Senpai: Gibah Time
Sehun berusaha bersikap tenang mengabaikan kejahilan teman-temannya, tapi tetap saja yang namanya Chanyeol akan terus menganggunya.
“Ditolak cieee, kasihan deh,” ledeknya tiba-tiba. “Bareng siapa Nong, dia ke sini?”
“Si Jun,” jawab Uzin.
Padahal Sehun biasa saja, mereka saja—terutama Chanyeol—heboh minta ampun. Bersorak riuh seolah-olah Sehun dan Jisoo pasangan yang lagi pedekate, padahal mah, bukan.
Dasar anak UKM!
Sehun tetap tenang dan fokus melanjutkan skripsinya. Memangnya Chanyeol, skripsi tak pernah tersentuh. Ciri-ciri mahasiswa abadi, menolak untuk lulus cepat.
“Jun sama Jisoo pacaran?”
“Hmm,” Uzin berpikir. Sebagai teman Jisoo sejak sekolah sampai satu kampus, jelas dia tahu segala hal tentang asmara temannya satu itu. Apalagi mereka teman curhat, setiap malam dan tak kenal waktu. “Gak Mas, Jun itu teman sekelas Jisoo. Mereka udah kenal dari maba gitu, pas tahu satu kelas, yaudah tampak lengket.”
“Alaaah, gak mungkin gak pacaran,” timpal Dowoon, “bullshit!” Dengan nada pedih.
“Cieee, pengalaman, nih,” leddk Chanyeol. Hampir setiap anak UKM Mapala tahu kisah mengenaskan setiap anggotanya. Termasuk kisah Dowoon, cinta bertepuk sebelah tangan karena cewek yang disukai menyukai teman sekelasnya.
Huhu, kasihan.
Dowoon korban php (pemberi harapan palsu) juga korban friend-zone mencakup ojek-zone. Seperti yang dia katakan barusan, si cewek mengaku temanan sama cowok teman sekelas, tak tahunya mereka pacaran.
Kimcil wedhus! Begitu maki Dowoon setelah tahu si cewek memberinya harapan palsu.
“Lho, emang dia gak pacaran kok,” kata Uzin membela Jisoo, “Jisoo terakhir pacaran kelas dua SMA sekarang jomlo.”
“Din, angkutlah jomlo, nihh!” teriak Chanyeol dibalas delikan mata Sehun dan makiannya. “Bacot lu, Yo!”
“Halah, preeet!” timpal Dowoon si korban PHP menolak untuk percaya cewek cantik jomblo.
“Si Badrul kenapa sih, sensi amat,” komentar Jongup, heran sama sikap Dowoon.
“Hahaha, maklum Cak, Badrul pengalaman soal gini,” sahut Uzin.
“Jomblo sih, jomblo, fapi gebetan ada banyak, dong? Termasuk si Jun itu, ya gak?” ujar Chanyeol langsung diiyain Uzin. “Kan, mudah ditebak. Jisoo cantik, jadi nggak mungkin jomblo tanpa ada gebetan. Gimana nih, Din, angkut gak?”
Karena jengkel, Sehun sampai melempar kaus kakinya. Kaus kakinya tepat mengenai muka konyol Chanyeol, tapi naas kaus kakinya langsung dibuang ke jendela oleh Chanyeol.
“Kampret!” umpat Sehun menyesal telah mengorbankan kaus kakinya.
Chanyeol tertawa bahagia di atas penderitaan kaus kaki Sehun.
“Terus terus, mereka kok gak jadian?”
“Kok lu yang kepo, Yo, naksir, hah?”
“Cieeee, Mas Udin nyela. Takut kesaing, nih?”
“Sat!” Ikut ngomong salah, diam juga salah. Di mata Chanyeol, dia itu serba salah. Herannya kenapa mereka bisa temanan, sih?
Daripada mendengarkan omongan sampah Chanyeol, dengan sangat terpaksa Sehun memakai earphonenya lagi.
“Backstreet kali,” timpal Dowoon, lagi-lagi sensi. Uzin gemes pengen nyubit mulutnya Dowoon sekarang.
“Enggak, lah! Jun udah ada cewek kali.”
“Nah itu, berarti teman lu goblok. Udah tahu si cowok punya cewek masih saja menel ke cowoknya.”
