“Nurut aja, Din, biar kelar. Kayak Jisoo gitu lho, diam dan anggun,” seru Wendy disertai tawa geli. Jisoo malu seketika saat ujung matanya bertemu ujung mata Sehun.

“Tau nih, capek tau nungguin kalian,” sambung Chanyeol.

Dasar kompor meleduk!

Uzin tak mau kalah. Kepala dia mengangguk cepat mengiyakan semua omongan sekitar.

“Mesra, ya, satu du—ASTAGHFIRULLAH, UDIN! HARUS BANGET LU MASANG MUKA SONGONG?!” pekik Chanyeol. Hidungnya mulai kembang kempis. Padahal belum hitungan kedua dan Sehun bingung mau gaya foto apa. Lagian mereka sih, maksa banget.

Ngene lho Mas Udin, ngene!” tegas Dowoon melihatkan dua jari peace juga senyum lebar.

(gini lho Mas Udin, gini!)

Ekspresi Sehun flat menatap Dowoon, tapi dia tetap mengiyakan dengan mengikuti gaya Dowoon.

“Adik cantik juga dong, senyumnya yang cantik, yaaaaak,” kata Chanyeol sambil mengerling jahil.

“MESRA, YAAAA!” teriak Uzin memberi aba-aba. “Satu ... dua ... tiga .... BAGUUUUS ...!” pekiknya kegirangan.

“Lagi!” seru Chanyeol menyuruh mereka tetap di situ dengan gaya berbeda.

Alhasil, diakhir acara mereka kompakan memaksa si mantan Ketua Mapala foto bersama si adik hits.

nih lho udin sedunia, masih ada yang ingat gak?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top