“BADRUUUUUL!!!!” Uzin tanpa ampun langsung menyerang mulut cowok itu, membekapnya dengan lakban yang disengaja dia pegang semenjak Dowoon ikut menimpali. “Diem lu, Bangsat!” makinya menahan kedua tangan Dowoon.
Lainnya ikut tertawa terbahak-bahak, minus Sehun dia sedang mode budek. Di posko itu, Dowoon sama Uzin bagaikan “Tom&Jerry.” Sukanya ribut terus, akurnya di hari-hari tertentu.
“Lanjut lagi, Nong,” seru Chanyeol masih pengen ghibah. Walaupin UKM Mapala kebanyakan dihuni cowok, ceweknya bisa dihitung dan mereka juga jarang ada di posko palingan si Uzin rajin main di sini, gitu-gitu hobi mereka mengosip. Apa pun digosipkan, sampai kucing kegap lagi ueue di kantin saja mereka gosipin.
“Jisoo gak menel Jun kok,” jelasnya sambil melotot galak ke Dowoon, “xeweknya Jun juga kenal Jisoo. Ya, emang sih, Jun pernah nembak Jisoo pas semester empat tapi cowok itu ditolak.”
“Kan, tukang peha—hmpppth.” Mulutnya kembali terlakban setelah susah payah dia membuka.
“Badrul diem gak usah bacot, sssst, diem wae!” tegur Chanyeol. “Kok ditolak kenapa, Nong?”
“Jisoo gak mau pacaran.”
“Wah, Din, berat nih gak mau pacaran,” ujarnya tiba-tiba asal menyangkutkan sama Sehun yang diam dan tenang tak terusik. “Lesbi kali?”
“Enggaklah, anjir!” serunya. “Jisoo nurut bapaknya, gak boleh pacaran dulu. Bukannya gak boleh, boleh-boleh aja, tapi bapaknya harus kenal pacar anaknya. Ngelihat bibit bobot bebet dulu gitu.”
“Ribet amat,” timpal Jongup mendengarkan juga.
“Bapaknya polisi, ibunya PNS, ribet emang.”
“Hmmm, Jisoo ini anak bapak ibu banget, ya? Kirain dia cewek hits badung gitu, kek siapa itu anak ekonomi yang naskir Udin tapi tertolak karena Udin lebih sayang homoannya daripada cewek, hahaha” tawanya keras-keras.
Baik Uzin dan lainnya melirik Sehun cemas. Meskipun telinga sang kating itu tersumpali earphone, mereka yakin Sehun mendengarkan semua. Sehun paling tak suka kalau kisah lalunya bersama si cewek cantik dari fakultas ekonomi itu terungkit lagi. Dia paling sensi bahas kenangan, tapi tidak bagi Chanyeol. Dia orang paling ter-woles sekampus. Maksud Chanyeol juga barusan bercanda. Sehun bukan homo, itu hanya bahan candaan saja untuk menjadikan joke kisah lampau Sehun dan si cewek ekonomi.
“Terus apalagi, Nong?”
“Apanya yang apa?” tanya Uzin bingung.
Chanyeol berdecak singkat. “Soal Jisoo.”
“Udah gitu. Mas Cayo kepo banget soal Jisoo. Naksir, ya?”
“Ha-ah, Nong, meh tak dadike selingan. Lumayan rak?” (mau ku jadikan selingkuhan. Lumayan kan?)
“Bajingan.”
Wendy kalau denger kalimat itu pasti cuma bisa tertawa sinis sambil geleng kepala. Sudah biasa mulut Chanyeol berbicara seperti itu, nyatanya selama tiga tahun pacaran sama Wendy, belum pernah Chanyeol selingkuh. Malah cowok itu dikenal banget bucinnya mbak Wendy.
“Oi, Udin, angkut gak, nih?” celetuknya menganggu.
“Barang kali diangkut,” sahut Sehun ternyata mendengarkan.
“Barangkali jodoh baru bener. Ya, nggak, Din?” kekeh Chanyeol masih heboh dengan kewolesannya.
Ini Mas Cayo mahasiswa terwoles sekampus dan hobinya ketawa, ngeledek, sama ‘cieeeee’. Bucinnya mbak Wendy pastinya 🤘
ps. gak tahu knpa shipin chanyeol sama wendy wkwkwk pdhl gak tahu apa2 soal shipper mereka.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top